TMCBLOG.com – VTEC Buat Next Honda CBR FireBlade ternyata berbeda dengan VTEC Biasa sob. Nah seperti yang sudah tmcblog info beberapa waktu yang lalu Honda berencana Membenamkan teknologi variable Valve ( VTEC ) ke next Honda CBR1000RR FireBlade. Setelah tmcblog coba Kunyah-kunyah ternyata sistemnya Lumayan Jauh berbeda dibandingkan dengan VTEC yang biasa honda benamkan pada Mobil atau Pada CB400 SF misalnya . . .
Walaupun diperuntukan bagi superbike 4 silinder segaris, Gambar patent contoh sistem Valvetrain yang diberikan Oleh Honda hanya dibuat untuk 1 silinder saja. Dalam 1 Silinder ini terlihat Aplikasi Variable Valve ( VTEC ) diberlakukan baik di Valve Intake maupun di Valve Exhaust. Masing Masing Intake dan Exhaust ada dua Valve, sehingga satu silinder terdiri dari 4 valve.
Kita Flashback dulu ke sistem VTEC yang biasa kita kenal sob. Di VTEC Biasa ada dua jenis Profil Lobe Cam dan dua jenis finger arm. Saat tidak dibutuhkan Performa, High Profil Cam finger arm nya tidak tekoneksi. Hanya Low Finger arm saja yang bergerak.
Namun Saat dibutuhkan Hi Performance maka kedua finger arm ‘ bergabung ‘ menggunakan satu batang. Batang ini ‘ditonjok ‘ menggunakan Hidrolik yang diatur secara elektronik. Saat bergabung maka Valve digerakkan turun naik berkat Profil High Profil Cam.
VTEC Namun pakai satu Finger arm per Valve
VTEC baru hanya ada satu jenis Finger arm untuk mengeksplore salah satu dari dua jenis Profil Lobe camshaft. Namun begitu Karena ada dua Valve pada masing masing Intake dan exhaust maka masing masing Finger arm ditopang/ dihubungkan menggunakan satu Batang khusus
Cara memilih salah satu dari dua Profil Lobe camshaft adalah dengan cara menggeser batang cam ( Camshaft ). Yang Jadi pertanyaan adalah bagaimana Cara menggesernya ?
Mertoda yang digunakan oleh Honda ini Menurut tmcblog pada dasarnya mirip dengan yang digunakan Oleh BMW yakni menggunakan Parit Parit Ulir.
Dapat sobat Lihat di Gambar atas bahwa di Intake ada sekitar dua tonjokan yang terhubung dengan poros Finger arm follower. Tonjokan ini berjalan mengikuti alur parit yang ada di batang camshaft. Karena mengikuti alur parit tersebut maka akan membuat camshaft bergerak dan salah satunya akan dipilih oleh finger follower . . mau low cam atau Hi-cam .. smart kan ?
Kenapa Kembangkan VTEC baru?
yang jadi pertanyaan Lanjutan adalah, Kira Kira kenapa Honda tidak menggunakan VTEC Biasa dengan dua jenis finger Follower ? Perkiraan tmcblog ini dikarenakan peruntukan CBR1000RR sebagai Motor Performa. Dalam sistem valvetrainnnya dibuat sehingga ringan agar pergerakan bisa lebih mudah. Oleh karena itu lebih ringan menggunakan 1 finger follower kan ketimbang dua finger follower? nahhh Atau sobat Punya pendapat lain silahkan tulis di Kolom Komentar, selamat berdiskusi
taufik of BuitenZorg
variable valve lg hapening kayanya
Lg bosen d asepin trs kali… Udh niat balapan nih ?
Pergeseran parit ulir itu gimana cara kerjanya ya, apakah ada link animasinya
sementara ini belum ada bro
Secara hidrolik kyak e
Nah, sama nih pertanyaannya, kami ga kebayang wak kalo cuma liat fig.16 yg statis. Intinya variable valve ini bisa diatur profil tonjokan camshaftnya, ga trgantung sma rpm mesin ya wak?
masih belum mengetahui perpindahannya apakah bisa diatur namual atau bergantung RPM mesin atau Bergantung apda variabel lain
musti baca2 lagi nih, panjang bener dokumen Patentnya
Lihat di youtube. Carakerja transmisi motor manual. Ada carakerja parit ulir. Jadi ulirnya bikin batang bisa geser.
di youtube ada kok, cari aja how to work vw deactive engine, kaya gitu nge geser nya
di youtube ada namanya audi vvt
Fireblade yang legendaris?
yang beda teknologi Skyactiv
keren tuh Honda klo adopsi tuh teknologi di Divisi R2 nya
Skyactivnya mazda?
Bruuuuuumm……, Roooooottttt……!!
saya absen gak ikut mata kuliah ini ya wak, gak nyantel saya nya wkwkwkwk
Nitip absen juga lah,daripada sotoy.
bahkan ane gak tau perbedaan VTEC sama freevalve nya Koenigsegg ?
@Centenario Freevalve punya Koenigsegg itu tidak pakai camshaft sama sekali, mekanisme buka tutup klep/valve dengan dorongan (tekanan) oli. Jadi klep membuka tidak dengan dorongan cam/camshaft.
Memanfaatkan pneumatik dan elektronik (pakai solenoid). Kalo gak salah seperti itu.. cmiiw
absen aja, bukan org mesin
Sama bro ?
Kok klingyengan yak
?????????
maaf oot Wak Haji,
apakah bersedia membahas tragedi Sentul baru2 ini yg memakan korban salah satu biker terkenal (non pembalap) sekaligus Youtuber
mungkin ada yg bisa dibahas lebih detail mengenai penyebabnya
misalnya sisi negatif balaclava terhadap gampang lepasnya helm (walaupun d-ring masih aktif),
kemudian kemungkinan adanya malfungsi pengereman Ducari Panigale V4S
atau bahkan keamanan Sentul itu sendiri (barangkali dengan dibuatkan artikel bisa muncul petisi).
Terimakasih
@makimaki TMCblog tidak bisa berkomentar apapun karena tidak ada di tempat kejadian. Kami berduka cita atas kejadian yang menimpa Iqbal Hakim.
.
Turut berbela sungkawa utk korban dan keluarga ditinggalkan,, #2019 lebih hati2.
#2019cari_aman
di youtube ada video helm terlepas meski ddring tidak lepas meski kecelakaannya tidak fatal (termasuk jatuh ringan/tanpa benturan). jadi belum tentu balaclava penyebabnya, karena harus diselidiki (macam knkt) baru akan diketahui penyebab pastinya.
kalo kompresi tuyun..volumetrik eficienci juga turun padahal isi silindernya tetap..jadi makin gak ramah lingkungan dong bro?
Pergeserannya itu sek unik…
berarti namanya nanti jadi “CBR Fireblade Type R”
di rpm atas jambakan setannya nya lebih terasa, seperti mobil-mobil vtec pada umumnya…VTEC kick’in yooooooo…..
justru jambakan rpm rendah yang lebih kerasa, karena umumnya motor superbike gini dirancang untuk high performance (jambakan atas)
Mimisan ane ndan mpe kepala berasep nyimak cuma nyantel dikit .ini yg ane demen ngejedeg dimari ,bisa nambah ilmu .
duduk bangku paling belakang sambil liatin instagram deh, yang penting absen meskipun kagak faham sama sekali wak wkwkwkw. maafkan otak saya limitnya pendek banget
Kayaknya klo diperhatikan dari cara penulisannya saya tau deh @Pengamat ini siapa.. Hehee..
Nice coment Sir, overall i’m agree with you..
oke,, sedikit banyak ngerti apa yg dikatain bro pengamat,,
Sepi yg ginian wak
46 komentar nggak sepi lah 😀
v-tec kicked in yo…..
Itu yang di BMW R1200GS yang digeser noken as, tapi tanpa menggeser gear noken nya. Kalo yang di gambar patennya Fireblade gimana cara nggeser noken as tanpa nggeser gear nokennya ya ? Ga mbayangin masak nanti pas noken as tergeser jadi ada mis-alignment antara gear cam sama gear yang di as kruknya??
itu poros cam terpisah dengan tonjolan cam. tonjolan cam bisa digeser kanan-kiri, namun tetap ikut berputar bersama poros, seperti gear transmisi sliding mesh. agar tidak gerak kanan-kiri semaunya, ditahan sama pin yang dimasukkan ke alur (di gbr atas namanya parit ulir).
poros utamanya tetap anteng sehingga sprocket cam lurus terus.
i see i see. kondisinya cam shaft seporos dengan cam gear, tapi seporos melalui kayak poros bergerigi (spline) itu ya (bukan sambungan fix). dan cam shaft serta yang part no. 71 lhah yang bergerak. antara parit ulir sama pin nya seperti shift drum sama fork nya. well. thanks for the explanation bro
Saya tipsen ya wak haji matkul ini
langkah kompresi turun pada rpm tinggi/high cam berdasarkan angka derajat cam. namun berdasarkan praktik, langkah kompresi justru bertambah dari derajat cam, karena ada back pressure (overlap), dan aliran fluida masuk yang susah berhenti pada rpm tinggi. silinder tetap terisi penuh meski katup masih terbuka.
jika high cam ini dipakai pada rpm rendah, efeknya ev rendah, dan banyak gas baru yang ikut terbuang ke exhaust. pengendalian emisinya gagal.
jika low cam yang dipakai, saat rpm tinggi ev akan berkurang, tenaga berkurang.
jadi, variable valve ini memungkinkan managemen emisi lebih baik pada rentang rpm yang lebih luas.
lebih ringan itu dipandang dari komponen yang digerakkan camshaft. 1 lobe menggerakkan 1 rocker arm (kecil) dan katup. bisa buat putaran tinggi. sementara cam lobe yang berat (digeser2) meskipun rpm tinggi tetap dianggap ringan. karena cam lobe bergeser cuma pada rpm tertentu, dan tidak kontinyu. tidak ada float karena mekanis mengikuti alur. kerjanya sedikit tidak seperti katup yang buka tutup ribuan kali per menit.
jika berkendara rpm rendah terus, cam tidak bergeser, jika rpm tinggi terus, cam juga tetap tidak bergeser. cam baru bergeser ketika perubahan dari rendah ke tinggi atau sebaliknya, yang hitungannya paling banyak puluhan kali per menit.