TMCBLOG.com – Di Artikel yang lalu sobat sekalian pasti sudah ngeh bahwa Takeo Yokoyama sempat bilang ke Crash.net bahwa Tahun 2019 ini memang RC213V didesain dengan ‘kebutuhan Khusus’ Untuk mengejar ‘Target Khusus’. HRC berupaya menghadirkan power maksimum dari mesin RC213V tanpa terlalu memikirkan dampaknya terhadap kemudahan handling secara umum karena mereka yakin punya Marc Márquez yang dapat mengelola kesulitan dengan cara terbaik . . Tahun 2020 ? Takeo Bilang akan memulihkan apa yang telah hilang dari Motor Tahun 2018 ke Motor 2019 seraya berharap RC213V akan sedikit lebih mudah untuk semua pengendara Honda. Namun Kepada Marca  Manager Teknis HRC ini kembali bicara soal arah pengembangan Honda RC213V saat ini yang tmcblog rasa kembali agak ‘mementahkan’ obrolan dengan Jurnalis McLarren di atas.
” . . . yang menang adalah yang benar “
Ketika Marca Kembali menanyakan hal tersebut ke Takeo jawabannya adalah : ” Jika sudah jelas Pembalap No.1 di Honda Maka tentu saja, Evolusi akan terfokus kepadanya, masuk akal tho?. Karena pada akhirnnya yang menang adalah yang benar. Itu formulanya. Jika seorang pembalap lebih kuat dari yang lainnya, kami akan memfokuskan effort maksimum kami kepadanya, Karena ia adalah seseorang yang paling dekat dengan kemenangan “
Kalau diambil Silogisme dari ucapan Takeo diatas jelas bahwa 2020 kembali RC213V akan dibangun dengan basis masukan Mayoritas dari Marc Karena Pembalap ini adalah Juaranya. Mesin dalam satu team hanya ada satu jenis, sehingga memang harus memilih.
Saat ditanya Bagaimana dengan layanan untuk seorang Lorenzo yang notabenennya juga seorang juara dunia Takeo menjawab ” Sejujurnya, pada awalnya kami mengerjakan banyak hal (untuk Jorge), Karena kami berusaha untuk mengerti gaya berkendaranya, apa yang dibutuhkannya, Namun kami tidak melihat adanya perkembangan. Tentu beberapa Hal menggangggunya seperti cidera. Kami terus mencoba apa yang bisa kami lakukan. Namun Jika kamu tanyakan apa detail yang bisa kami usahakan, saya tidak bisa menjawab dengan detail, Namun yang pasti kami mengerjakan beberapa Hal detail ( Untuk Lorenzo ) “
Namun begitu, Jelang GP Jepang, Jorge Lorenzo bilang begini “Myself and the team have some ideas to try for the bike in Motegi which will hopefully allow us to get back to where we need to be. I have some good memories at the track and it will be special to race in front of the Japanese crowd for the first time as a Honda rider “ Yes, ada beberapa ide setup sepertinya yang sudah geregetan mau diujicobakan Oleh Jorge di Motegi. Namun sudah pasti bukan Ganti mesin ya
Taufik of BuitenZorg
Pertamak kah
Yups… Hehe…
Ya udah, kami semua (jorge, crutclow, nakagami) manggut manggut demi marc heheh… kami balapan ala kadarnya zaza…. marc mau mau pecahin rekor 500 kali juara dunia ahahah
Demi puig dan marc…!!!!! kami pebalap honda akan diam, nyantai jalan jalan dibaris belakang dan gas tipis tipis zaza di belakang, marc ambisius bikin rekor 500 juara dunia motor gp, tp ingat…. jika nanti marc cedera, kami tak peduli itu, kami tetap nyantai dan dibelakang zaza…..
cepet anda…
Memang wak slogan honda tidak akan hilang kalau bikin motor yg basis mesin dan power full .. dan memang bener rider yg bisa memberi kemenangan lah yg diutamakan , semua pabrikan memang begitu kecuali pabrikan budhegh ..
