Saturday, 28 December 2024

Rekap Championship Lengkap Pasca MotoGP Jerez 2019

TMCBLOG.com – walaupun di sesi warm up Marc Marquez sempat Crash dan mungkin bikin Team dan fansnya deg deg-an dengan kemungkinan kambuhnya masalah RC213V di Austin, namun akhirnnya dengan konsistensi yang cukup luar Biasa, Marc Marquez boleh dibilang tak tersentuh sepanjang Race MotoGP Jerez. Namun yang bikin Menarik adalah sepanjang race berjalan dua pembalap di balakang Marc selalu dua Motor Inline 4. Sepertinya Marc Marquez memang punya nilai tambah sendiri dari sisi pribadi dan karakter ridingnya sehingga membuat Bukan hanya ia yang tercepat, namun Juga menjadi Pembalap MotoGP Mesin V4 terdepan. Potensi Maverick Vinales sebenarnya sudah mulai terlihat ketika ia bisa menghasilkan Konsistensi Race pace bagus di full 12 lap dengan ban belakang hard pada pagi harinya. Rins sendiri Kembali menjadi Master Of Overtake setelah membuktikan bahwa start dari posisi 9 bisa finish posisi 2 ( merangsek 7 posisi ) menyamai Catatan Rossi yang start dari Posisi 13 finish di posisi 6 . . . Tentu akan menarik membahas analisis strategi dan fakta fakta lapangan yang terjadi di track, namun kali ini kita akan bahas dulu data data dan fakta hasil race MotoGP Jerez 2019 ini.

Yap Menarik banget bahwa Top 4 finisher terdiri dari 4 pembalap dari team pabrikan yang berbeda. Mungkin kalau mau gampang mengingat penoreh parc ferme race MotoGP Jerez 2019 Nulisnya gini : Satu Hati untuk Nyalakan Nyali agar Semakin di Depan hehehe. Di luar dari turunnya Morbidelli ke belakang Vale. .  terlihat memang pada umumnya secara empirik Mesin Inline 4 lagi lagi punya potensi bagus banget di Jerez yang baru diasphal ini.  . . . Satu Lagi Buat Petrucci agak sedikit lega mungkin ya karena tekanan selama ini yakni berupa bayang bayang Miller agak sedikit lepas.

Walaupun sempat terlempar ke posisi empat pasca DNF akibat Crash di Austin, namun dengan kemenangan di Jerez membuat Marc Marquez kembali meraih posisi pimpinan Klasemen sementara. Rins Naik Satu peringkat ke posisi dua. Sementara Dovizioso Turun ke posisi tiga dan Rossi turun dari posisi kedua pasca Austin ke posisi empat pasca jerez.

Namun Patut sobat catat bahwa jarak antara Marc Di posisi tertinggi dan Rossi di Posisi empat hanya berselang 9 point. Angka ini Sama persis dengan Jeda jarak point pasca Austin di posisi top4 nya. Semua peluang masih secara masih ada sekitar 15 race kedepan sampai Valencia.

Jika Pasca Austin Posisi Top 4 pabrikan adalah Ducati-Honda -Yamaha-Suzuki, maka pasca Jerez ada dinamika sedikit di mana Posisi Top 4 pabrikan Menjadi Honda-Ducati-Suzuki-Yamaha. Secara umum Honda dan Suzuki naik 1 posisi sementara Ducati dan Yamaha turun 1 posisi.

Karena konsistensi duo Andrea Dovizioso dan Danilo petrucci yang selalu secara akumulatif menghasilkan Point bagus maka team Mission Winnow Ducati memimpin Klasemen team sejauh 17 point dari Monster energy team Yamaha. Sementara itu terlihat DNF kedua pembalap repsol Honda di Austin masih menyisakan efek dimana Repsol Honda harus puas naik satu tingkat jadi berada di posisi ketiga sementara klasemen team pasca Jerez.

Di Jerez ini walaupun Quartararo berhasil menorehkan paling tidak 2 tinta sejarah rekor Buat MotoGP. Namun hasil akhirnnya tak satupun Rookie yang menghasilkan Point di Race MotoGP 2019 Sirkuit angel Nieto ini. Sangat berkebalikan antara Kualifikasi dan race bagi para Rookie. Sehingga point keseluruhan tidak berbeda bila dibandingkan pasca Austin dimana fabio Quartararo masih memimpin 8 point di depan Bagnaia.

DNFnya  Jack Miller membuat pembalap jepang yang menggunakan RC213V 2018 Nakagami berhasil menyamai Perolehan Point di segmen team Satelit terbaik sementara pasca Jerez. Namun begitu Posisi Taka masih di bawah Jack karena secara umum Nakagami belum pernah memperoleh capaian finish terbaik Jack Miller selama 4 seri pertama dimana jack berhasil finish di posisi 3 pada seri austin 2019

Di race Marc Marquez Dengan Honda RC213V berhasil menorehkan laptime terbaik race 1:38,051 dan memecahkan rekor laptime race sebelumnya 1:38,735 atas nama Jorge Lorenzo 2015 ketika masih pakai yamaha M1.

Lama Nggak race MotoGP, tidak membuat Stefan Bradl Lupa caranya ngebetot Motor sekencang kencangnya. Ia membuktikan Bisa finish top 10 saat Race dan menorehkan Top Speed tertinggi saat race Yakni sebesar 292,2 km/jam . . hanya lebih cepat 0,1 km/jam dari Top speed Andrea Dovizioso di FP3 . . hmm apakah ini efek dari bento box dan Sasis Karbon baru ? . .

namun begitu Akhir dari race weekend Jerez ini agak nggak enak karena dinodai oleh aksi tidak profesional dari mashall sirkuit Angel Nieto yang mendalami aksi aji mumpung melakukan aksi Klepto terhadap asesoris Cover master silinder rem depan Suzuki GSX-RR Alex Rins yang sedang melakukan selebrasi  . . semoga Marshall Mandalika nanti nggak melakukan hal hal tidak profesional seperti itu yaaa . . . enjoyyy sahurnya sob

Taufik of BuitenZorg

63 COMMENTS

    • 2013 dan 2014 saat masih ecu inhouse honda dan yamaha masih konsisten menempatkan duo pembalapnya posisi 1 & 2, termasuk pedrosa dan rcv dgn mesin V nya dan lorenzo.

      Semenjak ecu single ini saja semua performanya jadi jomplang.

      Sekarang jomplangnya itu menjangkiti honda, yamaha, dan suzuki. Kecuali ducati yang memang motornya dari dulu sudah dirancang sesuai ecu mm.

  1. Sudah saatnya para sponsor mulai melirik sijuki..
    Rugi kalo ngga dimanfaatin,kan sekarang sijuki udah sering kesorot kamera tuh..heheheehe

  2. tumben sepi..
    pda tidur persiapan sahur yak..
    smoga lancar puasa esok sodara2 skalian..
    btw kalo rins bagus gtu terus smpai 7race misal.. apa ada ksempatan jdi juara dunia?

  3. Saingan berat si missionwinnow sekarang bukan cuman hondo, ada sisuka yang juga menjadi title contender, jado siapkah apabila gelar jurdun lepas dukati ganti nama jadi missonfailnow

  4. ditunggu artikel berjilid jilidnya
    macam gp austin kemarin
    tp kira2 ada gk ya soalnya gk ada kake dipodium

  5. Jatuh karena nyenggol motor gardner yg jatuh sebelumnya
    Lalu badan dimas jatuh ditengah track, meluncur dan sempat sentuhan dengan motor bezecchi, infonya declare FIT, cmiiw

  6. Franky yg digadang2 the next VR,ternyata gak spesial sama sekali,bahkan setelah diudak anak 20 tahun langsung drop mundur teratur
    marini di moto2 juga,yg tadinya diramalkan bakal jadi kontender juara karna moncer di pertengahan akhir era mesin cbr malah ngemposs pas pake triumph,malah balda yg dominan

  7. Suzuki ada di jalan pengembangan yg benar, yamaha stagnan.
    Mesin v4 mmg monster, ga smua rider bisa mengendalikannya.

    • Mesin V4 itu definisi dari kehidupan nyata, keras dan butuh perjuangan no manja manja Salut dah para rider yg sanggup jurdun diatas mesin V4

  8. Beberapa tahun terakhir…contender yang diwaspadai 94 adalah 04…apakah dengan posisi klasemen sekarang…Rins kira2 sudah jadi real contender apa belum ya wak…?

      • Tapi dengan fakta marques crash saat memimpin di usa apakah ada rival yang bener2 menantang marques wak? Dovi menurun sejak qatar, rins konsisten tapi blm terlibat atau mampu mengalahkan marques secara langsung (gap tipis karena marques crash sendiri, kalo ga crash gap bisa 25 point lebih)?

        • ya memang Honda jauh lebih baik di 2019 ini terlebih ditangan Marc
          tapi Suzuki juga konsisten membaik, quantum leapnya lumayan dibanding tahun 2018
          yap belum terbukti rins kalahkan marc, Namun kita bisa nantikan itu di 15 seri ke depan

        • soal dovi, ya emg karakter sirkuitnya ga ngedukung buat dia ma desmo, kirain desmonya bakalan berkembang kyk RCV, ternyata belum. Ntar diliat aja klo nemu sirkuit yg selama ini ducati mendominasi, RCV mulai mendekati, nah sizuki bisa engga bejaban ma ntu dua V4

  9. Boleh dibilang MM93 adalah pembalap yg paling mampu menjinakkan Honda RC213V. Kita tahu betapa piawainya dia mainkan roda belakang dgn kontrol rem. Sementara JL99 adalah tipe pembalap yg “malas” dlm penggunaan rem belakang (dlm suatu wawancara JL mengaku selama menunggangi M1 tdk pernah memakai rem belakang, entahlah apakah ini bisa di terjemahkan bahwa dia benar2 tdk injak rem belakang, atau hanya istilah untuk tehnik tertentu saja).

    Mas Tofik, apakah faktor abai thdp maksimalisasi rem roda belakang ini yg membuat JL99 kesulitan menemukan performa terbaiknya di atas RC213V?

    • saya pikir ada benarnya
      era Michelin sangat berbeda dengan era Bridgestone
      bridgestone yang istimewa adalah ban depannya dengan grip yang sangat hebat dan siapa yang bisa kontrol penuh akan band epan bridgestone akan punya nilai lebih
      Michelin yang istimewa adalah ban belakangnya Namun keistimewaan ini harus di eksplore, siapa yang bisa kendalikan ban belakang Michelin maka akan punya nilai tambah di track, cmiiw

    • hohe itu selalu pake “cara dia”, bukan tipikal bunglon kyk markes. Bagusnya, motor yg dikembangkan berdasarkan cara hohe itu jadi gampang dipegang sama org lain. makanya masuk ducati sama honda strugglenya kelamaan. Hohe itu buat jangka panjang bagus buat honda. Moga moga dimusim kedua, HRC bikin motor dengan dua karakter itu kejadian bener. Klo soal michelin ini terjadi buat semua pembalap jadi pengaruhnya kecil terhadap hasil hohe diatas RCV.

      • kalo yang dimaksud karakter mesin kayaknya secara regulasi belum bisa .. namun kalau diseting karakter dari sasis dan suspensi plus elektronik bisa

        • iya wa haji, makanya saya sebut musim kedua, ngomong ngomong stefan bradl jadi race dgn carbon wrapped chasis ,

        • @chib
          2 karakter berbeda kalo mesin secara regulasi kayanya gak bisa

          karakter motor…settingan, sasis dll..kayanya mulai berjalan….dilihat dari tangki, jok motor..secara kasat mata saja,,,,

      • @antigravity, makanya saya sebut musim kedua, siapa tau, la wong alberto puig aja bilang HRC mau mau aja ngembangin dua motor dengan karakter berbeda untuk marquez & Hohe, masalahnya buat Hohe dan pembalap lain, marquez dengan motor segalak RCV sekarang aja bisa mendominasi dari 2013 minus 2015, apalagi dpt motor tenaga khas V4 handling setara M1nya yamaha, disaat M1 ga amburadul kyk sekarang masih dpt sentuhan Hohe, marquez dengan mesin screamer yg lebih buas aja masih menang hihihihihi

  10. Mudah mudahan tahun depan mm pindah ke WSBK,biar jurdun di 2 kejuaraan, plus ada kesempatan vr jurdun ke 10, sesuai keinginan ALAN

  11. Selamat Marc…

    Rins Josss!
    mudah2an race2 berikutnya bisa lebih memperbaiki hasil kualifikasi agar bisa start dari grid terdepan, sehingga tidak banyak menghabiskan putaran bertarung dari bawah. Selamat Suzuki dan Rins!

    • Ada yg tau MM semenjak di MotoGP posisi start paling jelek posisi nomor brpa? 2018 yg paling jelek start dari nomor 7 di Sepang..

  12. sudahi polemik “Master Of Overtake” wak, data itu tidak masuk form C1 dorna, jadi buruk buat metality para pendukung…yg di liat dan di jadikan tolak ukur from zero to hero adalah juara 1, rossi sediri yg bilang after austin..HERO dan ZERO itu sangat jelas ketika melihat marc jatuh! nah..hentikan sudah polemik ini, tidak baik buat para pendukung…JUARA itu nomer 1, marc sudah merasakan kemarin di Austin (perih)! makanya sy sudah katakan bahaya buat rival ketika kombinasi HRC & Marc sudah jatuh di seri-seri awal (malah di sirkuit favorit marc)… bahaya! seri Agentina jadi tolak ukur Marc kedepanya…ngeri pokonya…
    hehehe

    • jdi yang dibahas from hero to zero…apa master of overtake…. bukannya pembaca senang kloada polemik…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP