Friday, 22 November 2024

Analisis Pasca Race MotoGP Jerez 2020 . . . Fabio Quartararo Pantas Menang !

TMCBLOG.com – Dengan kemenangan kemarin, Fabio Quartararo bukan saja memenangkan seri pertama MotoGP 2020, namun juga menorehkan beberapa catatan lain seperti:

  • Kemenangan pertamanya dalam karir Grand Prix kelas primer,
  • Kemenangan pertamanya dari starting grid terdepan,
  • Menjadi pembalap termuda ke-8 yang memenangkan race GP setelah Marc Marquez, Freddie Spencer, Norick Abe, Dani Pedrosa, Randy Mamola, Jorge Lorenzo dan Mike Hailwood,
  • Menjadi pembalap satelit/independen Yamaha pertama yang menjuarai race semenjak kemenangan Garry McCoy di Valencia tahun 2000,
  • Menjadi pembalap Perancis pertama yang juara race MotoGP 4 tak.
  • Menjadi pembalap Perancis ke-4 yang menjuarai kelas Primer Grand Prix setelah terakhir kali terjadi pada 20 tahun 304 hari yang lalu oleh Régis Laconi (Valencia/1999)
  • Dan menjadi pembalap Perancis kedua yang memenangkan race solo Grand Prix di Jerez setelah Jean-Philippe Ruggia yang memenangkan GP 250cc pada tahun 1994 di atas Aprilia.

Buat TMCBlog kemenangan Fabio Quartararo ini tidak terlalu mengejutkan melihat sepak terjangnya di Jerez tahun 2019, serta grafiknya yang meningkat tajam semenjak hari Jumat sampai dengan saat sesi Warm-up. Mungkin hanya Marc Marquez yang menandinginya dalam hal performa di race weekend yang baru saja berakhir ini.

Pada artikel sebelumnya sudah TMCBlog jabarkan kita bisa melihat betapa semenjak FP2, Fabio dan team sudah menentukan ban apa yang paling logis digunakan untuk Long Distance. Dan kembali lagi semenjak FP2 ia dan team di box terlihat sudah tidak peduli terhdap riset apa yang dilakukan di box factory dimana sebenarnya Maverick Vinales juga sepertinya sudah sangat percaya diri menentukan ban soft depan untuk dirinya semenjak awal race weekend. Dan ini jelas buat TMCBlog adalah perang riset. Siapa yang paling akurat; Quartararo atau Vinales? Dan hasil race membuktikan dengan absolut bahwa memang pilihan Fabio semenjak awal adalah mungkin yang paling logis.

Pemilihan ban semenjak hari Jumat itu penting. Dan jika semenjak Jumat sudah dapat memilih ban dengan kombinasi yang mendekati akurat, maka di hari saat sampai menjelang race perkerjaan akan semakin mudah. Dan jika analisis TMCBlog ini akurat, TMCBlog ucapkan selamat buat Yamaha. Bukan karena saja mereka memenangkan race pertamanya weekend kemarin, namun sudah menemukan kembali ‘New Jorge Lorenzo’ yang bahkan menurut TMCBlog memiliki karakter tambahan yang memperkaya khasanah. Dan juga selamat karena sepertinya mereka tidak salah pilih menemukan seorang rider yang punya kecenderungan sebagai seorang developer dengan segala kepercayaan dirinya yang kuat.

http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2020/07/19/fabio-quartararo-juara-race-motogp-jerez-2020/

Patut diingat Wilco Zeelenberg pernah berkata setahun yang lalu bahwa Fabio Quartararo memiliki kemampuan yang sangat hebat dalam merasakan limit dari motor dan Wilco saat itu menganggap bahwa sebenarnya level ‘alien’ Fabio ini mirip Marc, namun dalam matra dan karakter yang berbeda. Dalam penjelasan lebih lanjut kapabilitas ‘Alien’ yang dimiliki Fabio Quartararo ini adalah sensor yang sangat sensitif ketika merasakan limit traksi ban.

Dengan kemampuan ini, ia bisa dengan cepat mengetahui bahwa ban akan masuk ke zona limit sehingga ia bisa melakukan Counter untuk menghindar dari Lost Grip yang muaranya akan mengakibatkan crash. Fabio punya kelebihnan pada ke-sensitifitas-an sensor tubuhnya untuk merasakan limit grip ini, dan untungnya selama ini sensor tersebut sangat presisi. Dan ini membuat Fabio terus berani geber gas di tikungan dengan data laptime lebih sadis dibandingkan Maverick, Rossi maupun Franco karena ia yakin bahwa sensor akan kasih warning yang terbaik untuknya.

Terus apa lagi? Ingat Fabio pernah berkata bahwa saat ini ia sudah tidak pernah lagi berfikir ada trek yang merupakan trek favorit pabrikan tertentu “Honestly, now I don’t think about Yamaha or Honda tracks.“ Fix, bagi TMCBlog ia tidak memiliki ‘preliminary mindset‘ yang membuatnya akan ‘kalah sebelum bertanding’. Satu lagi, sobat juga bisa lihat hampir jarang (atau bisa dibilang nggak pernah terdengar) Fabio menyalahkan trek, ban, sasis, mesin atau hal-hal teknis lain saat dirinya berada dalam saat sulit. Okay ini sudah fix bahwa Yamaha telah mengambil keputusan yang bisa jadi keputusan paling penting di tahun 2020 ini dengan mempertahankan The Flying Frenchman dalam squad mereka buat tahun depan.

Berikut ini adalah grafik cacing tawuran dari Top 6 finisher pembalap di event MotoGP Jerez 2020 kemarin.

Dengan grafik ini lah TMCBlog berani mengambil kesimpulan bahwa Fabio Quartararo pantas menang. Memang 10 laps pertama laptime Fabio cenderung ‘biasa biasa saja’. Sepertinya ia tahu bahwa ia harus mempersiapkan ban depan kompon hard yang ia gunakan. Mungkin ia tahu bahwa butuh segitu lap untuk membuat bannnya siap digeber lebih maksimal lagi. Seperti kita ketahui semenjak FP4, Fabio melakukan semacam race simulation dengan jumlah lap sekitar 12-13 lap, dengan waktu yang tidak berbeda dengan saat race. Di sinilah kemungkinan Fabio bisa menganalisis lebih maksimal pendekatan terbaik seperti apa untuk bisa mengoptimalkan karakter ban depan hard-nya. Soal ban belakang soft kenapa durrable jangan lagi ditanya. Lihat saja Marc Marquez, dengan ban belakang yang sama sama soft, ia push terus-terusan mendekati limit dan itu ban terlihat oke oke saja. Atau, kamu masih mikir Marc di kasih ban khusus? Jujur saya nggak mau melayani kalo masih ada yang punya pemikiran begini 😀

Sementara itu setelah lap ke 10 sobat bisa lihat pacenya. Ia itu seperti sedang minjem palu Jorge Lorenzo, menggetok performa Yamaha M1 dengan hammer guna menjauh dari kejaran Vinales dan Miller yang ia tahu punya sesuatu yang berbeda dengan dirinya. Miller dengan mesin V4, Maverick dengan ban depan softnya. Miller sendiri bagus di 2/3 bagian race, namun di 1/3 bagian race terakhir terlihat ada penurunan grafik pace terutama bila dibandingkan dengan Andrea Dovizioso. No Wonder akhirnya potensi podiumnya di-curi oleh Andrea.

Grafik di atas adalah grafik laptime progress dari Top-3 finisher MotoGP Jerez 2020. Gak usah banyak analisa pun sudah ketahuan bahwa di antara ketiga pembalap podium ini. Fabio Quartararo adalah yang terbaik di antara ketiganya. Superioritas performa Fabio dibandingkan kedua pembalap penghuni podium lainnya ini sudah absolut. Vinales terlihat suffer semenjak lap ke 8 dan 9.

Di luar dari nasib buruk yang menimpa Marc Marquez jelang 5 lap terakhir. Ada kisah heroik tersendiri yang mungkin menurut TMCBlog akan membuat ketiga peraih podium bisa jadi akan angkat topi akan perjuangan pembalap Repsol Honda yang didiagnosa menderita Cidera patah Tulang lengan Kanan Bagian atas ini. Cekidot deh grafiknya  . .

Lap 5, laptime Marc sangat tinggi karena kehilangan waktu di gravel, lap 6 ia harus menyiapkan bannya dahulu untuk menghilangkan lapisan kotoran yang mungkin masih menempel pada karet Michelin Hard – Softnya. Ini dilakukan selama 1 lap saja dan mulai pada lap ke 7 Marc mulai kembali gaspol mencoba bangkit dari posisi 16 persis di depan adiknya Alex Marquez kala itu. Dan hanya dalam lima lap, Marquez berhasil membuat dirinya bangkit dari P16 ke P10 dan menorehkan laptime hampir satu detik lebih cepat daripada kebanyakan pembalap.

Sobat bisa lihat di grafik antara lap ke 11 sampai ke 12 dimana laptime Marc Marquez sangat menggila. Jauh lebih cepat dari Fabio Quartararo saat itu. Komentator MotoGP Dorna sudah mulai melakukan interpolasi bahwa Marc bisa tembus podium dan bahkan mendekati Fabio jika terus konsisten dengan laptime di lap ke 11 tersebut. Satu persatu pembalap dilahap dengan mudah. TMCBlog nggak bisa ngebayangin kagetnya Rossi, Miller, dan Dovi ketika mereka tahu di-overtake oleh Marc Marquez. Sampai saat ini belum ada impresi mereka terhadap hal ini.

.

Namun TMCBlog yakin siapapun mereka lovers, hatters akan bilang bahwa apa yang dilakukan Marc ini jelas luar biasa sampai akhirnya High-side di tikungan ke kiri T3 saat berada di kecepatan 150 km/jam membubarkan potensi podium dan mungkin potensi salah satu podium terbaik Marc Marquez dalam karirnya setelah comeback dari P16. Buat TMCBlog Man Of The race pada race kali ini memang Marc Marquez. Ia akan menjalani operasi hari senin ini dan belum ada perkiraan kapan bisa kembali race. Perkiraan awal TMCBlog, masa recovery-nya akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibanding cidera yang dialami Dovizioso pekan lalu.

Minggu depan race akan kembali dilangsungkan di Jerez. Menarik untuk disimak seperti apa update yang akan dilakukan Vinales. Apakah akhirnya ia akan nyerah dan mengikuti riset Fabio Quartararo? Atau tetap menggunakan risetnya dengan beberapa perubahan setup? Apa evaluasi yang akan dilakukan Miller dan tentunya Dovizioso ? Aahhh jadi nggak sabar nunggu hari sabtu, kita akan bahas kembali secara lisan dari studio Trans7 nanti sob. Silahkan dikunyah kunyah. .

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

141 COMMENTS

  1. “Menjadi pembalap Satelit/ Independen yamaha pertama yang menjuarai Race semenjak kemenangan Garry Mc Coy di Valencia tahun 2020,”

    mohon dikoreksi wak

    • 1 DNF = 5 kali juara. sekarang udah pasti 2 DNF, harus 10 kali juara di sisa 11 race. seri ke 3 anggap belum 100% sehat jado race 4-13 harus juara terus.
      hubungan Ducati dengan Dovi lagi buruk, jagoan Suzuki cidera.
      2020 sirkuit Eropa semua menguntungkan yamaha. FQ lagi on fire..kalau gak jurdun juga ya tunggu 2030 mungkin

  2. Sellamat buat fabio
    Man of the match tetep MM93
    Yamah & ducati berebut title contender.honda udah ngibarin bendera putih.karena race cuma sedikit.mungkin bisa ngambil bautista buat sementara gantiin markes.

    • Marc markues bicara :

      “Saya tidak mendorong terlalu keras pada saat itu, saya kehilangan bagian depan dan kemudian kaki saya terlepas dari sandaran kaki, jadi roda depan membuat sedikit lompatan, untungnya pada titik yang sangat lambat.”

      • bagus titiknya lambat klo lambat aja tulang humerus yg remuk,,,
        kalo titiknya kencang waduh ga kebayang yg remuk….

  3. untuk rossi sepertinya memang coba jangan bawa timnya ke petronas….siapa tau tim dari petronas lebih tau apa yg diinginkan rossi….jangan itu itu lg yg dibawa di timnya nanti…
    mungkin memang sekilas jahat sudah nemenin sekian lama trus ga dibawa,,,,datuk razlan bener banget disini…dia juga pasti mau rossi bisa juara lg…siapa tau dengan rossi ada perubahan tim mekaniknya bisa membuat perubahan besar

  4. apa yang dilakukan marc kemarin sangat luar biasa

    tetapi ada resiko yg harus diambil utk itu semua, kita pasti tau dgn performa seperti kemarin artinya marc betul betul harus menekan motor dan ban sampai melebihi limitnya.. dengan skillnya dia mampu melakukan itu tapi sayang motor dan ban jg ada “batas kesabaran” sebelum akhirnya ban “naik pitam” dan melempar marc

    • setuju skill marc melebihi kemampuan motor dan bannya yang punya limit sendiri, memang ban michelin belum habis namun jika terus diperkosa secara hardcore puluhan lap begitu ya pasti akan mengalami overheating yang membuat suhu ban berada diatas suhu kinerja optimalnya sehingga kehilangan grip dan terjadilah huge highside

    • Iya setuju, 2 lap sebelum jatuh, sy pikir tindakan nya luar biasa, tapi sy pikir juga his talent outweigh law of physics. Physic has limits,…than he crashed down.

      Unfortunately, patahnya di midshaft humerus, 18% menyebabkan cidera radialis nerve, pemulihannya lama untuk saraf, dan mgkn bisa jadi cacat. Dia akan kesulitan extensi wrist, yg dibutuhkan saat nge-gas.

      Seandainya pulih total, bakale sulit presisi nge-gasnya

      Emane.
      His talent outweigh the law of nature.

  5. Dengan pilihan ban depan Hard justru Quartararo tidak mirip Lorenzo , mungkin bisa diblang versi upgrade JL karena dari teknik Late Breaking Quartararo lebih baik

    Justru sepertinya orang2 di Team Yamaha Factory yg belum move on dengan kesuksesan JL, dengan dipilihnya ban depan soft sepertinya mereka berharap strategi itu bisa sesukses seperti jaman Lorenzo dulu

    • Fabio juga lebih sering crash sendiri. Tidak sekonsisten Lorenzo.

      Tapi tetap menurut gw Marc push diawal yg bikin Fabio juara. Kalo Marc nunggu ban Vinales habis baru attack kayak pasca nyaris crash, Fabio ga punya kesempatan.

      Di Sepang Vinales kebantu Miller yg duel ama Marc di awal.

      Jerez ini Fabio kebantu ama Vinales.

      Yang paling solider tetap Rossi. Mau DNF bareng Marc

      Alex Rins kayaknya bakal jadi sohib Vinales…. Wkwkwkwkwk

    • Jorge Lorenzo mmg bukan tipe late brake kyk Rossi (sesama tim tp beda style n setup). Makanya ban dpn Lorenzo cenderung soft krn klo soft dipaksa late brake bs cepet hbs. Dia tipe pembalap yg ngerem lbh awal n mempersiapkan gaya butter n hammernya utk masuk tikungan. Gue lupa siapa yg blg wkt itu. Kyknya si Kucluk wkt di Yamaha Tech 3.

    • Gelar tahun ini pasti lepas dari Marc kalo liat dari cederanya, kecuali kalo dia bisa sembuh lebih cepet dan balapannya edan lagi.
      Tinggal Hodna yang pusing ngandelin siapa lagi deh

    • 1 DNF = 5 kali juara. sekarang udah pasti 2 DNF, harus 10 kali juara di sisa 11 race. seri ke 3 anggap belum 100% sehat.. hubungan Ducati dengan Dovi lagi buruk, jagoan Suzuki cidera.
      2020 sirkuit Eropa semua menguntungkan yamaha. FQ lagi on fire..kalau gak jurdun juga ya tunggu 2030 mungkin

  6. Kalo miler masih belum menurut gw. Karna Miller sering setiap di depan top 3 ehhh diakhir sering banget gagal podium. Bukan kandidat jurdun strateginya kurang.

    Kalo kata gw Dovi yang bakal jurdun.

    • Gue pegang Dovi juga buat jurdun tahun ini, alasannya kalau berkaca dari tahun sebelumnya Dovi performanya cukup konsisten (meskipun tahun lalu sedikit menang) dan kalau gak lagi apes jarang banget buat kesalahan, apalagi gue yakin Dovi motivasi balapnya cukup tinggi secara sampai sekarang belum teken kontrak sama Ducati dan gue rasah Dovi bakal kasih pembuktian ke Ducati bahwa dia layak dapat apa yang dia inginkan, juga motivasi dari pembalap Ducati yang lain yang makin jago bawa motor bahkan di depan Dovi(meski gak konsisten mereka), tentunya Dovi juga gak mau kalah dan harus kasih pembuktian…
      Kalau FQ jadi juara agak ragu, karena menurut gue meskipun performa tahun lalu bagus tapi FQ masih kurang konsisten dan beberapa kali membuat kesalahan, mungkin seiring berjalannya waktu akan merubah FQ menjadi rider yang makin matang, dan akan merubah persepsi gue tentang dia…
      Bisa juga Marquez juara, tapi tentunya Marc Marquez(kalau segera sembuh) bukan Alex marquez…
      Chaaakksss

      • Justru Dovi yg gak konsisten di 2019. Dia masih punya mindset trek Ducati or non-Ducati. Gak seperti F1/4 yg gak peduli tentang itu. Naluri F1/4 terhadap motornya sangat kuat, mirip Marquez, sehingga berani ngepush lebih dibanding yg lain. Secara emosi juga nampak lebih matang dibanding Marquez. Dari tahun lalu, nampak F1/4 hampir seperti gabungan Marquez & Lorenzo.

    • Tapi musim ini masih riskan jg sih,jika ada kru yg terkena covid-19 lalu baru diketahui setelah kontak dgn banyak orang yg bekerja di Paddock,bisa aja selain ditunda jg terancam dibatalkan keseluruhan musim ini
      .
      Kecuali jika serinya yg diselenggarakan sudah tercapai lebih dr setengah yg direncanakan mungkin pemenangnya masih bisa ditentukan
      .
      Pokoknya musim ini akan jadi musim paling aneh,dan banyak yg ga pasti

    • Setuju sama nenk hokya hokya…kalo didelok delok…fabio sudah bagus secara mental dan skill…siap jadi jurdun di tahun ini…saya fans HRC…

  7. Marq berhak jadi man of the race kalo dia berhasil FINISH dengan atau tanpa podium. Maksudnya gini, yang dilakukan marq memang spektakuler, tapi kita semua tau gak ada gunanya nyalip dari belakang sampe depan kalo ujung2nya ndlosor.

    Balap motogp bukan cuma ngegas, nyalip, ngegas, nyalip aja. Karena kita tau ngegas nyalip doang tanpa tau limit ban dan motor cuma akan berakhir ndlosor.

    Tahun 2019 lalu Marq berhak menyandang Juara Motogp karena memang dia membuktikan sendiri bagaimana dia memanage cara balapnya di tiap race. Tapi jelas bahwa khusus race awal motogp 2020 ini, Marq ngga bs menunjukan cara balap yg managable spt yg dia lakukan musim lalu.

    Nope, He’s not the man of the race.

  8. Syukurlah Yamaha punya jagoan yg lebih bernyali buat menyaingi Marquez kayaknya lebih sabaran dari pada MV atau yg kemarin markirirn motor di pager yg sepertinya sudah habissss???

  9. Whatever… Terlepas dr smua faktor yg terjadi, klo dliat dr segi bisnis hiburan peran MM td malem sgt vital utk menggugah penikmat balap motor, yg tadinya 2 meter d depan tv jd 1 meter d depan tv

    • udah jangan baper..justru dikomentar ada bumbu komedi jadi penarik minat baca artikel dan baca komen2 nya…biar ga terlalu serius

      • Istilah2 konyol lahir dari mbah MoDhar, petruk, udin, pak bambang…dkk dedengkot komentator duo blog indomaret-alfamart

        Komentator datang dan pergi silih berganti tapi hanya mbah DharMo yg masih eksis setia

    • @ KedapKedip di sini tidak ada yang di banned, yang ada hanya dikarungin . . itu saja 😀

      Catet yaa….

    • Wadaw dibalas yg punya warung….

      10 tahun jd SR n jarang komen…. Eh baru skrg dibls langsung

      Maturnuwun Mas Taufik semoga cepat menggeser primetime nya Mr Joni Lono

  10. Sensasinya Luar biasa melihat perjuangan dari P+17 bisa sampe p 3, sayang nya ga sabaran buat nyalip MV, gws MM tontonan yang sangat seru

  11. Soal vinales, emang ga pernah yakin sama ini pembalap. Dari awal masuk yamaha bagusnya kaya angot2an, bukan tipe fighter/pembalap yang berani ambil resiko. Bukan juga pembalap yang bisa menutupi kekurangan motor.
    Saat ini pembalap terbaik (dari segala aspek) tetep markes. Quartararo bagus tapi masih banyak yang perlu di buktikan.

    • Dan saya setuju kalo tahun 2022 YFR cari pengganti Vinales untuk pelapis F1/4.
      Maybe Luca Marini, maybe Jorge Martin, Maybe Oliviera , Maybe talenta yg mirip mirip F1/4 atau Jorge lagi? Biar Datuk Razali yg cari talenta tsb.
      Petronas semacam pintu masuk talenta semacam F1/4 dan Datuk Razali yg jeli soal ini.
      Tapi yg jelas bukan Morbidelli.

  12. Sudah kuduga, FQ memang spesial. Jadi makin seru nonton moto GP krn marq akhirnya ada lawan sepadan!!!!

    Konsisten yakk FQ!

  13. Saya mau urun pendapat, Apa yg dilakukan MM luar biasa,pembalap fighter tanpa mikir resiko dalam hal ini balapan skejul mepet dan ban yg sudah habis pke push saat melebar dan kejar pembalap top 5. Fabio bener sekali sudah plek gaya butter hummer JL99,terlihat dr gaya menjepit tangki dgn kaki utk arahin motor siap speedcorner. Soal MV salah pilih ban dpn soft,percaya dgn holeshoot bs tancap gas dilap awal tryt performa fabio n MM bisa jabanin speed dekatin dia hingga hrs nahan diri overlimit ngejar fabio. Yg jd pertanyaan morbido apakah bnr pke M1 2019,klo iya hebat jg pace beberapa lap akhir sbelum hmpir nubruk bagnaiya. Dia dewasa push saat lap akhir.

    • Yamaha tidak membagi motornya menjadi 2020-2019 tetapi spek A dan spek B, motor yang dipakai morbi itu spek B. Untuk kasus nubruk itu menurut saya salah Miller yang telat mengambil defensive racing line, jadinya Miller yang menabrak morbi saat dia udah masuk jalur

  14. FQ mmg the next Lorenzo, dgn tambahan bbrp update,
    liat aja kalo udh didepan kyknya nyaman bgt dia,, tapi kelemahan Lorenzo di Yamaha bukannya dia ga bisa fight intens ya ? apakah itu juga ada didalam diri FQ ?

  15. akhirnya, saya bisa menikmati kata demi kata, paragraf demi paragraf, mamandang lama gambar cacing tawuran.
    sampek paragraf terakhir baliklagi ke gambar cacing, dibaca lagi kalimat2 nya…

    ahhh…
    minggu depan masih ada lagi,,

  16. Wak haji sekarang udah gak bikin artikel Moto2 lagi kah?
    Menurut saya moto2 juga gak kalah seru sama MotoGP kalau pas saling overtake tentunya…

    • Syahrin cepet juga adaptasi dgn Triumph,start dr belasan bisa finish posisi 5

      Tapi dukung tetsuta Nagabonar aja lah tahun ini

      ✊”Nippon pemimpin Asia,Nippon pelindung Asia,Nippon cahaya Asia” lha

        • Era sekarang bukan murni bakat, tapi sponsor dan kebutuhan penyelenggara. Udah masuk usia pensiun aja masih biss masuk motogp karena sponsor (Luthi), ato mental bajing loncat sampe dicariin tim (Zarco). Dulu era 90an mah tim2 berebut pembalap muda, sekarang tua muda ga masalah selama memenuhi syarat sponsor dan kriteria penyelenggara. Gw yakin kalo aja Hendriansyah belum pensiun dan masih aktif ARRC aja pasti ditarik ke moto2 dan sekarang mungkin udah di Avintia wkwkwkwk. Sayangnya Hendri pola pikirnya kaya pns, hidup mapan waktunya pensiun.

        • Kenapa gw kasih contoh Hendriansyah? Karena dari dulu Dorna selalu butuh pembalap Indonesia buat ngisi grid bahkan Doni dan Topan sempet dijanjiin 1 slot motogp asal konsisten di zona poin. Hendri naik R6 karbu aja bisa menang di MacauGP Isle of Man nya Asia, secara mental dan skill bagus. Cuma orientasi pribadi dia kurang, selalu merasa cukup, nrimo paringane gusti. Mboten ngoyo

  17. Gila gilaan sih, padahal itu ban sempet masuk gravel yg pasti ada kerusakan entah cuil atau apa di permukaannya tapi masih bs digeber ampe segitunya

    GWS Markus,rins,dan papa crut

  18. Rossi sprti y udh lelah juga, di salip marc dia malah noleh dan gk berusaha ngejar lg, dan akhirnya markirin m1 nya, tp smoga dia bangkit nnti d petronas minimal disuguhi pertarungan ala rossi walau bukan di barisan depan atau malah dia masih mampu bertempur di barisan depan, Smoga aj…

    • Rossi ibarat singa hidup segan mati tak mau. Balapan udah segan karena ga sanggup kompetitif, tapi pensiun juga segen karena takut ‘sepi’ dari hingar bingar popularitasnya. Kalo menurut gw sih sejak gabung Ducati Rossi udah masuk usia pensiun, terbukti naik Desmo GP11 yg di tangan Stoner masih papan atas tiba2 jadi papan tengah, cuma publik kala itu terlalu nyalahin Ducati tanpa menyadari Rossi mulai tumpul. Tepatnya setelah patah kaki 2010, Rossi udah bukan Rossi yg sebenarnya.

      • Ane curiga ada intervensi dari Dorna, secara kekuatan brandingnya si Rossi ini masih luar biasa walaupun sudah menurun. Ramalan ane, kalo Rossi pensiun nanti yg nonton motoGP tinggal fans nya Marquez dan para antusias motor saja. Seperti WSBK. Tapi mungkin lebih mending dikit.

    • makanya itu sesuai yg kubilang dulu2 seharusnya rossi pensiun di 2017, maka zarco naik gantikan tempatnya. disitulah puncak penampilan terakhirnya, stlh itu down pelan2 kalo kata JB vale tergelincir di lereng curam…

  19. Wak mau tanya, kemaren pas race Yamaha pake holeshot device gak?
    Kalau pakai kok kaya gak pengaruh signifikan, malah kayaknya Ducati kemaren yang startnya lebih bagus…
    Mungkin ada yang bisa jawab?

  20. Yg kelewat sebenarnya ban soft belakang wak. kmrn fokus ban depan hard terus, lupa bahwa ban belakang soft udah digeber terus ama marc, beda ama quartararo yg bisa atur kapan push kapan slow karena sendirian di depan. Terlepas dari apa marc terlalu nafsu n kecepetan open gas,menurut saya ban belakang sudah terlalu dipush

  21. Kayaknya bagian bahu sekitar tulang selangka,lengan,dan tulang kering harus ada semacam airbag juga deh karena selalu bagian situ yg selalu cedera parah kalo crash

    Entar kalo airbag-nya ngembang semua jadi kayak maskot Michelin, wkwkwk

    • Saya malah kasian sama Alberto Puig harus mondar mandir dr depan (Row
      Mark Marques) menuju ke belakang (Row Alex Marquez), sbelum race terliat dia kasih saran ke Alex dan jauh juga tuh jalannya dr Row Mark Marquez.

      • eh lupa ding sorry .. g tahu ada ap g bapaknya si Marq kmarin .. kebanyakan nnton Motogp Classic sebelum seri Jerez kmarin jadinya kya bapaknya msih nnton dia kmarin ?

  22. Kemarin marc marquez keliatan panik, padahal sepanjang race weekend dia termasuk yg tercepat. Entah apa yang kurang beres, apa benar dia masih menggunakan motor tahun lalu?
    Kalaupun dia tahu bahwa tidak bisa mengalahkan fabio dan maveric kemarin, kenapa harus sepanik itu?
    Apa benar ban baru dari michelin yang otomatis menghilangkan masalah spinnig yamaha dan suzuki sudah membuat marc marquez panik?

    Yang jelas ada keanehan dengan kondisi mentalnya, ada yang tahu sebabnya?

    • Panik karena Jerez 2 kali, praktis motor dia bakal kalah 2 kali. Belum lagi Brno, Spielberg, dan Valencia yg jg sirkuit empuk buat Yamaha dan khusus Spielberg Ducati. Marquez kalo banyak orang di paddock keliatan sangat tertekan karena dia sangat sadar kondisi 2020 menyulitkan dia, makanya dia berusaha push di Jerez karena kalo Jerez kalah kans juara dunia auto menipis. Sekarang malah hilang gw rasa.

    • Ada analisa Mark kurang yakin sama motornya, tapi itu kadang menipu di race malah kenceng dan menang. Tapi semenjak dia melebar di lap 7 masalah itu baru terasa beneran. Tumben tumbennya tikungan cepat seperti di lap tujuh tsb gak bisa di eksekusi oleh Mark.
      Intinya RCV nya gak bisa dipush lebih dari 100% seperti biasanya.

  23. Kelima? Sekali aja ga pernah. Emang ya orang bodoh kalau kalah argumen jadi ngehalu. Btw tumben ga pake oncom ato conrod?

  24. Feeling saya GasPol Espargaro sanggup rebut Podium seandainya kemaren pake motornya A. Marquez
    alasannya: melihat performa Marc sepertinya RC213V memiliki potensi lebih mumpuni dari RC16. dan Konsistensi GasPol Espargaro yang sanggup jabanin M1nya Morbi dan Desmonya Dovi Feeling ane sanggup lah buat rebutan podium. hehehe
    just Feeling

    • Ga yakin gw. Justru RC16 lebih jinak makanya Pol seolah ‘hebat’ padahal mah biasa aja. Ya memang udah sampe sono kemampuan KTM, motor nearly 5 besar, bentar lagi jadi motor papan atas. Taruhan ama gw taun depan Pol Espargaro bakal biasa aja, paling cuma sesekali rebutan podium 3.

  25. WKWKWK HRC HANCUR,EFEK MOTOR MARQUEZ SENTRIS,EMANG RIDER LAIN SANGGUP PEGANG TU MOTOR,LIHAT NOH EFEKNYA MARQ CEDERA

  26. HRC kena batunya, resiko terbesar dari strategi marquez sentris ala HRC kini beneran terjadi, sama seperti ducati kala mengandalkan bakat stoner, selanjutnya yang menarik justru langkah apa yang akan diambil HRC dalam menghadapi situasi ini, mengingat cal juga akan menjalani operasi dalam waktu dekat

  27. Keputusan bagus yamaha tidak menyatukan vabio dan rossi dalam satu tim, bisa rusak karir fabio kalau satu tim dengan rossi

  28. Wkwkk Fans marquez kena karma pada sorak2 pas Rossi M1 nya Mogok selang neberapa lap Di smckdown Rcv kasian deh luu wkwk

  29. Bahkan tanpa Marquez pun di kejuaraan dunia, saya yakin Rossi gak akan jd juara dunia krn sdh melempem.
    Saatnya era Quartararo..

  30. gue harus turun tangan menjelaskan, era GP500 belum mengenal istilah tim satelite. Yang ada hanya tim factory dan tim privateer. Istilah tim satelite baru ada setelah era 4 tak (MOTOGP). DIsebut tim satelite (bayangan) karena tim ini dibentuk dan ditunjuk langsung oleh pabrikan untuk membantu pengembangan mesin 4tak yang pada saat itu dalam masa peralihan dari mesin 2 tak ke mesin 4tak.

    Nastro azzuro bukanlah tim satelite, tapi disebut tim factory 2. Tim yang dibentuk khusus oleh HRC untuk menampung talenta sang lejen kuning, karena tim factory repsol sudah penuh. Semua mekanik termasuk jeremy burges dan bahkan motor pertama si rossa, adalah warisan pembalap utama mereka mick doohan.

    kita bisa liat walaupun tim rossa nastro azzuro, tapi masih ada brand repsol YPF difairing bawah motornya.

    Semoga paham, dan jangan ada lagi yang nyebut tim satelite di era GP500 2 tak

    • Sepemikiran, ga cuma pembalapnya…dari tekhnisinya pun mereka semua tau duet RC213v dan Marc itu sangat merontokan mental mereka saat ini, Marc memang tidak juara tapi mereka bekerja berdasarkan data, jadi kemenangan pada musim ini saat Marc tidak hadir di track blm bisa memberikan arti motor mereka sudah baik2 saja! Tapi kembali menang is winner…apapun itu!
      Ngeri!!!

  31. Era baru motogp ga lama lagi brubah. Liat lah pasti fabio bisa ganti posisi marquez. Bisa di lihat video marquez crash gara2 dibelakang fabio di sepang sma jerez barusan

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP