TMCBlog.com – Assalamu’alaikum sobat TMCBlog sekalian, sejak pertama kali diperkenalkan, Lexi 125 seakan selalu jadi bahan perbincangan dari orang-orang yang tak hanya temen-temen biker. Setelah diberikan kesempatan untuk melakukan Test ride di sirkuit Sentul Karting beberapa waktu lalu, PT. YIMM meminjamkan satu unit Lexi 125 S kepada kami untuk dites dalam pemakaian harian dan sudah melakukan short touring dan kali ini tulisan dari TMCBlog akan lugas dan ‘terbuka’ tentang apa saja yang hadir di unit Lexi 125 S ketika teman-teman membelinya dari dealer. Serta sebagai respon dari permintaan sobat pembaca yang penasaran sama Lexi. Monggo disimak semoga bermanfaat.

Bismillahirrahmanirrahim… Jadi artikel yang mebahas Lexi akan hadir dalam 2 bagian karena saya rasa sampeyan akan bosan membaca satu artikel panjang, tapi akan nanggung kalau baca artikel yang pendek juga. Di halaman ini kalian akan saya suguhkan hasil review Lexi varian tertinggi dengan harga jual 22,8 juta Rupiah on the road Jakarta yang berfokus kepada fisik unitnya seperti impresi berkendara dan juga fungsionalitas dari Lexi S ini.

Goes To Puncak ‘NgabubuRide’

Built Quality Lexi 125

Yang pertama bisa kita perhatikan langsung tanpa start engine adalah built quality dari Lexi. Kalian bebas mau ngecek kalau gak percaya sama tulisan ini langsung ke dealer Yamaha terdekat kalian, bisa dipastikan akan menemukan sebuah motor matik lokal dengan kualitas material kelas ekspor. No bullsh*t yah bro, mau Lexi varian standar ataupun Lexi tipe S punya ketebalan body plastik ABS yang baik, kuat dan terasa kokoh. Dari sisi kualitas cat juga cakep, berasa punya skuter Maxi meskipun harganya cukup terjangkau. Melongo ke bagian kolong dan sasis yang tersembunyi dari pandangan langsung, terpantau rapih pada las-lasan dan jaminan kokoh nih bro. Pendapat saya pribadi, sasis Lexi 125 ini seperti motor matik yang besar meskipun kapasitas mesinnya hanya 125 cc, besar kemungkinan sasis dirancang untuk mengejar kekuatan atau dirancang agar kokoh untuk mengakomodir sang owner ketika perlu membawa barang bawaan yang cukup berat. Bisa juga diartikan, Yamaha Lexi cocok untuk motor operasional nih bro. Jadi salah satu pilihan motor untuk digunkan temen-temen driver ojek online nih, customer (cs) bisa-bisa betah repeat order ke ente terus kalau naik Lexi. Hehehe…

Cover Setang Membuat Lexi Tampil Lebih Elegan dan ‘Clean’

Saya juga minta pendapat dari beberapa wanita soal Lexi ini. Mayoritas malah berujar bahwa desain Lexi ini cakep setelah melihat secara langsung, dan warna biru matte yang TMCBlog pakai dianggap seperti motor mahal. Tapi,,, nah ada tapinya nih, mereka merasa jok Lexi ini tinggi dan sedikit ngeri karena body nya lumayan bongsor. Yes, memang dari yang mereka bilang itu ada benarnya karena jangkauan kaki sedikit tereduksi akibat bagian depan jok lebar.

Tinggi, Busa dan Kenyamanan Jok

Waktu berhenti di lampu merah sih masih berasa nyaman meskipun tinggi badan hanya 160 cm dan jangkauan kaki saya yang panjangnya hanya 750 mm wajib jinjit balet. Maka lumrah ketika test ride Lexi kemarin sering merapat ke dekat trotoar atau separator jalan supaya kaki menjejak secara sempurna ke tanah/aspal. Hehehe…

Kesan Mewah Muncul Akibat Jahitan Jok Yang Berwarna Kontras

Setidaknya ada beberapa cara untuk menagakali tinggi jok Lexi saat berhenti. Pertama kalian bisa menggeser posisi badan ke satu arah [Kiri atau Kanan] seperti ketika membawa motor trail, sehingga kaki akan membentuk garis lurus ke permukaan tanah. Kedua buat Bro atau Sis bisa geser ke depan jok, rada turun sedikit di dek Lexi yang cukup luas itu. Cuma cara yang terakhir itu jadi agak konyol kalau dilihat, hehehehe…

Buat Sista ada cara lain, yaitu pakai sepatu high heels atau yang punya sol tebal, jadi bisa buat bantu-bantu menambah jangkauan kakimu gitu deh. Ada lagi yang ngasih saran untuk memapas busa jok, tapi saya tidak mau merekomendasi cara ini karena kenyamanan jok yang Lexi miliki akan sedikit hilang. Pasalnya dibawah jok rider ada tulang jok untuk ruang bagasi.

Ngomongin bagasi, kapasitasnya sekitar 25 liter Dapat info revisi dari sobat sekalian bahwa kapasitasnya hanya berkisar 12 liter. Thanks semua Bro. Meskipun saya tidak punya alat ukur untuk mengukur volume namun ketika tas backpack berukuran 22 liter terisi penuh, ruang bagasi Lexi masih bisa memuat satu setel jas hujan. Satu yang kurang, helm half face merk Zeus milik saya tidak bisa masuk ke dalam bagasi Lexi. Walau helm sudah masuk tapi jok tidak bisa ditutup akibat terganjal dimensi helm Zeus. Tapi menurut informasi dari teman, bagasi Lexi 125 bisa memuat helm half face bawaan motor ketika kalian membeli Lexi 125. Bagian yang terasa kurang hanya tidak dibekali stopper pada engsel jok Lexi, kalau ada stopper jok seperti NMax pasti lebih cihuy lagi nih.

Bagasi Yamaha Lexi 125

Dipakai berboncengan juga tidak berkurang ruang/space duduk rider, pun juga dari sisi boncenger tetap nyaman dan memiliki space yang luas dan lega. Jadi semisal kalian lagi bawa tas backpack yang berukuran besar ataupun ketika yang dibonceng tidak ingin menempel atau berdekatan dengan rider, posisi duduk pun masih tetap nyaman dan tidak was was terjatuh nih. Lagi-lagi bahan pertimbangan untuk driver ojek online nih. Atau buat temen-temen yang demen touring…?? Sabi nih dijadikan salah satu pilihan motor matik buat nemenin perjalanan jauhmu.

Jok Lexi 125 Bagian Belakang Punya Space Luas

Yang patut untuk ditunggu adalah variasi Lexi beredar dipasaran nanti dan salah satunya bracket untuk Top Case alias box. Seperti Yamaha lainnya yang menurut saya mudah banget untuk di-modifikasi dari segala sudut motor.

Sensasi Berkendara Commuter

Setelah dipakai riding, ternyata sensasi berkendara Lexi ini ada sedikit feel bawa Yamaha NMax tapi juga posisi segi tiga ergonomi mirip mirip sama Vespa 150 cc Bro. Tinggi, sehingga pandangan rider saat riding lebih superior ketimbang matik 125 cc lainnya. Untuk pemakaian commuter Jabodetabek nyaman Sob, dipakai short touring ke daerah Puncak dari Bekasi juga gak biki capek sama sekali. Saya waktu jalan-jalan ke Puncak siang sekitar jam 11 dan kondisi sedang berpuasa. Kalau saya lembaga transportasi, Yamaha Lexi sudah dapet approval soal kenyamanan nih. Hahahaa….

Stabil Saat Diajak Beranuver

Pemakaian dalam kota baik ketika sendiri maupun berboncengan sama nyamannya. Satu hal yang saya suka adalah Lexi memiliki bobot yang ringan, berbalik ketika kita melihat dimensi body yang bongsor pisan. Satu hal yang jadi kekurangan Lexi ketika dipakai rider berpostur badan dibawah 165 cm ialah, kaki akan susah berpijak. Hanya itu. Sedangkan untuk diajak selap-selip dicelah kemacetan Lexi ini unggul ketimbang Aerox apalagi NMax. Terasa sekali perbedaannya karena setiap harinya saya ke kantor dari rumah di Bekasi ke Karet Setiabudi pakai NMax melewati rute jalan dan kondisi kepadatan lalu lintas yang sama.

Bagian Dek Bawah dan Standar Samping Selalu Menggaruk Aspal Saat Cornering

Jarak sumbu roda depan belakang yang lebih dekat ketimbang sepupunya menjadikan Lexi lincah bermanuver di kemacetan. Ditambah tenaga mesin yang cukup dan transfer yang halus ke bagian roda belakang menjadikan Lexi mudah untuk dikendarai. Eh, mesin kita bicarai di artikel terpisah yak. Bobot motor juga berpengaruh sob dalam menyumbang kelincahan Lexi, dengan berat isi 112 Kg terasa ringan ketika membesut Lexi. Ditambah dengan sudut putar yang lebar membuat Lexi sanggup putar balik di jalan yang cukup sempit dan juga berbelok ‘patah’ ketika dibutuhkan. Deretan resep yang membuat Lexi nyaman untuk pemakaian dalam kota nih. Well done Yamaha!

Posisi kaki saat riding juga bisa menyesuaikan kemauan Bro dan Sister sekalian. Mau dipoisi sigap dengan sudut lutut kaki membentuk sudut 90 derajat bisa, atau mau selonjoran dan merasakan enjoy riding dengan Lexi 125 pun juga bisa banget. Satu hal yang nihil kita temukan pada Aerox, jadi memang gak lebay kalau Lexi disebut sebagai Baby NMax.

Enjoy Riding Yamaha Lexi 125 S

Fitur dan Fungsionalitas Lexi 125

Bagian ini sepertinya akan lebih banyak dikupas dari Yamaha Lexi karena memang banyak banget fitur yang fungsinya membantu kegiatan sehari-hari dengan sepeda motor. Tidak lagi menggunakan anak kunci untuk memulai pengoperasiannya, Lexi pada varian S pun hadir dengan beragam fitur seperti Charger Port. Pada awal pengetesan, Saya menempatkan soket charger yang biasa saya pakai di mobil, namun terlihat sedikit longgar meskipun tidak mengganggu pengecasan handphone. Laci console pun bisa memuat handphone berukuran layar 5,5 inchi meski akan sesak saat memasukkan di dalamnya. Untuk meletakkan botol air mineral bisa, tapi untuk cari keadaan aman, botol/kemasan air mineralnya dibawah 500 ML saja. Soalnya saya sempat menaruh air mineral kemasan 600 ML bagian atas botol tidak tertutup dan resiko jatuh dari console boc jadi besar. Maka rekomendasi dari saya jangan untuk menyimpan kemasan diatas 500 ML disitu.

Charger Port, ‘Cantolan’Barang dan Consol Box

Beralih ke bagian panelmeter Yamaha Lexi 125 S yang common parts dengan Aerox 155. Sontak salah satu kawan saya yang baru pertama kali melihat Lexi secara langsung bilang bahwa panelmeter Lexi 125 ini paling keren dibanding matic 125 cc lainnya.

Cahaya dari layar LCD bisa diatur sesuai kebutuhan pada mode BL atau Backlight dengan menekan tombol pada panelmeter. Selain itu ada Tachometer juga ikut dihadirkan pada Lexi, hanya saja angka pada Tachometer kurang terlihat jelas karena ukuran angka yang cukup kecil, mekipun bukan menjadi fungsi utama dan tidak mengurangi fungsi pada Lexi tapi ada baiknya jika ukuran lebih besar menurut saya. Multi Information Display atau MID juga hadir untuk menunjukkan Odometer, Tripmeter, Voltmeter, Average Fuel Consumption, Real time Fuel Consumption.

Untuk penilaian dari segi visual, Panelmeter Lexi memang sangat jelas menunjukkan beragam informasi saat berkendara. Satu yang mengurangi pandangan adalah kehadiran mika kaca plastik yang memiliki jarak dari layar dan mika tersebut. Karena ketika berkendara siang hari menjadi bias dan memunculkan bayangan pada mika tersebut akibat bias cahaya dari matahari. Jadinya seperti cermin begitu sob, tapi semua itu akan hilangsaat langit mulai redup ketika mendung, atau pada sore hari. Begitu malam hari sih no problemo sama sekali. Bagi saya mungkin tidak menggangu, hanya saja perlu membiasakan diri terlebih dahulu kali yah.

Fitur keyless Yamaha mudah dioperasikan ketimbang kompetitor, bagi saya, gak tau kalau kalian merasakan yang berbeda. Prakteknya hanya menekan dan memutar satu knob yang sama tanpa adanya kombinasi tekan sana sini. Pun begitu saya merasa aman karena kunci Immobilizer atau remote bisa dimatikan sehingga tidak mengirim sinyal ke motor, dengan menekan tombol pada remote selama kurang lebih 3 detik dan motor pun tidak bisa berfungsi elektrikalnya meskipun remote didekatkan ke motor. Dan di parkiran kantor saya biarkan setangnya di posisi bebas alias tidak terkunci.

Switch Smart Stop System dan Lampu Hazard

Smart Stop System nya (SSS) bekerja dalam dua mode otomatis. Pertama, saat pengaktifan-nya SSS tersebut akan otomatis mati ketika mesin idle selama 5 detik sewaktu motor berhentni pada kondisi normal atau berhentinya dengan mengurangi kecepatan secara perlahan-lahan.

Kedua SSS akan otomatis mematikan mesin ketika motor berhenti secara mendadak. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi resiko kecelakaan yang biasa hadir dari pengendara motor matik pada keadaan panik.

Dek Rata dan Ruang Kaki Luas

Lexi 125 muncul dengan dek rata dan memberikan ruang lebih luas untuk kedua kaki pengendara. Beberapa bilang kalau ruang dek tidak begitu luas seperti motor matik dek rata lainnya, tapi sudah saya buktikan dengan membawa 2 buah galon air mineral. Dan dek dari Lexi sanggup memuat keduanya tanpa kendala, dan kaki pun masih bisa berpijak pada ujung dek bagian belakang tanpa kesulitan.

Dan sepertinya bukan TMCBlog yang sudah mengetes kapasitas angkut Lexi 125 ini, beberapa media bahkan pengguna/konsumen Lexi 125 langsung yang memberikan reportase yang sama soal Lexi 125. Hal lainnya pada dek Lexi yang beda adalah Yamaha memberikan dek Lexi karpet dari bahan karet untuk grip sepatu/kaki rider. Tidak hanya itu, karpet karet tersebut juga bisa dilepas pasang untuk memudahkan pemilik Lexi membersihkannya.

Dek Dilengkapi Karet Sebagai Grip Kaki dan Bisa Dilepas Untuk Dibersihkan

Pada bagian penerangan Yamaha Lexi 125, dibekali lampu depan yang sudah LED dengan 3 cluster. Sebaran cahaya headlight sebetulnya luas mencakup bagian kanan dan kiri motor mendapat penerangan yang baik, namun pendaran cahayanya yang kurang padat dan kurang pekat membuat Lexi akan sedikit inferior ketimbang NMax ketika berjejeran. Sayang sekali foto saat riding malam lupa disimpan dimana nih.

Headlight LED Lexi 125

Footpeg boncenger panjang nih sob. Adik saya ketika dibonceng mengaku punya banyak pilihan posisi kaki ketika menapak ke footpeg tersebut. Lebih panjang beberapa mm ketimbang milik Yamaha NMax nih.

Parking Brake Lock dengan sistem kerja mekanis khas produk Yamaha memang sangat simpel dalam pengoperasiannya. Lexi 125 juga dibekali parking brake lock dengan model yang sama dengan matik Yamaha yang lain [kecuali Nmax, Xmax dan Tmax] , dan bagi saya yang sudah sekitar 300 KM ngetest Lexi ini baik di dalam dan luar kota merasakan pengunci rem tersebut berfungsi maksimalnya di Lexi ini.

Maksudnya begitu sob, eh begini, saya naik Lexi ini kan jinjit yah seperti foto diatas, nah pas lampu merah apalagi di jalan yang tidak datar saya selalu menggunakan parking brake tersebut. Supaya kaki yang hanya menapak sedikit itu bisa fokus untuuk menyangga motor tanpa harus menahan motor maju atau mundur. Begitu maksudnya. Hihihihi…

Klakson sebetulnya tidak terlalu signifikan, tapi karena ada yang bertanya maka saya coba terangkan menurut pendapat saya. Secara dimensi sama persis dengan punya Maxi Scooter Yamaha. Yang berbeda hanya pada suaranya saja yang mana Lexi menghadirkan lengkingan suara lebih ‘cempreng’ ketimbang Nmax ataupun XMax. Sudah pasti suara klaksonnya Lexi lebih besar daripada Mio series ataupun Soul GT series yah.

Yah jadi sekiranya itu yang bisa saya sampaikan dari kurang lebih 4 hari test rider Yamaha Lexi 125 S untuk pemakaian harian. Kesimpulan untuk bagian yang saya review di atas adalah, Lexi sebuah motor yang nyaman dan menyenangkan dengan segala kelebihan dan kekurangannya [bagi sebagian orang yang tidak terlalu tinggi]. Sebuah motor yang mengutamakan fungsionalitas tanpa mengorbankan desain, meskipun muncul beragam pro dan kontra. Yamaha Lexi 125 dinilai sebagai sebuah produk yang potensial. Soal harga silahkan menyesuaikan budget pribadi masing-masing, tapi setelah apa yang saya alami selama dipinjamkan unit test jadi bisa merasakan sudut pandang konsumen, ‘Ada Uang Ada Barang’ berlaku loh di Lexi. Harga yang sudah ada tersebut memang bukan sebuah harga yang terlampau tinggi. Sulit ketika hanya membandingkan harga jual dan kapasitas cc [mesin], padahal banyak unsur lain yang dijadikan pertimbangan contohnya material produk akhir. Yo wis lah bro, untuk part 2 review Lexi 125 S akan hadir beberapa hari kedepan yang akan membahas soal performa di jalan raya setelah sebelumnya di test di closed track Sentul Karting. Wassalamu’alaikum.

Nugi TMCBlog

117 COMMENTS

    • Kemarin liat langsung yg warna putih emang built quality nya bagus, rapi, catnya keren, cm (masalah selera sih) desain depan yg agak dangak + shock yg kelihatan jd cungkring, jd minusnya sih klo buat saya, penasaran pengen test ride dmana ya..penasaran peformanya..

  1. wah lengkap ya ulasannya ..yg kyk gni.berbobot banget. Klo soal lexi emang best value banget.liat langsung jg emang kliatan premium. cuma sy lbh suka xmax.

  2. Kirain review video bang, kalo bisa videonya juga ya. terus keliling body biar viewer melihat dengan jelas.

  3. Setuju mas nugie, menurut ane kekurangannya adalah tinggi. Mungkin juga ini karena tujuan export juga. Dan build quality nya mmg tjakep. Anyway rencana mmg mw beli ini motor buat anak, kalo bisa di part 2 juga di bahas aftermarket utk suspensi biar ga tinggi dan bisa untuk anak SMA tinggi 150cm.

    • pas bener, di buatin artikel nya utuk aftermarket atau custom nya untuk rider 165 kebwah mas nug..

      istri dah merengek minta di beliin nih.. (tpi gak nyadar tinggi badan sendiri ?

  4. Ngomongin bagasi, kapasitasnya sekitar 25 liter.
    ##################################
    maaf nih bro nugie cuma mau meluruskan, bagasi lexi itu gak sampe 20 liter loh bahkan 15 liter pun gak sampe. di web yamaha dan menurut pengukuran blog atau media lain kaya otomotif atau motor plus dijelaskan bagasi lexi kapasitasnya cuma 12.8 liter.

  5. Wak untuk velg belakangnya si lexi ini kira2 bisa pake punya nmax atau aerox ga ya?
    Kmrn liat d jalan kaya yang kemakan body klo menurut saya

  6. Mau sedikit menambahkan sebagai bocengger, posisi kaki bocengger juga lebih nyaman. Sudutnya landai, ditambah posisi footstep belakang yang rendah maka posisi kaki jadi lebih rileks. Dan bener banget Mas, footstep belakang yang panjang membuat bocengger jadi tambah rileks lagi Mas.

    Joknya juga tergolong panjang Mas, jadi walaupun rider mundur sampai dia dapet posisi “Maxi Relax” alias selonjoran, sisa jok untuk bocengger masih ada banyak. Bahkan ketika rider sama bocenggernya sama2 punya badan yang tinggi besar, joknya masih bisa membuat nyaman.

    Sumpah ini motor sungguh sangat tinggi valuenya. Sebagai rider nyaman, sebagai bocengger pun ikut kena nyamannya. Apalagi kalo buat Ojol, ada port charger hp, dek tengah luas sehingga kalo ada customer yang bawa barang lumayan banyak ya bisa ditaroh di dek tengah, joknya panjang bersanding dengan busa yang empuk khas yamaha, posisi rider dan bocenggernya bisa nyaman, plus bisa selonjoran yang setidaknya bisa meminimalisir kelelahan dari rider.

  7. “bagasi, kapasitasnya sekitar 25 liter.”

    maaf Mas, setau ane kapasitasnya cuma 12an liter deh. Model bagasinya punya permukaan yang luas, jadi kita kayak kena ilusi mata kalo volume bagasinya gede, padahal mah ngga.

  8. Cekungan bodi di bawah jok depan itu untuk mengakomodasi galon ya?
    Berat nih godaan nya, multi fungsi bgt soalnya.
    Pabrik sebelah juga kudu bikin nih ?

    • Saya pribadi gak biasa bawa barang banyak pakai motor.
      Menurut tukang galon sebelah rumah sih aman2 aja.
      Karena dia biasa bawa galon dan gas pake motor tua sejak 1 dekade silam

    • tergantung skill rider nya bro..

      kalo ada kompetisi motor angkat beban, indo udah selegend india..

  9. Galaxyyyy uhuyyy, ruko sekitar bknnya udh dilarang ya buat nongks n foto2 disitu ya om nug?? Pernah kena usir sekali, mana satpamnya galak parah wakakak

  10. nah betul mas nugi,
    kemarin pa main ke dealer Yamaha ada unit tes ride saya coba naikin dan dengan tinggi saya yg 170 masih bisa menapak dengan jinjit sedikit dan memang yg membuat pijakan aga susah itu karena jok yg lebih lebar dari yg lainnya.
    Jadi buat ngakalin tinggal dipapas saja sedikit bagian sisi jok supaya pengendara dengan tinggi kurang dari 170 bisa nyaman membawanya

  11. Nah,, klo dsuruh pilih nih,, bro nugie pilih vari* 150 apa lex*125??
    Klo mbaca ulasan bro nugie sih lex* worth it banget,, tp seingat saya pernah deklarasi diri menyukai vari* 150 B-) B-)

  12. Secara fungsional dan fitur sudah bagus…. Sayang modelnya ga masuk selera pribadi. Lexi cocoknya memang kategori feminim. Mungkin klo dibikin lebih rendah lagi ketinggian jok / bentuk joknya bakal lebih bagus lg.

  13. Ini motor kayak banci kena satpol pp
    Bodinya gak ada agresifnya, cenderung feminim, gak ada garis2 bodi yang wah, tapi dilihat dari spek mesinnya,larinya kayaknya bisa ngalahin yang bentuknya lancip2, gak malu2in

  14. betul, melihat langsung ke dealer lebih cakep dari pada lihat di foto. klo imannya ga teguh orang yg rencana beli NMAX bisa beralih ke LEXI ini

  15. Untuk bagasi sebenernya bisa masuk helm half face selain bawaan lexi kok.. asal pilih yg desain helm nya ga terlalu besar dan membulat tanpa tonjolan tonjolan untuk lubang angin diatas nya.
    Saya biasa bawa helm halfface bukan bawaan lexi + jas hujan yg dimasukan ke dalam helm nya..

  16. TMCBlog, mau bertanya :

    1. Laci katanya jangan dimasukkan botol lebih dari 500ML, apakah klo dimasukkan botol 600ml misalnya pasti jatuh?

    2. Apakah tarikan bawah bergetar ngodeg kayak vario 150 old? Karena kebiasaan saya buka gas perlahan, gak terburu buru.

    3. Apakah kaki jadi kesemutan jika jinjit terus pas jalan macet?

    Hatur nuhun

  17. Motor oke buat riding jauh,tapi klo jarak pendek atau macet gak,ni motor tinggi dek ny lebar,gak cocok buat yg kurang tinggi/emak2 juga,saran buat yamaha sebaik ni motor di jual inden/pesan dulu saja,ane aja ada kepikiran mau jual lgi?

  18. Agak nanggung.

    Nambah 35jt dapet XMax.

    Kan Vangkeeee…..

    Tp serius, ane nyoba bentar didealer Yamaha.. Bagus dan enak kok. Pilihannya Cash Lexi atau kredit XMax.

  19. Kelihatannya TOUGH banget.
    Apa kaaagh karena bentuk design yg cenderung SIMPLE? Atau karena efek warnanya?

    WALLAHU A’LAM

  20. Ada foto dipakai rebah standar samping gasruk kok ga di bahas, seberapa rebah bisa dipakai? Tolong dibahas ya Om.

  21. Motor yg cocok atau sealiran dgn karakter diri saya. Tampilan simple. Tapi performa tangguh

  22. Pernah liat di jalan sekali,kesan pertama kok ga dangak2 amat kayak di foto ya?bro Nugie apa shock depannya lembut?

  23. mas nugi,kyanya klu mesin 125vva lexi ini hanya d pakai di lexi saja yamaha bkalan banyak kluarin uang,apa blm ada bocoran yamaha nyiapin motor 125vva yg tampangnya agresif mendekati vario 125/buat ganti xeon+gt 125?

  24. Kebetulan gw punya ini lexi sekitar 2 mingguan. Desain soal selera, ga banyak tekukan artinya ga banyak bikin dies u/ cetakan body. Artinya lagi emang banget segment low budget. Simple, tp elagan.
    Soal mesin, jangan salah gw udah tes beberapa kali sm v*rio 125 led 2015 atopun ver 2018. Ga malu2in lah, jangankan imbang, lumayan lah hampir 20m jauhnya. Trek? Kawasan mm2100

    Sekarang gw coba ulas + sama – nya
    + : 1. posisi riding setelah jalan enak banget dibanding v*rio, jok empuk,bisa agak selonjoran. Sok belakang (s) lbh bagus dr new pc* klo versi standar mah keras, depan agak keras
    2. Performa mesin ga malu2in, lebih mantep dibanding kompetitor. Ada tapinya nih, konsumsi bbm paling awet kisaran 42-47 kmpl
    3. Kualitas body tebal padet bro, cat khas banget yamaha.. Mewah & elegan. Ada tapinya jg, bagian casting di cvt kasar jadi susah nyuci/bersihin
    4. Sinar lampu, walopun secapek2nya banding nmax/aerox kalah. Tapi sedikit lbh baik dibanding v*rio 125 led.

    – : 1. Tinggi ane 170cm, masih jinjit naikin ini motor, ga cocok sma tagline nya yg katanya untuk wanita. Huh! Intimidasi
    2. Konsumsi bensin nya dibawah v*rio yg bisa sampe 55kmpl. Lexi paling banter 42-47kmpl. Tapi dibayar performa yg wow
    3. Dimensi ban belakang kurang lebar, plus sok breaker belakang tunggal (kurang macho)ini jg cm opini pribadi Wkwk

  25. wak haji om nugie part 2 bahas suara kasar d cvt lexi donk, apa karakter seperti itu atau gimana? kedengerannya aga kasar suaranya. atau sekalian minta penjelasan ama yamahanya mungkin. over all saya suka banget desain lexi ya dengan kekurangannya sih seperti terlalu tinggi ma ngeliat dri depan kotak banget. tp d dunia ini ga da yg sempurna hahahahahahahah.

  26. Emang sauang ni motor ketinggian buat cewek yg jadi sasaran konsumennya. Knapa Yamaha gak pake lingkar pelk/roda 13 macam NMax ya?

  27. Yah begitulah kelakuan fkutang tengil. punya mbit udah serasa crv.
    Dan selalu nyeret2 fb merk laen macam sijuki.
    Coba yg diolok fb kaoskaki yg spt yahmama ga ploduksi mobil, berani gak?

  28. Baca review buat nambah kepuasan diri aja.
    Karna udah punya 1bulan yg lalu, tapi STNK belom keluar juga.
    Wkwkwk…

  29. Sumpahhh baca review ini langsung bikin berangkat ke dealer mantau si lexi TAPI kurang ssatu di lexi ini ABS pingin rasain fitur abs juga ….tapi yang murahhh adanya fi aeroxx kenyamana dan keiritan menang lexi ….

  30. Ini baru blog netral, gak kayak disebelah, shock miring dibilang teknologi, yg gak sepaham dibilang matanya rabun wakakakakak

  31. ane punya lexi warna putih di rumah,di bawa macet2an masih enak.stir nurut banget.apalagi kalo di tikungan posisi slonjor maupun sigap masih enak.pernah nyoba di tanjakan rada di gas….wew,langsung ngacir,bahkan sempet jejer ama vario lexi menang,tarikannya euy mantap.apalagi kalo speed di atas 50km/jam…dijamin bikin seneng..

  32. kenapa deknya ngga dibuat full telapak kaki ya, pas buat selonjoran.. kalo cuma separoh telapak kaki gini, apakah memenuhi aspek safety nya, dimana telapak kakinya nimbul separoh.. bisa nyangkut kan, kalo seperti ini..

  33. Menurut saya kurang laris,Krn apa…tinggi.
    Naek motor di jakarta tuh bentar2 ngerem,pasti kaki turun.otomatis bagi yg tingginya dibawah 170cm kewalahan.

  34. Dek ratanya udah OK, sayangnya kenapa gak sekalian dibikin dobel sok y belakangnya
    Setelah hayate, kyknya blm ada lagi skutik dek rata yg belakangnya pake dobel sok y

  35. Yg lebih masuk akal…..
    Test ride dulu,eksplor power,handling,rem,cornering,stop & go di lintasan panjang dan macet macetan…baru komen….
    Rasanya ngak ngeh juga motor harian nya supra 97 cc…belum pernah bawa vario125, nmax, lexi…..
    Komen nya mantap…..terselebung di bungkus modus seperti “team pe go” bergerilya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here