TMCBLOG.com – Marc Marquez telah mengantongi kepastian untuk dua musim kedepan di MotoGP dengan mengamankan seat di tim pabrikan Ducati Lenovo bersama Pecco Bagnaia pada musim 2025 dan 2026. Yap, di dua tahun terakhir dari era MotoGP 1000 cc. Mulai 2027 semua akan dimulai kembali dari nol dengan hadirnya perubahan teknis besar berupa penurunan kubikasi mesin menjadi 850cc beserta dengan semua produk regulasi turunannya. Dan Marc Marquez sempat ditanyai oleh Speedweek mengenai apakah menurutnya kontrak baru dengan Ducati ini akan menjadi yang terakhir buatnya.
Dan Marc menjawab; “Anda tidak pernah tahu, tapi saya tidak menginginkannya. Saat saya merasa kompetitif… dan kompetitif berarti berada di posisi 6 besar di setiap balapan… Sangat kompetitif berarti berada di posisi 3 besar. Untuk memenangkan kejuaraan, Anda memerlukan semua peralatan, Anda memerlukan semua hal di tempat yang tepat. Bukan itu yang terjadi pada saya saat ini. Tapi saya ingin tinggal lebih lama dari dua tahun ini. Bahkan dua tahun kemudian.”
Selain itu Marc Marquez juga menceritakan perbedaannya di hari hari recovery-nya pasca race weekend MotoGP antara ketika di Repsol Honda dan di Gresini Ducati. “Sebelumnya saya berjuang untuk 10 besar dan pada hari Senin dan Selasa saya lelah, kemudian pada hari Rabu saya mulai berlatih sedikit. Sekarang saya tiba di rumah dan penuh energi di hari Senin, datang dari akhir pekan yang penuh adrenalin dan dorongan energi positif yang sangat besar di tubuh saya.”
“Saya sangat menikmatinya. Dan Anda bisa melihat bagaimana saya merayakan tempat ketiga dan kedua. Saya harap saya bisa memenangkan perlombaan lagi. Tentu saya akan mencobanya, tetapi itu adalah sesuatu yang tidak bisa Anda paksakan. Itu bukan obsesi. Dan jika Anda berada di tim yang merayakan hasil ini bersama Anda dalam atmosfer yang luar biasa, itu sangat membantu.” – @tmcblog
Masih Kentjang
Semoga bisa jadi jurdun lagi marc
Pecco perlu waktu untuk membangun kharismanya dan menjadi next MotoGP icon.
Salah satu penghambatnya adalah faktor motor.
Bagiono kadung dicap bisa jurdun karena motornya OP, dan di era ducita cup. Terlepas dia memang bertalenta.
Beda dengan marwoto dan mbah kakung yang dimasa jayanya pernah kompetitif dengan motor syulit.
sebagai fans toprak, gw optimis do’i bisa juara dengan motor non ducati
juara dengan ducati jadi nya biasa2 saja karena motor yg sakti
Sampe keriput kakek kakek juga silahkan mas
belum pensiun kalau belum dapat titel ke 10
ijin komplain. Dari Itali ke assen jaraknya 1 bulan, sekarang hiyatus 1 bulan lagi. Byuh jadwalnya bagaimana ini.
Sekarang MotoGP hiatus kan emang sedang istirahat musim panas Eropa, sesuai jadwal semula.
Dari Mugello ke Assen ada jeda lama juga karena seri Kazakhstan (14-16 Juni) dibatalin di luar rencana awal.
ow gara2 kazakhstan. Thx om Nugie
lagi nyari2 berita pecco, tp di mana2 engkes mulu. sampe dicari ke laman asli italinya pun kabar pecco kaga ada, anyep bet anyep, mana mau kawin bulan ini.
pecco emg menghindari awak media, karna takut dipelintir lagi kali omongannya wkkw
kalo marc dapet spek gp23 versi pecco apa bisa nempel gp24 yg sekarang ya ? dia pake spek zarco kalo gak salah
spek zarco atau motor bekas zarco?
Menurut ogut
Pebalap legenda mencetak prestasi yang membanggakan sejak masa Rookies di MotoGP
Vale dengan Nastro azzuro NSR berlanjut dengan HRC yang fenomenal
Marc Marquez dengan Honda RC213V Jurdun – rookie, mengalahkan rekan senior Dani Pedrosa yang mendapatkan semuanya dari Honda
Pecco Bagnaia seperti Lord Lorenzo
Kemenangan dia seakan akan minus selalu
Karena dimasa rookie MotoGP gak sefenomenal Marc Marquez dan Rossi ..
Kang Batu / Stoner
Punya nilai lebih menjuarai MotoGP dengan Ducati celeng, ditambah dengan Honda RC213V, sebenarnya Pedrosa udah ditampol berkali-kali sebelum Marc Marquez masuk HRC sih 😂 Marc Marquez hanya menegaskan Pedrosa Alakadarnya hingga Puig dongkol malu gak kebayang anak emasnya ternyata tidak seemas itu…
Dan menandai Puig gak tajam mencari bakat 😁…antara Pedrosa vs Stoner malah pilih Pedrosa, ternyata Stoner yang raih jurdun kelas premier
Oot
Udah kejawab dong gimana Pedro acossssstaaa???…. Kejawab dong
Maaf…
Menurut saya, dari catatan statistik, baik statistik saat moto-3, moto-2 (atau 125 cc dan 250cc) lalu lanjut ke motoGP, baik Jorge Lorenzo maupun Dani Pedrosa adalah termasuk pembalap yang fenomenal.
Dikatakan fenomenal karena baik Lorenzo maupun Pedrosa itu sangat-sangat dominan di 2 kelas sebelum kelas motoGP (125 cc dan 250cc), sama seperti yg ditorehkan Rossi maupun Marc Marquez.
Saat masuk ke motoGP sebagai rookie, mereka juga fenomenal juga, karena langsung menjadi fantastic four yang dominan dikelas motoGP saat itu, namun dominasi mereka bukan dominasi individu, tetapi dominasi ber-4 bergantian juara seri memenangkan balapan dan konsisten mendominasi podium.
Yg SIAL adalah Dani Pedrosa, tidak kebagian jatah juara dunia motoGP.
Saat itu juara dunia motoGP sebanyak 6 kali sebelum Marc Marquez datang dibagi masing-masing 2 kali pada Rossi, Lorenzo dan Stoner.
Komen legend dari tukang lele
Oke gazzzz…