TMCBLOG.com – Gigi Dall’Igna anggap kehadiran Johann Zarco akan kontruktif bagi Ducati. Johann Zarco akan mulai lagi menata karirnya yang sempat nggak jelas pasca mundurnya dia dari seat KTM factory di pertengahan musim 2019 dengan menjadi pembalap team satelit Avintia Ducati yang dikontrak langsung oleh pabrikan Ducati. Sepang 7-9 Februari 2020 akan jadi pembuktian pertama Johann di atas GP19.
Proses kehadiran Johann di team Avintia mengalami pasang dan surut sebelumnya. Awalnya Johann tidak tertarik akan tawaran bergabung dengan Avintia dan bahkan sempat mengatakan bahwa team ini bukan lah team papan atas yang bisa membawanya kembali memperoleh speed yang ia harapkan jika harus kembali ke MotoGP. Namun dengan jaminan dukungan yang lebih all out dari Ducati Corse kepada team ini di musim 2020 berupa pemberian mesin yang lebih baik dan bantuan mekanik Ducati Corse di box akhinnya Johann pun mau gabung bersama Avintia Ducati.
Gigi Dall’Igna saat ditanya GPOne mengenai, hal apa yang ia katakan kepada Johann sehingga bisa meyakinkan pembalap Perancis ini mengatakan: “Saya tidak meyakinkan Zarco, saya hanya mengatakan kepadanya mengenai apa yang saya pikir benar dengan cara mengatakan kepadanya apa yang menurut saya mungkin ia lakukan dengan kontribusinya.”
“Ia akan memberikan kontribusi penting, dia terbiasa mengendarai motor yang berbeda dari milik kita. Dan karena itu ketika ada seseorang seperti ini dan orang itu datang tanpa prasangka, ini dapat membantu Anda memahami batas-batas tertentu dari dua sudut pandang. Baik dari sudut pandang komentar pembalap, dan juga dari sudut pandang data. Karena pembalap tersebut akan coba lakukan hal-hal yang mungkin tidak bisa dilakukan oleh motor. Jadi itulah kontribusi yang saya harapkan dari Zarco, membantu kami mengembangkan sepeda. Para insinyur menginginkan data, mereka bekerja dengan data.”
Yang dimaksud oleh Gigi Dall’Igna adalah karena Johann Zarco hadir dari latar belakang dua motor yang berbeda yakni Yamaha dan KTM maka Ia tidak memiliki presepsi awal mengenai motor yang akan ia pakai. Johann dipercaya oleh Ducati akan menggali beberapa hal yang sebelum ini mungkin tidak pernah digali oleh Andrea Dovizioso dan Danilo Petrucci karena keduanya sudah terlalu terbiasa menggunakan Ducati sehingga mindset mereka telah terskema. Kondisi antara Zarco terhadap Ducati nanti diharapkan akan sama seperti apa yang pernah terjadi saat Ducati menghadirkan Jorge Lorenzo dulu.
Sementara itu Via Motosprint, Johann Zarco berniat akan juga all out bersama Ducati walaupun menggunakan GP19 di tahun 2020 ini. Johann mengatakan bahwa ia akan kembali ambil sosok Jorge Lorenzo sebagai Role Model dalam upayanya bisa adaptif di Desmosedici GP.
Johann Zarco: “Lorenzo adalah contoh yang sangat positif buat saya. Karena ia memiliki gaya yang sangat khusus, sangat unik, sangat bersih dan tepat sehingga jika hal hal ini tidak diperoleh maka tidak akan bisa cepat. tidak setengah setengah, pelan atau menang bersama Ducati, ini lah yang membuatku berfikir bahwa para engineer Ducati lah yang beradaptasi kepadanya. Ketika ia menang, kita melihat Lorenzo yang asli.”
Menurut yang bisa TMCBlog pahami, yang dimaksud oelh Johann adalah saat di akhir-akhir masa bersama Ducati, Lorenzo berhasil mencari titik temu antara dirinya dan motor sehingga bisa tetap mengahdirkan kombinasi dari strong point milik Ducati namun tanpa mengorbankan gaya dan ciri khas balap milik Jorge Lorenzo. Dan ini juga lah yang menurut Johann Zarco merupakan sebuah perbedaan pendekatan dalam pengembangan antara pabrikan Ducati dengan Honda.
“Inilah strong point Ducati. Mereka bisa mau melakukan arahan dari pembalap. Sementara dengan Honda dimana mereka memiliki pembalap sekuat Marc ( Marquez), mereka lebih konservatif. Ducati lebih terbuka akan segala macam kemungkinan. Dengan Dovizioso, Petrucci, Miller yang memiliki level podium. Itulah mengapa saya hanya harus menghadirkan motivasi diri, determenasi dan kecepatan saya.”
Taufik of BuitenZorg
Wajar karena dia bukan pembalap resmi Honda saat itu
Fix. Marc alien…
Prediksi gw, secara garis besar…
2020 Marc vs others …
Bukan Hon-da vs others…
Atau Marc vs Fabio
rian
tapi sayangnya marc pakai honda ya bang.mau bilang marc vs others again ya agak piyeee gitu
@kingHD
Kalau ada rider Hon-da lain yg bercokol di top5 n fight dgn rider lain.. (Yama-ha) misalnya, ya kayak aja disebut Hon-da vs others…
Masalahnya, ga ada rider Hon-da lain yg signifikan.
So Marc vs others
Sakit hati
Baru 3 seri dihonda bisa2nya bilang gitu, emg pabrikan mau dengerin pembalap pengganti?
Nah itu
Pake motor lawas lagi bukan my2019
Emang ngasih masukan apa
Kok malah gak logis emang motor my2018 masih mau dikembangin?
Gg usah baper..
dengerin Juara Dunia dekade lalu (2000an)..
Rider lain zonk.. dia juga zonk…
Jalani dulu baru komentar
Blm tw dy soal Kucluk… HRC ja d omel2 balik ??
Baca dulu deh
Nunggu komen dr bani ketek… ?
bukannya itu sudah di dapat dari dovi, yg sudah bawa honda, yamaha dan hohe ?
yach wajar sich, honda lebih dengarkan rider yg punya peluang jurdun lebih besar dari yang lain, karena itu goal dari tujuan .
kalu ducati kan wajar juga dengar masukan semua rider, karena mereka dituntut harus bisa mencapai level tertinggi, entah siapa saja dari ketiga rider tsb, karena punya peluang dan kesempatan yang sama
Yup, sepemikiran bro
dikiti mungkin ada kesalahan penghitungan bore x stroke nya mas. beliau masih aktip tidak ya ?? hehe..
Gg juga.. jaman Stoner.. gg didengerin.. kabur ke honda…
Motivasi dan Refrensi
tujuan jelas dengar masukan dari all rider ducsti,
jangan sampe di ospek 3 kali berturut turut oleh pihak yg sama.
yaaaaaah…..gini aja terus
lama2 ntar kaya si west
udah licin belum co..heuheu
Jilatnya yang lama biar licin wkwk
Ntar kalo kalah mulu baru bilang ducati jelek.kyk KTM dulu.????
Gak gitu juga kali
Dulu biasa pake motor dgn sasis terbaik, terus turun gunung jadi motor sasis teralis… Kaget dia ? wajar lah
Sayangnya, yg gak elok itu karena dia pake mencak-mencak nunjuk-nunjuk ke sasis & mesin. Ngamuk lah KTM dgn attitude kayak gitu..
Tapi toh dgn masukan Dani, pelan-pelan sasis kandang ayam nya jadi agak tebel sekarang…. menyerupai ???
Harusnya Jarko sabar sedikit, karena KTM jg butuh proses untuk nerima masukan ttg sasis yg ekstrim gitu, memang konstruksi teralis bakal gak maksimal buat ngelahap speed cornernya motoGP. Yahama sepertinya lebih tau masalah ini.
selama belum bertarung di separuh musim pertama, sulit untuk melihat pengembangan yang sebenarnya, dan ini berlaku untuk semua tim. menurut saya pribadi, peta pertarungan sepertinya masih terlihat di antara 3 pabrikan saja. asalkan, syarat dan ketentuan berlaku. hehe..
Pak Bangun akhirnya bangun
iya ini mas. habis bangun ku terus ngolet.. hoalahh.. hehe..
Yahama udah sadar pak Bangun.
Kalo insinyur Magneti itu sangat penting wkwkwk
Saya berharap Vinales bisa juara lebih banyak. Jadi lebih seru cucuk-cucukan Ama Marc.
yimihi lebih baik terlambat daripada tidak berubah sama sekali, mudah-mudahan race nanti pasukan yimihi bisa menjadi penantang serius kembali ya mas. hehe..
G kebalik y
Dari dovi , jl, bahkan jaman vr
Ducati paling budek d antara pabrikan lain
Dari jaman stoner.. makanya kabur ke rcv..
Banyak ngomong nih Jarwo, mirip CEO Ducati si Domino…
Udah personality.. dari jaman ktm…
Kayaknya dengan terbukanya data JL, 8 besar tembus sih. Pun tetep bakal di bawah si kakek yg menurut netizen masa kini sudah habis.
Meanwhile di ipod si Kakek, NP: Lost yourself – Eminem
…
Look
If you had
One shot
Or one opportunity
To seize everything you ever wanted
In one moment
Would you capture it
Or just let it slip?
…
Zarco?Avintia? 8 besar?
Nah i don’t think so, walaupun diiming-imingi kayak apapun, prioritas utama satelit Ducati ya cuma Pramac
Kandidatnya yg biasanya didepan aja, Marquez,Dovi,Vina,rins,F1/4,Miller,kakek,crutcrot,petrux,molibdenum,peco (cukup berat2 tuh namanya buat yg pake motor 1 tahun lebih tua)
Bukannya itu lagu favorite si engkezz ya?pernah diwawancara klo gasalah?
lagu favorit ‘si itu’ bukannya cendol dawet ya mas ?? hehe..
Wah ga tau malah lagu favoritnya siapa.
Sy cuma nyambungin moment Vale yg kyknya udah menjelang tahun terakhir (one chance) aja..
Tp soal bisa tembus 8 besar, yah siapa yg tahu. Haha
GP19 bukan motor jelek anw.
yowes liat aja nnti bakal frustrasi lg seperti di KTM atau ga, blm apa2 dh koar2
Susah juga gw mencernanya ?
Di honda cmn pengganti beberapa seri, dan di ducati belum menjalani debut ?…
Lantas kita bisa percaya conclusions dari zarco? Hehehhe
Heleh,gini kok harapin lobster Oren livery Repulsor
ya cuma angan2 bro
Puig jg bisa baca sifat orang mungkin,makanya kandidat nama Zarco dibuang jauh2
Kata jolor di repsol setelah dr duc ati, hrc lebih responsif drpd duc ati
Kata zarco di avintia setelah gagal masuk repsol, duc ati lebih menerima arahan rider
Ah ini mah masing2 bela tim yg naungin mereka
Di tunggu saja pembuktiannya , apakah Ducati all out memberikan apa yang Zarco minta..saya rasa sih cuma 50% saja sisanya hanya angin surga ??
pertnyaan ane, apa iya ducati sepengertian itu? DOVI mnta kemampuan menikung di perbaiki ajh ga dapet dapet, paduka minta tanki ajh mesti nunggu berapa lama?.
penurunan performa paduka di HRC gw rasa ga sekedar masukan doang. tp cedera yang di alami. toh sebelum cedera panjang sudah ada titik cerah sebelum karambol terjadi cmiiw
Ini ada apaan sih. Kayaknya gw ketinggalan keributan. Apa udah diapus?
ada yg hot disini…
Sesi baku hantam dikondisikan…
Ya iya lah bang jarwo, sampean kan bukan pembalap resmi
Ducita lebih terbuka terhadap arahan pembalap dibanding Hando,, haha ya iyalah lu aslinya ngarepin seat hrc hando kan? sayang mental tempe gk cocok di hando, gampang frustasi dan mengundurkan diri. jarwo belum baca blog ini alasan lorenzo kabur ke hando hahaa
Yg dikejar Ducati kemungkinan riding style Zarco saat pakai M1 dulu yg mengaku mempelajari riding style Jorge..