TMCBLOG.com – Bro Sekalian, pagi pagi sebelum Jam 10 adalah waktu terbaik ngepoin semua Motor yang sedang dipanaskan di depan Box Garage pada setiap Winter test seperti #sepangtest. Nah Mulai Pagi hari pada hari kedua test Motor Ducati Desmosedici GP19 yang digunakan Oleh Andrea Dovizioso sempat tmcblog jeprat jepret daerah Tripple T atasnya dan terlihat ada sesuatu lagi Yang baru sedang di coba. Sebuah Suspension Compression Lock atau Pengunci Manual dari Kompresi Suspensi depan/ belakang yang biasa disebut Holeshot Device di dunia balap Motocross !!
Alat ini sudah pernah hadir di test Jerez sebelumnya dan salah satu sinyalemen yang sampai ini hadir adalah Itu sebuah Holeshot yang selama ini lebih banyak di kenal di dunia Motocross. Jadi gini, di motocross itu kan biasannya suspensi depan semua pada jenjang jenjang tuh, Nah biasanya saat start pembalap mencoba menurunkan dulu suspensi dengan cara menekan ke bawah (badan dicondongkan ke depan), dengan Holeshot device ini rider tidak perlu menahan suspensi depan. Karena ada penguncinya untuk menahan suspensi. Maka suspensi depan akan berada pada level suspensi yang pendek, sehingga mudah bagi kedua kaki untuk berada dalam posisi start yang bagus dan juga mencegah wheelie saat start yang sudah pasti merugikan saat perebutan posisi pertama di turn 1.
Nah itu kan kasus Motocross, gimana untuk MotoGP? Di MotoGP diperkirakan pembalap akan menekan secara manual suspensi depan, lalu menguncinya dan membuat front end dari motor terlihat lebih turun. Tujuannya ? Bisa jadi macam macam, mulai dari lebih nyaman / Friendly saat start dengan dua kaki menapak di aspal. Sampai sinyalemen mencoba mengurangi gejala wheelie saat start.
Nah Holeshot Device atau Suspension Compression Lock ini akan otomatis membuka Locknya ketika pembalap melakukan Hard Braking di T1, sama seperti ketjanya di motor Motocross ketika kena bump maka pengunci akan melepas sok kembali. Setelah lock ini membuka Maka kerja suspensi akan Normal seperti sedia kala ( kerja biasa ). Andrea Dovizioso saat ditanya mengenai hal ini belum bisa memberikan keterangan apapun dan sepertinya ini sudah Order dari team untuk tidak mengatakan apapun. Yang kemudian Dipertanyakan apakah ini legal ?
Untuk sementara ini Danny Aldridge technical Director MotoGP bilang bahwa apa yang dikerjakan Oleh ducati diperbolehkan karena memang tidak melewati batas batas yang telah ditentukan seperti penggunaan suspensi elektronik dan sebagainya. Namun Danny mengaku harus melakukan sekali lagi pengecekan ulang terhadap part ini sebelum diperbolehkan dipakai di race.
Sobat bisa lihat sebenarnya part Holeshot device ini berguna hanya saat motor start. segitu doang, dan kurang dari 1 km itu terjadinya. Namun Ducati sepertinya tidak mau menyia-nyiakan serapa pun kecilnya waktu yang bisa mereka papas dari Honda untuk bisa mencapai tujuannya, Di motogp setiap mili ataupun mikro detik sangat berarti . . .
Taufik of BuitenZorg
Pertamax..
Maaf fery aku ga maljumatan ???
Cara kerjanya seperti pulpen ya wak???
Ducati memang rajanya inovasi, gagal dicibir, berhasil ditiru. Sayangnya yang niru suka punya duit dan sdm yang lebih melimpah.
Tepatnya inovasi dari ducati banyak yg kasat mata, kalo kompetitornya kan inovasinya tersembunyi (ghoib) terutama HRC dan YFR ?
Jangan bilang ghoib ah, jadi inget alibi si kakek?
Hrc loh sultan mah bebas bro…?
Hahahaha…Ducati raja inovasi? Ini tim medioker, dari sekian tahun ikut MotoGP baru sekali juara itupun lebih karena pembalapnya.
Hahaha apa korelasinya inovasi sama prestasi? Namanya punya ide pakai duluan, itu mutlak inovasi. Tau siapa yang punya inovasi pakai klep pneumatic? Aprilia, jauh lebih medioker dibanding Ducati tapi toh sekarang dipakai hampir semua motor di MotoGP kecuali Ducati, dan udah bikin Yamaha dan Hoonda juara dunia sejak 2008 sementara Aprilia sendiri masih posisi buncit. Tau siapa inovator arm kebalik? Yamaha. Tapi sejak pakai arm kebalik, justru hooonda yang lebih banyak juara dunia. Dalam kasus pemakaian pengunci sok di MotoGP, Ducati inovatornya dan gak bisa dibantah. Ada pabrikan lain yang lebih dulu pakai? Seperti kata editor blog ini, benci boleh beggo jangan.
cakep nih top coment om Darso, mari berdiskusi terkait kecintaan kita terhadap dunia otomotif khususnya roda 2. sekali lagi “kecintaan dunia otomotif” bukan cinta mati terhadap salah satu brand dan “mengkafirkan” brand lainnya.
Nah itu yang selalu saya tekankan bro Dirtbike, cuma kadang suka ada yang ke pancing kalau ngomong sesuai kenyataan. Bahas negatifnya Rossi, valeban kepancing, bahas negatifnya Dovi, dituduh fans semut, bahas negatifnya Ducati, dituduh FBH, bahas negatifnya Hoonda, dituduh fby, giliran bahas negatifnya Yamaha di tuduh fbh. Giliran bahas positifnya pembalap, dikatain fans garis keras, bahas positifnya pabrikan tertentu, diserang sama fansboy pabrikan saingannya. Biasanya yang gak udah dibutakan kecintaan ke brand/pembalap tertentu suka kepancing haha
jadi inget komen jolor ttg motor duc yg lebih tinggi dbanding moto lain di grid (rcv), mungkin ini slh satu solusinya
Setelah Winglet, salad box, dop ban blkg, stut arm blkg, lalu ini. Yg njelimet2 macam ini bisa di uji coba (bahkan di lanjutkan klo hasilnya bagus seperti winglet), tapi masukan mengenai tank pad mesti menunggu sampai berseri-seri… sepertinya Ducati lebih ke “engineering oriented” dari pada input rider
Yah begitulah ducati semenjak ada gigi dal’igna mati-matian demi head to head dengan hrc
Lebih ke upgrade dan inovasi yang sifatnya ke motor saja, tapi input minor yang sifatnya preferensi pembalap jadi di sampingkan….
itu kalau tiba-tiba ngelock apa tidak bahaya ya? saya kog jadi ngeri dengan efeknya kalau sedang race di kecepatan tinggi begitu
Emang efek ngerinya apa? Tidak sengeri steering damper yg ngelock, imo.
dengan speed diatas 300km/h kalo suspensi depan gak main ditrek lurus bakalan mantul-mantul … apalagi buat cornering … sudah pasti bakal gampang ndlosor …
Bisa2 ke ulang lg kejadian crash pirro di mugello,termasuk crash yg mengerikan di 2018 sampe2 ga sadarkan diri,beruntung banget tu bocah masih hidup,..?
Kalau namanya error emang ngeri. Apalagi kalau sok depan gak main alias mati waktu ngerem, ban belakang langsung naik karena gak ada yang meredam
Gila emang, celah kecilpun dimanfaatkan. Di motocross holeshot device gak cuma di USD depan doang lho Wak, ada yg belakang jg. Jadi saat start posisi shock depan-belakang sama2 terkompresi dan motor jadi cepet. Inovasi untuk di MotoGP tapi saya ragu sama keamanan nya, di motocross kalau lg apes ada beberapa kasus device ini gak mau lepas. Misal abis senggolan/crash
Ho oh, betul banget.. Kalo yg belakang dipasang di linkage arm yaa.
Biar motor gak jengat pas akselerasi . .
kang nugie, itu misal suspensi depan dilock distribusi bobotnya ban depan > ban belakang kan? apa itu yang bikin sedikit pengaruh biar gak gampang whellie?
@Widhy Pertama, ini masih spekulasi dari lingkungan paddock saat #SepangTest , karena belum ada info resmi dari engineer Ducati.
Acuan kami holeshot device pada motor SE (dirt bike), dimana suspensi depan dikunci secara manual saat start sehingga motor ‘nungging’ dan benar yg sampeyan bilang masbro, beban akan bertumpu di area depan sehingga meminimalisir gejala wheelie.
Kalo holeshot device di motocross, kunciannya akan lepas setelah sok bound lalu rebound , dan mungkin juga dengan yg Ducati terapkan pada test kali ini. .
kalau dipasang depan belakang keren asli, kaya motor drag yang ceper depan belakang. start bisa ngebut banget. cuma kalau yang belakang mau dipasang, sistem kerja pelepasan kuncinya gmn ya? secara gak ada jumpingan atau track bumpy.
@dirtbike Ini masih spekulasi awal yah bahwa itu semacam holeshot device.
Yg saya perhatikan sih [kemungkinan] pakai sistem hidraulis karena di depan alat ini ada semacam hose. cmiiw
baru ngeh sama foto yang ada hose nya, kalau ini kayaknya lebih kompleks deh. gak cuma mekanis kaya di motor SE. Kira2 kalau pakai hidrolis gitu cara melepas lock nya gmn ya om? pakai tombol atau otomatis melepaskan sendiri dalam rentang waktu beberapa detik gitu.
Dalam buku regulasi semua Sistem elektronik pada suspensi gak boleh dipakai. Tapi kami juga belum tau k=mekanisme kerja nya seperti apa.
Kecuali stroke sensor utk data logger yah.
Kalau gak pakai stroke sensor nanti kalah advance sama shock bebek underbone hahaha,,,Salad box sampai sekarang belum gamblang. ini sekarang nambah lagi misteri Ducati. selamat bekerja TMCBlog and team hahaha
Semacam ban depan ke kunci gitu ya bro kasusnya? Jolor cedera itu katanya gara2 giling lumpur terus bagian depan motornya ke lock gt dan jumpalitan dah jadinya
Bukan om, device ini gak ada kaitannya sama roda terkunci. soalnya sistem kerja rem depan sama shock depan terpisah. Holeshot device cuma ngunci shock tetap terkompresi (ceper) sampai masuk tikungan pertama.
sangat berguna saat start jadi rider bisa fokus dan ga banyak buang tenaga untuk menahan shock depan , ini lebih cocok dibpakai buat motor drug race mungkin tujuannya kesitu biar bisa lebih cepat saat start dan bisa masuk tikungan pertama lebih dulu
drag race tidak perlu hole shot, karena tidak ada tikungan, tidak ada bump. kalau mau ceper, ceperin sekalian, kalau mau keras, kerasin sekalian, travel, compress, rebound, sudah jadi satu paket. lebih simpel dari motocross/motogp.
Holeshot device sepertinya bekerja secara mekanis sedangkan Launch control sistem elektronis.
Buka http://www.youtube.com search ‘Holeshot device’
Nanti ada banyak video ttg peranti ini di motor motocross..
Saat tiba2 shock rebound memasuki T1 apa ga bikin rider hilang keseimbangan/salah kalkulasi ya.
Apa Beda nya dgn SAHC (Suzuki Holeshot Assist Control) pada Suzuki Rmz 450 wak
itu kayaknya pakai sensor deh, sistem kerjanya melibatkan elektronik. sedangkan holeshot device murni mekanis yang sebenernya cara kerjanya sangat sederhana. tapi kalau benar kata om Nugie pakai sistem hidrolis belum tau juga nanti cara kerjanya seperti apa.
Direktur Teknis MotoGP udah cek, Nggak ada elektronik, kemungkinan hidrolik, dan ini logis karean dengan hidrolis, mengkompres sesuatu yang sulit seperti suspensi USD kelas MotoGP bisa jadi Lebih mudah
maksudnya yg pakai elektrinik si SAHC itu wak, realese kompresinya nanti pakai tombol atau otomatis selang beberapa detik setelah launch wak?
beda dengan launch control system (elektronik), tapi bersamaan kerjanya. lc kerja pas start saja (selain itu tc), scl kerja pas start sampai hard braking T1. bisa disetel seberapa tekanan/amblesnya shock kemudian release, dengan mengatur posisi pin dan rumah pengait. ini part murni mekanis,
kirain buat macam knalpot tridente 3 suara wak wkwkwk
Kalo yg hobi nyepeda mtb pasti kenal yang fork nya bisa di lock out dan ada yg dioperasikan melalui remote lock out, jadi pd asaat lock fork menjadi rigid berguna untuk pedaling eficiency di tanjakkan
Betul bro tahilalat
Oya holeshot ini berguna juga di straight run, pada saat fork rigid, ga ada ayunan dari depan, akselerasi dan top speed kayanya lebih baik. Kalo di sepeda mtb xc dipakai atlit pada saat straight/jalan datar menjelang finish
Saat top speed perlu ayunan suspensi juga mengingat permuakaan sirkuit tidak semulus dan sedatar kaca.
holeshot device cuma dipakai saat start dr posisi diam.
Sayang pembalapnya dovi…gede omong tp blm buktikan apapun kecuali2x runner up
Wah bakalan diincer tak ada yang mampu lu bro?
Sekedar sharing, sy hobi bersepeda, suspension depan sepeda sy pun punya lock ky gt,biasa di”lock” saat tanjakan biar ga naek turun suspensinya. Biar tenaga kaki ga terbuang,bikin tambah ngosngosan
Kalo mengingat balap f1 1970 an . Mobil lotus 79..semua rival mengira lotus memakai diffrential khusus.. Ternyata rahasia BESAR sebenarnya ADA disektor aerodinamika.. Ini yg dilakukan ducati..
Rahasia sebenarnya bukan pada tuas di tengah kokpit.. Melainkan kabel yg mengarah ke lengan ayun (sebagai pengendali utama sistem aerodinamika) ..
Paket aerodinamika berfungsi saat suspensi belakang bekerja ekstrim..
Terutama saat motor hardbraking menjelang tikungan..