Friday, 22 November 2024

Daftar eksodus SDM Ducati MotoGP ke Pabrikan lain

TMCBLOG.com – Jika Kita kesulitan Untuk berkompetisi dengan lawan salah satu strateginya adalah mencoba segala cara untuk menyamai level lawan. Caranya pun macam macam, Membajak SDM lawan dengan tujuan mengakselerasi Performa kita adalah salah satu cara paling signifikan terlihat dan memiliki bonus yakni bisa juga melemahkan lawan. Suka atau tidak Ducati adalah Pabrikan yang jadi referensi MotoGP dalam dua tiga tahun terakhir sehingga Logis kiranya Pabrikan lain berani mengeluarkan banyak dana Untuk ‘membajak’ sebagian dari isi Ducati.

Yamaha Tahun 2024 ini diperkuat oleh Massimo Bartolini sebagai Direktur Teknik. Bartolini bisa dibilang adalah tangan kiri Gigi Dall’Igna. Kepergiannya hanyalah babak lain dari banyaknya insinyur yang meninggalkan Ducati Corse dalam beberapa tahun terakhir untuk mengikuti kompetisi. berikut adalah daftar speedweek dari eksodus SDM Ducati MotoGP ke Pabrikan lain saat ini

Aprilia, Pabrikan Noale ini memiliki  Manuel Cazeaux: Insinyur elektronik yang merupakan salah satu pionir di bidang ini. Sebenarnya ia tidak langsung dibajak dari Ducati karena sebelum di Aprilia Manuel bersama Suzuki di bawah kepemimpinan Davide Brivio saat itu. Cristina Toteri: Mekanik Frame, dia memiliki spesialisasi dalam hal aluminium dan mengerjakan sasis serta lengan ayun. Pada akhir tahun 2022 dia pindah dari Ducati ke Aprilia

KTM, Pabrikan Austria ini memperoleh Fabiano Sterlacchini: Insinyur, saat ini mengepalai proyek MotoGP di Pierer Mobility AG. Dari semua orang yang meninggalkan Ducati, dialah yang merupakan kerugian terbesar Ducati. Sterlacchini dianggap sebagai tangan kanan Dall’Igna dan telah bekerja di keempat departemen Reparto Corse: mesin, kendaraan, elektronik, dan aerodinamika. Dia tahu semua rahasia Ducati.

Francesco Guidotti: Saat ini ia adalah manajer tim Pabrikan KTM setelah sepuluh tahun menjadi manajer tim Pramac Racing Ducati. Alberto Giribuola: insinyur, kepala kru lama Andrea Dovizioso dan kemudian Enea Bastianini. Dia bergabung dengan KTM pada akhir tahun 2022, di mana dia dipekerjakan sebagai performance engineer.

Cristhian Pupulin: Insinyur. Dia mengikuti Jack Miller ke KTM, bekerja sebagai kepala kru Miller di Pramac dan kemudian di tim pabrikan Ducati

Di pabrikan Honda sejak lama kita mengetahui hadirnya Filippo Tosi sebagai Insinyur elektronik. Honda mengamankan jasanya untuk menyelesaikan masalah signifikan yang dihadapi HRC setelah diperkenalkannya ECU standar. Tosi datang dari Magneti Marelli setelah meninggalkan Ducati. Saat ini Dia masih bekerja untuk Honda.

Di Pabrikan Yamaha ada Marco Nicotra: Insinyur Aerodinamika, ia pindah ke Yamaha sebagai “Kepala Aerodinamika” pada Oktober 2023. Di Ducati ia bertanggung jawab atas pengembangan aerodinamika Desmosedici Ducati Corse.

Massimo Bartolini: insinyur. Menurut Sterlacchini, dialah “pembelot” yang paling menyakiti Dall’Igna. Bartolini memiliki peran yang sangat penting dalam struktur Ducati Corse sebagai “insinyur performa kendaraan”. Di Michelin Anda juga dapat mendengar bahwa dia adalah ahli ban terbesar di paddock. Bahkan juara dunia Pecco Bagnaia pun tak menyembunyikan fakta bahwa kepergian Bartolini merupakan kehilangan yang pahit.

Lumayan Banyak Juga SDM Ducati yang terbajak pindah ke Pabrikan lain. Namun begitu Sepetinya Ducati Tidak terlalu takut dengan berbagai hal negatif yang diperkirakan akan terjadi sejalan dengan pindahnya teknisi dan orang orang Kunci di Ducati Corse, seperti terbongkarnya rahasia Ducati dan Lain lain. Bahkan Jika Satu hari pahit pahitnya seorang Gigi Dall’Igna Dibajak Pabrikan Lain pun sepertinya Ducati akan tetap ‘Selow’

Sobat sekalian tentu pernah membaca di artikel terdahulu dimana CEO Ducati, Claudio Domenicali Santai menanggapi Ancaman Potensi hengkangnya Dall’Igna Ke pabrikan lain cepat ataupun Lambat. “Tapi bahkan Gigi pun tidak mengetahui semua rahasia formula ajaib Ducati. Ada beberapa yang tertanam dengan baik di lantai Borgo Panigale. Faktanya, formula kemenangan Ducati seperti milik Coca-Cola: rahasia. Di perusahaan semua orang hanya mengetahui sebagian dari resepnya. Tapi tak seorang pun tahu semua bahannya,”

Potensi Pembajakan ke SDM Selevel Dall’Igna saja masih ditanggapi santai, apalagi masih sekelas Sterlachini dan Bartolini coba ? – @tmcblog

17 COMMENTS

  1. Pabrikan lain selain KTM:” kalo gitu kita bajak aja Claudio Domenicali..”
    Pabrikan KTM:” kita tunggu saja Audi menjual Ducati..”

  2. Ya jelaslah, kalo ngomong ke media pasti harus selalu pede. Bisa-bisanya pilih kata dan kalimat aja biar gak kelihatan kondisi aslinya tapi tidak berbohong.

  3. Karena gak ada budget cap,jadi flirting memflirting Masih bebas banget
    Klo di f1 kan pemberian fasilitas rumah dinas biar lebih dekat dgn tempat riset pun harus jg masuk buku,cmiiw

  4. Perpindahan marquez jelas lebih dramatis bombastis karena mau pindah ke satelit murni tanpa boyong crew secara masif, cuma 1 orang yang dibawa Marq, dari Paddock ekslusif menjadi Paddock tim satelit yang pastinya berbeda banget isinya

  5. Tapi jika orang2 yg mengetahui masing-masing rahasia dukati dikumpulkan dalam 1 tim, niscaya dukati akan berfikir ulang dengan perkataan nya

  6. Ya benar, dengan membajak beberapa orang ducati tidak membuat ducati lemah, pada dasarnya bahan dari ducati sendiri sudah jadi satu kesatuan bahan baku, jika ahli mesin dibajak tinggal mencari yg baru untuk mengolah, kalau ahli aerodinamika dibajak tinggal cari yg lain untuk mengolah, kalau mau melemahkan ducati, bajak yg mengerti bahan baku ducati itu sendiri, layaknya sebuah resep makanan, dengan membajak koki bukan berarti melemahkan restoran tsb, mungkin resto lain menyamai, tapi konsumen paham mana yg “authentic”, kurang lebih begitu, dengan membajak ahli aerodinamika ducati belum tentu RCV atau M1 akan menjadi seperti DesmoGP, resep KFC gaakan masuk ke MCD dan sebaliknya, semua kembali pada dasar pembuatan resep atau motor tersebut.

  7. kok dr pernyataan dominecalli sedikit ada clue bahwa keberhasilan ducati terletak pada bahan material campuran bahan pembuatan mesinnya dan jeroannya ? bukan masalah ke teknis mesin tp ke bahan pembuatan part mesin. ???

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP