Saturday, 21 December 2024

Analisis pasca race MotoGP Brno 2020 . . Pembuktian dari Dani Effect !

TMCBLOG.com – Tanpa gembar gembor sebelumnya, akhirnya KTM bisa berbicara banyak pada gelaran MotoGP Brno 2020 ini. Yap Big Picturenya memang sosok pembalap Afrika Selatan-Brad Binder yang secara mengejutkan bisa meninggalkan lawan-lawannya di track dengan jarak finish yang cukup menganga dan akhirnya merengkuh kemenangan Grand Prix (lintas kelas) yang ke 16 semenjak debut pertamanya di GP Indianapolis dengan membawa motor kelas capung GP125 di tahun 2011. Yap itu Big Picturenya, namun sobat bisa melihat variabel variabel lainnya yang menunjukan bahwa memang KTM RC16 secara umum beringas di Brno ini. Pol Espargaro sebelum crash itu menorehkan pace yang sangat kencang dan punya potensi membawa KTM meraih dobel podium di race Brno ini. Dan bahkan sang dokter gigi, Miguel Oliveira di bawah bendera team satelit dengan full factory support Tech3 hadir mengkilap dengan finish di posisi 6 persis di depan Quartararo juara dua kali berturut-turut awal musim yang juga masih memimpin championship sementara ini. Transformasi apa yang dialami oleh Binder dan KTM?

5 Detik. Perlu cubit pipi dulu buat TMCBlog untuk bisa yakin bahwa hal ini bukanlah terjadi dalam sebuah mimpi. Gap menganga 5 detik dilakukan oleh seorang Rookie dengan motor yang notabenenya baru berusia jalan 4 tahun mengalahkan motor-motor yang memiliki perjalanan sejarah riset dan development yang jauh lebih fantastis dan jauh lebih lama. Memang sih trend ke-radikal-an dan ke-garang-an Brad Binder sudah mulai terlihat naik semenjak seri pertama di Jerez yang lalu. Dimulai dari finish posisi 13 di debut pertamanya Jerez 1, persis saat hadir di hari pertama di GP Andalucia dengan trek yang sama, Binder langsung bisa membelalakan mata penyuka MotoGP dengan hadir di posisi 3 tercepat FP1 pada hari jumatnya walaupun ditutup dengan crash pada race day.

Kalau kita hanya melihat race weekend Brno ini semenjak FP1, pasti akan bingung kenapa KTM dan pembalap-pembalapnya begitu santai dan terlihat nyaman di sirkuit Masaryk ini. Sirkuit ini adalah benar sebuah sirkuit yang tercatat sudah lama tidak dilakukan resurfacing aspal track, sehingga memang dari tahun ketahun, terlepas dari layout dan elevasi permukaan track yang mirip Roller Coaster, namun grip aspal memang menjadi problem. Koefesien friksi dinamisnya ketika bertemu dengan karet ban makin tahun semakin buruk – Walaupun untuk tahun ini Michelin sudah memperbaiki karet. Itu belum aspek beberapa titik titik Bumpy, bahkan pasca race seorang Quartararo berani bilang bahwa sirkuit Brno ini layaknya sebuah sirkuit Motocross. “Setiap kali kami datang ke Brno, situasinya aneh. Ini trek yang bagus tetapi setiap tahun aspal semakin buruk. Kami berkendara di trek motorcross!” Begitu kata F1/4 . . wahh Motocross? Pantesan KTM yang menang . . Mereka kan Jago banget di Motocross ? #eh #savage

Kendala trek yang sudah lama tidak di update aspalnya memang berat, namun pada dasarnya bukan Quartararo sendiri yang merasakannya, namun semua pembalap dan pabrikan termasuk KTM. Namun ada benarnya juga bahwa KTM secara umum dipermudah dengan diperbolehkannya mereka melakukan test. Yes tanggal 10-11 Juli 2020 KTM melakukan dua hari test privat di sirkuit Brno dengan super test rider Dani pedrosa di atas motor RC16. Diperkirakan dengan jarak kira-kira satu bulan itu hasil dari pengetesan minimal KTM tahu mapping setup seperti apa yang paling baik dilakukan di Brno ini dan yang terpenting adalah opsi ban apa yang paling baik di pakai saat race. Di Brno yang minim grip ini, Fabio Quartararo saja sampai urun opini mengenai hal ini. “Jadi saya pikir sebelum memulai akhir pekan, mereka [KTM] sudah tahu ban mana yang paling cocok untuk balapan dan Michelin saya pikir membawa ban yang benar sejak mereka melakukan tes. Jadi mereka sudah memiliki banyak pengalaman sebelum Grand Prix. Sejujurnya, menurut saya KTM adalah yang terkuat akhir pekan ini. Seperti yang saya katakan mereka melakukan banyak tes, juga Michelin percaya itu adalah ban terbaik. Tentu saja, itu ban terbaik untuk mereka!” . . Apa benar begitu? Apakah akurat seperti opini Quartararo di atas? Mudah cara cross check-nya sob. Cek aja pilihan ban pembalap KTM semenjak FP1 sampai warm-up.

Penggunaan Kombinasi ban Slick Jumat-Ahad MotoGP Brno 2020

FP1 FP2 FP3 FP4 Warm Up Race
Binder S-M M-S, H-S M-S, H-M H-M, H-S H-M H-M
Pol S-M M-H, M-S M-S, H-S H-M H-M H-M
Oliviera M-M M-M,H-H,H-S H-M H-M H-M H-M
Lecuona S-M M-M, H-H, H-S M-S, H-S H-M H-M H-M

 

Secara umum ada dua sesi yang krusial untuk pemilihan ban yakni FP2 dan FP4 dimana waktunya mirip-mirip penyelenggaraan race (jam 14:00) di siang menuju sore hari terlihat memang walau di FP2 masih terlihat banyak kegamangan dan terlihat random, namun di FP4 terlihat hasil risetnya sudah mengerucut ke Hard-Medium sampai akhirnya semua pembalap KTM sudah menggunakan Hard-Medium di sesi warm-up. Jadi kalo menurut opini TMCBlog opini Fabio di atas tidak juga terlalu akurat karena jika KTM sudah tahu ban apa yang akan mereka pakai pada race jam 14 sudah tentu di sesi FP1 semua pembalap KTM sudah pakai kombinasi Hard-Medium semua. Faktanya bahkan tak ada satupun pembalap KTM yang menggunakan Hard-Medium di FP2. Yes data nggak bisa bohong.

Nugie sempat nyeletuk di Twitter bahwa bisa jadi ada kemungkinan diferensiasi strategi kuda besi pacuan yang dilakukan KTM di Grand Prix jadi kunci kesuksesan mereka di Brno yang less grip dan bumpy kayak sirkuit Motocross kalau kata Fabio. Yap, KTM RC16 memang beda sendiri. Sasis dari baja, suspensi pakai WP . . Anti-mainstream banget kan di tengah mayoritas pabrikan lain menggunakan sasis alumunium twin spar plus suspensi Ohlins. Jika kita berkaca pada sesi test terakhir KTM di Brno pada sebulan sebelum Grand Prixnya, kayaknya kecil kemungkinan ada tweak besar-besaran di sektor sasis, namun kalau setup suspensi lebih besar kemungkinannya. Namun yang pasti semua setup ini diperoleh dari proses test. Jadi curang dong KTM punya kesempatan test duluan? Yaaa, nggak usah menang di dry race dalam semusim aja kalo pengen begitu, trus switch ke status konsesi deh :D, mau?

Dani Pedrosa effect

TMCBLOG adalah salah satu yang sangat percaya terhadap sebuah proses. Begitu pula yang terjadi di KTM ini, jelas sebuah ini adalah buah dari proses yang dimulai sejak lama. Bagi TMCBlog salah satu yang menjadi kunci dan titik balik dari progress perkembangan KTM adalah ketika mereka merengkuh ‘durian runtuh’ sosok Dani Pedrosa yang dicampakkan oleh HRC. Sosok rider developer yang walaupun hanya punya satu pengalaman dengan motor berjenis berbeda, namun dia hafal mati sama mesin V4 dan bahkan pernah merasakan sensasi mesin V5 selama satu tahun dengan hasil finish posisi 5 di 2006 itu. Pengetesan di Brno sebulan sebelum race yang dilakukan Dani diperkirakan memang mengambil banyak porsi andil atas kesuksesan besar di GP Bro buat KTM.

Pit Beirer pernah menuturkan “Dani memberikan informasi kepada kami yang sangat presisi mengenai motor, apa yang ia inginkan dan apa yang seharusnya kami lakukan. Saya benar-benar sangat terkejut dengan betapa dalamnya rincian Dani untuk pengembangan motor.” Mike Lietner-KTM yang jelas pernah berada dalam lingkaran terdalam Repsol Honda pernah berkata bahwa proses adaptasi Casey Stoner dan Marc Marquez berlangsung cepat di Repsol Honda karena kemampuan Dani Pedrosa mengembangankan RC213V. ”Orang boleh bicara apapun, namun satu yang jelas: Khususnya mengenai postur dan khususnya mengenai bobot, ia (Pedrosa) harus bekerja sangat presisi untuk bisa kompetitif dengan pembalap lain. Dan ini buat saya adalah sebuah tanda yang positif untuk seorang test rider.“

“Ketika saya bekerja dengannya (Dani), sejarah mencatat beberapa kali pembalap yang lebih kuat, lebih tinggi atau lebih berat menggunakan motor yang ia kembangkan langsung bisa cepat. Jadi tidak butuh bikin motor baru ketika Casey masuk atau ketika Marc masuk. Sesungguhnya mereka memulai dari motor yang dikembangkan oleh Dani.” Jadi ya tidak salah juga saat KTM menang, semua mata tertuju pada sosok super test rider mungil yang hanya memiliki tinggi badan berbeda 1 cm doang sama TMCBlog ini.

Nah sekarang mari kita simak apa yang bisa kita lihat dari sebaran sebanyak 168 data laptime race dari pembalap Top 8 yang secara manual TMCBlog copas dari web motogp.com . jika data laptime di atas kita masukkan jadi satu grafik maka akan diperoleh.

Tentu benar-benar pusing melihat data cacing tawuran laptime Top 8 pembalap MotoGP di brno kemarin. Namun samar-samar sobat bisa melihat grafik Fabio Quartararo memang terlihat menderita mulai lap ke 8 dan lap ke 9. Fabio sendiri mulai hari Jumat sudah merasakan hal ini, sempat menemukan setup solusi di FP4, namun gagal meneruskan apa yang mereka temukan di FP4 di saat race. “Mulai dari tikungan ketiga balapan ketika saya mengalami slide hebat di roda belakang, saya tahu bahwa potensi ban belakang sangat buruk dan sulit dikendalikan.” Begitu kata Fabio saat media debrief via Zoom dengan media termasuk TMCBlog semalam.

In fact, Takaaki Nakagami finish hanya 1 detik dibelakang Fabio Quartararo sendiri mungkin jika bisa geber RC213Vnya dari awal dengan pace yang lebih tinggi, ada kemungkinan bisa melewati The Wounded Diablo. Halah mulai deh bani andai andai hahaha….

Oke bagaimana di Top 3? Jika kita lihat langsung sepertinya ada yang superior dari Morbidelli bisa ngacir segitu jauh mulai dari lap pertama, namun jika dilihat dari grafik, ternyata sebenarnya pace Frankie ya nggak wow wow banget, bahkan pace Binder ternyata memang semenjak lap ke 3 sudah terlihat ngeriii. Konsistensi pace Johann Zarco sedikit lebih fluktuatif di paruh pertama race MotoGP Brno ini. Morbidelli terlihat konsisten. Menarik karena keduanya sama-sama menggunakan mesin ‘tua’, yap mesin dengan desain dari motor 2019.

Namun setelah jumlah Bbm di tangki mulai berkurang pada pertengahan lomba (sekitar lap ke 10) bisa sobat lihat bahwa Johann Zarco mulai melecutkan gas throttelnya. Pace Johann secara umum lebih kencang dari Morbidelli walau tak segila Brad Binder. Sobat bisa juga lihat di lap 14 ada grafik impuls di mana laptime Johann drop saat itu 2:01,398 sampai 2,5 detik lebih lambat dibandingkan rata rata race pacenya. Jika sobat lihat lagi, jarak finish antara Morbidelli dan Johann Zarco adalah 1,2 detik. No wonder, Paolo Ciabatti marah besar kepada keputusan steward yang ia anggap salah dan terasa seperti merampok posisi dua yang seharusnya bisa dimiliki Zarco.

“Saya pikir semua orang bisa mengerti mengapa kami sangat marah, bagi kami itu adalah keputusan yang salah, karena Pol Espargarò melakukan kesalahan. Dia baru saja melewati garis finis dan melihat dari papan sinyal bahwa Zarco sangat dekat dengannya, jadi dia tahu itu. Pol melebar dan Johann membuat lintasan normalnya di posiisd dalam. Saat pembalap melebar, sebelum kembali ke lintasan dia harus melihat, karena dia tidak sendirian di lintasan.”

“Kami tidak dapat memahami apa kesalahan Zarco, dia berada di dalam dan tidak bisa mengerem karena dia sedang miring rebah. Espargarò yang masuk ke dia dan kesalahannya adalah miliknya, seharusnya Pol yang dihukum. Johann menjalani balapan yang hebat dan akan finis di urutan ke-2, hasil yang sangat penting bagi pebalap di balapan ketiganya di Ducati dan untuk tim Avintia. Zarco berhasil naik podium, dan dia pantas mendapatkannya, tetapi posisinya akan meningkat menjadi yang kedua dan kami marah untuk ini. “

“Manajer IRTA hanya mengkomunikasikan hukuman kepada kami, mereka hanyalah pembawa pesan, keputusan dibuat oleh Freddie Spencer dan FIM Stewards. Kami tidak dapat mengajukan banding atas keputusan ini yang bagi kami adalah salah. kami berbicara dengan Race Direction, mereka menjelaskan pendapat mereka, tetapi dari gambar Anda dapat dengan jelas melihat bahwa Espargarò yang melakukan kesalahan, karena dia tidak melihat sebelum kembali memasuki lintasan, sementara Zarco tidak melakukan kesalahan apa pun. Bagi kami itu adalah keputusan yang salah ”.

Yap di luar dari Insiden ini, gelaran MotoGP Brno 2020 menunjukan bahwa MotoGP tetap dinamis dan tetap sangat menarik untuk dilihat walau tanpa Marc Marquez. Patut diperhatikan juga bahwa KTM sebelum ini juga dua minggu yang lalu atau tiga pekan sebelum gelaran MotoGP Austria 2020 telah melakukan test dua hari di Red Bull Ring dengan Dani Pedrosa. Ini adalah rumah mereka, rumah KTM, rumah juga buat Red Bull dan mereka sedang dalam moralitas yang sangat tinggi. Akan kah hegemoni KTM akan terulang lagi di Red Bull Ring?

Sekilas mengenai Brad Binder: Pembalap asal Afrika Selatan ini adalah lulusan Rookie Cup MotoGP Red Bull dan momen terbaiknya di piala kadet itu terjadi di Estoril pada tahun 2011 ketika ia memenangkan balapan dengan selisih 15 detik. Tahun itu ia juga mengendarai motor GP125 pertamanya, sebelum berkompetisi di kejuaraan dunia Moto3 secara full untuk pertama kalinya pada tahun 2012.

Podium pertamanya datang pada tahun 2014, sebelum pindah ke skuad Red Bull KTM Ajo untuk tahun 2015 yang membuatnya menambahkan empat podium lagi. Pada tahun 2016 ia dan tim Ajo tetap bersama meraih kemenangan seri pertama dan dan merebut gelar Moto3 dengan menakjubkan, dan memenangkan kejuaraan di seri Aragon GP.

Binder pindah ke Moto2 dengan tim Red Bull KTM Ajo pada tahun 2017, membalap dengan sasis KTM baru di kelas intermediate ini, tetapi paruh pertama musimnya saat itu dirusak oleh cedera lengan. Dipaksa bersabar saat dia berjuang kembali dengan kekuatan penuh, begitu dia berada di sana, pembalap Afrika Selatan itu mengakhiri musim dengan tiga podium berturut-turut. Pada 2018, Binder tetap bersama Red Bull KTM Ajo dan berhasil mengamankan tiga kemenangan Moto2 pertamanya, finis ketiga di klasemen akhir.

Sasis KTM yang bermasalah membuat salah satu favorit juara ini harus menunggu hingga putaran 8 untuk naik podium di musim Moto2 2019, tetapi penampilan paruh kedua musim Binder sensasional, kehilangan podium hanya tiga kali dalam 12 balapan, memenangkan lima – termasuk tiga seri terakhir balapan. Dan pada akhirnya Binder kehilangan gelar Moto2 dengan selisih tiga poin dari Alex Marquez untuk selanjutnya bertemu kembali dengan Adik dari pembalap fenomenal Marc Marquez ini pindah ke kelas primer dimana Red Bull KTM Factory Racing adalah jalur yang dipakai oleh Brad.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

173 COMMENTS

  1. Semakin seru dg kemenangan KTM ini, tidak terlalu khawatir kehilangan pol espargaro krn brad binder ckup meyakinkan,

    • kalo buat saya wak haji, aga sedikiit aneh ketika ktm milih tes di brno. padahal mereka tau trek ini aspalnya jelek abis, apa gunanya nguji di trek seperti ini. tapi kalo memang disengaja, pasti ada agenda lain termasuk mencoba meraih kemenangan disaat tim lain harus mengkompensasi performa motornya ditrek yg memang sulit ini. sama seperti istilah mencari kesempatan dalam kesempitan.

      dari segi overall motornya sendiri menurut saya ktm masih dibelakang, liat ajah gimana gedek2nya motor saat mengerem dan keluar tikungan. tp di saat yg lain tdk mampu mengeluarkan kemampuan maksimalnya, ktm justru punya cara memaksimalkan kesempatan ini. pace race kmaren +1 detik lebih dr pace terbaik, jelas tim gurempun bakal bisa bejaban dg pabrikan lain, sama kaya trek kondisi hujan

  2. Yep,kayak insinden di tikungan Dani Pedrosa Jerez,yg udah masuk line dalam gak salah,justru yg melebar dr line itu yg harusnya mawas diri dgn keadaan sekitarnya karena udah sedikit keluar dr jalur

  3. “MotoGP tetap dinamis dan Menarik untuk dilihat walau tanpa Marc Marquez”

    Motogp seru bukan karena satu orang rider, bahkan seorang juara dunia MM93 atau legend VR46 sekalipun, overtake yang intens yang bikin seru.. makanya ada kalimat “ga ada rossi motogp ga seru” itu benar.. tapi itu dulu.. di jaman nya rossi sangat mendominasi dgn aksi overtake nya makanya tontonan jadi seru..

  4. Dovi di Redbull ring sepertinya makin ketar ketir melihat performa motor KTM sekuat itu,apalagi di sana itu motor udah ditest ratusan lap

    Ambyar nih kalo KTM yg masih dalam masa konsesi bs langsung juara dunia,Ducati malah lebih malu lagi karena ga bs manfaatkan kesempatan “sekali lagi”(setelah masuk tim konsesi,ECU magneti,balik jadi motor paling kompetitif belom jg petjah telor)

      • Setuju dengan pendapat anda, bro. Dovi gak punya mental juara sama sekali. Ketika dia bicara “sirkuit ini cocok dengan motor itu, sirkuit itu cocok dengan motor ini”, disitulah orang2 bisa melihat seberapa besar mental bertandingnya. Dovi tak pernah terlihat “ngotot”, apabila ia menilai sirkuit tersebut gak cocok buat Ducati.

        • Lalu, yang kamu maksud dengan mental juara itu yang gimana? Tolong jelaskan. Jangan cuma karena dovi dan dani nggak bisa juara dunia dibilang nggak punya mental juara. Semua pembalap itu punya mental juara, bung! Mereka berjuang sampai crash dengan resiko cedera parah masih kau bilang nggak ada mental juara.

          Orang yang begini ini nih yang paling saya nggak suka. Menghina, ngata-ngatain aja bisanya. Padahal cuma nonton, coba aja kalo kau punya kesempatan duel race dengan dovi…baru kau tahu beringasnya pembalap motogp

      • Padahal, 3 tahun sebelumnya yg bikin penonton dag dig dug adalah aksi dari dari Dovi – Marc

        3 tahun yg lalu, klo g ada dovi, sepi dunia persilatan.
        pada lupa semua

        😀

        • iya ya bener juga, sampe channel yt motogp cuma bisa bikinin video dovi menang vs marquez di last corner doang bukan menang di championsip

          WKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWKWK

  5. Menarik nih..
    Marquez punya dua sosok musuh muda nan kuat di dua tipe mesin :
    – Inline 4 : Fabio Quartararo
    – V4 : Bran Binder
    Masing2 punya sirkuit “kekuasaannya”

    Tinggal satu lagi Anti Marquez yg belum ada : Another master of Counter Clockwise Circuit..

    • Sayangnya anticlocwise lebih dikit, yg berarti keunggulan Marquez ya tinggal dikit. Itu juga kalo Marquez pas sembuh bisa setajam sebelum patahin lengan, kalo ternyata setelah sembuh skillnya jadi tumpul kaya Rossi 10 taun lalu gimana?

  6. Sebaiknya Honda juga mulai memikirkan tidak hanya mengandalkan 1 pebalap top, ketika ditinggal absen maka tidak bisa berbuat apa-apa, kasian paling buncit… hehe

  7. Tapi yg patut diingat sedari awal, ini semua ga akan bisa diraih tanpa peran Brad Binder. Kalo mereka masih kasih tumpuan ke Espargaro dan cariin teammate alakadarnya gw rasa pencapaian KTM sampe sekarang cuma sebatas podium di balapan basah. Brad Binder memang ada di level yg berbeda dari Pol Espargaro, secara skill boleh lah diadu sama Quartararo, Rins, Miller. KTM beruntung Zarco pecat dirinya sendiri kemudian dapet Brad Binder, ya walaupun menurut gw kalo Zarco stay di KTM hasilnya ya ga jauh beda sama Binder sih, buktinya naik Ducati Avintia aja dia bisa dapet pole dan hampir bisa finish kedua kalo engga jadi korban spanish mafia.

    • Tapi Zarco menurut ane sih tipe pembalap yang “terima jadi”, kalo disuruh develop di factory dia kayanya kurang dan ga sabaran… contoh dulu di Yamaha dia di satelit tech3 dengan spek motor setahun lebih tua, dia bisa bagus. Sekarang di avintia juga motor yg setahun lebih tua, atau bisa dikatakan hasil develop orang.

    • Hah…? Marc “mengistirahatkan diri”? Emangnya, Marc sengaja crash atau sengaja menjatuhkan diri serta patah tulang supaya bisa beristirahat dari balapan? Otak mana otak….?

    • Saat Moto2 bareng ama Oliveira BB kalah bersaing bro. Setidaknya itu pembuktian di lain kelas adaptasi rider berbeda…

      So ga bisa dibilang BB mengkilap sejak dini juga sih

  8. Hmmm…jadi inget kata-kata Lorenzo yg lebih suka RCV 2018 dibanding 2019
    tau sendiri pengembangan RCV 2018 masih ada input dari Pedrosa

    • karena kehebatan mm…rcv jadi gak kasat mata klo makin gak karuan…. kapan terakhir rcv bisa banyak barisan depan….

    • Pengacau RHT sih itu orang, belagu banget lagaknya kaya manajer balap sukses aja padahal cuma karena ada Marquez. Sekarang ga ada Marquez nyaho kan mana hobi banget masukin pembalap alakadarnya yg penting Spanyol.

      • @Ganti Cangkir: Marc aja kan masuk RHT bukan jaman Puig ngejabat tapi pas jaman Livio Suppo ngejabat, Puig tinggal nerusin doang, malah Pedrosa performanya anjlok di RHT semenjak Puig ngejabat jadi manajer RHT

        • Daped anjlok setelah motor pake ECU seragam,

          waktu msh pake ECU Inhouse msh sering pdoium.

          jadi bukan gegara puig terus daped melorot.

          Tapi lebih ke Daped ngak bisa handle motor yg secara elektronik beda jauh dgn Inhouse,

          Daped itu andelin Electronic plg banyak karen Fisik kecil.

        • Ya itu poin gw ttg Puig selama ini. Keliatan kan di era Puig RHT makin menurun. Dari sebelumnya duet title contender jadi Marquez doang, sampe akhirnya terkesan ngasal ambil pembalap kedua padahal HRC sendiri udah terlihat jemput bola begitu Zarco lowong dgn jadiin dia pengganti dan istirahatin Nakagami. Pol Espargaro disaat rekan setimnya yg bau kencur melesat aja dia musti pontang panting dan potong2 line cuma buat bisa stay di pack depan sampe akhirnya kena batu sendiri jatuh akibat manuver bodohnya. Gw ga yakin modelan Pol Espargaro bakal kenceng diatas RC213V.

    • Dani pedrosa dilepas hrc adalah satu kesalahan puig jg. Kontrak AM jg gtu demi gaet kakaknya 4 kontrak. Eh malah cedera, masih bruntung dpt Pol espargaro meski musim dpn persaingan bisa lbh ketat lg.

    • Vote for Cecchinello jadi manajer rider selanjutnya,tiap interview perkataannya jg lebih adem dan membumi

      Tapi LCR entar bubar,duh jadi bingung ?
      Terserah deh siapa,Sete jg boleh

    • Biarkan aja bang.
      Baik-buruknya team kan tanggungjawab menejernya.

      Sekarang posisi teamnya lagi bosok gini jelas salah Menejernya juga. Honda pusat gak mungkin dong nyalahin Marc, namanya rider Risiko kecelakaan kek gitu pasti ada. Yg jadi pertanyaan manajemen risiko tadi, plus backup plan dari om Puig & Takeo gimana nih untuk kejuaraan ?

      Btw, Taka Nakagami kayanya dapet tekanan tambahan nih wkwk

      GWS buat Marc!
      Ditunggu epic comeback nya
      kesian lagi pada kebakaran jenggot pak bos nya.

  9. Binder yang Juara seri, tapi yg Hype nama Pedrosa.

    KTM AMAZING… Jadi inget INUL diiklan KTM. (Tapi bukan KTM yang itu)

    what a wonderful world

  10. Misalnya Marquez 2021 terbukti dah hilang ajinya akibat cacat yg tak bisa disembuhkan, HRC tetep bisa pake strategi sultoniyyah.. Bajak Binder dan tandemkan sama Pol

    Tawaran 10 juta Euro/musim jelas gak akan sanggup ditandingi KTM

    Marquez menghabiskan sisa karirnya di WSBK bersama Crutchlow dan Rossi ?

    • …fix ente pikir tulangan pipa titanium bisa jd ganti tumbuh jaringan ikat otot alias daging? ….. Ngk semudah itu

  11. setuju wak.. motogp tetep seru walau gak ada si markes.. gak kaya blog sebelah, lebay amat bilang motogp gak seru kalo gak ada sampeyan (markes) wkwk

  12. Rider developer paling cocok memang jadi test rider, yang juara rekannya.

    Rider perfeksionis, set up motor harus sempurna menyesuaikan trek dg gaya balap, kalo ga bisa menemukan set up balapan ancur, sekalinya ketemu langsung untouchable.

    Rider easy going, rider yang asal balap saja, motor yang penting kenceng

    Pembalap sekarang terlihat seperti kombinasi dengan presentase tertentu

  13. suka banget sama riding style kaya gtu slide2 tpi karakternya kalem .. mirip Marq dan yg penting Binder sudah kelihatan bagus dr segi mentality ?

  14. yup btw gw jg fan Yamaha .. setuju ,Quartararo mentality masih rapuh ..klo Vinales kya nya bkal gtu2 aj dr 2017 g pernah konsisten

  15. Artikel yg dtggu2 tiap race dari pak haji??
    Dari artikel ini cm 1 yg sy kurang “sreg” baca ny, hhehe yaitu “di campakkan”
    Karna pngabdian dani smpe 2019 itu wktu yg lama, wlupun tnpa gelar tp hrc masih perthankn seorang little spaniard??
    Jujur dari jaman gp250 saya fans dani,smpe akhir ny bisa naik k motogp dan bisa bersaing dengan kawakan2 motogp jaman 990cc
    Maap y pak haji di kritik 1 kata aja hehe
    Sukses trus kang taufik

  16. Kalo seandainya Dovi masih ga mau juga digaji tidak sesuai ekspektasi dia. Dan seandainya Johann podium lagi nanti di Austria. Dan seandainya Johann mau digaji murah, bisa jadi Johann tahun depan pindah ke pabrikan Ducati. Bisa liat salto lagi!

    • Gaji gede di KTM aja dia balikin bahkan nawarin denda, tapi KTM baik kayanya ga denda Zarco. Zarco bukan tipikal yg ngejar gaji, buktinya saat sadar KTM motor belon jadi dia langsung minta keluar dan balikin gaji gede dari KTM.

      • Betul, zarco gak.ambisi gaji, dia ambiji gelar, makanya g sabar sama motor y masih perlu pengembangan, mintanya yang siap buat jurdun

  17. saya sangat setuju jika KTM bisa menjadi raksasa baru di MotoGp, meruntuhkan dominasi jepang di balap motor sejak sera 1960an. semoga brad binder tahun depan bisa menjadi lawan berat MM

  18. Ini baru rookie fenomenal, dengan motor kelas dua cukup 3 seri langsung menang !! ga kayak si taro yang terlalu disanjung-sanjung ternyata butuh waktu setahun menang dengan motor yang mapan dan langganan menang ekekek

    • KTM motor kelas 2? Kelas 2 ndasmu. Di dunia balap, brand ini jg fenomenal. Bahkan sekelas Kawasaki aja ga brani ikutan MotoGP. Msh kalah dgn KTM..

      Quartararo butuh waktu setahun? Ya iyalah wong lari mtrnya ngos2an thn lalu yakni tim satelit dan stgh awal musim motornya dilimit RPM nya. Blm lg msh bermslh dgn ECU.

      Ini pas Binder masuk kan KTM jg udh menjelma menjadi mtr mtr hasil kembangan Pedrosa. Cb klo pke KTM yg sblmnya jg blm tentu menang. Lu liat aja Pol kmrn klo ga ditubruk kan pace nya kenceng jg. Beda ama wkt KTM sblm dikembangin Pedrosa.

  19. Ini sudah 3 race dan 2 race pembukaan dalam kondisinya edan ekstrim, kita bahas honda di bagian awal ini secara fakta benerjuga terlepas kepergian dani pengembangan motor terlihat ke siapa dan level honda malah kelihatan jauh anjlok tanpa dia di seri ini 3 pembalap nya pakai mesin 2020 loh malah taka yang perfom dan sebenarnya logis cuman dia yang “pantes” Untuk seri pembuka ini di bantu langsung karena 1.cal cidera 2.alex walaupun tampil jelek selamet karena masih Rocky 3. Mau fokus ke bradl tau sendiri sedangkan pabrikan lain bisa dibilang yah levelnya pada naik

  20. Sepakat, itu bukan faktor ban, power jg bkn. Hny rsnya Brad & Pol yg notabene cenderung agresif, jd lbh pede saat nikung, masuk lbh kencang & agak menusuk. Sayang Pol terlena, lupa sisi kanan belakang..

  21. Reaksi zarco kan cuma kaget aja tuh..pol melebar,,zarco lewat racing line yg normal..
    Tiba pol masuk dari luar dan mepet zarco .
    Asli itu pol yg salah

  22. luar biasa luar biasa skali para pembalap papan bawah ini..

    ga ada markues mereka pada merajalela semua di podium???

    knp ga dari dlu kek gini SAT!!! klo tiap kali balap kek kemarin kan ga bosan kita nontonnya, ga markues lagi markues lagi… knp mesti nunggu markues absen bru menggila kampretos memang??‍♂️

    yg saya liat dri race kemarin cuma lucu aja, motor motor yg biasa dipapan bawah pada menghambur di barisan depan semua???

    awas aja minggu depan memble lagi?

    • Semua butuh proses… Bukan semua butuh Marquez.

      Yama-ha naik performa tapi reliabilitas meragukan… KTM progressnya baru kelihatan sekarang. Aprilia udah mulai lumayan.

      Marc juga crash karena khawatir Vinales make soft terus ngacir didepan. Kalo Vinales pacenya biasa m make hard, ya Marc business as usual aja.

      Jadi bukan karena Marquez tapi karena yang lain juga berproses.

      Kalo kejadian mesin Yama-ha bledug semua terus pabrikan lain yang juara musim terus lu mau bilang itu gara-gara Marquez juga ?

      Lu komen yang biasa papan bawah naik keatas. 2017 awal Vinales diatas terus nyungsep juga kebawah… Pedrosa juga begitu sejak ban dibuat lebih keras ditengah musim. Tapi kan rider lain naik. Ya begitu itu namanya proses. Kombinasi dari berbagai faktor dan bukan cuma gara-gara Marquez … Karena crashnya Marquez juga gara-gara kombinasi faktor engine Yama-ha membaik, Pace Vinales n Fabio bagus n pilihan ban Vinales yg soft bikin Marc khawatir ketahan dibelakangnya.

      Beda ama dulu Lorenzo bikin crash massal. Rider lain naik podium karena banyak yg crash bareng…

  23. Ceuk si markes geh, lamun ktm bisa kompetitif, markes sigana bakal pindah ka ktm… So sugan we lah jadi top 3 di motogp 2020 ieu…

  24. Wkwkwk ternyata yg katanya pretdator gitu doang ?
    Udah 1 sesi latihan bebas riset ban, terus punya sensor ini itu lah.
    Ketika mentok yak modar, podium kagak, 5 besar juga kagak wkwkwl

    • Daripada dipaksakan melewati limit klo merasa ban udh ada mslh. Yg ada malah terpelanting dan cedera trus ga ikut race bbrp seri. Atau emg itu yg diinginkan? Keliatan bgt elu haternya pdhl Quartararo tdk prnh ingin dirinya dipuji dan dirinya tdk pernah berniat jahat atay licik ke kompetitor krn gaya balapnya rapi dan terukur macem Lorenzo.

      Ngapain lu sensi gtu? Datang bulan?

      • maklum om, makhluk2 sejenis dia lg menghibur diri dgn cara seperti itu. padahal brand sesembahannya lagi menjelma jadi papan bawah wkwkwwk

  25. Kyknya kmrn ada komen yg menyebut kalo capaian KTM kmrn itu murni capaian Binder sendiri, sangat mengecilkan peran Dani Pedrosa sbg test/developer rider KTM, pdhl jelas2 RC16 yg kmrn podium 1 banyak mengalami rombakan setelah DP masuk tim KTM

  26. Banyak pelajaran yg bisa di resapi oleh petinggi2 Team yaitu, WATCH YOUR MOUTH. Puig kena batunya, sekarang jarvis ikut2an kena, untung ada morbi. Petinggi KTM, hati2, jangan sombong dulu, nikmati 2020 yg masih lama.

  27. Pol kayaknya mending ttp di ktm dah.. Soalnya dani sepertinya bisa “menterjemahkan” apa yg bagus diambil dari rcv. Daripada sdh ke hrc malah malah nggak klik dng motornya. Lihat race kemarin ktm hampir double podium

  28. Dahulu kala saat cs27 juara dunia 2011, dp26 sempat dimintai opininya dan dp26 pun bilang kalo dia ikut senang karena cs27 menang dengan motor hasil pengembangan dp26 namun seorang doctor gadungan membantahnya dan mengatakan itu murni kehebatan seorang cs27. Dan sekarang terjawab sudah.

  29. Sebenarnya yg enak tu team di garasi Repsol Honda, setiap race mereka bisa tenang adem ayem, gak merasakan ketegangan.

    • Wkwkwkwk yg penting berangkat ke sirkuit yak. Kaya pns aja kerja asal berangkat ga ada target yg penting presensi keisi????

  30. karena daped kecil dan spt manusia pada umumnya…. kesulitan tanpa ecu….jadi dia bisa melihat kelemahan rcv,,,kalo dia jago…pasti betot gas terus gak mikir2 kaya cs ama mm…buktinya…buktinya…buktinya….saat ada daped…ah sudahlah….

    bakso bang…

  31. tdi siang dikasih grombyang pake kaki sapi,,yg disdot lemaknya..leher sakit…bang mukgil, maen ke chanel saya dooonk, sambil bawa bakso….

    ===============

    wak bikin artikel kesuksesan nakamoto/supo dan puig/trio head
    ========

    ???
    *”*
    Coba diskusi sehat yuk…

  32. dan semoga kesialan suzuki yang 2016 berhasil memperoleh kemenangan pertama kemudian ditinggal jagoanya gak terulang lagi gara gara ulah team sultan, wkwkwk

  33. oh jadi kesuksesan stoner, marquez karena dani..
    trus sekarang KTM bisa juara juga karena dani…
    hebat banget dani bisa bikin motor kencang juara dunia GP
    oh dani oh dani…

  34. Jgn lupa KTM msh menjadi tim konsesi. Dengan mudahnya tes dan ngembangin ini itu. Ingat, KTM di dunia balap ini bkn kelas cupu. Wong Kawasaki aja ga brani ikut lg di MotoGP. Ini KTM selain ada di MotoGP kan jg ada di kelas GP di bawah2nya jg.

    • Pengembangan mesin dibekukan semua untuk tahun 2020-2021 tak terkecuali tim konsesi,hanya saja pengajuan homologasi untuk tim konsesi diperpanjan sampe April apa Juli ya?kemaren

      Jadi untuk 2 tahun ini semua pabrikan mengalami hal yg sama rata, mungkin tim konsesi cuma diuntungkan dgn jumlah test yg tak terbatas doang dan slot mesin yg lebih banyak

      • @kocheng
        wkwkw si gusta kicep,pd kenyataannya KTM belum pabrikan yg lain kok,malah bawa” dunia balap,wong konteksnya lg ngomongin GP
        kasian ya quartararo ketutup sama binder,yg menang dg motor yg ga “senyaman” yamaha? wkwkw

  35. Emejing kalo liat binder bisa juara. Secara liat motor #33 selalu bergetar hebat di straight beberapa saat sebelum hardbraking. Beda banget dengan motor lain yg disalipnya..pada anteng

  36. Momen awal feedback Dani terpakai adalah, saat 2 baut bracket mesin sengaja ga dipasang. Disaat Zarco cuma bisa ngeluh shit chassis Pedrosa langsung tau itu sasis pager SD terlalu kaku. Bikin sasis baru butuh waktu, solusi instan adalah lepas sepasang baut dudukan mesin. Kala itu baik Zarco maupun Espargaro langsung moncer sejak FP, seinget gw pada tembus Q2 jg ato cuma salah satu dari mereka. Perubahan bentuk pipa rangka yg lebih mirip pipa aluminium pipih jg gw yakin hasil dari sensitivitas Pedrosa yg diterjemahin tim workshop WP. Keluar deh rangka kandang ayam yg kali ini pake desain yg mirip belahan bambu.

  37. Masa depan MotoGP cerah lagi..

    FQ, BB semoga next Pecco, Mir bisa podium 1..
    Tentu juga barisan MV, AR dan Miller juga bisa ikut beri warna..

    Untuk AM, mending HRC babysitting AM di WSBK aja deh..

    Sangat setuju, dengan pendapat tidak ada Marc MotoGP jauh lebih seru, dinamis dan banyak kejutan..

    Baiknya Marc, full recovery sampai akhir season aja, biar fresh buat 2021.. lupakan season ini..

    MotoGP perlu icon-icon baru..

  38. Brad Binder salah satu rookie yang membela tim Red Bull KTM Factory Racing. Beberapa pengamat sebut teknik balap pria asal Afrika Selatan ini dengan “Manhandling riding technique”. Sebuah teknik mengendarai yang agresif, kasar dan kuat. Teknik ini seharusnya bekerja dengan baik pada RC16 yang sulit ditangani. Mulai Terbukti Sekarang!!

  39. Credit buat zarco di tahun pertamanya buat ducati, makin waspada dovi, seperti yg sudah ane duga. Ducati riset pembalap dengan memasukan JZ. Tekanan dovi makin kuat.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP