TMCBLOG.com – Bro Seklaian, seperti yang sudah tmcblog infokan kemarin bahwa Di gelaran Safety Japan Intructors Competition ke 19 Di Suzuka Circuit Traffic Education Centre -jepang 2018 ini hadir satu Track Course test Baru yakni yang bernama ” Low Speed balance Skill ” Nah Seperti apa gambaran dari Model Track Course baru ini dan dibandingkan dengan Track Course Yang digantikannya Yakni ” Narrow Plank “
Jadi Jika di Narrow Plank Kita bergerak mengendalikan motor diatas papan sempit yang rata dengan kecepatan rendah dimana Penilaian dilakukan dengan skil Balance paling ok dan Waktu penitian papan tersebut yang paling lama. Secara Infrastruktur hanya butuh tempat kecil yang muat Papan pentesan saja dengan beberapa timer untuk mengukur waktu . .. Nah Bagimana Low Speed balance ?
Jadi Untuk Low Speed balance skill ahdir dengan Infrastruktur yang jauh lebih luas, boleh dibilang 4 Kali lipat lebih Luas dan Kompleks dibandingkan dengan narrow Plank. Di Track Low Speed balance skill hadir 4 Daerah sektor dimana Masing masing daerah ada semacam Course kelok kelok.
Sektor pertama berkelok kelok dengan tingkat kesulitan Paling Mudah, dimana batas batasnya mengguankan Cone. Sedangkan Sektor kedua masih berkelok kelok dengan batas batas mengguankan Marka. Sektor Ketiga sebenarnya sama dengan sektor kedua, namun dilakukan di tempat menanjak dan ini menghadirkan kesulitan sendiri. Sektor terakhir Juga tetap berkelak kelok Namun ada perubahan ketinggian kayak Polisi tidur dimana hadir Narow Plank yang diletakkan Melintang.
Masing masing sektor Peserta diberikan Nilai awal 250 Point dan berkurang 50 Point jika kaki menapak Permukaan jalan untuk berhenti. Di Tiap Sektor harus diselesaikan Maksimal 30 detik, jika melebihi batas waktu 30 detik, maka point 250 hangus. Jika Menabrak Cone atau Marka atau keluar jalur Maka Point 250 Juga hangus.
Asliiii Kalo soal kesulitan, dibanding kan dengan narrow Plank saja ” Low Speed balance Skill ” ini punya tingkat kesulitan sekitar mungkin 4 Kali lipat lebih sulit . . Bukan hanya butuh skill dan konsentrasi serta keseimbangan dalam mengendalikan Motor, namun Juga strategi seperti Misalnya lebih baik turun Kaki satu lalu minus 50 point ketimbang harus menyentuh cone/ Marka/ keluar Jalur sehingga Point 250 di sektor hangus . .. wahhh kalau mau diaplikasikan di Indonesia oleh AHM, kayaknya Juga Butuh Lahan yang sangat besar sob . .
taufik of BuitenZorg
Yamaha jepang g pernah adain ini ya?
Lah YIMM sendiri sudah melakukan kontes Safety Riding sejak awal…
perpedoman sinergi dengan otoritas safety riding Jepang Yamaha..
nunggu profesor sucahyo bikin artikel tandingan
Wkwkwk
wak motornya kan gak ada disini semua wak, bagaimana cara para peserta indonesia latihan wak ? apakah pakai motor lain ? tapi feelnya bakalan berbeda.
Kalo soal Motornya bisa menggunakan Motor lain seperti CB150R . . namun kayaknya NC750 ahm punya bro
pakai Yamaha Lexi …hahaha
wah mantep infonya wak, ilmu baru wajib dijajal
Itu freed baru ya. Keren
Mantap benar Wak, benar2 butuh skil tinggi. Di Indonesia saja saya lihat ujian praktik SIM banyak yang gagal, terutama di tikungan U ke kanan yang sempit, padahal pakai motor matic loh….
Di Tiap Sektor harus diselesaikan Maksimal 30 detik, jika melebihi batas waktu 30 detik, maka point 250 hangus.
======
Wak, bingung nih..
Bukannya kalau semakin lama waktu (lebih dari 30detik misalnya), berarti kan si ridernya lebih menguasai low speed..
Kenapa harus dibatasi 30detik?
Kalau diharuskan tidak boleh lebih dari 30 detik kenapa gas motor gak dibejek full aja? Hehehe..
Wah, mirip kontes Gymkhana