Wednesday, 27 November 2024

Kenapa P3 di Austria adalah capaian maksimal buat Quartararo ?

TMCBLOG.com – Suatu Saat setelah race MotoGP Austria, Principal team Petronas Yamaha SRT, Dato razlan razali berkata ” Di Track Cepat seperti Spielberg, Posisi ke-Tiga adalah maksimal Buat Fabio. Di Silverstone Buat team factory pun akan sulit, Namun Di Misano yang berkelok kelok kita bisa berjuang untuk Juara “ Yap perkataan Dato Razlan Razali ini benar benar bisa menggambarkan Situasi, dan Karakter dari Yamaha M1 Terutama yang dipakai Oleh Fabio Quartararo

Seperti Kita ketahui Bahwa dua Orang Penting Yamaha factory Racing ( Kouichi Tsuji dan Lin Jarvis ) memberikan statement Mengejutkan langsung kepada tmcblog saat perilisan team Factorynya di Jakarta Bahwa Yamaha M1 yang akan dipakai Oleh Fabio Quartararo adalah Sosok Yamaha M1 Tahun terkini (2019). Tau artinya secara Tahun pembuatan sama dengan yang dipakai Oleh Rossi, Vinales Maupun Morbidelli. Namun dengan Paket Service Yang berbeda dimana Update dari Mesin M1 fabio sedikit lebih lama  dari Morbidelli.

Dari Tiga Kalimat Dato Razlan razali mengatakan diatas jelas jelas ada beberapa makna tersirat Yang bisa kita kunyah kunyah. Yang pertama adalah ” Maksimal posisi ke tiga di Spielberg yang kencang” . Buat tmcblog ini Artinya adalah fabio terkungkung limit tertentu. Fast Track berhubungan lansgung dengan hi speed, hi rpm. Yang kedua adalah ” Silverstone, buat factory saja  Sulit “ Ini penekanan lanjutan Dato, Seperti Kita ketahui silbverstone ini termasuk salah satu Sirkuit tercepat di kalender MotoGP Yang menurut beliau bahkan buat level Yamaha M1 Factory pun akan sulit.

Top 5 fastest Average Speed MotoGP Circuits

  1. Phillip Island 182.1km/h
  2. Mugello 177.3km/h
  3. Termas De rio Hondo 177.1km/h
  4. Silverstone 176.6km/h
  5. Assen 176.5km/h

Dan yang ketiga adalah ” Di Misano Yang berkelok ( windy Road/ twisty Circuit ) Kita bisa fight buat jadi Juara “ Ini penekanan lanjutan yang mengindikasikan bahwa seakan akan Jika memasuki sirkuit dimana tidak terlalu butuh untuk mengail top RPM, Top Speed, Maka menurut Dato Razlan, Kombinasi F1/4 dan M1 punya potensi naik ke P1  . . hmmm.

Dan akhirnya silogisme dari tiga bait omongan dari Dato Razlan ini memuarakan Kesimpulan sementara di mana terlepas dari Support Motor terbaru M1 dan Pemberian Shock Depan Ohlins Karbon akhir akhir ini, Untuk Fabio Quartararo tetap ada ‘ pembatasan ‘ Tertentu Yang berhubungan dengan limit RPM.

Baik Yamaha Racing Maupun SRT belum pernah mengkonfirmasi secara Langsung, Lugas dan Clear soal ini, namun perkataan Dato Razlan memang kembali membuka Khasanah bahwa memang ada Sinyalemen Motor M1 Fabio yang mengalami pemotongan Limiter 500 rpm lebih rendah dibandingkan Motor Rossi, Vinales dan Morbidelli menguat. Jika ditilik lebih dalam, pemotongan RPM ini bertujuan agar Fabio lebih awet dalam Pemakaian Alokasi mesin . . yang muaranya lebih ke Policy bahwa Fabio Hanya diberikan 5 Mesin M1 untuk 1 Musim 2019 ini ( Rossi, Vinales, Morbidelli Memperoleh 7 mesin).

Apa benar Begitu ?

Karena Baik Dari Yamaha Factory racing dan SRT enggan terbuka soal penjelasan ini, cara terbaik buat Ngepoin hal ini adalah dengan mantengin data Pemakaian Mesin yang dilakukan Oleh Fabio Quaratararo sampai akhir musim 2019 ini sob. FYI, Sampai jelang MotoGP silverstone 2019 yang merupakan Gelaran race ke 12 dari total 19 race di Musim ini berikut adalah data penggunaan Mesin Fabio Quartararo :

Sobat Bisa lihat dari data resmi di atas bahwa sampai race di Spielberg, Fabio uartararo telah menggunakan Mesin ke 4. Dan Jika tmcblog bisa coba Kunyah kunyah sedikit terlihat diperkirakan Management penggunaan Mesin Fabio itu sekitar 4 sampai maksimum 5 seri per Mesin. Mesin ke 4 Mungkin akan dikonsentrasikan sampai Misano atau Maksimal 5 seri sampai Aragon. Baru setelah itu Buriram sampai Valencia Fabio akan dikonsentrasikan menggunakan mesin ke 5 ( terakhir )  . ..  ini artinya, sinyalemen 5 mesin Buat fabio sepertinya cukup bisa tergambarkan walaupun tentu kita akan bisa lihat dan pantengin updatenya nanti sampai akhir musim 2019 ini.

Taufik of BuitenZorg

50 COMMENTS

    • Intinya si fabio ini layak dapat dukungan ‘lebih’ dari yamaha. Tinggal policy dari yamaha nya nih, mau gak kasih support lebih.

    • petronas blunder harusnya quartaro yg dikasih full support bukan morbi, kalau perlu dibalik aja tahun depan morbi alokasi 5 mesin quartaro 7 mesin. rossi dipensiunkan van der mark yg naik ganttin tandem vinales.

  1. Berarti yg stall di Jerez ga sampe bikin mesinnya rusak parah sampe dicoret ya

    Meskipun terakhir dipake di Sachsenring,dan cuma sekali

  2. Max RPM disunat, mau ngarepin apa di track yg jualan balap drag, apalagi ditambah mesin Inline yang memang menjual corner speed alih-alih max speed.

  3. Apakah Tim factory di perboloehkan “menghibahkan” salah Satu motornya untuk Taro wak kan SI mbh kesayangan durno, secara lebih berpeluang mendapat poin maupun klasmen

    • ga ush jauh jauh ke c mbah. tandem nya ajh yang sesama petronas di switch motor nya. kalo emang ga ada klausul di kontrak. apakah di perbolehkan secara regulasi? cmiiw

    • Saya g tau istilah “kesayangan DORNA” ini datang dari mana. Kynya term yg dipake toxic banget, mau dipake buat siapa aj. Termasuk term maFIA, dsb……

      • @Aim1n – Iya juga yah, kok istilah “Kesayangan DORNA” itu dipake sama kedua kubu dengan variabel berbeda.
        Yang satu bilang kesayangan DORNA karena dicarikan team setelah 2 taun mencr*t, kubu satunya lagi nuduh ada rider kesayangan Dorna sekaligus kesayangannya Michelin.

        Bingung dah sama logika fansboy 😀

    • Karena saya g tau detail regulasi berkesinambungan ( saling terkaiit ) dengan detail kontrak pembalap
      Saya beropini motor jatah mobi bisa d alokasikan buat taro selama total kesluruhan g lebih dr 7 mesin
      Kalau pun lebih tetep bisa , cuma pinalti start dr blakang
      Cata2n:
      * asal kesepakatan tim tercapai

  4. yamaha… yamaha… masih juga mereka ini rossi sentris, sama sama rookie dari moto2 blm pernah jajal motogp sblmnya tapi dikasih perlakuan agak berbeda antara morbidelli dan quartararo.. msh aja kalian berharap morbi bisa seperti rossi, ampuunn ampun..

    saya pengen liat di musim berikut ketika rossi pensi siapa yg bakal dinaikan yamaha ke factory apakah morbi atau quartararo…

    morbidelli ini ibarat anak pejabat yg masuk sekolah atau kerja krna ada org dlm, skrg terbukti gurunya kesusahan muridnya jg..

    • Kalo ngelihat track record, wajar Morbi diberi lebih dari Fabio.

      Lu aja sekarang muji Fabio, dulu semua orang ngerasa Fabio itu gambling.

      Faktanya morbidelli juara moto2 2017. Fabio tahun itu p16. Jauh bro

      Jadi keputusan saat itu sangat logis dan gak bisa disalahkan dgn alasan Rossi sentris. Ngawur itu.

      Kalo next Rossi pensiun terus hasil motoGP masih seperti sekarang tapi yg naik factory bukan Fabio malah Morbi… Baru Yamaha ngawur.

      • kalau rossi pensiun ada van der mark juga sih secara doi lumayan klop dengan R1 nya wsbk, dan exit speed doi kencang dan mungkin lebih baik dr folger.
        rossi sebenarnya jadi penghalang yamaha, makanya rossi pindah saja balik ke ducati tahun tahun berikutnya

      • Yup,apalagi dia juga meraih rookie of the year 2018 plus pengalaman ngerasain motor tak semanusiawi kayak RCV,jadi ya wajar itu sebagai jaminan dia dapat motor spek A
        Kan semua juga gak tau kalo ternyata tahun ini malah kalah bersinar dibanding quarta

      • 2017, musim pertama F1/4 di Moto2, apalagi dia gabung dengan Pons Racing yang katanya “had a shit system and hadn’t connected so well with his rider”. wajar kl posisinya seperti itu.

        IIRC yg bilang rekrut Fabio adalah gambling, cuma segelintir jurnalis, apalagi saat dia disandingkan dengan Morbidelli. Sementara yang lain banyak yg bilang kl F1/4 has the talent and deserved for the ride.
        Jarvis dan Zeelenberg aj bilang kl F1/4 adalah pilihan utama setelah DP memutuskan pensiun, sehingga kecil kemungkinan bisa direkrut Yamaha.

        F1/4 has the talent, only it’s still raw. Dan seperti halnya Redding, dia g punya mentor yang tepat d musim pertama menjajaki gelaran World Racing. Apalagi digadang-gadang sebagai “The Next Marquez”, secara g langsung itu memberi tekanan untuk selalu tampil sebagus MM93, and he failed miserably on those war. Setelah gagal menghatasi pressure di musim awal Moto3, dia keluar dr Monlau Honda dan masuk KTM, some said it’s going from bad to worse. Pingin tau talentnya F1/4 seperti apa? Sebagai Rookie, dia termasuk yg jarang crash tapi tetap bisa cepat.

        IMO, justru Morbidelli yg menurut saya terlalu overrated. Di musim pertamanya dengan RC213V pun dia juga g terlalu istimewa (terlepas RC231V yang digunakan pun bukan motor terbaik).

        • Morbi overrated ya karena embel2 ‘lulusan vr academy’ dan pernah bawa rc213v kw 3
          Tp memang sih di moto2 dia moncer, tp setelah naik kelas kynya struggle banget. Apa karena dimusim pertamaxnya pakai motor macam ‘celeng’ ?

        • Tetap aja orang bicara track record bicara data.

          Menurut Razlan sendiri… Yg dilakuin Fabio something beyond imagination, especially the team.

          Itu Razlan sendiri yg ngomong, bukan gw. Dia sendiri ga nyangka. Artinya dia sendiri tidak memprediksi sampai situ.

          Jadi bicara performance Fabio, ini diluar prediksi orang. Termasuk Razlan Razali.

          Morbidelli overrated gw setuju, tapi kalo dibilang Fabio predictable … Dasarnya apa ? Datanya apa ? Kalo soal bakat semua yg masuk ke moto2 jelas punya bakat. Apakah bisa bersaing di motoGP ya belum tentu. Tidak semudah itu memprediksi Fabio kayak memprediksi Marc. Zarco punya bakat, tapi menang seri aja belom

        • Track Record yang mana? Track record karir di Moto2. IIRC, karir di Moto2 selama ini susah dijadikan patokan mengenai talent para rider. Dari pertama kali Moto2 digulirkan di tahun 2010, para juara dunianya yg sukses di MotoGP cuma MM93 (khusus yg berasal dari penjenjangan, krn Elias sempat turun kasta dr MotoGP). Moto2 susah dijadikan patokan, karena mesin yg dipakai bukan murni mesin balap, hanya modifikasi dari mesin jalanan. Beda saat mereka turun dengan mesin MotoGP yg murni dikembangkan buat race (Itu sebabnya DORNA memutuskan merubah engine suplier dr Honda ke Triumph). MM93, F1/4, JM43 semua bilang bahwa mesin MotoGP yg lebih ringan, lebih bertenaga membuat mereka memiliki lebih banyak opsi saat race dibandingkan saat di sub-class. Mereka tidak lagi didikte racing line. Itu sebabnya saya tidak menggunakan track record saat di Moto2 (entah dengan era Triumph saat ini) sebaga patokan bahwa yg menjadi WC di Moto2, maka dia pasti lebih baik di kelas utama.

          Prestasi F1/4 di CEV sudah menunjukkan kelas F1/4. Seandainya DORNA tidak terburu-buru merubah regulasi sehingga immature F1/4 harus dipaksa menghadapi tekanan gelaran dunia (plus manajer yg bermasalah), Track recordnya akan lebih baik. Seperti yg sudah saya bilang sebelumnya. D musim pertamanya d moto3, dia memimpin balapan pertamanya hingga sisa dua lap, sebelum akhirnya contact dengan Bagnaia membuat dia dan Bagnaia kehilangan posisi depan. Di seri kedua, dia naik podium. Hambatan di musim pertamanya datang saat dia menderita fractured ankle yang akhirnya membuatnya tidak bisa starts di lima race. Seprti yang saya bilang, F1/4 has the raw talent.

          Bukannya meremehkan Razlan, tapi wajar kl dia berpendapat seperti itu. Dengan mesin kelas B, F1/4 bisa memperoleh hasil yang jauh lebih baik dibandingkan rekan setimnya, bahkan bisa mengalahkan pembalap factory, sampe ada anekdot, VR46 dan MV12 berkorban jadi lab berjalan buat menyediakan data untuk F1/4. Wajar kl dia bilang “Beyond Imagination”, apalagi ini musim pertama F1/4 di kelas primer. Hanya saja, apakah karena komentar seorang Razlan, kemudian harus mengesampingkan komentar Zeelenberg, Oxley, dan pernyataan pihak lain. So, balik lagi. Apakah pemilihan F1/4 sebagai seat filler SRT (setelah DP memutuskan pensiun) adalah keputusan dengan penuh perjudian, sayangnya Zeelenberg tidak berpendapat seperti itu.

  5. Apa mesin yamaha pake model over stroke ya.. Jadi limite RPMnya g bisa tinggi.. Dan realitanya selalu spining ban belakang cepet habis.. Berarti kan torsinya gede.. Kayak mesin overstrok.. Tapi karena bannya spining terus saat aksel.. Makanya kalah di aksel dari yg lain..
    Om pengamat kasih clue dong..

    • kemungkinan inertia mass mesin nya lebih ringan dr tahun tahun sebelumnya, sehingga akselerasi meningkat, torsi naik namun ban spinning terus, makanya yamaha lg butuh teknisi “orng dalam” magneti buat cari traksi maksimal biar ga spinning terus, cmiiw.

    • pertanyaan nya bukan mau atau tidak, mungkin lebih ke bisa atau tidak di tengah musim berjalan? karena ada klausul kontrak dan regulasi yg di daftarkan 5 berubah jd 7 gitu.CMIIW

  6. Di bilang pencapaian max di Austria benar juga krn:
    -Dia posisi 3 dgn motor spek b.
    -Yang naik spek a di belakang dia semua.
    -Pabrikan suzuki, honda dan ducati juga ada di belakang dia.
    -Bukan track yamaha banget.
    -Kalah dari marc dan dovi sang penghuni 1-2 klasemen selama tiga musim terakhir.

  7. Spec A Yamaha, terus ngarepin bisa juara dunia di musim pertama. Lha, pembalap utama ngelawan GSX-RR aj ngos-ngosan, disuruh ngadepin GP19 dan RC213V…………..

    • gak sesimple ngomong juga seh, sapa yg tahu klo ternyata punya si taro dibuat riset factory dengan parameter terbatas (gak cuman limit rpm) sehingga lebih mudah/dibatasi dalam tunning setting, trs dicompare dengan 3 motor factory yg di open semua, gmn kl itu jg hidden agenda buat nyelametin muka yamaha, ada 1 motor yg ditinggal untuk penyetingan yg gak neko-neko

  8. 5 mesin untuk 19 seri
    Berarti satu mesin untuk 4-5 seri
    Mesin 1 = 3 race (total 32 sesi)
    Mesin 2 = 2 race (24 sesi)
    Mesin 3 = 4 race (23 sesi)
    Mesin 4 = 2 race (11 sesi)
    Tinggal 1 mesin yg masih ting ting
    Masih ada 8 race (56 – 64 sesi)
    Seinget ane biasanya rider yama ha sering memaksimalkan jumlah mesinnya dibanding memaksimalkan umur penggunaan mesin

    • Musim ini m1 yang digunakan seluruhnya my 2019
      Imho
      Dgn asumsi keterbatasan dana tim srt
      Maka fabio dapat 5 mesin spek b
      Krn tidak mungkin menggunakan my2018 yg dianggap terlalu banyak problem
      Alasan tsb lebih logis dibanding
      Sedangkan pernggunaan 4 motor my2019 untuk memperbanyak input data lebih sebagai “bonus” krn terbagi 2 spek
      Walau di trek tertentu inputan data dr fabio masih bisa dipakai oleh duo factory

    • Kalo me asumsi dr artikel lampau (status bradl sbg pengganti jolor bukan wildcard)
      Mungkin fabio tidak bisa dapat tambahan mesin

  9. Nikung badan rebah kepala tegak itu gak beda jauh sama alay di Indo, bedanya anak alay Indo nikung pant@t nya turun kepalanya tegak badanya rebah tapi motornya tegak ?

  10. Bisa jadi 5 mesin ini model to-date MY 2019. 4 mesin sisanya adalah MY 2018. Kalau betulan 5 mesin SAJA buat balapan 18 seri, ngeriw ituh soal ngebul nggaknya.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP