Tuesday, 26 November 2024

Bradl Yakin Marc Marquez Akan Meraih Podium di Sisa Musim 2022

TMCBLOG.com – Dua seri comebacknya Marc Marquez ia berhasil finish di posisi yang sebenarnya tidak jauh dari posisi podium. Pada seri Motegi, Marc finish di P4 sementara pada seri Buriram ia berhasil finish P5. Marc dipercaya semakin baik dalam hal pemulihan kekuatan ototnya sementara soal mobilitas lengan kanan (humerusnya) pasca operasi ke-empat sudah berkali-kali dipastikan sudah tak lagi memberikan hambatan berupa sakit kepada pembalap asal Lleida ini. Dan melihat hal ini, test rider rHRC yang selama Marc absen menggantikannya diatas RC213V, Stefan Bradl yakin Marc Marquez akan raih podium di sisa 3 balapan terakhir musim MotoGP 2022.

Paling tidak, performa Marc di Motegi dan Buriram telah membuat diam banyak orang yang awalnya menganggap hal ini sebagai upaya yang cukup tergesa-gesa. Terutama balapan basah Di Buriram, telah menjadi semacam demonstrasi terbesar Marc Márquez. Pemulihan berjalan lebih baik dari sebelumnya dan meskipun benar bahwa ia kekurangan kekuatan otot di lengannya, Marc sudah sering terlihat membiarkan tubuhnya mencari limit di dalam trek. Dia menunjukkannya di Buriram, di mana dia berhasil melakukan beberapa upaya penyelamatan posisi yang jelas telah mengonfirmasi perasaan baiknya.

Di acara Sport And Talk from Hangar 7 – ServusTV Stefan Bradl memberikan analisanya; “Saya pikir Marc akan naik podium tahun ini. Saya mengenal Marc dengan relatif baik, saya telah melakukan semua balapan yang tidak bisa dia lakukan. Bagi saya, Marc adalah pembalap terbaik dan dia adalah aset yang kuat. Dia memiliki agresivitas dan keberanian yang brilian.”

“Semua yang bercampur dengan bakat yang dia miliki membuatnya menjadi dirinya yang sekarang. Anda tidak bisa menahannya. Marc memiliki insting yang selalu bisa dia percayai dan insting itu memberitahunya: ‘Saya di sini untuk memenangkan balapan. Setelah mencari batas, Marc sudah mengincar langkah berikutnya, kali ini sedikit lebih tinggi: langkah meraih podium.”

53 COMMENTS

  1. dan kalo bisa marquez pensiun di saat yang tepat ketika berada di puncak, bukan saat mencari poin Saja kesusahan!!

    • Puncaknya itu malah musim 2014, saat MM-93 bisa juara seri 10 kali berturut-turut dari awal musim, dan saat itu beberapa allien motoGP masih aktif.

      Hingga kemudian memicu Dorna memberlakukan penyeragaman ECU agar tidak terlalu dominan lagi.

      • sebenernya 2015 Honda masih bisa dominan melalui aksi marc kalau saja doi gak “ketipu” gimick “PERTEMANAN” yang ngebuka kedok “seseorang” yang nyata kecuali untuk orang “buta”.

      • Terlalu berlebihan jika dikatakan tahun 2015 Yamaha terlalu dominan, faktanya pembalap Yamaha juara race sebanyak 11 kali, dan pembalap Honda juara race 7 kali.
        Saat itupun MM-93 crash sebanyak 6 kali dan Dani Pedrosa absen cukup lama tidak ikut balapan.

        Dominan itu …… seperti yg dilakukan VR-46 yg juara seri sebanyak 7 kali berturut-turut di musim 2002.
        Atau yg dilakukan MM-93 dgn juara race 10 kali berturut-turut, bahkan dari awal musim, pada gelaran motoGP 2014.

        Dominan itu kira-kira seperti Lu lagi Lu lagi…

    • sayang sekali kalo lagi di puncak harus pensiun. Lihatlah mas dovi yg sebenarnya lagi di puncak karir eh malah jual mahal.

      rata-rata pembalap pensiun karena sudah tidak kompetitif atau karena crash, dan itu masih bisa di maklumi.

    • mungkin maksud mukgil tu seperti stoner pensiun abis dapet gelar jurdun, cakep si gitu tapi ya gimanaa gituu untuk penikmat aksi rider agresif

  2. Terlalu optimis kalau bisa bilang di sisa musim ini MM bakal naik podium, RCV alakadarnya, belum lagi pasukan Dukacita yg luar biasa, motornya.

    Bisa finish 4-5 aja udah hebat, kecuali ada faktor “luck”, ya never say never sih..

    • mohon diinget, biarpun abis cidera dia tetep Marc Marquez, ga kemudian berubah jadi Pol Espargaro ato Alex Marquez. habit Marquez mau motor soak kaya begimane tetep dikebut, bukan kemudian sunmorian takut jatoh.

      • gak perlu dingetin kang, gw juga tau siapa MM, gk perlu diragukan juga skillnya doi. cuma kondisi sekarang agak pesimis buat lawan kepungan desmo..

        • Untuk podium di Philip island bisa…tapi untuk menang akan susah…mengingat Bagnaia dan quartararo lagi rebuatan jurdun,mereka pasti akan keluarin 110% performanya

        • @warungkopi, mungkin ada benernya marc akan sulit podium di aussie, tapi kalau FQ & PB bakal110% saya gak percaya.

        • mungkin nanti marc marcrash akan comeback untuk adu karambol di sirkuit. dan ternyata dukacita lain yang jurdun 🤣

        • Australia itu selaen flowing jg teknikal, cuma rider dgn bakat beneran bagus bisa tampil bagus disana. marquez biarpun udh tajem ga tajem tumpul ga tumpul masih tetep bakatnya ada.

      • dia udh bisa finish kelima artinya cuma tinggal nunggu faktor luck doang masuk podium. tebakan gua sih Australia dia podium bahkan menang.

    • Kalo saja 2022 RC213V masih menggunakan “motor” marques yang dulu saya sangat YAQIN marques bisa podium sejak di motegi.
      Sayangnya 2022 marques pake motor “buat” pol espargaro

  3. Philip island biasanya dia punya strong point sendiri disana,walau hasilnya disana kalo gak menang ya dnf

    tapi lihat juga kondisi motornya sih

    • never say never, tapi setuju dengan kondisi motor yg sekarang feel front end nya nda maksimal, Marc belum bisa late brake sampe sliding di corner entry seperti duel sama Dovi dalam beberapa musim, point itu yg masih hilang di riding style Marc, kemungkinan di misano test waktu HRC bawa motor 2021 dan dipasang swingarm kalex untuk analisa feel rear end dan grip ban belakang yg selama ini dicari HRC tapi dengan geometry motor yg front endnya sudah terbukti kuat selama beberapa musim

  4. potensinya emg ada, motegi dia finish pos 4 di buriram dia sempat nguber Pecco utk podium 3 meskipun ujung2nya finish posisi 5, jadi ya bukan ga mungkin sih 3 seri kedepan doi bakal podium,

  5. RCV bukan motor yg jelek tapi motor yg beringas,
    jadi untuk menjinakkannya butuh pembalap yg best of the best spt orang yg namanya Mr.Marc marcuez😊

    • RCV dari awal memang dibuat sebagai motor yang beringas, liar dan susah dikendalikan, bukan motor nyaman…
      Hanya ada 3 pembalap yang bisa memaksimalkan semua potensi RCV hingga meraih jurdun, yaitu Rossi, Stoner dan MM. Hayden pengecualian…
      Dibutuhkan pembalap seperti ketiganya agar bisa menjinakkan keberingasan dan keliaran RCV…
      DP sampai berkali2 naik meja operasi untuk membawanya meraih jurdun meskipun tidak pernah kesampaian, karena postur tubuh yang kurang mendukung juga.

      • rossi bawa rc211v 5cyl, konon katanya akselerasinya ga terlalu beringas seperti yang 4cyl. di tipe ini juga stoner sering crash, jadi bisa dibilang stoner ga cocok sama 990cc (klo ga salah sama yang 1000cc juga gitu)

        stoner bawa rc212v 800cc, baik di ducati juga 800cc. kalau diamati si stoner paling ngetune tangannya sama 800cc.

  6. PI kayaknya berpotensi.. dua calon jurdun pstinya akan ngebut tp sangat penuh dgn perhitungan..saling intip.. kl MM nothing to loose.. gas poll aja… asal rcvnya tahan dibejek gak ngamok dan banting pawangnya ..

  7. Entahlah sepertinya tahun ini bukan tahunnya marc bisa podium, sekilas menilik ke belakang gp cota marc gagal podium karena sial mengalami masalah saat start, kemudian di sachsenring absen karena masih recovery, di aragon kena sial lagi terlibat kontak dengan fabio, di thailand sirkuit langganan dia juara juga gagal podium, harapan tersisa tinggal PI dan valencia tapi marc pernah bilang rcv 22 bisa cukup bagus di track lebar dan kebetulan sepang tracknya lebar. So we’ll see.

  8. Mengenai rekor jumlah juara dunia, itu bukan rekor VR-46, tetapi lebih merupakan rekor Giacomo Agostini.

    Rekor VR-46 yg masih bertahan adalah rekor yg berhubungan, sejalan dan berbanding lurus dengan jumlah usia keikut-sertaan dibalapan.

    Sedangkan balapan itu sendiri adalah mengenai cepat-cepatan, bukan lama-lamaan…

    Semua rekor spesial mengenai cepat-cepatan prestasi yg sebelumnya tercatat atas nama VR-46 sudah berganti tercatat atas nama MM-93.

    – Juara dunia termuda,
    – Jumlah kemenangan seri terbanyak dalam 1 musim,
    – Jumlah pole position terbanyak dlm 1 musim
    – Jumlah poin terbanyak dlm 1 musim
    – Jumlah podium terbanyak dlm 1 musim
    – Jumlah kemenangan seri berturut-turut dalam 1 musim

    Dalam 1 musim ya….??? rekor tersebut sudah berganti nama.

    Rekor VR-46 yg masih bertahan adalah rekor yg berhubungan atau karena peran andil sang waktu, lama-lamaan keikutsertaan…

    • Untuk rekor 7 kali gelar juara dunia tercepat tersebut…

      Rekor tersebut masih tercatat atas nama Giacomo Agostini, bukan atas nama Valentino Rossi.
      Baik MM-93 maupun VR-46 sama-sama sudah tidak bisa memecahkan rekor tersebut.

      Agostini melakukannya tanpa putus/ tanpa jeda, dari tahun 1966 berturut-turut hingga tahun 1972.
      cmiiw…

      Tolong dibedakan antara rekor dgn pencapaian, ya…

      Tenang saja & tidak perlu galau…Rekor atas nama VR-46 masih banyak kok.

    • Rekor 7 kali gelar juara dunia tercepat itu MASIH DICATAT atas nama Giacomo Agostini, bukan atas nama Valentino Rossi.

      Lalu rekor juara dunia 1 kali tercepat…
      Lalu rekor juara dunia 2 kali tercepat…
      Dsb…

      Tetapi, rekor-rekor tersebut diatas bukanlah rekor-rekor kategori primer, sekunder, itu bahkan sudah masuk kategori tertier, atau pengkayaan data-data statistik saja.

      Nanti bisa-bisa ada rekor kategori pembalap berinisial VR yg termuda juara dunia…

  9. Marc93 pasti bisa, so dia pembalap yang selalu berusaha semaksimal mungkin membalap dengan cepat, tapi keadaan motorlah yang membuat Marc93 gak bisa menyalip motor Ducati yang wow luar biasa cepatnya, apalagi motor RCV 2022 sekarang hasil polesan pol espargaro yang kebalikan dengaan Marc93 cara berkendaranya

  10. Untuk rekor 7 kali gelar juara dunia tercepat tersebut…

    Rekor tersebut masih tercatat atas nama Giacomo Agostini, bukan atas nama Valentino Rossi.

    Agostini melakukannya tanpa putus/ tanpa jeda, dari tahun 1966 berturut-turut hingga tahun 1972.
    cmiiw…

    Tolong dibedakan antara rekor dgn pencapaian, ya…
    Rekor atas nama VR-46 tentu masih banyak.

  11. utk rcv taun ini kalah ketika exit corner, akselerasi desmo msh terlalu biadap dibandingkan dg rcv jika ditangan yg tepat, corner speednya desmo jg aduhai, tp marc tetap lah marc mentalnya jangan diragukan mgkn ini yg dimaksud bradl klo marc pasti akan coba push setidaknya podium 1kali utk sisa musim ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP