Friday, 8 November 2024

Fabio Quartararo semakin terlihat Beda . . Punya kecenderungan Developer !

TMCBLOG.com – Pemilihan Ban di saat race hari ahad jam 2 siang waktu jerez nanti adalah sesuatu yang cukup Krusial Buat ke-22 pembalap MotoGP. Bukan apa apa, mereka sama sekali Minim dasar Informasi ketika datang Ke Jerez ini. Yap karena Tahun 2019 lalu Temperatur udara saar race berada pada angka 21º Celcius dan temperratur Asphal Track yang 41º C adalah sangat berbeda dengan siang hari jam 2 saat FP1 kemarin ( Suhu udara 35º C dan Suhu Asphal mencapai 51º C ). hampir seluruh yanga da di Track sepakat bahwa Siang hari Di hari rabu, Jumat dan Sabtu ini adalah Cermin akan seperti apa ‘membaranya’ Track pada hari ahad 19 Juli ini. Ini artinya Agak Tricky untuk menentukan basis pemilihan Ban jerez 2019 untuk dipakai di Jerez 2020.

Strategi ban 2019 Nggak terpakai buat Dasar?

Untungnya Micheli melalui Piero Tarramasso kemarin ketika Free Practice mengatakan kepada Simon Craffar bahwa tidak ada Issue dan Masalah khusus dari Durabilitas kompon karet terutama ban belakang yang terhitung merupakan Tipe baru di 2020 ini. Misalnya nih, tahun 2019 lalu di Temperatur yang lebih rendah mayoritas semua pakai ban belakang Hard saat jam 2 siang. tahun ini ? Saat dilihat jam 2 siang Mayoritas sepakat menggunakan ban Soft . .. See ? Udah Kayak Langit dan Bumi kan pilihannya ?

Michelin 2020 terutama Ban belakang di dsain baru oleh pabrikan ban perancis dengan kompon yang memiliki karakter jauh lebih Ngegrip. Walaupun sebenarnya pada umumnya Tujuan yang dibuat Oleh Michelin tentu saja baik namun Karakter ini disinyalir menguntungkan Untuk Motor motor yang memiliki gaya menikung yang meng-kurva dengan Penggunaan corner speed seperti yang merupakan karakter alam dari Motor motor Inline 4 walaupun tmcblog yakin, bukan tujuan Michelin untuk menguntungkan satu fihak diatas fihak yang lain

Sementara itu Mesin mesin V4 umumnya memiliki style Karater menikung yang menyudut … ada yang bilang meng-kotak sepertinya memang mulai 2020 ini mengalami kendala soal ban ini. Ban belakang Dengan Karakter lebih ngegrip akan membuat Roda belakang sulit dibuat ‘Slide’  . . sementara slide saat menikung umumnya dibutuhkan untuk mengubah arah dari Motor yang berkonfigurasi V4.

Namun selain memang adanya perubahan dari Struktur dasar karet ban Michelin Khususnya buat ban belakang, tmcblog cukup memperhatikan sesi demi sesi apa yang dilakukan Oleh Fabio Quartararo. Memang kalau Soal setup elektronik atauun suspensi apalagi Frame dari Motor agak sulit dianlisa dari Luar, namun ada satu yang bisa dilihat secara kasat mata oleh Kita yakni soal pemakaian Kombinasi ban yang berbeda dibandingkan dengan apa yang dipakai Oleh dua pembalap factory Yamaha Vinales dan Rossi.

Yap Fabio seakan terlihat menemukan solusi soal kombinasi penggunaan Ban yang efektif untuk Karakter I4 Yamaha M1 plus racing stylenya yakni Kombinasi Hard-Soft semenjak FP2. Sementara Jika sobat seklaian cek Vinales menggunakan Kombinasi Soft- Soft sementara rossi menggunakan Ban belakang medium. Sepanjang 2019 kemarin memang ban medium Michelin ini hampir jarang disentuh pembalap. Umumnya pembalap yang mencapai Top-3 Saat balap Mereka selalu memilih opsi ekstrim kalau nggak Hard ya soft . . nah ini Vale Memilih Ban Medium, yang buat tmcblog ini seakan menunjukan ada ‘ kebimbangan ‘ tersendiri.

FP4 umumnya menjadi salah satu Moment sesi di mana kita bisa melihat Pembalap mulai Bersiap mencoba Ban yang akan dipakai saat race nanti. Marc Marquez siap dengan Ban Hard-Softnya dan Pace yang ditorehkan Juara dunia tahun lalu ini pun luar iasa konstan 1:38, something . . namun Kita juga bisa melihat bagaimana Fabio Quartararo melakukan Simulasi race sekitar setengah dari lamanya balap . . Juga dengan Ban hard Soft dan menghasilkan Laptime yang boleh dibilang konsisten untuk dipakai dengan Lap banyak . . 1:38, something juga.

They found A new Jorge Lorenzo ?

Terlepas dari Logika bahwa memang secara umum Basis Data Tahun lalu adalah Nol besar karena bannya berbeda, Terlihat bahwa Fabio Quartararo tidak melihat data Development dari Pembalap senior yang tahun depan akan menjadi tandemnya Yakni Maverick Vinales. Maverick Cepat, dan Fabio tahu itu, namun sepertinya ia tahu, Style Maverick beda sama dirinya. Sobat bisa lihat dengan mudah bagaimana Fabio kukuh Konsisten menggunakan ban yang ia percaya pas buat kombinasi M1 dan Dirinya. Note Bahwa M1 Fabio dan Maverick saat ini yang beda cuma Livery fairingnya saja.

Jika sobat Lihat beberapa Kali cara Fabio Quartararo melibas tikungan Jerez, tmcblog melihat bahwa ‘New Jorge Lorenzo’ sepertinya sudah ditemukan kembali Oleh Yamaha. Butter and Hammer memang dipercaya merupakan Style Racing yang paling sesuai dengan karakter M1 yang memiliki banyak inersia sehingga mau nggak mau harus diajak speed corner dengan gaya menikung yang meng-kurva.

Memang sih butuh melihat bagaiamana Sepak terjang Fabio di Brno, Austria,  Misano, Catalunya, le mans, Valencia dan terutama Nanti saat ia berjibaku dengan raja Left handed corner Marc Marquez di Aragon, Namun dari cara Menikung Fabio terlihat sangat Mulus, ia bahkan tak terlihat nggak perlu harus menggesekkan knee slidernya jika nggak perlu, namun saat diajak Gas Fabio ada di sana . . sebuah Style yang memang ‘Jorge banget’ Namun dengan kepribadian Asli Fabio yang lebih murah senyum dan tidak introvert.

Tinggal sekarang menurut adalah Bagaimana Caranya agar ia bisa konsisten dalam adu Durabilitas dalam melayani dan memberikan presurre ke Marc Marquez saat race nanti. Marc adalah tipikal pembalap yang menyukai pressure dan Ia akan race sampai di limit jika memang pressure itu ada.

Dan Dekat dengan limit artinya dekat dengan kesempatan melakukan kesalahan. namun tentu saja Fabio sudah mengerti Butuh ber-skil dewa dan Pembalap Bermental baja Untuk Bisa melayani Marc sepanjang 45 menit race. Yap Orang yang dihadapi Fabio Bukanlah Orang Sembarangan . . pembalap yang bermental baja dan Sanggup menangani segala Macam Battle baik di track maupun Di luar track, silahkan Tanya Valentino Rossi soal mental Marc Marquez ini terutama juga dengan tantangan Suhu asphal yang bisa mencapai 50 C. Sore nanti adalah pembuktiannya.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

95 COMMENTS

    • Terlalu cepat Wak Taufik … Kalo disebut ada bakat developer, saat masuk, trend Yama-ha sedang naik.

      Coba deh kena masalah dulu, bisa nggak dia nemu solusi lalu mendevelop motor.

      Sebagai anak satelit, dia emang belum dapat kesempatan. Dan seharusnya setelah kesempatan itu ada baru bisa dinilai. Lorenzo sudah terbukti. Fabio belum. Lah menang aja belum.

    • Emang nya gampang nyari pembalap bermental kuat kyk hohe???, hohe dulu jg jadi developer m1 tong,sm developer duc2 makanya DUCATI MAMPU JADI RUNNER UP SEMENJAK ADA LORD HOHE,gigi pengen bawa balik HOHE,KARENA DUNIA JG TAU DOVIZONG GAK PUNYA MENTAL JUARA???

  1. Ban ghoib lagi, awas ada yg play victim gra2 ban. Jelas mm93 ga pernah menyalahkan ban. Klo grip ban blkg udah baik harusnya i4 bisa peringkat 1-10..

    • Dari maren maren juga team 4i peringkat 1-10, terutama 4i Yahama.

      Grip lebih baik gini harusnya jadi solusi keluhan mbah lejen mengenai spinning ban belakang.

      Nyatanya Duo Factory Yahama 2021 hasilnya bagus itu. Tapi old king dan putra mahkota malah membleh.

    • harus dibpisahkan dulu antara karakter Motor, Karakter Konfigurasi dan karakter Motor + Pembalap, karean saat ini ada satu pembalap yang bisa menghiraukan dan menutupi pada umumnya masalah Motornya 😀

      • Artikelnya bikin jiwa lelaki meledak ledak wak… imajinasi jadi liar berharap duel sengit marc fabio ada dr awal sampai akhir race… smoga yg menang ga loe lagi loe lagi. Kira2 begitu wak.. hahayyy

    • Pemenang Sachsenring kalo ga salah hampir kebanyakan selalu pemakai homda
      Sayangnya ga ada,
      mungkin ini kontrasepsi wahyudi ?

  2. race pace msh #93, dgn track yg panas mgkin msh bs lah rear slide sprti wktu fp kmaren… yg jd prtnyaan ni ymha ap msh slipery+haus kompon saat suhu trek tinggi

  3. Yang penting taro harus belajar mental dlu ke marq atau Rossy,musim kemarin setidaknya dia 3 kali mewek nangis gara gara ada masalah, di Qatar, Jerez dan terakir kalah adu staright dengan marq di buriram

  4. Honda yamaha bisa aja jatuh karena sangat bersemangat di race ini. Tapi mudah²an lancar semua
    1. Ducati
    2. ktm
    3. Suzuki

  5. Katanya Bagnaia jago di speed corner, macam di Australia dia bisa fight didepan. Ini jerez termasuk sirkuit dg speed corner tinggikah? Kok dia bisa masuk 4 besar dan jadi Ducati tercepat. Atau memang dia udah berkembang?

    • Jerez masuknya kategori stop and go, tapi trek lurus pendek jadi akselerasi V4 ga begitu keluar disini karena sped corner lebih rendah dari I4.

      • Jadi ada apa dengan Bagnaia Pak? Time qtt nya bahkan lebih baik dari Dovi tahun lalu yg suhu tracknya lebih bersahabat. Ya mudah2an pertanda baik untuk persaingan MotoGP tahun ini. Biar gak loe lagi loe lagi

  6. Beh Quartararo punya skill developer, ntar dibilang sama komentator tukang browsing mekaniknya gabut wkwkwk

  7. Marc keliatan paling lemah di sektor 2 karena ada long corner ke kanan (T6 Sito Pons)

    Tapi menurutku kok seperti pura2 lemah ya.. Bahkan hingga Q2, dia seperti nyembunyikan real pace di sektor 2. Malah Crutchlow rata2 lebih cepet di sektor 2.. Kan aneh!

    Coba ntar buktikan di race ya, marquez kedodoran apa nggak di T5 dan T6..

  8. Baru baca artikel udah deg deg an wak..

    Ulasanya hi tech nih, tidak ditemukan di portal berita motoGP manapun.
    Sukses terus wak haji

  9. Ini sirkuit yg punya kutukan yg pole position selalu tidak pernh juara di hari minggunya ya?

    Goodluck F¼ mesinnya jangan sampe modar lagi

  10. “Then, with the change in regulations and the stop in development, we understood that it was not the time to try out the innovations. We went back to the 2019 bike with some evolutions.”Marquez di gpone

    ___
    apa ini maksudnya yg dihomologasi di Qatar memang motor 2019?,kan di Qatar test dia pernah bilang juga bingung mau pilih mesin yg mana antara 2020 dan 2019,karena dirasa yg 2020 masih belum pas

    • Wkwkwk jauh sebelum Marquez ‘told gpone’ gw udah denger desas desus tentang pemakaian motor 2019 di musim 2020, cuma bagi sebagian orang sini kan itu nonsense biarpun sumber yg gw denger langsung dari Barcelona? kalo dari desas desus sih, masih pada tebak2 buah manggis apa alasan Marquez pake 2019 sampe ada tebakan bombastis motor 2020 yg dikirim dari Jepang ketahan sampe deadline squeeze.

    • sprtinya itu mngarah pada perangkat aerodinamisnya yg 2019… kl enjin sdh fix untuk 2020 sblm homologasi, tinggal sasis sprtinya yg srg uji coba

    • Ya emang yg dipake 2019 dgn evolusi kok, bukan pure motor baru 2020 yg akhirnya gajadi dipake itu. Gw udah denger kabar ini dari sebelum FP1, ditambah Marquez akhirnya konfirmasi sendiri. Gw sih lebih percaya sumber gw yg langsung liat motor Marquez + statement ridernya sendiri.

  11. Fabio: pole position, siap kibarkan bemdera yamaha!!
    Rossi: aku kehilangan grip stlh beberapa lap. aku tak tau apa yg terjadi. SAME OLD PROBLEM ?

  12. FQ memang menjanjikan banget, duet maut MV & FQ tahun depan mungkin bisa mengulang duet maut VR & JL era 800cc

  13. Lorenzo dgn gaya Butter and Hammer itu sendiri cuma jurdun sekali saja dan tak berkutik sejak kemunculan Marquez. yakin kalau penerus gaya Butter and Hammer itu mampu ?

    • saya melihat fabio itu ada style Butter-hammer plus Kepribadian Unik tambahan . . senyum ala ala Joker itu Nggak ada di Jorge Lorenzo dulu

      • Kalo ane liat sih ga se scripted,halus kayak menari diatas aspal,dan konstan kayak yg dilakuin hohe sih
        Masih ada riding style kasarnya khas anak muda ?

      • Ya itu kan karena dia belum ngerasain tekanan wak, nanti kalo dia udah mulai sering menang, dan disaat gagal entah karena insiden atau kalah intrik, bakal keliatan kok wajah aslinya. Ya kaya Rossi jaman musuhan sama Biaggi bisa senyum kuda tapi begitu dateng Stoner, Lorenzo, kemudian Marquez mulai pudar itu senyum kuda dan berganti ke wajah2 gondok apalagi pas nyanyi di mikrofon wkwkwk siapapun, dimanapun dan dalam pekerjaan apapun, orang bakal keliatan senyum tanpa beban kalau dia masih di awal, tapi wajah asli akan muncul saat tekanan sesungguhnya datang.

        • haha.. bener juga. ya kita liat aja gimana konsistensinya dia. awal2 sih dia nangis krn gagal podium 1 , tapi dia belajar banyak justru dari rossi juga gimana selalu cepat move on. semoga ada era baru motogp. and it’s french

  14. Yah.. Kalau pembalap ngomong ban baru membuatx susah belok ga berarti menyalahkan ban. Hanya menjelaskan perbedaan situasi musim lalu dan sekarang, jadi mereka belum menemukan settingan pas untuk beradaptasi dgn ban baru yg lebih bagus secara grip. Cmn bagi komentator alias fans dapat bahan kambing hitam. Hehehe ?

  15. FQ ini juga seperti mewarisi riding style Rossi waktu masih di tim satelit tahun 2000-an (waktu itu masih GP500).

    Hmm… dah ga sabar nih lihat racenya ntar sore…

  16. NOPE… BIG MISTAKE…

    marc marquez itu tipikal org yg ga tahan pressure… dia sangat sangat ahli dalam mempressure lawannya tetapi klo memperhatikan beberapa kali kekalahan dia adalah krna pressure… kasus paling segar musim lalu kalah dri rins dan dovi..

    tipikal marquez jago mempressure tapi tidak tahan bilang di press balik…

    tragedi paling nyata yg membekas adalah bgmn dia menghalang halangi rossi di sepang krna dia sadar tdk bisa lgi ngejar lorenzo di depan maka yg paling make sense adalah menghalau rossi…

    marquez itu jago tdk dipungkiri dia juara 6x juara dunia motogp tapi klo dibilang dia suka pressure lawan iya tapi ketika di press balik dia jga terlihat kepanikan

  17. Ga salah juga sih, tergantung sudut pandang kita melihatx. Kalau versi blogger sepertinya mereka bicara jaman sekarang, membandingkan dengan pilihan market yg tersedia di pasaran saat ini.

  18. pemilihan ban masukan dari gubellini yg signifikan juga, coba cek docuseriesnya petronas di yutub motogp. di salah satu race ketika saingannya pakai hard semua, gubellini bilang pakai soft. dan semua rekan tim ga ada yg percaya. tapi dia bisa juara 2.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP