TMCBLOG.com – Tahun depan rencanannya akan hadir Honda Africa Twin baru dengan perubahan paling signifikan pada kubikasi mesinnya jadi 1.084 cc yang akan membuat power maksimum juga akan ikut terkerek menjadi perkiraan 101 Hp. Namun ternyata blue print rencana Honda terhadap varian Africa Twin tidak berhenti sampai di sana, karena ada kemungkinan rencana-rencana gila lainnya termasuk salah satu yang terkuak via coretan desain paten yakni mengenai Honda Africa Twin dengan Direct Injection (DI) .
Direct Injection ini memiliki perbedaan dengan sistem injection/injeksi biasa yakni dimana jika sistem injeksi biasa maka injector akan menyemprotkan bbm di mulut intake dan akan bercampur dengan udara di mulut intake tersebut. Namun untuk Direct Injection, bbm akan disemprotkan langsung menuju ruang bakar (combustion chamber).
Dengan sistem DI ini kita akan menemukan kasus dimana bbm dan udara masuk ke ruang bakar dalam keadaan awal yang terpisah dan ini jelas bagus untuk lebih meyakinkan bahwa bahan bakar diatomisasi dengan baik. Atomisasi yang baik (membuat cairan bbm menjadi seperti atom kecil-kecil atau mist) akan membuat pembakaran jelas akan menjadi lebih besar, efeknya sudah pasti power yang bisa diraih akan lebih tinggi.
Namun jelas ada kelemahannya jika kita mengetahui bahwa mesin mesin motor modern saat ini banyak yang mengadopsi ‘valve overlap‘ yakni kondisi dimana exhaust valve (klep buang) masih sedikit terbuka ketika intake valve (klep masuk) sudah mulai terbuka. Overlap klep di sistem DI akan memungkinkan bbm yang belum terbakar ikut keluar ke knalpot dan hal ini jelas bertujuan untuk menurunkan kadar emisi gas buang.
Cara yang bisa dilakukan sistem DI adalah dengan cara; menghitung dengan cermat dan tepat kapan dan seperti apa semprotan bbm dilakukan. Soal timing, pada sistem DI, ECU dapat mengatur dengan tepat dan akurat kapan semprotan bbm di lakukan dan yang pastinya disemprotkan setelah exhaust valve telah tertutup sempurna untuk mencegah bbm yang belum terbakar keluar via knalpot.
Proses ‘menunggu’ sampai exhaust valve tertutup sempurna artinya timing semprotan akan makin sempit, disinilah letak tantangannya. Untuk bisa membuat bbm ter-mist sempurna di kurun waktu yang singkat jelas butuh sebuah pompa bbm yang bertekanan lebih tinggi dari biasannya.
Untuk bisa ‘tepat dan akurat’ sobat bisa lihat digambar atas ada dua fuel pump. Gambar No. 41 adalah electric fuel pump bertekanan tinggi sementara No. 42 adalah fuel pump mekanik bertekanan tinggi. Bagian sub part No. 42g bertemu dengan lobe dari camshaft exhaust. Pertemuan dengan lobe ini lah yang akan menjadi ‘sensor’ penentuan kapan waktu terbaik untuk menyemprotkan bbm yang disalurkan melalui selang (No. 44) dilakukan penyemprotan oleh injector (No. 46). Hmmm kapan ya akan terealisasi? Oh ya jika sobat sekalian punya insight khusus mengenai sistem Direct Injection jangan sungkan sungkan menuliskannya di kolom komentar di bawah…
Taufik of BuitenZorg
jas jes jos
Jas jes jos
Tapi Kelemahan Direct Injection bikin kerak menumpuk di payung klep intake, karena fungsi bensin juga jadi pembersih ruang bakar..Bahkan di mobil2 modern yang sudah GDI, interval servisnya lebih cepat dari yang non GDI (CMIIW)
Mudah diatasi, setiap servis/ganti oli gunakan carbon clean, yang tidak terlalu banyak karena hanya intake.
Pagi wak haji.. jgn lupa nyarap lopis dan ketan. Selamat ngopi
yang pasti tambah mehong
rodo mumet mbayangingnya
Ini pasti maenannya program yg sudah diset. Dan butuh sensor sensor.
Bilang sensor jadi inget KPI yak
Wkwkwkwk
Ditunggu pendapat ahli nya ahli,bro Pengemut
Aneh sekali, mengadopsi sistem direct injection tp di motor adventure
Anehnya gini, direct injection butuh bbm yg bagus karena langsung ditembakan kedalem ruang bakar dan kl tdk pakai bbm yg bagus ditakutkan banyak menimbulkan jelaga didalam silinder dan ruang valve, trus kl fuelpump nya ngaco apalagi ini motor adventure. Yg habitatnya penjelajah alam
Otomatis kl lg adventure ya bensin apapun yg tersedia dijalan psti masuk, masa iya mau bawa2 jeriken bensin isi ron 95
Kalo py africa twin..
Mobil pembantunya ngikutin di belakang
Nope malah kebalikannya
Tpi memang perlu bensin yg jernih, gak banyak endapan karena lubang2 injektor kecil bgt, tpi terkompensasi dg tekanan jalur bahan bakar yg sampai 10x lbh tinggi d banding injeksi port
Jelaga d ruang bajar bisa minimal tpi jelaga d port intake yg susah, kecuali resirkulasi penguapan oli gak d lewatin intake gak masalah
Justru dg direct injection ruang bakar lbh dingin jdi dg oktan yg sama mesin DI bsa pakai rasio kompresi lbh tinggi, torsi lbh besar efisiensi thermal lbh baik, belum lagi waktu dan banyaknya injeksi bensin bsa d atur dg presisi bsa d buat sangat irit atau powerful, cma kekurangannya selain jelaga d intake jga msh susah untuk mesin high rev
Honda riset mesin ini kan memang bukan untuk pasar Indonesia kang bro.
Dan di negara seperti Eropa, USA atau Jepang setau saya gak ada yang jual bensin eceran, tapi stasiun pengisian BBM kecil yang kualitas bensinnya pun terjaga. Jadi mau jalan2 adventure-an ke taman nasional (misalnya) sudah pasti aman perkara bensin.
Maap om nug tapi kalo adventurer macam om mario iroth itu kan petualangannya bisa ke mana aja termasuk ke daerah yg kualitas bensin kurang bagus.
Menurut saya ya, dalam pikiran Honda waktu riset mesin ini owner nya nanti akan melakukan perawatan motor secara berkala dan juga setiap setelah dipakai bepertualang.
Untuk kemungkinan timbulnya jelaga parah atau sumbatan pada fuel pump akibat kualitas bahan bakar saya rasa kecil.
Beda sama motor yang dipakai sehari hari dan terus menerus nenggak bensin yg kualitasnya kurang bagus.
Kalo masih sesekali diisi bensin kualitas kurang baik (karena keadaannya sedang adventuring) saya rasa masih aman. Kan gak mungkin sekonyong2 langsung timbul jelaga atau kerusakan waktu mengkonsumsi 1 atau 2 liter bensin yg jelek, bukan begitu?
sipp.. 🙂
Eropa kalo eropanya timur, atw yg sering jd daerah jelajah macam amerika selatan itu begimana?
Ya memang sih kynya jarang2 moge itu dibikin utk negara macam kita
Kalau dah punya africa twin itu gk bakal mengeluh masalah BBM dan service….lha wong tempat service nya manjain kayak Sultan….
Justru direct injection sebenarnya berpotensi diatur pembakarannya tanpa batasan oktan. mazda sj berhasil bikin mesin bensin cr 16:1 cukup oktan 80. Idenya mirip diesel, dan memanfaatkan sulitnya campuran bbm kurus terbakar,
yang saya tahu kelebihan direct injection itu kompresi bisa tinggi (17 keatas) sehingga menghasilkan power tinggi tanpa perlu betot gas dalam tapi kelemahannya main rpm hanya bisa berkitir rendah karena penyemprotan hanya diatur sama pergerakan klep in
Rasio kompresi 1:17 berarti mesin diesel
Nah BBM nya petamina dex..
Mantap ni.. Inovasi terbaru.. Sepeda motor mesin diesel
Kalo melihat gambar diatas,yg di atas noken as itu kayaknya mechanical pump yg mensupplay bbm ke injektor ,karena injektor butuh high pressure pump dan electrical pump tidak mampu maka dibutuhkan tambahan mechanical pump
Di mesin diesel ada teknologi common rail injection yg prinsip kerjanya mirip dg injeksi mesin bensin tapi pompanya menggunakan mechanical pump dg tekanan +-1000bar yg mana belum ada electric pump yg mampu mensupplay pressure segitu dg kemampuan listrik motor yg cuma 20ampere an DC 12V…di motor africa twin ini pompa high pressurenya menggunakan plunyer yg digerakan tonjolan noken yg ngikut putaran mesin ,terlihat tonjolan untuk plunyernya memiliki 2 lobe untuk menekan plunyernya karena ada 2 injektor yg disupplay dg split durasi 180 deg… Pompa jenis ini mirip dg yg dipake diesel2 lawas generasi panther atau mobil2 truk
Nice, Mas.
kemungkinan kalo dengan sistem ini berarti volume bbm nya selalu konstan ya?
Kalo pengapian mati apakah ruang bakar bakal banjir?
noted, mechanical pump lebih sederhana lagi
Dasar mesin ini volume bensin tidak konstan, tetapi tekanan bbm yang dibikin konstan sesuai setingan ecu. Kalau di common rail ada scr (suction control valve) untuk mengatur tekanan pd supply pump, pd mesin ini punya fuel pump sebagai penyuplai pompa tekanan tinggi. Idenya, kalau suplai ke pompa mekanik lemah, outputnya tekanan lebih rendah. Kalau suplainya bertekanan tinggi, outputnya juga tinggi. Kalau mesin dimatikan, suplai ke mekanika juga diputus,
injektor tetap pake selenoide yg dicontrol secara electrical oleh ecu jadi kalo mesin mati ya injector pasti melu mati…dan lagi didalam pompa mekanikalnya pasti ada pressure relief valve untuk melimitasi pressure injector rail biar ndak over saat deselerasi misalnya karena mesin masih berputar dg rpm tinggi tapi injektor dicut oleh mesin
Mantep nih…baca artikel & komen dimari biar g mudeng hal teknis tp jd ngerti hal2 yg rumit begini. Setidakny punya imajinasi
..suwun wak dan komentator smart..
Salam tetap santun
Itu tanpa busi ya?
Diesel kali ga pake busi, itu busi nya nyempil disamping
Kira2 di masa depan nanti bakalan ada pabrikan motor yg bikin Hyperbike pakai mesin tanpa noken as/camshaft (Free valve) gak yah?
Wah kalo wankle engine sih udah ada, yg sampeyan bilang kang, Norton F1. .
Cuma yang pake mesin Free valve di motor belom ada kan ..
NSR500 masuk superbike mungkin yah setara 1000 cc 4 tak. .
wankel itu rotary yaa… baru tau jg nih
wankel engine & 2 tak kan free valve..hehehe
Camless atau Free valve engine itu nama teknologi mesin 4 tak berkatup yang tidak punya camshaft, by the way.
Mesin 2 tak pun masih ada ‘katup’ nya pak yg disebut ‘reed valve’ [kalo mau maksain].. Wkekekek
Kalo ga salah koenisegg udah pake free valve om nug,
Nah ini, mesin teknologi camless Koenigsegg dipake di motor biar jadi Hyperbike gituh
Adalah pakai mesin listrik..
oh iya bener, ada reed valve…
tapi klo wankel itu memang 4tak camless, karena 1 cyclenya ada 4 langkah
Hmm.. Btw sistem ini persis dengan Pneumatic valve nya motogp gk om Nug?
Pasalnya sama sama menganut sistem pneumatic juga.. Hehehe
Beda, motogp masih pakai cam rantai/gear, kalo koenisegg pakai eletkrik
sudah dikembangkan oleh koenigsegg, freevalve. Tapi masih butuh bertahun2 untuk reliable mass product (kata ownernya).
Meskipun gak ngerti, minimal jadi tahu… Nuhun wak haji..
Mumet mbayangne sisteme…
Mesin disel mentok 2.5k rpm. (Yg pernah kupegang)
Apa cuma gue yg baca direct injection langsung inget shogunFI 125
kelebihan direct injection bisa pakai kompresi 14:1 tanpa knocking, bensing disemprot saat piston mulai mendekati tma
Tidak bisa bensin disemprot mendekati tma, karena sulit bercampur secara homogen, kalau diesel memang dirancang bisa lebih homogen dlm waktu singkat, dan dirancang super kurus, idenya adalah semua solar harus dapat udara, tapi udara sisa tidak apa2. Itu saja efek sampingnya rpm tidak bisa tinggi.
Kalau bensin disemprotkannya dengan campuran kurus biar homogen, setelah dekat tma baru ada semprotan lagi dekat busi (yang lebih kaya) sambil dibakar pakai busi untuk mengontrol kapan tekanan maksimum terjadi. Rambatan api ini bisa membakar seluruh campuran kurus. Jadi meski cr tinggi atau campuran kurus, pembakaran optimal bisa terjadi.
ada kekurangan lain dr DI,
1. saluran intake akan lebih cepat kotor, karna di injeksi konvensional, walaupun ada filter udara, tetap aja udara yg masuk ga 100% bersih, nah bensin di injeksi konvensional bisa membersihkan saluran intake
2. injektor DI harus selalu di maintenance, karna kalau bermasalah, malah beresiko membuat ruang bakar berkerak / jelaga
3. umur injektor DI jauh lebih pendek drpd injektor konvensional, karna terpapar panas tinggi di ruang bakar
Mesin lebih cepat kotor di jaman ini gampang diatasi tanpa bongkar mesin. Dan mesin2 diesel terbukti meski jam terbang tinggi juga masa overhaul tidak harus pendek. Kalau injektor memang harus diperiksa lebih intens. Dan kerusakan lebih ke sifat bensin yang sangat sedikit kandungan pelumas dibandingkan solar yg licin. Kalau paparan panas bahkan diesel pun injektornya sudah bisa awet padahal rasio kompresinya jauh lebih tinggi.
Sistem DI bisa membuat efisiensi bahan bakar bagus, karena tidak terbuang saat overlap terjadi. penyemprotan bb saat mendekati tma/nyala busi. Saat overlap hanya udara saja.
direct injection buat power naik, tapi kalo buat adventure bike, kalo ada problem pasti sulit perbaikinya.
paling buat sanmori doang tuh. bukan real adventure bike
Skyactive Itu teknologi hcci yg udah ada sejak jaman baheula
Direct Injection mengingatkan masa kecilku akan truck colt diesel yg di kepala bagian depan truck ada tulisan 100PS Direct Injection
Mungkin mirip cara kerja mesin bensin skyActiv nya Mazda, Direct Injection, kompresi diatas 1:13, tapi bisa minum Ron 87