Tp honda akan mengusahakan rcv 2019 ini ditambahi poin2 rcv 2018 tanpa mengurangi peforma yg ada .. mungkin seperti itu intinya … Jd kesimpulannya ya tetep mengutamakan marc tp tetep akan mengusahakan poin2 di 2018 yg hilang …
nah setup-setup (termasuk elektroniknya) inilah variabel yang bisa diatur supaya ‘memudahkan’
Koment di pertamax kena jaring .. walah entah apa salahku wkokokok
Kalau emang marc sentris, dan pebalap ngonda yang lain cuma hiburan, kenapa gak masukin saja pebalap indonesia ? Bukankah dana utama HRC itu berasal dari kamvas rem mbit yg artinya berasal dari jerih payah rakyat indonesia? Harusnya honda itu menghargai jasa keringat buruh dan petani indonesia yg sudah kredit mbit dan beli kamvas rem mbit buat dana motogp dgn masukin pebalap indonesia….!!!!!!
Pertanyaannya eksak saja buat njawab pertanyaan yg kayak gini . . . 107% laptime tercepat udah ada yg bisa sekarang ?
artinya belum ada yang kapabilitasnnya sanggup
Keren Wak ^^b
g perlu dijawab sih wak…. awam spt saya juga tau…jenjang ke motogp musti gmn..masa pada g tau….darurat membaca orang tsb
Wakaka . Nah betul. Kalo ikut tp g lolos kualifikasi kan kucu. Kalo ngejar publisitas sesaat mah gampang. Tp ahrt ngejar prestasi walo itu artinya butuh banyak uang pembinaan dan waktu yg panjang
wkwkwk.. auto mingkem d sampluk bakiak congor’e karo pak kaji. lha di moto2 saja pembalap indonesia blom ada yg sanggup kompetitif. mau nurunin di motor GP.
haha..begitulah
@soundwave
Jadi petani suruh balap MotoGP gitu?atau pemilik perusahaan besar(karena orang yg beli mercy orang borju) aja gitu yg naikin Mercedes F1 daripada yg kapabel kayak Hamilton
Analogimu gak nyambung
saran untuk yamaha
ganti lin jarvis sama livio suppo
Manager yamaha butuh penyegaran
Setuju nih kayakny
Oke wak haji
marquez mulu euy
jd agak bosen akhir2 nie liat jipi
lbh sering wsbk
http://duatak.com/2019/10/17/mengenal-lebih-dalam-moped-mungil-honda-dio-50-cc-2-stroke-yang-laris-manis-di-pasar-internasional-part-2/
Najis sama ni orang
Jika seorang pembalap lebih kuat dari yang lainnya, kami akan memfokuskan effort maksimum kami kepadanya, Karena ia adalah seseorang yang paling dekat dengan kemenangan.
Jd sedih aq dg pmbalap2 yg g lbh kuat & jauh pula dr podium… Tp mksimum d luar track ??
Liat karakter Marc, kynya dia enjoy aj……
Sayangnya in “Monster Yamaha Factory Racing semakin di belakang”(gelar juara rider dan konstruktornya) rumusnya terbalik yg letoy adalah yg benar
HRC bisa membuat motor RCV yang kuat untuk semua pembalap HRC.
Tapi DORNO sepertinya “membatasi”, era ke emasan NSR500, podium 1,2,3 dan 4 bisa NSR500…
Tahun 2012 Baik Casey Stoner dan Pedrosa bisa podium 1 dan total podium 1 HRC sangat mendominasi versus M1 Jorge Lorenzo….
Awal penyeragaman ECU ,Marc, Pedrosa dan Jack Miller pernah merasakan podium 1
Biarin aja mark aja yang menang soalnya kalo nga ada dia honda bisa kelabaakan
Ngapain bela hknda jika marq centris, mending yg lain
Kamvas rem mbit emang joss, ga masalah ga berprestasi yang penting dapat uang pesangon hehheh, biar marc zaza yg jumpalitan di depan dan kami jalan jalan zaza dibelakang hehehh
yg penting semakin di depaaann.. (CONGORNYA VS MIC). soal balapan mah santai sazaaa..
Lorenzo sebenarnya udah klop sama RC213V, di penampilan terakhirnya sebelum cedera tulang belakang dia udah ada di barisan depan walaupun cuma bentaran doang kemudian crash. Menurut saya justru Lorenzo diam-diam sudah punya rencana pensiun karena namanya cedera tulang belakang, biarpun sembuh tapi punya pengaruh ke kondisi badan karena disana sebagian besar saraf ngumpul. Aoyama aja macam singa tapi karena cedera tulang belakang akhirnya jadi papan bawah di MotoGP dan kalah gaung sama Simoncelli-Bautista bahkan Barbera. Di MXGP ada Ryan Villopoto yang juga tadinya singa di AMA begitu masuk MXGP malah dapet cedera tulang belakang akhirnya jadi kucing dan tahun selanjutnya berenti balap. Kalau ada jurnalis senior yang meramalkan perekrutan Zarco ke LCR secara mendadak selama 3 seri kemudian bilang ini buat uji kelayakan naik ke Repsol, ini masuk akal. Kita gak akan pernah tau rencana sebenarnya Lorenzo di 2021 apa lanjut atau stop. Dia udah sembuh secara fisik tapi skill-nya mungkin udah menurun karena efek cedera tulang belakangnya. Ibarat kata tinggal doa doang yang bisa bikin Lorenzo kembali ke performa puncaknya, karena sebagian besar mungkin skill menurum semenjak dapet cedera tulang belakang, sebagian lainnya bisa pulih 100%, dan semoga Lorenzo termasuk yang bisa pulih 100% biar gelar Repsol gak cuma dari Marquez.
Koreksi, maksud saya rencana Lorenzo 2020
Baru kali ini komen saya di reply sama Mbah Darmo, mau bangga tapi apa yang dibanggain, mau malu tapi ini termasuk momen langka. Bingung saya
@ mbah darno….jijik sama kau ini..bruekekek…apo tuh..taiklah kau
Nah itu semua pembalap Yamaha gebukin marc cm jadi ampas doank…, sudah ada The Doctor Rossi 46 Legend Never Merry, MV12, Morbi didikan sang legend…, ampas doank, hanya taro yang bisa Ajak kencang EM-One yang super lemot di kepretin Ducati lewat miler wkwkwk
si Taro mewekan, di akhir Race garis finish nagis pas MM93 lewatin wkwkwkw
panjang amat neh komen
gw kopas ah biar panjang juga
“Lorenzo sebenarnya udah klop sama RC213V, di penampilan terakhirnya sebelum cedera tulang belakang dia udah ada di barisan depan walaupun cuma bentaran doang kemudian crash. Menurut saya justru Lorenzo diam-diam sudah punya rencana pensiun karena namanya cedera tulang belakang, biarpun sembuh tapi punya pengaruh ke kondisi badan karena disana sebagian besar saraf ngumpul. Aoyama aja macam singa tapi karena cedera tulang belakang akhirnya jadi papan bawah di MotoGP dan kalah gaung sama Simoncelli-Bautista bahkan Barbera. Di MXGP ada Ryan Villopoto yang juga tadinya singa di AMA begitu masuk MXGP malah dapet cedera tulang belakang akhirnya jadi kucing dan tahun selanjutnya berenti balap. Kalau ada jurnalis senior yang meramalkan perekrutan Zarco ke LCR secara mendadak selama 3 seri kemudian bilang ini buat uji kelayakan naik ke Repsol, ini masuk akal. Kita gak akan pernah tau rencana sebenarnya Lorenzo di 2021 apa lanjut atau stop. Dia udah sembuh secara fisik tapi skill-nya mungkin udah menurun karena efek cedera tulang belakangnya. Ibarat kata tinggal doa doang yang bisa bikin Lorenzo kembali ke performa puncaknya, karena sebagian besar mungkin skill menurum semenjak dapet cedera tulang belakang, sebagian lainnya bisa pulih 100%, dan semoga Lorenzo termasuk yang bisa pulih 100% biar gelar Repsol gak cuma dari Marquez.”
takeo dan segenap team HRC sudah di arah yg benar! punya prinsip!, soal omongan dari pabrikan lain ga perlu di dengar dan itu bukan masukan positif!!! apa yg jadi tujuan utama repsol dan HRC adalah terus ada di puncak jaya sirkus motogp, mereka tau pernah ada diposisi 2 atw 3 tahun-tahun terdahulu, jd saat ini ketika mereka punya pembalap juara dunia, mereka akan memaksimalkan potensi yg ada!
karena yang yang dikenang adalah siapa juaranya dan apa motornya… bukan diposisi berapa team matenya…
sengaja buat bingung kompetitor,,,
Kl mesin mentok y tinggal bongkar-pasang sasis dan setting minor pada mesin untuk mengatur power delivery. Ky dulu musim 1989, Lawson bersama Erv Kanemotor sampe develop 11 jenis sasis.
Terlepas dari apa yang dikatakan Takeo kepada Marca, IMO, HRC udah dijalur yang benar, tapi masih belum tuntas. Dengan mesin yg sekarang RC213V sudah kompetitif (ditambah peran marquez), problemnya ada di rideabilty. Kl HRC masih lempeng dengan RC213V yang sekarang, saat Yamaha berhasil memeras sedikit tambahan horsepower, atau Suzuki berhasil mengatasi problem kualifikasi Rins, g akan ada cerita Marc mendominasi seperti musim 2019 (bahkan saya sendiri percaya kl 2019 adalah tahun terakhir Marquez bisa menang mudah).
Tugas engineer adalah membuat kerja pilot mereka lebih mudah sehingga mereka bisa upping the limits dan memperoleh hasil maksimal. Kl engineer akhirnya cuma bikin mesin dan berharap pilot terbaik mereka risking their life bending the machine, jangan kaget kl akhirnya pilot tersebut cari tunggangan lain. Dan sepertinya kondisi itu yang berusaha dijawab oleh Takeo dalam interviewnya dengan Neil dan Peter, kmrn. Wlpun input terbesar dalam development mesin berasal dari pembalap juara, HRC akan tetap berusaha menghadirkan mesin yang dapat mempermudah hidup pembalap mereka. Seperti yang dulu mereka lakukan dengan NSR-500. Karena ridernya rewel, akhirnya HRC develop NSR-500 dengan mesin bigbang dan better front end feel yang akhirnya menjadi lebih mudah dikendarai oleh rider yang baru naik kelas (Doohan sendiri ngotot kl tujuannya bukan buat bikin motor yang mudah dikendarai untuk siapapun, tapi goalnya cuma bikin motor yang mudah dia kendarai). Dan sepertinya saat ini, RC213V MY2019 dalam jalur yang sama dengan NSR-500 MY1989, a beast bike with no feel for the front. Untuk memperbaiki rideability RC213V bukan hal yang mudah, tapi HRC pernah melakukannya pada NSR-500 MY1992.
Nahhh,,,enak bacanya ini komen,,, apalagi sambil senderan sma ngopi di bawah AC,,,
paduka AIM..”saat Yamaha berhasil memeras sedikit tambahan horsepower, atau Suzuki berhasil mengatasi problem kualifikasi Rins”
point 1: apakah dengan penambahan power yamaha, tidak ada konsekuensinya di sisi yg lain pada M1?, elektronik, sasis, ban? dan siapa patokan riset mereka?
point 2: jika problem kualifikasi terpecahkan, pasti ada sisi lain dari motor suzuki yg di korbankan ketika race? dan apakah itu?
sekian Paduka, kami ingin pencerahannya…
#inimenarik
Aelaaaa komen mantap2 dari broo aiman dikotorin sama komentator yg selalu sok bijak tapi hatinya sesuai salah satu suku kata nick nya…hadeeh.?
Pasti si enjiner ngetiknya sambil dongkol karena disindir terus makanya sebisa mungkin cari celah buat nyerang si jimo bin dajjal pake nick cadangan?
Sepertinya.. Pengembangan motor motogp ibarat sebuah neraca.. Dimana lengan neraca kanan untuk mesin, dan lengan kiri neraca untuk sasis dan elektronik. Dan racikan seperti apa yg dilakukan para aktor untuk membuat itu seimbang..
Seperti kata Oxley, saat ini ada dua rider yg mampu living at the edge of the front tyre, Rins dan Quartararo. Setiap perubahan karakter mesin pasti akan berdampak pada riding character motor, tapi pada umumnya rider yg memiliki kemampuan living on the front edge lebih bisa mengatasi permasalahan rideability, seperti Spencer atau Doohan. IMO, itu juga yang menyebabkan Quartararo memiliki hasil yang lebih baik dibandingkan rider M1 lain, bahkan saat putaran mesin atasnya pun dibatasi. Dan jangan lupa, Yamaha pun sudah melakukan organisasi timnya dengan penambahan electro engineer, membentuk European test team, dsb (Seperti yg dilakukan Furusawa saat pertama kali terjun di project MotoGP, merombak organisasi).
Dan AFAIK, problem kualifikasi Suzuki, lebih pada Rins, bukan murni karena masalah GSX-RR. Sampai dengan Thailand, Rins cuma empat kali start dari barisan depan (itupun bukan front row, tapi second row). Artinya dia harus fight dengan beberapa pembalap dulu untuk bisa fight dengan Marquez. Coba bayangin kl dia bisa starts dari barisan depan.
Mir juga ga cemerlang kualifikasi kok. Padahal GSX udah diatas M1.
Gw heran apa yg kurang dari paket Suzuki factory. Kayaknya emang ridernya.
Kalo terlalu angin-anginan ya kasihan team mekanik Suzuki. Dulu udah kebantu development pas ridernya Vinales. Begitu Vinales pergi Rins cedera, Iannone sebelumnya make v4. Jadi ga nyambung n bubar progres developmentnya.
Eh begitu beres, Rins ga sekonsisten Vinales. Tahun ini aja dnf Vinales eksternal. Rins internal. Terus yg bikin heran, Vinales startnya bagus pas di Suzuki. Artinya walaupun sesama inline banyak kesamaan, tetap ada perbedaan yg lumayan.
Pengetahuan Bang AIM-1N soal motogp sangat luas ya.. mirip Azrul Ananda kalo di F1 . Punya Blog tidak bang?
Untuk Mir, IMO masih wajar, ini tahun pertamanya.
Untuk Rins, (again IMO), sepertinya dia butuh karakter seperti Puig yg mirip bapak-bapak jaman jebot yg kl anaknya misbehave langsung ngeluarin sabuk. Dalam beberapa video interview di motogp yang saya lihat, terlihat karakternya sedikit arogan. Bukan hal yg buruk kl bisa diarahkan ke hal yg positif, ky Schumacher atau Schwantz misalnya. Tp kl g bisa y cuman jadi orang bebal aj. Padahal dg GSX-RR yg front end feel nya sedikit bermasalah, dia bisa kok start dari posisi 16 finish ke posisi 5. Atau start dari baris ketiga, finish pertama. Cuman masalah konsistensinya aj. Kl kata Marc, mentality and focus
———————————-
Blog? Kan udah ada tmcblog. Pengetahuan dan daya analisa wak haji jauh lebih luas, saya cuman nambahin bumbu sama tukang bakar arang doang…………
saat Yamaha berhasil memeras sedikit tambahan horsepower, atau Suzuki berhasil mengatasi problem kualifikasi Rins, g akan ada cerita Marc mendominasi seperti musim 2019, mungkin saat itu honda juga mudah dikendarai semua rider?
Ga usah ikut bani andai2lah, yang terpenting saat ini, marques centris jelas karena markues seorang juara, sama kayak yamaha yg lebih mementingkan inoutan rossi ketimbang vinales (meskipun yg awalanya oeninggalan lorenzo vingeles kompetitif jadi ancur setelah oengembangan ditangan rossi), pasti juga honda ada yang saha untum membuat motor eider friendly
mo liat fabio disisa race 2019 ini, apakah bisa lebih meningkat performa nya ?
apalagi kl bisa ngalahin MM93. Apakah benar2 akan menjadi penantang utama tahun depan
Tahun ini merupakan rookie, mengendarai motor satelit dengan support terbatas.
tp hasil nya cukup “membuncah harapan” untuk fby.
Fabio masih muda (20an), tentu nya dengan skill dipadu dengan “nyali” berlebih plus lebih berpengalaman, smoga bisa membuat para fby sumringah
MM93 dulu juga rookie and langsung jurdun, tp doi di pabrikan honda.
Saat pre-race conference, F1/4 bilang “Sering kali kita mendengar bahwa yamaha tidak terlalu bagus bagus di track tertentu seperti Austria, tapi kami bisa meraih podium di sana. Saya tidak pernah berpikir tentang Yamaha track atau Honda track. Saya hanya perlu fokus pada (sesi) weekend…..”
G heran dia cukup sering memperoleh bagus di atas M1 dibandingkan rider lainnya.
maka dari itu, bila ingin berkomentar seperti bro min ini, sampean semua wajib rajin browsing, banyak baca, dan punya panutan jurnalis tertentu. artikel-artikel lawas dibuat kliping untuk arsip. tapi saya ingatkan, teori tidak selalu sebanding lurus dengan fakta dan realita, karena teori-teori jurnalis lebih kepada ‘opini dugaan prediksi umum’ saat belum ada kejadian. lebih sahihnya jelas setelah kejadian terjadi, tidak pernah ada seorangpun jurnalis yang tahu ‘isi’ daripada dapur masing-masing pabrikan sepenuhnya. semua jurnalis dunia pun dari era firaun sampai sekarang hanya sanggup mengupas ‘kulit’ daripada ‘isi’. cerita jurnalis sesuai fakta, karena jurnalis menulis setelah kejadian, berdasarkan bukti dan saksi di te ka pe. padahal kejadian tersebut terus berkembang dan berubah sesuai keadaan jaman dan terlupakan.
saya pernah berpendapat, bahwa yang terlihat tidak lebih daripada panggung sandiwara saja. tentu saja bila di balap r2 gp/motogp dari era agostini sampai fabio sekarang, aktor terbaiknya menurut pendapat saya tetaplah si ‘itu’. belum ada yang bisa mengalahkan aksi entertainment panggungnya, bahkan sekelas artis tinju mohamad ali saja tidak sejago si ‘itu’ dalam bermikoropon. aktor wwe/wwf/wcw/ufc, saja kalah aksi mikoropon-nya. sayang sekali si ‘itu’ akhir-akhir ini jarang bernyanyi. hehe..
gak usah malu” si “ITU” sebut saja The Doctor Valentino Rossi 46 Legend MotoGP Never Merry
siapa yang malu ?? hehe..
Tak reply koment mu mbah cek g ketok suwong wkwkwk
Yowes loh mbah markuat itu nyari rezekinya di ngonda kok .. dipabrikan lain g bisa mencukupi kebutuhan hidupnya , , ngah ngah , , ya kayak orang2 yg nyales gtu mbah kalau cuma dapet motor 2 butir perbulannya yg dirumah mau makan apa beda kalau sebulannya dapet puluhan butir pasti bonus nya bertebaran .. ngah ngah ngah …
@misba, untuk ngejar bonus dari 2 butir itu, lanjut nyeles Online kaya mbah kita yg satu ini ?
sepur eh super sekali.. ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah ngah
Satu orang di track aja bikin mumet tim2 lawan…wkwkwk, apalagi klo ada 2 atau lebih…nanti lawannya cm dpt ampas doang… wkwkwk
Mungkin maksud takeo..pengembangan mesin ttp dari mm93.. Dan sasis serta elektronik dari setiap pembalap.. Jadi ada
2 pengembangan berbeda hanya di bagian sasis dan elekteonik untuk mengembalikan sesuatu yg hilang.. Xixi
“pengembangan mesin ttp dari mm93”
tp di 2018 marc pernah bilang, pengembangan mesin udh ckup, dan waktunya mengembangkan chasis. hasilnya 2019 more power more akseleration.
kayanya kalo pabrikan udh beri titah pembalap jg ga bisa apa apa. kecuali dy baper n ga seneng. dan akhirnya merasa ga di anggap. pergi dah.CMIIW
hard and sorry to say, lorenzo hanya seorang “tahanan” dan di asingkan oleh HRC sampai dia di anggap sdh tak mampu hingga pensiun seperti ? DP26
Bisa jadi iya, bisa jadi tidak, bisa iya karena sampe sejauh ini hanya lorenzo yg bisa juara di Era nya Marquez, bahkan di Eranya Rossi dan stoner, lorenzo bisa juara dunia smpe sejauh ini blm ada rider yg sekuat lorenzo(di top performnya) menyaingi marquez. Bisa juga tdk karena skrg jelas lorenzo udh under perform karena cideranya, ya never say never lorenzo bisa balikin keadaan sm ketika dia awal2 terpuruk ymh(smpe mau pengsiun dini) dan di dct(smpe dinyinyirin ptgi dct)
Huh?????
Dengan motor paling susah di kolong jagat saja bisa juara apalagi motor mudah dikendarai , “aku jd duta sampo lain ?”?
Biarin lah terserah haerse,mau bikin yg susah dikendarai tapi cuma satu orang yg bisa sampe panen gelar kayak rc213v atau yg rider friendly kayak rc211v yg cocok dipakai banyak rider karena banyak yg sering juara seri dan kebanyakan selalu 5 besar semua tapi dr tahun 2004-2007 pencapaian juara dunianya gak sepadan,terserah mereka mau dibawa kemana tuh motor ?
Yach harus itu, karena lawan berat sudah menunggu.
Tapi karena kampas rem beat jutaan lakunya, bisa jadi 2 type mesin yg dipake.
1 buat mm dan 1 buat non mm.
ya kali MM pake MY2020 yg lain pake MY2018… :v
Parikan cuma boleh 1 tipe mesin
Kecuali tim satelit boleh lah bayak tipe
Tulang belakang kan pondasi tubuh, kalu cedera pasti berkurang kekuatan tubuh.
Beda cedera tangan.
Yg saya perhatiin, ntah kenapa bbrp hari terakhir (sejak marquez juara motogp di thailand), komen tmc dipenuhi dgn hatter honda, dan marquez ya?
Apakah orang yg sama/itu” saja, atau ada pergerakan terstruktur ?.
Kalau liat” sbelumnya hanya 1-2 nickname saja yg mati”an nyerang marquez, dan bbrp yg nyerang honda.
Yach karena saking nyamannya itu motor dibawa dia, sampe ngantuk, karena yg dibelakang kagak nyusul nyusul.
luwes di tikungan, melesat di trek lurus… rider friendly kalo dengan ngorbanin horse power entar bikin “embarrassing” lawan ducati… mungkin ini projek om takeo… #sotoy
Sayangnya in “Monster Yamaha Factory Racing semakin di belakang”(gelar juara rider dan konstruktornya) rumusnya terbalik yg letoy adalah yg benar
tujuannya mungkin untuk tahun 2020 dan selanjutnya tetap dengan mesin yg powerfull akan tetapi dengan beberapa modifikasi dari sasis, elektronik dll agar motor tidak menguras fisik yg berlebihan dan mudah di handling, maka dari itu mereka juga mencoba menerima masukan dari zarco mungkin yg sebelumnya punya pengalaman motor yg lebih friendly user.
cuma pendapat aja kalau motor terlalu powerfull akan sangat beresiko dan menguras fisik jika tidak diimbangi bagian2 yg lain. CMIIW
make sense, ambil yang baik buang yang buruk.
Kalau saya perhatikan rata2 hater Honda/Marc pasti ingin agar motor Honda dijinakkan dengan alasan agar mudah dikendalikan oleh rider lain…wkwkwk.. ngarep yaa kalian semuaaaa?????…..sebegitu ngerinya hegemoni kombinasi Marc/Honda sampai2 para hater pun ikut bersuara…wkwkkwkw
yes, ga ush di dunia balap ya. di dunia marketing ajh mw di bully kaya apa jg kalo masih menang di penjualan ya lanjut (tengok apanjah). CMIIW
Itu artinya Marquez harus konsisten dalam performa dan jgn sampe kendor, atau nantinya dia akan menurun dan akhirnya tidak lagi menjadi prioritas dalam pengembangan motor.
Jujur aja pengen banget liat paduka hohe kompetitif kembali , pengen liat style butter hammer nya paduka di atas rc213v , apakah bakal sebuas saat pake m1 ? Atau ga usah butter hammer deh yang penting kompetitif , supaya makin rame persaingan pasti tekanan sendiri buat paduka di tim pabrikan sekelas repsol ga bisa masuk barisan depan
Mau cabut kmana… wong gak ada yg lbih kuat bayarin gajinya… sama sediain mtor yg kompetitip.. ngahngah ngah… di H tinggal manikmati jamuan sultan…??
Mencoba mencari tahu apa gerangan yg terjadi dgn RC213V 2019 ini mmg sangat membingungkan.
Kita ingat Pedrosa yg boleh dibilang hafal luar dalam motor Honda, semenjak kena sentuhan Marc, tiba2 kesulitan menjinakkannya. Awal2 Marc gabung, Pedrosa masih kompetitif, tp begitu kiblat pengembangan mengarah ke Marc, disitulah Pedrosa mulai kesulitan menghendel. Konon katanya karena motor ini mjd liar akibat kelebihan power.
Oke, tp bagaimana dgn Lorenzo? Bukankah Lorenzo berhasil mengatasi Ducati yg notabene motor dgn power monster yg sering diolok macam celeng susah belok? Sepertinya masalah Honda lebih kompleks dari sekedar kelebihan power. Lagian jika itu masalahnya, bukankah bisa di manage lewat elektronik?
Bagi Honda saat ini Marc itu berkah, tp dimasa2 mendatang bisa jadi sebaliknya, karena sdh “merusak” motor RC213V mjd motor yg sulit dikendarai.
Jadi adigium “yang menang yg bener” itu spt minum es cendol ?, seger dan menyegarkan, tp kalau tdk bijak, minumnya keblabasan macam orang kehausan, bisa mengakibatkan pilek bahkan radang tenggorokan dikemudian hari.
Data posisi akhir DP dengan RC213V:
2013 – 3
2014 – 4
2015 – 4
2016 – 6
2017 – 4
2018 – 11
Dari hasil akhir tersebut, terlihat DP g terlalu kesusahan menjinakkan RC213V, yang jadi masalah cuman:
2013 – patah tulang selangka kiri
2015 – Arm Pump tangan kanan
2016 – patah tulang selangka kanan, retak tulang betis, patah metatarsal kaki kiri
2018 – patah pergelangan tangan yg akhrinys berkelanjutan setelah kejadian di Jerez
Ngeri boss..
dan masih ada aja orang-orang yang ngomong ‘Pedrozonk’
Emang gak ngotak sih org ngehina pedrosa cuman karna gak pernah juara dunia MotoGP, he’s so close many times to get it. Dengan segitu banyak cidera dan operasi gak kebayang gimana mental pedrosa buat menghadapi trauma crash dan pemulihan fisik pasca operasi. Padahal badannya kecil banget berat gak nyampe 60kg harus bawa motor +-130kg dan kecepatan bisa sampai 350kmph. Belum lagi kalo liat pedrosa bawa motor tuh enak bgt.
Nah pake data itu bagus, bukan asbun
Mungkin hrc gak pengen lihat pebalap mereka berada di podium 1 & 2
Kebalikannya boss.
nunggu hasil test hari pertama zarco dgn rcv 2018 aza
apakah zonk ??
semoga tidak
tidak dimungkinkan buat factory team, cmiiw
Kalo di motogp bisa switch pembalap kaya di f1 ga wak? misal lorenzo dituker dengan nakagami gitu, kaya gasly dituker dengan albon di f1
Wow…
Ya iya lah, mv dan quar ga boleh kompetitif, gimana mau jurdun ntar?
And how your logic work for that statement????
skip
Power-centris.
Ya jelas lah marc centris, pertanyaannya adl: pabrikan motor ikut balap tingkat dunia itu untuk apa?
1. Membuat motor yg manusiawi, bisa dipakai semua rider (hasilnya 2019 tidak jurdun)
2. Membuat motor yg powerfull tp pakai rider kelas 2 (hasilnya 2019 tidak jurdun)
3. Membuat motor balance [biaya kurang jor joran] dgn pilihan rider2 rookie (hasilnya 2019 tidak jurdun)
4. Membuat motor juara [rider bukan faktor utama] ngotot ingin tampil beda dgn sasis yg susah juara bagi pabrikan lain dari dulu (hasilnya 2019 tidak jurdun)
5. turun dengan tim satelit, biaya ala kadarnya, siapa tahu bisa juara dunia (hasilnya 2019 tidak jurdun)
6. Membuat motor juara (hasilnya 2013, 2014, 2016, 2017, 2018, 2019 jurdun)
Darno….tai pilat tau kau…pantek tau kau…
Yang benar adalah yang menang….sacred win
@contact. Kenapa sampe ada istilah pedrozonk. Berapa tahun dani pedrosa dihonda? Teammatenya pembalap honda silih berganti jurdun. Nicky hayden, casey stoner, mark marquez. Dani seperti seorang pendamping atau penggembira terlepas kondisi badluck, Sudah paham?
sebenernya JL direkrut buat MEMBUNGKAM JL di Ducduc yg udah mulai cocok
2006 Hayden yg menang, 2007 kok dimungilin tu motor buat DP?