TMCBLOG – Race Director Yamaha MotoGP, Lin jarvis dengan percaya diri mengatakan bahwa inferiornya Yamaha M1 di 2018 menunggu 25 Seri untuk kembali merengkuh Juara seri, membuatnya kalah dari Ducati dan menciptakan Lag cukup menganga dengan Honda hanyalah puncak dari segala kesalahan kesalahan yang diperbuat dalam persiapan Yamaha M1 team ini semenjak 2016.
Menurut LIn Jarvis, secara detail Kesalahan Yamaha M1 hadir beberapa hari setelah race Finale Valencia 2016 berakhir . . hmmmm Itu adalah momentum saat pertama Kali Maverick Vinales membesut Yamaha M1 setelah dua Tahun bersama GSX-RR.
Menurut Lin Jarvis saat itu yamaha Tidak mengerti dengan benar apa sebenarnya Permasalahan, melakukan Pemilihan ( Kombinasi Motor ) yang salah dan Konsekuensinya Harus ditanggung Yamaha tahun 2017 dan 2018 dimana yamaha M1 mengalami masalah kompliaksi antara Mesin, elektronik dan Degradasi ban belakang yang parah sehingga tidak bisa kompetitif Full race.
Namun begitu, Via speedweek Lin Jarvis mengatakan hal yang menyejukan Bahwa Sebenarnya Yamaha akhirnnya mengerti jelas mengenai pa yang harus mereka lakukan semenjak pertengahan Musim 2018 . . namun kenapa Tidak dilakukan semenjak pertengahan Musim 2018? tmcblog menduga bahwa benar masalah Yamaha Berada di jeroan mesin. Dengan regulasi Full Konsesi Yamaha tidak diperbolehkan membuka Seal mesin ataupun mengubah sepesifikasi Jeroan mesin Inlien 4 yamaha M1 dipertengahan Musim . .
Taufik of BuitenZorg
Tidak diperpanjangnya kontrak JL99???
Y ada masalah aja bisa kompetitif …
apalagi kalau dah beres …Warning buat H ..!?
Seperti yang tbcblog katakan, sekarang bukan zaman vale lagi dibelakang, waktunya vale pensi dandigantikan pembalap dari indonesia untuk dibelakang.
Lebih mudah menjadi komentator daripada pelaksana, ingat komentator tudak pernah salah.
Wkwkwk sebelah SALOL sudah padah susah mau komen malah mengungsi kesini semua
very gentleman…. brani mengaku salah abah lin jarvis
http://duatak.com/2018/12/07/ini-akibatnya-jika-belum-bayar-pajak-kendaraan-bermotor-saat-ada-razia-kendaraan-bermotor/
Sebelah pake disquzz,pensboy takut IP di lacak,pensboy pada katrok tangan gatel mau nyampah di blog yg lain,hati hati wak sama orang iseng yg suka nyampah
Kapok
Lin Jarvis akui kesalahan Yamaha dimulai semenjak 2016,Yaitu melepas Hohe Lorenzo
kirain isinya gitu ?????
Y kan entertain sejati
Hohe dilepas biar H gampang dibawa seperti Y
gak kayak Rcvleng skarang ?
@yonni, seceleng2nya rcv dah brp pmblp yg bisa juara seri sejak motogp ada, bandingkan sama m1 yg katanya enak tp cuma segelintir pmblp yg bisa menang
pake r25 lawas aja cbr 250 rr kerepotan, palagi keluar yg baru.
kebiasan fb sebelah yach gitu omongnya
Harapan pensboy nyampah tinggal di wak haji,sisanya pensboy yg tentuin
Wah hati2 wa haji..bahaya nih blog..ada fb akut bedol deso nih dari IWB..
hmmm,jadi karna Raihan waktu Vinales diatas M1 pertama kali bikin Yamaha lupa daratan
sedangkan Rossi waktu itu mengaku masih belum sreg,harusnya emang harus ada kepala ketiga buat dimintain pendapat nya,kalo cuma dua yg satu pro yg satu kontra sama aja 50:50 sedangkan kalo tiga orang kan pasti bakal ada suara terbanyak itu yg paling mendekati (kecuali kalo orang ketiga juga bikin opini yg beda lagi),untung sekarang ada morbido walaupun Petronas harus bayar mahal juga
plus Jonas Folger
Yg jelas krn yamaha lepasin jolor,..
Rossi udh ga bisa kasih masukan bagus alias terlalu tua untuk mengetahui technologi yg makin canggih.. sedangkan vina masih minim pengalaman..
The point is no great rider without good bike #sokenglish?
Akibat yamaha ga punya test rider handal jadinya gini,..
Saat kedua pmbalap punya hasil yg berbeda mereka cm main comot dari pbalap yg hasil test nya bagus…
Beda dgn honda dan ducati di mana mereka dapat masukan dari test rider handal dan pbalap satelite yg nyambi jd test rider…
Nggak komen ” laris manis” lagi. Ahir nya dipecat juga kan?
wah perlu ada kategori motogp , juara tes pramusim
Kayaknya JL memang pengembang yg bagus..di yamaha juara dunia,di ducati tertatih namun pasti mungkin klo lanjut dua tahun dia bisa jurdun di ducati,skrng di honda grafiknya terus naik di tes pramusim 2019..go go go JL 99
Jangan lupa selama jl d yamaha m1 kompetitif tanpa masalah berarti meski yg ridernyA si engkong oci
Selama d ducati silahkan d ingat lagi dominasi rider babrikan serta tim satelitnya
Silahkan d simpulkan sendiri ??
Yamaha akhirnnya mengerti jelas mengenai pa yang harus mereka lakukan semenjak wak kaji bikin artikel ttg crankshaft mass 🙂
Piss ya wak, just kidding.
tapi emang josss artikel ttg dugaan penyebab tidak kompetitifnya Yamaha waktu itu.
tentang crank tg ringan dgn crossplane Engine…
spin berlebih OverPower…
hmmmmm ?,, mudah2an bener kata si Jarvis,
masalahnya muncul ketika JL99 meninggalkan Yamaha
…..yang diperparah dengan ketidakhadiran JL99 digarasi mereka. Membuat semakin tidak jelas arah pengembangan motor, maka sudah komplit penderitaan mereka di dua musim ini. ?
sejak hasil test pramusim mv25 memuaskan tapi kedodoran saat race aktual.
makanya sekarang untuk race 2019 yamaha bingung menentukan mesin mana yang akan dipakai, khawatir kejadian “fatamorgana” test pramusim 2017 dan 2018 terulang.
karena di test pra musim itu time attact, kalau race simulation ya yang paling konsisten diwaktu tercepat
Masih penasaran jika motor tsb dinaiki jolor yg rapih apakah lebih kompetitip
Ga ngaruh… dr 2016 sendiri lorenzo udah kurang sreg ama motornya
Pasti kompetitip..buktinya zarco yang terang-terangan bilang memakai data lorenzo dan mempelajari riding style lorenzo, dia selalu kompetitip…
wak ji mau nanya….motor 150 cc sport yang tidak klothok2, dohc, tidak haus oli, tidak mudah oblak itu produk mana wak
suwun yo
Kalo salah 2016 trus berimbas di 2017 wajar
Lha kan 2018 makin parah,
Trus pasca 2017 atw pra 2018 ngapain aja?
nah ini,
karena mv 2017 beberapa kali podium dan posisi klasemen 3 lebih baikdari rossi yg posisi 5
jadi karena hal itu ymh msh merasa tidak salah pengembangan
Saya setuju mas, masalahnya memang di mesinnya.
jadi kalu 2 thn yamh a msh kekeh, wajar karena patokannya mv ,
bukan patokan pengembangannya ke mv, tapi selama ini kan image m1 itu user fridley,
mv bisa podium kok di thn 2017 dan posisi 3 akhir klasemen,
jadi ymh anggap anialisa vr kurang tepat buat mereka,
mereka mungkin anggap vr ngak cepat dan maksimal karena faktor umur.
tapi ternyata, 2018 dua duanya babak belur, barulah ymh sadar sepenuh hati
bahwa vr bener dlm analisa m1 bermasalah.
jadi intinya vr tetep hebat dlm analisa motor
di 2017 Akhir MV jelek2 lho hasil test nya coba aja liat ke timesheet nya.
jadi siapa yang dipatok?
kalo menurut ane Y lagi stop produksi Engine baru itu aja selama 2016- sekarang.
jadi masalah sama aja selama 2016-2018 ini.
cekak duit bro karna lahan Y disedot sama H wkwkwkwk
Sejak MV masuk…
Input mesin di tangan Rossi… MV ngikut bae, lah dia rookie
Pertengahan musim 2017, chassis ngikut Rossi.
Michelin ganti ke karkas ban yg lebih keras. Dari 06 ke 70. Yg tetap milih 06 MV dan pedrosa, yg lain milih yg lebih keras (terutama Rossi dan rider Honda)
Musim 2018, maregalli terang-terangan bilang input Rossi lebih penting
Sudah sebegitunya, selama 2017 2018… MV menang 4x Rossi 1x
Jelas kan ?
Lah bukannya kebalik ya?, krna ikut apa yg rossi katakan akhirnya yamaha nyusep, dan yang menyelamatkan muka tim biru juga si MV25, klo gak bisa puasa lama
Maha benar sang dewa dengan segala input nya
Heleh..kalah yo kalah
Honda jg pernah punya masalah yg sama struggle di setengah musim awal 2016 walaupun begitu pada akhirnya marques tetep juara dunia…
nah di 2018 vr dan mvk dua duanya babak belur
baru ymh sadar,
mungkin 2thn ymh pikir vr gak maksimal karena faktor u,
mvk bisa kenceng karena selama ini m1 emang user friendly ,
jadi mereka sadar pada akhirnya, bahwa vr emang msh yg terbaik dan terhebat dari sisi develpop dibanding mvk
Mungkin yamaha terlalu fokus dari hasil MV
Sedangkan VR karna faktor U dikira kurang mampu
Jadilah hasilnya M1 2017-2018
Semoga 2019 lebih kompetitif
Biar 4 pabrikan bisa bersaing
Kecuali KTM, Aprilia yang masih strugle
nyusss…..
Jadi ceritanya yamaha mau niru firing order mesinnya honda atau ducati nih????
Pertamaxxx
Josss
Selamat menikmati jar…
Wak komentar yg spam atau kurang bermutu
Bisa di kurung atau ban gak?
Asli niat baca komentar cari diskusi
Malah jadi ajang makian
Komentator sebelah udah invasi ke blog sampean wak
Permasalahan itu ada ketika Lorenzo pergi, sulit rasanya untuk tidak mengatakan permasalahan itu ada karena membiarkan Lorenzo pergi… Era 1000cc di mulai ketika VR sudah tidak di Yamaha lagi. Jadi wajar lah bila menilai, Lorenzo lah yg paling mengerti M1… Saya setuju dengan ide TMCblog, perlu ada revolusi di mesin Yamaha, perlu ada Yamaha M2.
Btw, ga pengen bahas Yamaha di ARRC 2018 wak… Tim Satelie lebih baik dari Pabrikan. Bahkan di Buriram Wahyu Aji 0 point
O aja ya kan
mesin keteteran…
semoga saja setelah teratasi mesin ga muncul masalah lain… 😆
https://ardiantoyugo.com/2018/12/07/honda-air-blade-2019-semakin-keren/
Bukan salah Rossi?
ternyata di sini banyak tehnisi/insinyur motogp.
komennya keren2 & bermutu, ngerti segala aspek mesin segala macem.
bahkan lebih pinter dari rider motogp asli
Kok kayaknya Lin Jarvis nyindir halus mv ya wak…
Ganti mesin Viar aja biar tambah Joss…
Yamha semkinn bingung…. Ayo modarmo fby cs bantu ymho biar semakin nyungsep…
Yang jadi kebimbangan, kalo dibilang Yamaha strugle di penghujung 2016, tapi knpa bisa segitu bagusnya MV di awal musim 2017 sampe smua orang ngejagoin MV jurdun bukannya MM,mungkin saja benar orang bilang Yamaha terlalu terlena dg MV hingga mengabaikan masukan Rossi, ini tes pra-musim Yamaha bakal dengar masukan MV atau 46 ya? Semoga 2019 makin seru, gak dominan 2 pabrikan aja H dan D.
Mulut orang Indonesia kalo kasih komentar gak bisa diedit dulu kayaknya, ngomong kaya gak pernah sekolah, kolom komentar dijadiin kolom caci maki, malu seharusnya jadi rakyat Indonesia. Respect lebih bagus dari pada cemooh sana sini.
Yamaha sekarang Berjaya lagi Lewat Fabio. tapi masalah ban belakang kerapkali muncul di beberapa race. apa ini masih karena kesalahan ini?