TMCBLOG.com – Seperti sudah kita bahas sebelumnya, secara umum performa power yang dihasilkan oleh mesin motor AC sinkronius konsep EV Yamaha E01 secara faktual lebih bertenaga dibandingkan dengan mesin motor AC sinkronius PCX Electric yang diproduksi 3 tahun yang lalu oleh Honda. Sama-sama berjenis AC Sinkronius, namun output power koq bisa beda nih?
TMCBlog belum mengetahui detail resep apa di jeroan gulungan kabel yang menjadi rahasia Yamaha. Namun TMCBlog memperkirakan ini adalah hasil kerja keras dan fokus Yamaha dalam membuat mesin motor listrik asinkronius secara umum dalam beberapa tahun terakhir.
Di artikel yang lalu kita sudah sempat membaca bahwa Yamaha Motor Jepang mengumumkan bahwa mereka akan memasok Subaru Tecnica International Inc. (STI) dengan unit motor listrik Hyper-EV untuk STI E-RA EV. Mesin motor listrik AC Sinkronius yang disupply ke Subaru ini adalah motor listrik dengan output maksimum kelas 350kW dengan tegangan operasional 800V per-roda.
Nah bagaimana sebenarnya data performa empirik hasil pengujian dari mesin motor listrik sinkronium Yamaha E01 ini? Cek grafik berikut ini sob.
Sobat bisa lihat pada grafik atas, garis torsi 30,2 Nm yang dihasilkan mesin tersebut itu sudah hadir semenjak awal alias semenjak pertama kali throttle grip kanan dibejek. Angka ini gede banget lho, bahkan lebih besar dari umumnya torsi maksimum mesin motor motor sport twin 250 cc.
Dengan modal power dan torsi ini Yamaha E01 diklaim bisa tembus top speed 100 km/jam dengan jarak jelajah maksimum dalam 1 kali charge baterai sampai full adalah sampai 104 km dengan catatan penggunaan konstan di kecepatan 60 km/jam.
Yang juga TMCBlog masih kepo adalah feel engine brake yang pada Yamaha E01 dinamakan pengereman regenerative. Ini tuh mungkin semacam sebuah sistem ‘pengereman’ yang dihasilkan oleh ‘power listrik gratisan’ yang didapat saat motor berdeselerasi.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Spesifikasi Lengkap Yamaha E01
Kode: ZAD-SY13J
Model Motor Listrik: Y810E
Panjang keseluruhan x lebar x tinggi (mm): 1.930 x 740 x 1.230
Tinggi kursi (mm): 755
Jarak sumbu roda (mm): 1.380
Jarak Ground clearance min (mm): 140
Berat kendaraan (kg): 158
Kecepatan maksimum (km / jam): 100
Jangkauan jelajah (km): 104 (performa konstan 60km / jam)
Radius putar minimum (m): 2,1
Kapasitas penyimpanan di bawah kursi (L): 23
Jenis motor: Motor sinkronius tertanam magnet permanen berpendingin udara (IPMSM)
Nilai keluaran (kW): 0,98
Output maksimum (kW / rpm): 8,1 (11PS) / 5000
Torsi maksimum (N/m / rpm): 30 (3,1kgf m) / 1.950
Jenis / model baterai: Lithium ion / ESB5 (4.9kWh)
Tegangan / kapasitas baterai: 87.6V / 56.3Ah (3HR)
Waktu pengisian penuh (perangkat pengisian cepat): Sekitar 1 jam (pengisian 90%)
Waktu pengisian penuh (perangkat pengisian normal): Sekitar 5 jam
Waktu pengisian penuh (perangkat pengisian daya portabel): Sekitar 14 jam
Sistem penggerak: Belt
Format Frame: Craddle
Kastor (derajat): 26 ° 30′
Trail (mm): 90
Ukuran ban (depan/belakang): 110/70-13M/C 48P (tubeless)/130/70-13M/C 63P (tubeless)
Jenis perangkat pengereman (depan / belakang): Rem cakram hidrolik tunggal / rem cakram hidrolik tunggal
Sistem suspensi (depan / belakang): teleskopik / lengan ayun
Jenis bohlam lampu depan / lampu depan: LED / LED
Kapasitas berkendara: 2 orang
Siap menyetrum jalanan
kelebihan EV memang torsi instan, nggak ada lag proses pembakaran mesin ICE.
torsinya sekelas moto3
gilaaa…
Ada tehnologi mesin hyper EV subaru kali…he..he..
Nunggu harga resminya
Harus dihitung benar2 nih..
– usia baterai
– jika nyatu dengan rumah perlu meteran ukuran berapa
Ada yg bilang projek serba listrik ini tidak reliabel dan sangat mahal. Lebih baik fokus projek hidrogen cair
Bosnya ktm yg mencak2 soal motor listrik
Tapi kendala hidrogen cair ada pada cara pengiriman & penyimpanan yang sangat tidak efisien (dengan teknologi sekarang)
percaya sih hidrogen adalah masa depan, densitas energinya juga cukup tinggi, tapi masalahnya hidrogen masih mahal, susah didapatkan, penyimpanan dan produksinya masih belum efisien, dan hidrogen itu punya sifat mudah meledak kalau ditangani dengan sembrono
Dulu saat LPG diperkenalkan, juga ada isu mudah meledak. Sekarang?
Tapi untuk saat inj listrik adalah muara semua sumber energi, lihat saja: BBM, air, angin, surya, batubara, nuklir, panas bumi, hidrogen, uap dll, seluruhnya bisa dikonversi menjadi listrik.. ga perlu 2 mesin untuk 2 jenis bahan bakar, cukup 1 mesin yaitu motor listrik.. memang saat ini kendalanya masih di penyimpanan, tapi penelitian terus berjalan
Harga??
Zuzurly lebih cakep dr pcx
Regenerative braking itu ketika gas ditutup, lilitan di stator akan aktif sehingga ada medan magnet yang sedikit menghambat putaran rotor, ini konsep engine brake di EV. Sering ini dimanfaatkan untuk ngecas otomatis, karena saat gas ditutup motor berubah fungsi seketika jadi generator buat ngecas batre.
Dengan satu catatan; Regenerative Braking System pada Yamaha E01 tidak berfungsi charging baterry, sebatas engine brake assistance supaya rider yang baru beralih ke EV tidak kagok.
mirip KERS nya F1 ?
Kenapa ga dibuat kers sekalian ya? Tujuannya buat charging aja..bukan buat akselerasi
Gw pernah bawa forklift listrik indoor di gudang mirip kyk gitu, setelah kita lepas pedal gas otomatis langsung ngerem sendiri
dibantu juga dengan bobot forklift yg berat..
(ane pernah jadi manager di gudang cikarang penuh forklift listrik)..
penerapan regenerative braking tidak sesimple teorinya. karena harga bakal jadi mahal, malah JARANG yg terapin regenerative braking di motor listrik terutama yg harga murah.
baterai 5kWh pasti mahal untuk sekarang, karena camry hybrid saja hampir 40juta, (dibawah 2kWh)
Estimasi harga baterai adalah 5% dari harga jual unitnya.
mirip one pedalnya nissan?
top speed segitu dgn jarak segitu, GESIT aja deh.
Gesits itu harus bergerak cepat. Sekarang pabrikan luar udah mulai masukin EV kesini. Kalo ga segera berbenah atau minimal update/facelift produknya ya bakalan tengelem…
ora tertarik molis
Torsi nya ngga sebanding dengan kecepatan nya
Njengat euy torsinya
Kasihan batu batere ABC kebanggaan kita..
Ganas torsi nya, cocok buat motocross
Pertanyaanya jarak 100 km itu tanpa fungsi regeneratif atau dg regeneratif aktif
Kemarin sempat jadi boncengers Gojek gogoro alias Yamaha ec05 .. asli sih ini enak banget.. tapi dengar denger harganya 60 jt dengan fasilitas baterai siap