Friday, 27 December 2024

Dovizioso dan Lorenzo Sepakati Soal Kunci Pengembangan Desmosedici GP 2018 Adalah. . . . . .

TMCBlog.com – Bro sekalian, kita semua bisa melihat bahwa pabrikan Ducati saat ini telah mengalami banyak kemajuan dalam pengembangan mesin MotoGP mereka. Bukti sudah ada nyata dengan Andrea Dovizioso meraup 6 kali kemenangan dan mampu bersaing untuk memperebutkan gelar juara dunia. Tidak hanya Dovizioso, rekan setimnya, Jorge Lorenzo pun sanggup meraih beberapa kali podium pada musim pertamanya dengan pabrikan Borgo Panigale itu, tentu ini sebuah indikasi bahwa Ducati sudah berada pada level yang sejajar dengan pabrikan Jepang penguasa kelas MotoGP. Lalu sebagai rangkaian pengembangan motor untuk musim kompetisi MotoGP 2018, Ducati langsung menurunkan beberapa update spare part pada sesi uji coba resmi di sirkuit Ricardo Tormo Valencia pada 14-15 November 2017 kemarin dengan mendapatkan feedback yang sama atas parts-parts terbaru yang dibawa dari kedua rider factory.

Perlu diketahui, ternyata Ducati pada 2 hari sesi test Valencia belum benar-benar menurunkan paket motor 2018 (sebut saja Desmo GP18) melainkan hanya update yang cukup major dari motor GP17. Tidak seperti Honda yang meskipun belum terbilang versi final dari RC213V 2018, namun ketiga rider HRC sudah mengklaim bahwa motor yang Honda bawa benar-benar sebuah motor yang baru.

Jorge Lorenzo menyebut motor di Valencia tersebut sebagai ‘Semi-new bike‘ yang kalau boleh diartikan secara bebas merupakan motor hybrid. Mirip-mirip dengan strategi Yamaha Factory yang mengombinasikan sasis lama dengan mesin 2018 untuk YZR M1 mereka. Lorenzo lanjut menjelaskan bahwa dirinya beserta Dovizioso memang ditugaskan untuk mengevaluasi parts baru pada motor ‘semi-new’ Ducati, menggabungkan sasis baru [2018] yang dipasangi mesin Desmo GP17 untuk mencari solusi awal sebelum nantinya diuji-cobakan kembali di sirkuit Jerez pekan depan. “Kami terus mencoba motor semi-baru kami namun untuk saat ini masih belum bekerja lebih baik ketimbang motor saat ini [GP17]. Dan juga banyak mencoba hal-hal kecil sama seperti hari pertama, sebagai acuan pengembangan bagi para engineer kami untuk menyiapkan motor terbaru.”

Dari sisi Andrea Dovizioso, dirinya pun mengaku sedikit kecewa karena Ducati belum membawa motor untuk 2018 saat test Valencia kemarin. Pembalap yang berhasil menjadi runner-up di klasemen akhir MotoGP ini mengungkapkan bahwa dirinya sudah cukup puas dengan apa yang GP17 miliki saat ini. Satu hal yang diminta oleh Dovi kepada Ducati adalah, memperbaiki kemampuan Desmosedici dalam berbelok (cornering) karena hanya pada bagian itulah Desmosedici sedikit inferior ketimbang para rivalnya. “Saya rasa jika Ducati meningkatkan kemampuan Desmo dalam cornering sudah akan lebih dari cukup. Jika bisa improve sedikit saja. Saya tidak berkata bahwa bagian tersebut harus diperbaiki, nyatanya kami juga memiliki banyak keunggulan dengan kondisi yang sekarang.”

Lorenzo sedikit mengumbar unek-unek nya; “Kami membutuhkan sebuah motor dengan kemampuan belok yang lebih baik lagi dari sekarang untuk bisa lebih cepat saat berada di dalam tikungan. Juga saya berharap bisa mendapatkan mesin yang lebih progresif dari mesin sekarang, lebih jinak dan lebih halus tenaganya, itu semua pasti akan lebih baik. Mungkin kita butuh 0.1 detik lebih cepat, terutama kecepatan motor saat berada di tengah tikungan demi usaha kami memenangkan setiap balapannya. Dalam balap yang sangat dibutuhkan adalah konsistensi.” Kata juara dunia MotoGP 3 kali tersebut.

Senada dengan Lorenzo, Dovizioso menekankan bahwa kemampuan cornering motor adalah hal yang paling penting di MotoGP. “Saya tidak ingin bilang kalau motor kami jelek dan juga kemampuan berbeloknya jelek. Saya pikir kami telah memiliki beberapa point yang baik pada motor kami saat ini, tapi soal kemampuan berbeloknya -bagi saya pribadi dan berdasarkan pengalaman saya dengan team dan pabrikan yang berbeda- adalah sebuah hal yang amat penting. Bila kami bisa meningkatkan sektor tersebut, itu semua sudah cukup untuk tampil kompetitif di setiap race weekend musim depan.”

Nah sudah jelas nih kemana arah pengembangan Ducati setidaknya untuk musim kompetisi 2018, adalah membangun motor yang lebih agile di tikungan, sedangkan kedua rider factory tidak mempermasalahkan performa mesin Desmosedici GP17. Pun demikian dengan Petrucci yang di lain paddock mencari solusi dari masalah Ducati GP17 yang mengalami degradasi ban khususnya ban belakang. Arah pengembangan yang cukup baik nih sob ketika pihak engineer telah mengantongi kata sepakat dari dua pembalap andalannya. Team Ducati menjadi tim pabrikan yang paling awal menyelesaikan test di Valencia, memang terlihat kedua rider merasa kurang puas karena Ducati tidak membawa paket motor 2018 yang lengkap (full bike) namun semua data dari ‘Semi-New bike‘ sudah didapatkan dan siap masuk laboratorium yang nantinya parts motor 2018 tersebut dipersiapkan untuk sesi test selanjutnya di sirkuit Jerez pekan depan sebelum menutup tahun 2017. Semoga bermanfaat…

Nugi TMCBlog

 

43 COMMENTS

    • matteo mana ngerti, teori doang dia jago mah. jaman ARRC masih pake nama AsianGP dan dia ikutan aja selalu jurukunci padahal nationality jelas banget “ITA”, udah serem penampilan cuma 11-12 sama Ahmad Jayadi

    • Mungkin nggak sob , soalnya matteo juga koki juru masak internasional bisa masak utk salad apa spaghetti juga mungkin
      Atau resep buat ketoprak box atau rawon box

  1. Emang bener tuh desmo susah belok. Coba mainin di motogp17 pake settingan AI hard+physic pro di straight emang super kenceng tapi mau belok walaupun fast corner perlu rem belakang juga. Padahal di RS GP ama KTM ga pake rem belakang pun oke. Paling nurut malah suzuki baru M1

  2. Dari jaman dahulu pembalap itu permintaannya ya cuma itu2 saja : motor harus cepat, stabil, lincah, ringan, bagus ditikungan, di trek lurus,, dan itu2 saja.
    Tapi nanti kan semua itu tergantung engineernya bisa merealisasikan dengan sempurna atau tidak.

  3. ahhh ducati kenceng sekarang juga kan karena dimanjain sama dorna yaitu software dan ecu magneti marelli. jauh sebelom ada perlakukan single ecu dan software ducati udah pake duluan sementara pabrikan macem yamaha dan honda masih buta alias 0 data.
    coba kalo masih diopen itu ecu sama software. paling masih dibelakang yamaha dan honda.
    rada ganjil sebenernya motor prototype tp pengembangan dibatasin.

    • Waktu ducati pake ecu MM,satelit pabrikan jepang kan juga udah pake jadi sebenernya berimbanglah,yg bikin ecu MM cocok ma ducati mungkin karena sama” bikinan itali

    • Berati ente bukan penggemar balap klo gtu ngomongnya, ente fans merk jatuhnya klo gak mau ducati kompetitif, nonton aja siaran ulang biar smua sesuai sma keinginan ente, sampah.

    • kalo kompetitif nya di bantu regulasi….
      ya beda lagi ceritanya.
      onda ja tahun jadoel bisa juara pake motor 4 tak nya padahal masi newbie.

      Just do it yourself, just you

    • saya bukan fans merk bro adi. cuma saya disini melihat motor para pabrikan motogp itu seperti jalan ditempat pengembangannya.
      ada kah pengembangan yang bener” baru dari para pabrikan untuk saat ini ? selepas seamless shift gearboks dan teknologi torductor belom ada lagi teknologi yg bener” baru untuk saat ini.
      contoh saat ini yamaha misalnya. motornya mentok dalam pengembangan apa ada teknologi baru ? yang mereka lakukan hanya rubah sasis dan winglet saja.
      kalo honda rubah” mesin dan sudut rake komstir.
      saat pabrikan berlomba lomba dalam pengembangan motor lebih seru dulu kaya yamaha punya crossplane lalu honda berhasil pake seamless shift girboks dan torductor.

    • inyong sangat setuja sama sampean.
      balap motogp sejak diberlakukan penyamarataan penggunaan single ecu software, tidak lagi murni prototipe. yg tepat istilahnya adalah setengah prototipe.
      prototipe adalah murni / pure / original
      yg bilang balap prototipe pada era single ecu, berarti otaknya dumb-ass.

      Itu

    • MotoGP itu arahnya ke industri bro, cari duit, bukan murni prototype yg diginakan untuk masa depan
      prototype yg digunakan dimasa depan ya disimpan di headquarter masing2 pabrikan

      Misalkan hondut/yamahmud gak dibatasi pasti bakal gila banget teknologinya, apalagi hondut yg didukung finansial yg seolah gak ada batasnya, imbasnya pabrikan lain yg gak bisa ngejar bakal cabut
      selain itu juga bakal gak kompetitif

      gak kompetitif -> hiburan yg gak menarik -> gak ada yg nonton -> bubar

    • setidaknya persaingan jadi lebih sengit sekarang,dan yg ikut lebih rame
      Berkat regulasi dorna yg masih kontroversial+ ban michelin yg tiap musim ganti racikan ban

    • Nanti kalau ga di ubah regulasi nya banyak yg protes karena moto gp gk kompetitif. Yg juara lo lagi lo lagi. Liat F1 sekarang, mercedez sangat mendominasi. Saya rasa sudah tepat dorna bikin single ecu, karena muara nya juga entertaim dam bisnis

  4. katanya tim repsol gk bakal hadir di test jeres pekan depan? karena datanya udh cukup, dan akan test kembali di sepang?? hmmh.. klo iya sih.. kyaknya patut diwaspadai tuh mesin baru mereka..

    • Buakannya jerez itu test privat ya? sayang banget dong kalau kesempatan test gak diambil
      ntar nyesel kayak yamahmud tahun ini

  5. ducati sudah tepat gaet jolor menjadi rider factory. tipikal developer. ducati lebih memprioritaskan jolor dalam pengambilan data, tanpa mengesampingkan rider ducati yg lain.
    sekarang tinggal pinter2nya para insinyur ducati untuk merealisasikan input data yg ada ke paket teknologi engine desmo

    Itu

  6. makanya itu dia pensiun dini takut telornya nggak subur gegara keseringan kena getaran catthering,di ducati aja ampe mules2 perutnya

  7. musim depan Lorenzo udah berebut gelar sama Vinales dengan kemenangan lebih dari 6 kali, Dovi bisa menang 3 kali aja udah syukur. liat aja..

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP