TMCBLOG.com – Secara umum perjalanan Triple Crown yang sedang dikejar Ducati untuk musim 2022 ini sudah tercapai sepertiganya atau 33,33%-nya dengan mengunci gelar juara manufaktur pasca GP Aragon akhir pekan lalu. Ducati dengan squad berjumlah 8 orang, dua di antaranya Pecco dan Enea yang akan membangun squad tim factory tahun depan pada race seri ke 15 sudah 9 kali juara seri. Itu artinya Ducati merebut 60% seri dalam 15 seri pertama 2022 ini. Nahh Triple Crown itu biasanya adalah kombinasi dari tiga gelar paling populer di Grand Prix sepeda motor.
Ketiganya adalah: kejuaraan individu (pembalap), kejuaraan team dan kejuaraan manufaktur/pabrikan. Untuk kejuaraan individu pembalap, seperti kita ketahui Pecco Bagnaia yang sempat terpaut 91 poin dari Quartararo, jelang Grand Prix Jepang akhir pekan ini hanya berbeda 10 poin saja, artinya Pecco telah meraih peningkatan sebanyak 81 poin dalam upayanya mengejar Quartararo. Di Jepang sendiri Pecco memiliki kesempatan pertama mengovertake posisi Quartararo di puncak pimpinan klasemen pembalap.
Hal ini bisa diperoleh Pecco jika ia meraih poin yang minimal 10 poin lebih tinggi dari Quartararo. Satu contohnya nih, misalnya Pecco juara, Quartararo di posisi 4. Sementara itu di sisa 5 balapan tersisa Bastianini, Miller dan Zarco pun masih punya kesempatan jadi juara dunia buat Ducati walaupun keduanya belum bisa memimpin championship pasca GP Motegi nanti.
Gelar ke tiga dari trisula Triple Crown adalah juara di segmen team dimana posisi saat ini Ducati Lenovo Team yang diperkuat kombinasi poin yang ditorehkan Pecco dan Miller unggul 37 poin dibandingkan kombinasi dua pembalap tim Aprilia Racing, Aleix dan Vinales. Kondisi di segmen championship team pun masih belum dibilang dekat dengan kata selesai karena memang pola perhitungannya menggunakan kombinasi dua poin pembalap dalam satu team (maks 45 poin). Namun jika dibilang apakah Ducati berpeluang Triple Crown? Yang bisa TMCBlog bisa bilang adalah. . . Ya! Dan bahkan Ducati adalah satu-satunya yang berpeluang mengawinkan ketiga gelar ini di tahun 2022. – Taufik of BuitenZorg | @tmclog
Sangat logis sekali memang pasukan ducati
Amiin Triple Crown buat Ducati.
So, tahun 2023 bsk segera hapus peraturan single ECU dan pelarangan winglet dan aero lainnya immediately.
Holesh*t device juga
Kalo gak si kebangetan.. Bisa – bisa 2024 jadi 10 motor ducati di grid. Harusnya biar adil tiap pabrikan maksimal cuma 4 motor. Biar pabrikan lain macam bmw, kawasaki, atau malah bajay dan tvs ( wkwkw) ikut
justru karena pabrikan yang lain ga mau ikut mangkanya slot dikasi ke yang mau
Marc sendirian 2019 bisa kasih Honda Triple Crown
bantuan cal juga besar untuk tim ngunnda, jangan pernah melupakan jasa nya
Orang dia sendiei yg menyumbang poin .
Nakagami di COTA gak diitung
independen tim dan Rokie of gerung istilah kata juga diraih Ducati sih
kalo M award atau Tissot pole positionnya masih dipegang siapa ane kurang nyimak
bisa dibilang hampir sapu bersih sih pas MotoGP award
Makin sepi deh MotoGP kalo Ducati yg triple crown.
Tahun ini “Ducati Juara dunia Harga Mati!!”
Masih ada fq inget
8 omr ducita+kelonggaran ini itu biar jurdun gpp lah.. ntr team jepang tgl minta darno balikin stelan inhouse motobot+asimo maka ambyarlh team eropa..wkwk
Udah rahasia umum bray..ducita blm jurdun2 stlh era stoner,diketekin team jepang..darno bikin atrn alasan biar dana dbatasi,bisa bersaing bla bla bla..ksh seneng team eropa doloe hehe..😂
Itu kan opini anda aja
motor terbaik di grid,
Mereka cuma peduli gelar juara dunia pembalap.
Gelarnya di poligami dong
melihat performa Ducati bikin Dovi nangis di pojokan…
Andai dia gak ngotot minta gaji gede, minimal 1 gelar juara dunia MotoGP digenggaman
Toh 2 taun ini lawan sepadan pasukan Ducati cuma Yamaha dengan seorang El Diablo, tim yg lain kayak Mir+MM dll tidak dalam performa terbaik, Aleix Esp pun masih angin-anginan
Ya kebantu juga Suzuki bangkrut. Yamaha yg mulai hanya fq yg jago. Juga kebantu mm pulang pergi operasi.. jadi Ducati yg 8 fighter sangat2 mendominasi..semoga musim depan lebih seru. Dgn Mir dan Rina ke HRC. Juga Pol esp yg brsama Gasgas
kesempatan yg paling terbuka ya sebenarnya 2020,tapi dianya malah memble,,mir yg kejatuhan duren
Ga kaget lagi wak.
Yg bisa kita nantikan kejutan nya cuma rebutan jurdun nya.
Konstruktor mah gampang…8 motor digrid. Tinggal konsistensi dan lucky unlucky. Apakah jatuhnya fabio isyaratkan unlucky buat raih jurdun. Atau malah bikin celah lawan lengah.
Bastianini tentunya ingin menang lagi krn masih berpeluang Jurdun. Sptnya sepak terjangnya bersama kembalinya Marq ke race akan mengacak acak peta persaingan 3 rider teratas. Situasi ini tentunya tak diinginkan oleh Ducati. Sbg penonton kita liat aj apa yg terjadi rece demi race hingga Valencia.
bukan fby. tapi dukung quartararo buat jurdun buat mempermalukan hegemoni ducati. udah keroyokan eh kalah juga, cuma pengen ngetawain petinggi2nya, psikopat!
Meraih gelar juara konstruktor juara tim juara independent tim juara independent rider gelar rookie of the years semua itu sangat berpotensi d raih skuad Ducati Thun ini bhkan msih terbuka lebar untuk mengirimkan 2 pmblapny d top3, pencapaian yg sungguh luar biasa tpi itu akan tetap terasa “hambar” jika juara dunia pembalap tetap tdak bisa mereka raih
kalo sampe ga triple crown juga.
sedih mendalam.
tapi kayanya support D uda besar kwkwwkwk
80% ditangan kecuali FB/ AE ada DNF
Wah ini mah Ducati berpeluang kawin 3, satu brand Ducati punya 3 permaisuri.
Bukannya ducita udah juara manufaktur sejak race perdana ya?