Sunday, 24 November 2024

Begini grafik power dan torsi Yamaha E01

TMCBLOG.com – Seperti sudah kita bahas sebelumnya, secara umum performa power yang dihasilkan oleh mesin motor AC sinkronius konsep EV Yamaha E01 secara faktual lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin motor AC sinkronius PCX Electric yang diproduksi 3 tahun yang lalu oleh Honda. Sama-sama berjenis AC Sinkronius, namun output power koq bisa beda nih?

TMCBlog belum mengetahui detail resep apa di jeroan gulungan kabel yang menjadi rahasia Yamaha. Namun TMCBlog memperkirakan ini adalah hasil kerja keras dan fokus Yamaha dalam membuat mesin motor listrik asinkronius secara umum dalam beberapa tahun terakhir.

Di artikel yang lalu kita sudah sempat membaca bahwa Yamaha Motor Jepang mengumumkan bahwa mereka akan memasok Subaru Tecnica International Inc. (STI) dengan unit motor listrik Hyper-EV untuk STI E-RA EV. Mesin motor listrik AC Sinkronius yang disupply ke Subaru ini adalah motor listrik dengan output maksimum kelas 350kW dengan tegangan operasional 800V per-roda.

Nah bagaimana sebenarnya data performa empirik hasil pengujian dari mesin motor listrik sinkronium Yamaha E01 ini? Cek grafik berikut ini sob.

Sobat bisa lihat pada grafik atas, garis torsi 30,2 Nm yang dihasilkan mesin tersebut itu sudah hadir semenjak awal alias semenjak pertama kali throttle grip kanan dibejek. Angka ini gede banget lho, bahkan lebih besar dari umumnya torsi maksimum mesin motor motor sport twin 250 cc.

Dengan modal power dan torsi ini Yamaha E01 diklaim bisa tembus top speed 100 km/jam dengan jarak jelajah maksimum dalam 1 kali charge baterai sampai full adalah sampai 104 km dengan catatan penggunaan konstan di kecepatan 60 km/jam.

Yang juga TMCBlog masih kepo adalah feel engine brake yang pada Yamaha E01 dinamakan pengereman regenerative. Ini tuh mungkin semacam sebuah sistem ‘pengereman’ yang dihasilkan oleh ‘power listrik gratisan’ yang didapat saat motor berdeselerasi.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

Spesifikasi Lengkap Yamaha E01

Kode: ZAD-SY13J
Model Motor Listrik: Y810E
Panjang keseluruhan x lebar x tinggi (mm): 1.930  x 740 x 1.230
Tinggi kursi (mm): 755
Jarak sumbu roda (mm): 1.380
Jarak Ground clearance min (mm): 140
Berat kendaraan (kg): 158
Kecepatan maksimum (km / jam): 100
Jangkauan jelajah (km): 104 (performa konstan 60km / jam)
Radius putar minimum (m): 2,1
Kapasitas penyimpanan di bawah kursi (L): 23

Jenis motor: Motor sinkronius tertanam magnet permanen berpendingin udara (IPMSM)
Nilai keluaran (kW): 0,98
Output maksimum (kW / rpm): 8,1 (11PS) / 5000
Torsi maksimum (N/m / rpm): 30 (3,1kgf m) / 1.950

Jenis / model baterai: Lithium ion / ESB5 (4.9kWh)
Tegangan / kapasitas baterai: 87.6V / 56.3Ah (3HR)
Waktu pengisian penuh (perangkat pengisian cepat): Sekitar 1 jam (pengisian 90%)
Waktu pengisian penuh (perangkat pengisian normal): Sekitar 5 jam
Waktu pengisian penuh (perangkat pengisian daya portabel): Sekitar 14 jam

Sistem penggerak: Belt

Format Frame: Craddle
Kastor (derajat): 26 ° 30′
Trail (mm): 90
Ukuran ban (depan/belakang): 110/70-13M/C 48P (tubeless)/130/70-13M/C 63P (tubeless)
Jenis perangkat pengereman (depan / belakang): Rem cakram hidrolik tunggal / rem cakram hidrolik tunggal
Sistem suspensi (depan / belakang): teleskopik / lengan ayun
Jenis bohlam lampu depan / lampu depan: LED / LED
Kapasitas berkendara: 2 orang

32 COMMENTS

      • Tapi kendala hidrogen cair ada pada cara pengiriman & penyimpanan yang sangat tidak efisien (dengan teknologi sekarang)

      • percaya sih hidrogen adalah masa depan, densitas energinya juga cukup tinggi, tapi masalahnya hidrogen masih mahal, susah didapatkan, penyimpanan dan produksinya masih belum efisien, dan hidrogen itu punya sifat mudah meledak kalau ditangani dengan sembrono

    • Tapi untuk saat inj listrik adalah muara semua sumber energi, lihat saja: BBM, air, angin, surya, batubara, nuklir, panas bumi, hidrogen, uap dll, seluruhnya bisa dikonversi menjadi listrik.. ga perlu 2 mesin untuk 2 jenis bahan bakar, cukup 1 mesin yaitu motor listrik.. memang saat ini kendalanya masih di penyimpanan, tapi penelitian terus berjalan

  1. Regenerative braking itu ketika gas ditutup, lilitan di stator akan aktif sehingga ada medan magnet yang sedikit menghambat putaran rotor, ini konsep engine brake di EV. Sering ini dimanfaatkan untuk ngecas otomatis, karena saat gas ditutup motor berubah fungsi seketika jadi generator buat ngecas batre.

    • Gesits itu harus bergerak cepat. Sekarang pabrikan luar udah mulai masukin EV kesini. Kalo ga segera berbenah atau minimal update/facelift produknya ya bakalan tengelem…

  2. Kemarin sempat jadi boncengers Gojek gogoro alias Yamaha ec05 .. asli sih ini enak banget.. tapi dengar denger harganya 60 jt dengan fasilitas baterai siap

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP