Bro sekalian Kamis siang saya melihat acara disebuat stasiun televisi swasta, disana ada razia Polisi di Jalan Sukarno Hatta bandung, tujuan razia Ini jelas Untuk mensosialisasikan helm Berstandar nasional. Yang menarik Pak komandan Polisi yang di wawancara Oleh pihak televisi disana tidak pernah sekalipun menyebut kata-kata SNI . . . pak Pulisi hanya bilang bahwa polisi merazia helm non standar, . .. melarang helm batok (cetok) dan mengecek surat-surat kendaraan itu thoq.
So disini terlihat ada semacam multitafsir terhadap makna standar SNI . . . yang sudah ada embos SNI (HARUSNYA) nya sudah memenuhi standar SNI . . .tapi yang gak ada tulisan SNI nya apakah nggak berstandar nasional? Kupikir nggak begitu . . . helm-helm yang belum memiliki stiker SNI pun jika memenuhi persyaratan standarisasi nasional . . . ini berdasarkan tulisan Bro henry, member HTML yang mengikuti SRC (thks bro ega for the link) . .. begini opini dia dalam blognya:
mengenai helm SNI ini saya punya catatan tersendiri yang ingin saya sebutkan di sini. Bahwa helm yang diperbolehkan dipakai sesuai UU Lalu Lintas No. 22 adalah helm yang sudah memenuhi standar SNI, jadi bukan helm yang berstiker SNI. Jadi walaupun tidak ada stikernya asalkan sudah memenuhi standar SNI, helm tetap diperbolehkan dipakai. Mengenai standar SNI pada helm itu sendiri diantaranya adalah minimal melindungi bagian atas dan belakang kepala (seperti helm falf face), dengan kondisi busa, kaca dan tempurung helm sudah memenuhi syarat-syarat keselamatan
nah terus ada penguatan baru nih, dari forum R2 nya Kaskus, (thks bro Firman for the link) ada seorang kaskuser yang bertanya langsung ke pihak Polisi, dan dijawab langsung oleh webmaster TMC Polda metro Jaya, begini skinsut nya
Tanggapan Pak Pulisi diatas, secara benang merah sama dengan opini bro herry di blognya, dimana helm Lokal tanpa stiker SNI belum tentu tidak memenuhi Standar nasional, SO pak Polisi sepertinya masih menganggap helm jenis ini bukan target helm yang akan di razia
Nah ini lebih kereen lagi . . . banyak pertanyaan bro semua mengenai standar DOT dan Snell terjawab sudah . . .Helm Bro masih dapat dipergunakan, so gak perlu takut ditilang . . . karena penyataan ini yang buat polisi lho . .. cuma sampai hari jumat ada pertanyaan dari bro Alex yang belum dijawab sama Webmaster TMC yakni
Apakah, jawaban- webmaster TMC ini memiliki dasar hukum yang kuat? wah untuk sampai kesini saya belum bisa menilainya .. . kuserahkan kembali ke bro-bro semua deh yang di jalanan. semoga, postingan yang iubuat pagi-pagi buta ini dapat menjawab beberapa pertanyaan besar kita semua, silahkan share pendapat dan opini bro semua, semoga berguna
Taufik of buitenZorg
Yang pasti berstandar SNI, buat apa gw beli helm mahal d’emboss’a doang…
Helm emboss SNI tapi nga safety… Jadul ach, xixixixi… 😀
absen…. 😛
logh, masuk 3 besar tho??? 😀
Kl sy mah msh pk helm lama yg blm ada stiker/emboss SNI-nya. Abis helm SNI yg ada cm helm hadiah dr pabrikan yg plastiknya lembek… So safety first lah… 🙂
puas kelimaxx
menurut hemat saya, memang ada kekeliuan penafsiran… asumsi yang berkembang adalah helm yang dipakai harus ada emboss SNI. kalau tidak, berarti memang helm tersebut “tidak” boleh secara hukum… walaupun sudah ada sertifikasi DOT/Snell.
dari segi kualitas, standar DOT/Snell memang lebih superior. sementara di sisi lain terjadi kekhawatiran bahwa sertifikasi DOT/Snell tidak berlaku karena harus ada emboss SNI. bahkan, saya denger bahwa impor helm turun semenjak akan diberlakukannya UU lalu lintas no. 22 tersebut… produsen ataupun importir khawatir bawa helm tersebut tidak laku… padahal bukan itu hakikat sebenernya…
naagh, disinilah diperlukan kerjasama saling mengabarkan informasi hakikat UU tersebut,kemudian menyebarluaskan info bahwa helm yang diperbolehkan dipakai sesuai UU Lalu Lintas No. 22 adalah helm yang sudah memenuhi standar SNI. include sertifikasi DOT/Snell yang memang telah memenuhi kualitas menurut SNI… atau, tanya Pak polisi lagi 😛
kalo helm yang dari pabrikan motor gmana tuh ???
kyk helm Suzuki Thunder yg full face sama Helm Yamaha full face ?
apa termasuk dalam kriteria SNI ?
saya peke helm yg dapat gratisan wkt beli mtr beat, hehe
Klo gw c recomendasi pke helm NHK type N 1200 coz slaen harga ny trjangkau jg udh bremboss SNI ada stiker DOT dan Snell ny…
Tp buat yg punya duit lbh monggo beli helm import yg harga ny jutaan…
Bro taufik hebat yha
meskipun urutan ke tiga dr top blogger roda 2 tp soal komentar yg msk d stiap artikel slalu no 1 krn lbh banyak volume ny…
lima belas besar
beli helm baru dong ini
baca dulu ah…
masi tenang2 aja. Di daerah blum kecium bau nya sama sekali.
buat pelajar sma seperti saya,helm c*b*rg bagi saya sudah cukup
Ternyata salah tafsir toh. . . . .gimana ini? . . .
Mas Taufik Pertanyaannya Bro Alex udah dijawab tuh tapi ternyata cukup mengecewakan.
“Untuk Sementara Helm Impor seperti AGV belum ber SNI jadi TMC Himbau anda memakai helm yang berlogo SNI. Terima Kasih”
Agv kan udah Snell, Katanya boleh? kok sekarang gak boleh ?
Safety First..
Tetap pake INK standar DOT..
🙂
wahh dapake juga linknya, dikira bakal dikomen doang, hahaha
haha… helm REX termasuk juga nggak yach?
Dapat link dari Mas3:
http://www.bsn.or.id/news_detail.php?news_id=1786
Kayaknya harus pakai helm lokal. Harusnya berlaku lima tahun lagi, nunggu helm yg ada kadaluarsa.
saya sependapat dengan apa yg di utarakan bro taufik pada artikel sebelumnya tntang adanya suatu wadah di setiap daerah utk menguji helm2 yg tidak ber emboss SNI, jadi semua aman dan tentram
Ya sukurlah kalo cuma salah penafsiran aja..
Tapi dikawatirkan dapat menjadi celah juga bwt kita kena tilang kalo gak da emboss SNI.
Ya tau sndiri lah gimana P”””””……..
PISS….:)
20 besar kah
Harapan kita yang dirazia adalah standar jenis helmnya, bukan aspek legal dalam bentuk stiker atau embos SNI saja. Karna belum tentu sama juga penafsiran istilah helm standar di masing-masing pikiran petugas polisi setiap merazia lho, bisa jadi yang dirazia cuma keberadaan emboss SNInya.
Syukulah….
Ternyata memang boleh digunakan…
Ah P****I mah cm sok ngikutin prosedur aj!!! Biar kliatan nya taat sm prosedur yg brlaku!!!
Pdahal ci klo ktilang trus di ajak ke tmpt sepi, baru deh ngomongin “UUD” (Ujung-Ujung nya Duit) yg berbicara… Hufh… (capcay dweh… :P)
(munafik gak ya… munafik gak ya… munafik gak ya….. eh tanya knp???)
repot
brarti bsk kudu bawa lepie
tunjukin ni blog supaya ndak ditilang_
inilah Helm yang paling Aman menurut saya
http://farm4.static.flickr.com/3033/2512649834_7629cb2fd9_o.jpg
http://i340.photobucket.com/albums/o359/bramtobing/helm/helmet-3.jpg
selamat siang . saya punya helm nolan n62 melandri , helm tersebut sudah berstandar SNELL dan DOT . apakah saya wajib , membeli helm baru lagi ? atau saya masih dapat mempergunakan helm nolan saya ? terima kasih
ah mas taufik sibuk aja nih ngurus helm sni, kaya baru kemaren tinggal di INDONESIA,,hahaha,, peraturan kaya gini mah ga akan lebih dari 3 bulan mas, mana mau polisi liatin satu2 helmnya sni apa bukan, kalo masalah razia sih pinter2nya kita aja, liat aja peraturan lampu siang hari, udah basi kali,,haha,,lagian kalo di sirkuit sih pake aja NOLANnya,, orang ga akan ada razia di sirkuit,,hehehe,, santai mas, TUHAN Maha Adil, tapi MANUSIA itu ga pernah adil,,peace ah,,santai mas, tunggu aja tanggal basi peraturannnya(n_n)
Logo SNI yang berupa emboss atau stiker merupakan pilihan, contohnya kemarin saya ke ac* hardwar* mencari steker/colokan listrik, ada beberapa barang ada logo SNI, ada juga yang tidak ada logo SNI. kesimpulannya terserah kita mau pake yang mana…. tul nggak???
Mungkin..karna kita di wilayah hukum RI,jadi patokan nya ya SNI (HELM)
Tapi bukan ber arti yang bukan SNI di tilang,semisal SNELL/DOT juga adalah standart keselamatan (safety) dari negara pembuatnya..
Pun kalo hal ini masih di perkarakan oleh penegak hukum (bukan SNI),yang perlu di tindak adalah lembaga yang mengurus ijin masuk helm2 tersebut..hayooo berani gak..!!! .La wong helm non SNI(SNELL/DOT etc.)secara kasat mata aja lebih berkualitas kok…hehe
mending adu mulut sajalah sama polisi….kemungkinan besar polisinya masih ada logika wajar…
Thanks bro Taufik… dah jelas skrng. Kalo mau adu mulut sm polisi dah pnya dasarnya, bkn mslh ada embos SNI-nya tapi memenuhi standar SNI yaitu melindungi kepala bag atas dan blkng…
tulisan yang menarik… Tapi kalo di jalan, trus kalo di berhentiin polisi gimana dung ngelesnya…
padahal helm kita tuh lebih dari standar nasional indonesia karena udah ada tanda DOT/SNELL nya.
@36..kalo penegn ngeles mah gampang mas bro…diajak minum cendol ajah pak pulisinya….”aduh pak..daripada panas-panasan nilang penegndara yang dompetnya minim gini mending saya traktir es cendol ajah…..sapa tahu ntar ada pengendara mobil yang berhape ria sambil nyetir…..duitnya lebih banyak…hehehe”
yups… ini dah ane muat di blog ane kang. tapi cuma dari sati narasumber. photo yang dari daniel itu kang taufik.. semoga penerapan dijalan memang benar adanya
Debat kusir ga akan berakhir sebelum disebutkan dan dibandingkan standardisasi SNI, DOT, SNELL dst. Mungkin ada yang punya referensinya?
Meanwhile…hargai kepala sendiri dulu deh..helm menunjukkan kasta..alias penghargaan trhadap diri sendiri
cari helm standarisasi DEPKES,DEPKEU,DEPAG, ae lhah
Bukti helm berstandar snell dan dot lebih bagus bisa dilihat di balap motogp atau SBK mereka g ada yg pakai helm SNi
Semoga pak pulisi bisa menerapkan aturan ttg helm SNI dengan bijak. Karena bagaimanapun juga, standar adalah batasan minimum yg harus dipenuhi suatu produk..nah, kalau helm yg kita pakai memiliki grade yg lebih tinggi dibanding SNI..masak ditilang?
Ngliat gambar di atas… jd kepikiran… Ada yg pernah liat gak, helm pak pulisi yg warna biru-putih itu udah ber-emboss SNI blum? 🙂
Snif… sniff…
Telat Gus….
Pulisiné gak onok sing hélêman kok
tapi nggaé Barét…
xixixi
kali aja polisi2 di jalanan nyari2 alesan buat menta duit..
he
saya setuju tulisan yang menanggapi mengenai UU jalan raya itu, kalo benar isinya demikian (saya sendiri blum tau isi UU-nya). tapi kalo yg diwajibkan adalah yang berstandar SNI bukan berstiker SNI (emboss ataupun bukan) maka helm-helm yang laen asalkan memenuhi syarat SNI tetap bisa dipakai. Ga mungkin ditilang geto lhoo…. mudah2an pemahaman saya sama dengan substansi UU itu sendiri. trims all
kalau “perintahnya” adalah helm yg ada emboss SNI maka ga akan kebayang kalo hampir semua pengendara motor yg blm punya helm ini (embos SNI) harus beli lagi helm tsb, walaupun helm mereka sudah DOT/SNELL.
Dan suatu saat embos ini bisa saja jadi alasan polisi untuk menilang dan bukan mustahil suatu saat pula akan menjamur bisnis embos SNI dgn harga murah (semisal 20rb) untuk yg punya helm lama yg blm ber-embos SNI….iya toh?
ah daripada cape beli aja dech helm SNI terpaksa helm gua yg eec pensiun dulu…
Tapi bos,takutnya antara jawaban TMC dengan polisi dilapangan berbeda.Apakah semua polisi dilapangan sdh 1 jawaban seperti jawabannya TMC?.
Helm yang SNI jelas harganya lebih mahal, namun tingkat keselamatan atau safety juga kan mahal…maka dari itu helm standar SNI memang harus direalisasikan secepatnya..
dah lama ga komen.. 🙂
Helmku FullFace MdS Sparta item.. logo emboss SNI ada.. tapi koq emboss SNI koq bisa ada di helm OpenFace yg terlihat murahan dan materialnya terkesan ringkih ya? (mereknya aku lupa..)
btw, menurut saya pribadi, helm apapun sertifikasinya atau mereknya klo ga FullFace koq ga berasa / terlihat “safe-nya” yah?
ini aku baru browsing beberapa info mengenai helm SNI, tadinya mau ngebandingin dengan stadard yang lain tapi gak gitu jelas requirementnya.
kalo ada yang mau membandingkan monggo.
http://www.bsn.go.id/news_detail.php?news_id=1581
terus untuk yang lainnya bisa di cari di:
Snell:
http://www.smf.org/stds.html
DOT: standar 218
http://www.access.gpo.gov/nara/cfr/waisidx_02/49cfr571_02.html
kalo ada salah2 link maapin ye, namanye juga ngebrosing .. belum tentu akurat 🙂
Mantep gan artikelnya boleh ane ijin copypaste
UU lalu lintas no.22 taun 2009,, bener2 bikin subur tu “macan jalanan”,, terutama so’al pengguna’an helm SNI.. Masa temenku ada yg kena tilang sampe’ 400rb, gila kn??
Lokasi di Banyuwangi,
(So’al pelanggaran-nya nti aku update lg)