Thursday, 14 November 2024

Kenapa Aprilia Kencang Di Hari Jumat MotoGP Mandalika 2023 ?

TMCBLOG.com – Duo Aprilia Aleix Espargaro dan Maverick Vinales menjadi yang tercepat di sesi akumulatif Jumat dan keduanya memimpin 8 pembalap lainnya termasuk Marc Marquez. Pertanyaan langsung menyeruak, kenapa bisa begitu? Secara umum Aprilia RS-GP itu gacor banget, namun memang harus punya syarat dan ketentuan yang berlaku. Dua diantaranya adalah karakter sirkuit yang flowing DAN yang kedua adalah trek yang kurang grip. Dua syarat ini dituliskan dengan kata penghubung DAN yang dalam rangkaian pada gerbang logika yang menggunakan prinsip aljabar Boolean artinya kedua syarat harus ada . . Kalau satu saja syarat hilang atau tidak terpenuhi maka kondisi menjadi tidak berlaku dan Aprilia mungkin akan kembali ke habitat lamanya.

Oke kita simak dulu syarat pertama, Mandalika Circuit. Jelas beda banget dengan Motegi atau Red Bull Ring. Hanya ada 2 titik Hard Brake yang akan membuat motor turun sampai gear terbawah untuk melakukan manuver Stop And Go yakni T10 dan di tikungan tikungan akhir (T16). Selain itu, bisa dibilang tikunganya tumpul, cepat dan flowing (mengalir) ditambah badan sirkuit yang lebar. Mengapa Aprilia kencang di tikungan cepat?

Jawabannya menurut TMCblog adalah desain fairing Ground Effect di bagian samping dari motor. Fairing dengan desain samping menggembung ini memang didesain untuk memaksimalkan downforce yang merupakan hasil produk dari fenomena Ground Effect yang berasal dari dasar dasar teori Ventury Effect yang dibangun oleh fisikawan Giovanni Battista Venturi – hidup antara 1746 sampai 1822.

Namun memang downforce yang dibidik dalam kasus paket aero-fairing Ground Effect paling besar adalah downforce ketika motor sedang nikung miring rebah. Hasilnya? Motor akan sangat stabil dalam menikung. Downforce menikung ini lah yang dirasakan oleh pembalap seperti terasa ada yang ngejagain grip ban mereka ketika sedang menyapu tikungan dengan cepat. Semakin cepat, maka downfoce akan makin besar dan grip akan makin bagus.

Saat ini di Mandalika bisa dibilang setelah Jorge Martin menegaskan bahwa mulai pasca Summer Break ia akan menggunakan paket aero-fairing yang sama dengan Pecco (dengan Downwash Duct) maka jumlah pembalap yang menggunakan fairing jenis ini hanya ada 5 pembalap (Aleix, Vinales, Oliveira, Raul dan terkadang Zarco).

Zarco, Satu satunya Ducati pakai Fairing Ground Effect

Ducati lebih fokus ke aero-fairing dengan kehadiran duct bermodel downwash, Oliveira dan Raul tentu tidak memperleh desain terkini aerodinamikanya ditambah mesinnya juga mesin tahun lalu . . Dan ini secara silogisme menempatkan Aleix dan Maverick sebagai pembalap dengan paket aero-fairing Ground Effect paling ‘ori’ di antara 5 pembalap ini.

Yang kedua adalah kondisi treknya yang memiliki sifat low grip. Patut dicatat ini bukan sebuah karakter yang mengartikan ada yang salah dalam desain dari permukaan aspalnya. Secara umum memang apa yang dibuat dan di-manage oleh Dromo saat memperoleh amanah dari pemilik sirkuit untuk melakukan re-surfacing aspal sirkuit sukses memberikan ritel karakter Mandalika menjadi memiliki karakter ini.

Kombinasi dari aspal dan batu batu asal ‘The Most Beautiful Mountain’ Rinjani membuat porositas kecil dan jarak batuan di permukaan trek menjadi sangat dekat. Secara umum jika sobat sekalian pernah ke sirkuit lain, maka permukaan aspal Mandalika ini setali tiga uang dengan permukaan aspal sirkuit Silverstone.

Oleh karena itu dengan karakter permukaan yang unik ini, membuat tire-wear atau abrasinya karet ban cukup minim dan ini diakui banget oleh pembalap di hari pertama kemarin. Namun karena jarak antara batuan tidak jauh, maka asphal sirkuit memiliki karakter lain yakni membuat ban jadi cepat panas karena jelas . . . Minim banget permukaan ban mengalami pendinginan terutama saat menempel di permukaan trek. beda dengan sirkuit yang porus dimana jarak agregat batunya jauh jauh, tentu akan ada kesempatan ‘pendinginan’ karet ban ketika menyentuh aspal. Dan karakter permukaan aspal Mandalika yang ini lagi lagi mirip dengan Silverstone.

Yes itu baru sekeda analisa dari hari Jumat, kita akan lihat bagaimana jalannya kualifikasi di hari Sabtu ini yang akan dilanjutkan dengan Sprint Race 12 lap pada sore harinya. Akankah ke-gacoran Aprilia RS-GP berlanjut?

Setelah melihat Sprint Race Mandalika dimana Pace Maverick Vinales yang awalnya Bisa memimpin Balapan terus menerus Melorot ketika melawan Pasukan Ducati. “Kami perlu memahami alasannya untuk besok (ahad) . Pada awal balapan saya berkendara dengan konservatif dan tiba-tiba saya kehilangan kontrol. Ini cukup membuat penasaran karena kita tidak pernah mengalami degradasi seperti ini. Itu tiba-tiba dan ketika saya masuk ke tikungan, [grip] itu hilang.”  Begitu Kata Vinales tmcblog melihat ada satu Lagi Variabel yang mungkin Juga riskan dihadapi Oleh Aprilia yakni Suhu Panas ( heat ) . . beberapa Kali di Seri yang lalu Aprilia Bermasalah ketika bertemu Panas Berlebihan, salah satunya ketika di India.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

11 COMMENTS

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP