Friday, 22 November 2024

Satu Kasus COVID-19 Di MotoGP terdeteksi

TMCBLOG.com – Satu Kasus COVID-19 Di MotoGP Terdeteksi dan Kegiatan MotoGP tetap dilangsungkan setelah Dilakukan Isolasi menurut protokol terhadap kasus ini. Setelah lebih dari 5.500 tes dilakukan pada semua personel paddock sebelum mereka menghadiri GP Spanyol, Andalusia, dan Ceko, satu orang di paddock Kejuaraan Dunia FIM MotoGP dinyatakan positif Covid-19. Orang tersebut adalah anggota tim Dorna Sports ( rumornya Pekerja TV Dorna ) dan tidak menunjukkan gejala.

Menyusul hasil positif yang tiba pada Sabtu pagi, orang tersebut segera diinformasikan dan diisolasi di hotel mereka. Tes lebih lanjut kemudian dilakukan untuk mengkonfirmasi hasilnya. Tes kedua ini juga terbukti positif dan karena itu anggota staf dan semua kontak dekat akan tetap terisolasi. Otoritas kesehatan setempat sekarang akan memutuskan durasi isolasi diri yang harus mereka lakukan.

Motorsport.com – Gambar hanyalah Ilustrasi

Sebagai tindakan pencegahan, MotoGP telah mengambil keputusan untuk menguji siapa pun yang melakukan kontak sekunder dengan individu tersebut dan masing-masing dari mereka yang ditest memberikan hasil negatif. Banyak pertanyaan ke tmcblog, apakah dengan terdeteksinya Satu kasus ini motoGP akan berhenti? Jawabannya Tidak karena Dorna selaku promotor sudah menyiapkan protokol untuk melakukan isolasi dilanjutkan proses medis lanjutan kepada yang terpapar sehingga gelaran Bisa terus berjalan.

Based on Dorna Info

38 COMMENTS

  1. semalem lihat kolega wak taufik di trans7 bicaranya terbata2 gt krn terpana melihat kegantengan wak taufik,,hi gmna nich wak head to head sm maria vania? plus minus dari data yg tlh wak haji kumpulkan..hee

    • Kalo menurit gw Maria Vania biasa banget. Cantik karna permak, karna make up, rambut dipermak, dada implan. Trus juga ga natural gayanya dibuat-buat. Kalo dari segi membawakan acara ga bagus buat seorang pembawa acara di TV dan kurang pintar.

      Lebih cantikan tante Lucy Wiryono, cantik alami. Tante Lucy pinter bawakan acara bagus. Buat gw sebagai penikmat acara TV. Yang terpenting presenter itu pintar dan bagus dalam membawakan acara. Umur cuma angka. Mau om-om kek mau tante-tante kek. No banget gw sama Maria Vania. Tapi gw biasa nonton dari Fox sport. Ga tau juga si Maria masih siaran pa ga. Cuma nonton kualifikasi yang bawakan acara wak haji, itu juga ga setiap kualifikasi gw nonton di Trans7.

      Wak haji hebat seorang penulis blog bisa jadi pembaawa acara TV!!

  2. Corona belum ilang juga. Ya Tuhan semoga segera hilang. Amin.

    Kayanya MotoGP ini walau riders kena Corana tetap lanjut ya. F1 aja drivernya yang kena tetap lanjut.

    Gw masih bingung nih. Dorna TV ini maksudnya bukan TV channel kan? Itu kaya Dorna TV yang menshoot saat race baru dia jual siarannya saat race itu kepada Fox TV, BT sport dan Sky TV. Kaya gitu bukan sih?

    Sama satu lagi yang masih gw bingung. Menurut gw Dorna ini seperti promotor musik katakanlah Adrie Subono. Nah MotoGP itu seperti artis penyanyi yg didatangkan dan tiket konser itu seperti tiket MotoGP bener gitu ga sih?

  3. Di F1 malah drivernya yang positif covid = sergio perez.
    Doi langsung kena auto dns setidaknya 3 seri balap.
    Penggantinya hulkenberg, yang bikin kejutan start dari urutan 3 sore nanti.

  4. Kirain kalo ada yg positif bakal langsung dibubarin. Etapi ntar rugi dong, lanjoooottt. Aga aneh sih di wss300 ada tim yg didiskualifikasi cuma karena pas abis jam makan siang mereka nongkrong tanpa masker dan balik ke paddock lupa make masker, eh ini yg jelas2 positif malah tetep lanjut. Yaaaa kapitalis. Rider macam Pedrosa, Lorenzo, Marquez sampe jatuh bangun jg cuma dijadii sapi perahan hiburan mereka sebenernya.

    • Jujur aja kalo lu pernah ngekru salah satu tim biarpun tim cere dan cuma wildcard, lu bakal langsung sadar Dorna adalah ‘institusi’ paling memuakkan. Jgn kata Dorna deh, balap nasional jg sama aja. Kita yg terlibat didalamnya ga lebih dari sekedar semut pekerja. Lu mati disana kek, orang dalem ga bakal ada yg peduli. Paling cuma say something in front of camera doang biar seolah ada empati, padahal aslinya mereka cuma peduli penghasilan sendiri. Gw udah sadar hal ini sejak menginjakkan kaki pertama di Irlandia 2005, kemudian 2007 sampe 2009 akhir di Swedia tapi beberapa minggu sekali pindah2 negara. Beda banget iklim balap ‘nasional’ di Eropa sama ‘dunia’. Di level regional masih ada kekeluargaan, tapi di ‘dunia’ kita semua murni semut pekerja. 1 hal yg bikin kita semua mau bertahan dan sudi jadi sapi perah adalah kecintaan kita sendiri ke olahraganya, yg pembalap murni karena suka naik motor balap, ga naik badan gatel, yg mekanik murni karena menikmati setiap part yg disentuh dan kebersamaan sebelum, saat, dan setelah event.

    • jadi ingat pas meninggalnya shoya tomizawa dulu, biarpun ada pembalap yang terkapar di lintasan, balapan tetap berjalan terus, gw sampe bengong sambil mbatin ga ada red flag nih? wtf

      • Luis Salom meninggal jg sirkus masih diterusin. Kalo bener punya empati dan kemanusiaan diatas segalanya ga mentingin duit mah harusnya break ato minimal race dipersingkat. Lorenzo disuruh pensiun, Abraham dizalimi, Zarco yg ga ada akhlak dikekep. Semua demi tongtonan, cuan.

    • Wow 2005 udh ke Eropa, keren kmu mas ganti cangkir. Seandainya suatu saat bs kerja dan tinggal sebentar disana.
      Yah, jadi bani andai.

      • Sangat bisa, kalo lu mau cari aja peluangnya. Banyak kok. Kebanyakan orang sini kan ga mau riset sama peluang wkwkwk yg penting sempetin sehari mininal 10 menit cari info apapun tentang kerja/sekolah di Eropa, ga nyampe 3 bulan jg pasti dapet gambaran dan petunjuk kok.

    • dulu di tahun 90-an, balapan macam F1 dan Grand Prix (sekarang MotoGP) kan juga disebut circus. karena cara berbisnis mereka yg memang mirip sirkus.

  5. Komisi nya gede.. indo akan makin banyak positip…kayak ga warga+62 aje…

    Warga nolak di makamkan protokol itu bukti di balik yg sya sebut.. media mah tetep aja ngomongnya melanggar protokol

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP