Friday, 27 December 2024

Alex Marquez Mengaku Tidak Terburu-buru Balap di MotoGP

TMCBLOG.com – Rider andalan Marc VDS team Moto2, Alex Marquez Alenta mengaku tidak mengapa jika dirinya harus menunggu lebih lama lagi sebelum naik ke kategori MotoGP. Alex yang sudah cukup lama bertahan di Moto2 selalu saja didahului oleh rekan setimnya, Franco Morbidelli dan Joan Mir contohnya, dan di musim ini dimana perfomra Alex sedang bagus-bagusnya maka banyak yang memprediksikan bahwa musim ini merupakan momentum yang tepat untuk naik kelas.

Alex mengaku bahwa dirinya tetap bahagia jika musim depan belum bisa maju ke kelas MotoGP. Yes, rumor yang beredar memang adanya pendekatan pihak Pramac Ducati kepada Alex lewat manager pribadinya, Emilio Alzamora bahwa tahun 2020 Alex akan bersama Pramac Ducati di MotoGP. Namun, sepertinya semua belum akan terjadi tahun depan mengingat dari sisi Ducati sendiri masih ingin mempertahankan squad yang ada saat ini (pada team Ducati Factory dan Pramac Ducati). Loh Alex Marquez kok ke Ducati? Gak ke Honda saja seperti abangnya?

“Hanya karena kakakku ada di Honda, bukan berarti Aku juga harus berada di Honda [MotoGP]. Masing-masing orang akan membentuk jalannya sendiri, dan memiliki gaya masing-masing dan terus mencoba memahami motor mana yang terbaik untuk diri mereka sendiri. Sepertinya Yamaha dan Ducati merupakan paket motor yang ramah terhadap pembalap rookie, sedangkan Honda lebih sulit. Suzuki juga bagus. Kami harus melihat kesempatan yang ada kemudian memutuskan yang mana.” Tegas Alex Marquez.

“Saya orang yang realistis. Impian dan tujuanku adalah bisa berlaga di MotoGP musim depan [2020] namun, tetap berpijak pada kenyataan, Saya tidak berilusi bahwa di MotoGP ada beberapa slot di banyak team dan mereka juga harus memikirkan banyak hal. Saya lebih memilih untuk tidak banyak memikirkan hal itu, karena itu akan membebaniku, jika performaku baik, maka Emilio punya kekuatan yang lebih untuk melakukan tugasnya [tawar-menawar kontrak dengan team]. ” Jelas Alex.

Jika hal ini benar-benar terjadi dan jika Alex meraih titel juara dunia Moto2 tahun ini, artinya ia akan mengikuti jejak Johann Zarco yang masih stay di Moto2 ketika meraih gelar juara dunia Moto2 2015 silam. Dan juga dirinnya memang harus menunggu hingga 2021 dimana banyak kontrak pembalap MotoGP yang expire. Lagipula musim depan semua team MotoGP sudah bisa dipastikan full, kecuali ada sesuatu hal yang tak terduga di tengah perjalanan.

Nugi TMCBlog

75 COMMENTS

  1. Filosopi keluarga marquez,pantang naik kelas sebelum juara,bukan asal bisa naik motogp doang abis itu selang bebrrapa taun udah hilang dari peredaran

      • Cal itu test rider andalan HRC. Jadi ada kemungkinan ga bakal diganti. Kecuali dia kalah lobi dgn Nakagami

        • Ada kemungkinan kalo cal Stuck gak bisa podium lagi misal 2020 kemungkinan dia out dr MotoGP,karena kontraknya cuma sampe 2020

          Cal juga sempat ngomong,kalo dia keluar dr MotoGP dia pesen ke hodna buat bikin tim dibalapan di Amerika (AMA atau apalah) yg trip nya gak begitu jauh2 cuma lintas Negera bagian doang,jadi keluarganya kalo ikut juga gak terbebani

        • @morphix saya setuju cal adalah test rider andalan hrc,tapi seiring bertambahnya usia dan rumor bahwa stefan bradle akan di plot di wsbk,alangkah baiknya cal ngisi posisi bradle murni tes rider,kemudian peran cal di lcr diganti dngn nakagami nah disitulah kesempatan alex masuk lcr gantiin peran nakagami

  2. “Ada sesuatu hal yg terjadi di tengah perjalananan”

    Sepertinya mengindikasikan ke salah satu pembalap deh wkwkwk. Seperti misalnya JZ gt yg lg uring2an di KTM? Who knows muehehe.

  3. Tunggu Marc jurdun ke-9 bersama Repsol, Alex promosi jadi tandem Marc di Repsol.. Bukan begitu impian si Marc selama ini

  4. Bener, meskipun musim ini juara (jika), musim depan baiknya tetap di moto 2 sambil nunggu kontrak pembalap motogp habis 2021.
    Lebih baik lagi kalo bisa ke pabrikan suzuki atau ducati. Biar adaptasinya cepat dan ga jadi pembalap penggembira yagn posisinya selalu di dasar klasemen.
    Setelah itu baru ke Hodna kalo paket motor pengembangan Lorenzo sdh jadi

  5. Gpp nunggu setahun lagi, dia ini target besar dan pasti banyak yg ngincar dia. Atau mungkin ke KTM gantiin Syahrin yg rumornya balik lagi ke Moto2?

  6. Loby aja Estrella Galicia buat bikin tim satelit di MotoGP, ambil slot yg ditinggalkan Marc VDS kayak Scot team racing yg setia ngantar Dovizioso dr 125 ke MotoGP,SRT kemarin kan ambil tempatnya Aspar angel Nieto,jadi harusnya gak ada masalah

    • nah akur, lobby Estehla buat dapet slot satelit mbak Suzuka… mbak Suzuka jg doyan berondong2 yg baru naik kelas, dan punya plan buat tim satelit kan???

      • bisa aja terealisasi asal prinsipal pusatnya gak kolot lagi,tapi resiko nya tim pabrikannya bs kalah beken soal sponsor yg cuma ecstar sama Motul
        di satelitnya ada EG, Elf/total,dll
        seperti kata bung @stang dibawah

  7. Kalau kakaknya disamping skillnya diatas rata2 dulu ketolong aturan Dorna yg bisa langsung ke Team Pabrikan. lha sekarang mana bisa!!! seorang Rookie kalau Pengen langsung Moncer ya ke satelit Yamaha, ah tp kayaknya gak mungkin…. Hahahaha

    • udah di singgung sma dia sendiri tpi dibelot lgi. smnjak marc marquez naik ke repsol honda team, mulai dari situ gak ada lgi larangan rookie langsung ke tim pabrikan.
      maverick, sam lowes, alex rins dan joan mir adlh bbrp rookie stlh markue, yg langsung naik ke tim pabrikan

    • Klpun regulasi 2020 atau 2021 d memperbolehkan, tp kl pabrikannya ngebet, y pasti bisa diakalin. Nastro Azzuro aj bisa…………….

      • Semua bisa di akali, petronas yamaha dan tech3 ktm itu team satelit spek pabrikan.
        Suzuki atau aprilia bisa aja bikin tim baru, 1 motor, tapi spek pabrikan juga.

      • Sejarah menuliskan bahwa perubahan regulasi soal rookie diubah oleh HRC;
        1. Vale Rossi di tim satelit NAstro Azzuro dengan motor full factory spec di taun 2001 yang mana gak pernah ada strategi macam itu sebelumnya di GP, dan
        2. Marc Marquez naik kelas langsung ke team Repsol Honda. Sampe Spies ngambek2 ke Dorna gara2 Rookie Rules tsb dihapus medio tahun 2012.

        Jadi sampe sekarang belum ada larangan lagi rookie harus di satelit terlebih dahulu sejak musim 2013 – sekarang (atau sampai nanti peraturan tsb dibuat kembali).

        • Dulu sebelum 2001 ga boleh ya tim satelit pakai motor factory spec?
          Atau cuma ga pernah ada aja, bukan larangan?

        • Exactly. Kl emang udah niat dan ngebet banget, pasti cari cara buat ngakalin regulasi, ato regulasinya yg diminta buat dirubah sekalian. Seperti dl saat Doohan ngebet mnt HRC buat masukin Rossi, akhirnya muncullah tim satelit rasa pabrikan. G cm motornya yg spek pabrikan, sampe timnya pun lgs dr pabrikan. Ato saat Nakamoto ngebet sama Marc sejak dia d kelas 125, akhirnya dr pd kucing”an, sekalian aj regulasinya dirubah….

        • “Sejarah menuliskan bahwa perubahan regulasi soal rookie diubah oleh HRC.”
          imho, hrc atau tim (pabrikan) manapun tdk bs mengubah regulasi motogp, mereka cm bs MENGAJUKAN proposal, gpc yg memutuskan.

          msma punya hak veto utk aturan teknis, itupun hrs dgn suara bulat.

    • Lah iya lupa, kalau Rookie Rule kalah sama HRC Rule ? dan sekarang dah gak relevan lagi si melihat dinamika dan jumlah Team Pabrikan yg ada.

  8. paling realistis emang kemarin tuh ke yamaha petronas cuma kan rumor yg berkembang ditolak karena nama “marquez”.
    paling realistis emang nunggu satelit sizuki, kalo masalah dana mah si alex jadi naik kelas itu motor sizuki dijamin rame sticker sponsor gak polos kaya sekarang.
    jaminan estrella galicia nempel terus dan bukan gak mungkin monster energy kontrak dia lagi atau mungkin red bull.
    wkwkwk makanya biarpun penampilan si alex naik turun di moto2, marc vds mana berani putus kontrak dia. yg ada motor marc vds lambang kepala singa ngaung doank kaya banner taman safari wkwk

      • Dibanding AM73, mending Quartararo ke mana”. Cm krn pengalaman pertamanya dikelas utama dengan M1, sy berharap nasibnya g ky Zarco, yg talentnya terkebiri gara” motor dg filosofi reader friendly.

    • Kalau ke Suzuki Alex malah bisa geser Joan, Joan di tempatkan di twm Suzuki satelit, itu juga kalau Suzuki jadi bikin satelit, sementara pakai aja satelit palapa

    • kadang ane suka kasihan sama Mbak Suzuka, tim pabrikan tapi minim sponsor…
      udah dari era GSVR Kenny Roberts jr, GSVR 800 yg cuma Rizla+… sekarang jg masih minim sponsor
      Hamamatsu kan gak selamanya bisa nombokin terus orkes sirkus keliling dunia 19-20 negara tiap tahun…
      main2 lah ke Indonesia, banyak kok yg mau jadi sponsor, jamu masuk angin aja berani kok bayar mahal cuma buat nempel sticker 10 cm…

  9. Ya memang harus realistis, lebih baik kalo juara dunia moto2 satu atau dua kali dulu sebelum naik ke motogp karena kalo mau juara dunia di motogp akan jauh lebih sulit karena ada marc marquez di situ ?

    Cuma ada contoh yg agak miris, dulu seorang max biaggi betah berlama2 di gp 250 dan sampai jurdun 4x berturut2 sementara di saat yg sama di gp 500 mik doohan juga selalu jurdun 4x berturut2 sampai akhirnya di tahun 1998 max biaggi naik ke gp 500 bersama hodna satelit dan jadi runner up di championship sementara doohan jurdun bertambah jadi 5x. Di tahun 1999 max biaggi pindah ke yamaha factory karena pengen dapat motor pabrikan, padahal kalo mau bersabar di tahun itulah doohan terpaksa harus pensiun karena cidera parah di jerez. Di yamaha prestasi biaggi malah turun. Di tahun 2000 rossi naik kelas ke gp 500, petaka bagi biaggi karena setelah doohan pensiun eh malah muncul rossi yg dimentori doohan dan jadi penghalang biaggi jadi jurdun sampai akhir karirnya di motogp.

    • Angkatan 80-90 an nih mas?
      Masih inget sindrom motor kecil Max Biaggi.
      Terlalu lama riding GP250 sampe akhirnya riding style nya kaku banget dengan motor kecil, susah juara di GP500 dan tambah apes ketika jadi 4T-990cc. Kasusnya itu akhirnya jadi pelajaran buat banyak pembalap berbakat berikutnya supaya ndak usah lama2 di GP250.
      Randy De Puniet contohnya, kelamaan juga di GP250. Stoner dan Lorenjong adl contoh bahwa calon juara dunia gak boleh lama2 di kelas capung.

    • dulu ane pernah denger rumor, katanya klo mau jadi WC GP500 harus bener2 diusia matang, soalnya motornya liar minim elektronik dan relatif susah di handle sama anak muda yg ngurut throttlenya masih labil… tebak2 buah manggis, mungkin si Max mikir gitu ya…?

      ndlalah, 2002 ganti 4 stroke yg “relatif” butuh energi anak muda yg masih kuat ngontrol bobot motor yg 2 kalinya Motor 2 stroke, plus teknologi elektronik yg makin improve… jadilah sekarang bocah 20 tahun aja udh bisa jadi WC ?

      Max emang gak sabaran dan ada di waktu yg salah plus kalah psy war sama young gun waktu itu…

    • selama MM93 masih aktif di MotoGP,
      kayanya memang bakalan susah bagi pembalap lain untuk jadi juara dunia, jadi memang lebih realistis di Moto2 dulu ngumpulin gelar baru naik ke MotoGP.

    • Dan saya lebih herannya waktu max di reps0l h0nda malah ngak bisa ngalahin yahaha,malah melandri yg menjadi pembalap honda yg terbaik tahun 2005,di tim satelit lagi..

      • Soalnya melandri dinaungi fortuna. Ente tau sendiri si mixMax ini lebih dulu dpt predikat unfortunely-man sebelum dp

    • nah, akur bro…
      tinggal poles terus, bentengin dari tawaran kontrak tim lain, sama kasih dukungan teknis yg sama dengan pabrikan… sukur2 akhirnya dipromosiin…

      dan mungkin Yahaha harus manggil Godfather M1 master Furusawa buat turun gunung lagi buat mecahin masalahnya…

  10. tim hadno mungkin bisa mengakomodir tim satelit kedua setelah lcr. paket motor hadno rc213v my2019 juga sudah bagus di tangan nakagami saat diijinkan ngetest di barca kemaren. hehe..

    • Owh ya? saya baru tahu kalau nakagami di catalunya kemaren ngetes rc213v my2019 pakbang, nice inpoh pakbang 🙂

      • iya mas jbat. meskipun cuma 3 atau 4 lap tetapi ada perbedaan besar, laptime terpangkas 0,5 detik lebih daripada menggunakan hadno rc213v my2018 mas. hehe..

      • hal tsb mudah diatasi mas nolan. cukup minum kratingdeng 1 pak per hari, pasti tenaga jadi badak. meskipun bukan jaminan mutu. hehe..

        • ?njir satu pack,apa ngak konslet ridernya nantik pak bangun ?wkwkkw..
          Oh ya td saya liat di tweet jl99,dia konsumsi semacam sumplemen gym gt yo pak.. Wah bener2 di persiapkan jl99 biar staminanya makin oke next race

        • La sponsornya cc kan kratingdaeng, sedang cc sama taka kan monster energy. Tau sendiri monster energy loyo ditetangga sebelah. Harusnya cc sama taka disponsorin extra joss

        • loh ?? ada mas baginda ?? ini orang yg sama atau beda orang ya ?? hehe…
          wedang tape ketan padahal menyehatkan dan murah meriah, tapi kok tidak terkenal ya ??

  11. NSR-500 Big Bang, lebih cepat dan mudah dikendarai. Makanya buat rookies motor tersebut jadi impian buat ditunggangi di kelas utama. Saking mudahnya dikendarai, pembalap baru macam Crivielle pun bisa berjibaku dengan Doohan, terutama dg towing service-nya Doohan. Akhirnya saking terancamnya Doohan dg para rider baru, akhirnya dia minta ke HRC utk bs naik NSR-500 screamer. Lebih liar, tetapi powernya lebih besar. Masalah handling? Dia udah bilang “I’ll take care of the rest”. Dan screamer itu juga yg mengakhiri karirnya d 1999.

    Kl Biaggi g terlalu nyaman dg popularitasnya jadi WC d kelas 250cc, dia bisa kok fight d kelas utama dg NSR-500 macam Crivielle. Sayangnya, dia menikmati popularitasnya sebagai “The Roman Emperror”,dan enggan naik kelas. Sebelas dua belas dengan Loris Capirossi

  12. @baginda maaf bung ,melandri kala itu timnya di.sponsori telefonica movistar gresini bukan fortuna coba searching google lagi dah bung…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP