TMCBLOG.com – Seperti Kita ketahui ada sedikit huru hara di Box Ducati Factry team Pasca Kualifikasi Pertama Q1 MotoGP Aragon 2020 Yang meloloskan baik Miller dan Petrucci ke Kualifikasi kedua. Huru Hara itu disebabkan Oleh kekesalan yang ditunjukan dan Dijelaskan Oleh Andrea Dovizioso setelah melihat fakta Bahwa dirinya tidak lolos ke Q2, harus start dari posisi 13 sementara Danilo Petrucci yang secara urutan Championship berada di bawahnya serta di Q2 melakukan aksi Slipstreaming di belakang Dovizioso malah Lolos Ke Q2.
“Saya kecewa karena menurut saya Danilo tidak melakukan hal yang benar. Dia tidak memiliki kecepatan untuk berada di sana, dia mengikuti saya tiga kali dan dia mencatatkan waktu di belakang (slipstreaming) saya. Saya pikir dengan hubungan yang kami miliki, dan (mengingat) saya adalah satu-satunya pebalap Ducati yang mungkin bisa berjuang untuk titel kejuaraan, hal itu bukanlah langkah yang cerdas. “ Begitu Dovizioso memulai penjelasannya semalam Via Converence Cisco Webex dengan Jurnalis termasuk tmcblog
“(upaya slipstreaming pertama), oke, itu normal. Namun saat kali kedua terjadi sama saja. Dan itulah mengapa saya marah tentang itu. Jadi jika Anda mendapat sepersepuluh detik karena Anda mengikuti saya tiga kali, ini berarti Anda mencoba berada di Q2 dengan (memanfaatkan) kecepatan saya. Dan jika saya satu-satunya pembalap Ducati (dalam perburuan gelar) – dan kami memiliki hubungan yang baik karena saya melakukan banyak hal (untuknya) – itu bukan langkah yang cerdas.”
Sementara Itu Danilo Petrucci di Jalur Online Converence Yang sama anamun dengan waktu yang berbeda juga ikut menjelaskan mengenai apa alasan yang jadi latar belakang sehingga ia melakukan hal tersebut. “Yang pasti saya menggunakan Andrea seperti target (untuk diikuti) “ Petrucci mengakui bahwa memang strateginya untuk melakukan slipstreaming ke Dovizioso
” tapi ini seperti di Barcelona, dan sejak kemarin, saya lebih lambat hingga delapan kilometer (per jam) di lintasan lurus, ini banyak, jadi saya butuh slipstream untuk tidak kehilangan terlalu banyak waktu. Saya minta maaf kepada Andrea karena dia kehilangan akses ke Q2, tapi jika tidak, saya harus menjawab pertanyaan Anda- jurnalis – ‘mengapa saya tidak ke Q2’ ?.
“Saya tidak menerima pesanan (team order) apa pun (dari tim), saya baru saja menerima perintah untuk melakukan yang terbaik dan tidak ada ( yang lain ). Saya pikir kami bebas untuk balapan dan ini adalah kualifikasi, dan saya menggunakan semua, katakanlah, senjata saya, untuk masuk ke Q2. Saya berlomba untuk diri saya sendiri, saya sedang memulihkan diri dari bagian pertama yang buruk di musim ini, saya harus menggunakan semua peluang yang saya miliki.”
Tardozzi : Petrucci tidak ada di sana untuk melambat ”
Bagaimana Ducati sendiri? Secara un-official, Manager team Davide tardozzi kepada Simon Crafar dari MotoGP.com Bahwa adalah benar ia sendiri sebagai Manager dari Team tidak mengeluarkan eprintah team order kepada kedua Pembalapnya ini “Ayolah, setiap pembalap melakukan yang terbaik – Danilo tidak di sana hanya untuk melambat, Danilo ada di sana untuk melakukan yang terbaik, dan dia melakukannya. Saya tidak meminta bantuan dari siapa pun. Saya hanya berkata, Danilo, dengan hubungan yang kami miliki dan dengan bantuan yang saya berikan kepadanya dalam dua tahun ini, cerdas baginya untuk melakukan langkah yang berbeda. Hanya itu. “
Ducati kerap dituding memiliki gaya Management yang unik Oleh banyak pengamat MotoGP, Man – Management Dissaster, dan dari apa yang diucapkan Oleh Tardozzi adalah Logis seakan di alamatkan untuk membalas segala gesture Dovizioso di Parc Ferme dan Podium di Austria 1 yang mungkin dialamatkan ke Ducati Corse . . Bagaimana pendapat Paolo Ciabatti ? Kepada Sky-Sport Direktur Ducati Corse ini memberikan penjelasan :
“Tidak ada team-order. Andrea kesal, saya berbicara dengannya segera setelah itu, dia tidak menyangka Danilo, yang lebih lambat dan tidak bisa berada di depan menariknya, untuk berada di belakang. Andrea tidak pernah menginginkan strategi apa pun. Saya hanya percaya bahwa karena semua pembalap dalam situasi tertentu egois, Danilo menjadi egois dalam situasi ini ”.
Ciabatti : Danilo menjadi egois dalam situasi ini ”.
Namun Danilo dan Andrea memiliki hubungan yang spesial. Saya belum tahu sekarang bahwa pembalap itu egois, tidak. Tetapi mungkin, mengetahui bahwa Rekan se tim Anda sedang berjuang untuk kejuaraan dunia, sedikit perhatian lebih … Di sepeda motor, dengan kecepatan itu, dengan adrenalin, mungkin Anda tidak memikirkan hal-hal tertentu “. Terlihat Ciabatti berupaya berada di tengah tengah kedua pembalap ini, berempati terhadap Dovi yang butuh Back-up Danilo disisi lain Juga berempati terhadap kemungkinan apa yang dirasakan oleh Petrucci dengan segala adrenalin yang ada.
Namun begitu Ciabatti Memberikan pandangan berbeda jika kasusnya terjadi saat Race di Seri terakhir yang menentukan “(jika terjadi di) Balapan (akan) berbeda, dinamikanya spesial, ini tentang prediksi. Dan itu tidak mudah. Kami selalu mengatakan bahwa balapan kami tidak boleh terhalang, bahwa apa yang terjadi antara Dovi dan Iannone di Argentina pada tahun 2016 tidak boleh terulang lagi. Terkait balapan terakhir, perlu dipikirkan berdasarkan peringkat. Apa yang kami minta sekarang adalah jangan menghalangi ” kalau menurutmu Gimana sob ?
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Bener2 man management disaster.
Pernyataan saya cuma satu: ga salah namun ga etis. Ga salah petruk slipstream dovi, namun itu ga etis ketika temen lu yg punya kans lebih gede juara tp bukan lu dukung tp malah lu libas jg. But itulah dunya
Gimana mau bantu dovi kalu race pace/speed petruk kalah sama dovi?
Maksudnya bantu dovi dengan tidak slipstream agar dovi yg masuk q2 bukan si petrux
angel…angel wis angel… wkkwkww
Pembalap butuh ego buat buktikan diri ke publik dan tim. Apalagi kedua pembalap udah bukan pembalap tim tsb lagi tahun depan.
history:
Doohan VS Criville
Jorge VS Rossi
Dani VS Stoner ( yg ini lebih halus dan gak terekspos banyak)
Mungkin dovi agak frustasi ?
Efek ban michelin gak klop buat mesin V ?
Sekalipun disirkuit yg klop buat mesin V ttp kesulitan grip
Walah mbah petrux…
Nyolong anginnya salah dia,harusnya jgn ke Dovi
Ke pembalap Yamaha yg Pace pada kencang atau ke pembalap hodna yg topspeednya masih so so dgn Desmo tapi Pace nya jg gak terlalu buruk,itu baru bener
Tapi mungkin karena kedua pembalap udah pada gak di Ducati tahun depan seperti petingginya jg bodo amat,”terserah Lo mau apa yg penting kendarain motor itu dgn baik sampe selesai”
Dovi mungkin lagi kehilangan Mental petarungnya saat ini.. Jadi baperan. Harus ada yg memancing. Dan itu marquez yg bisa memancing dovi?
Pas di GP Perancis lihat pit boardnya ada tulisan Marquez aja katanya “but is it true?,f*ck no!”
Mungkin emang kangen ama Abang marq ?
Semakin panas nih
sudah tidak kondusif… klo bgtu cara berpikir ducati,sprtinya tidak serius2 amat dkung dovi jurdun.apa mlh jdi ego masing2 ya..hmmmm
ya gimana ya, secara regulasi sobat Gareng gak salah sih wkwk.. mungkin cuma masalah etika, Dovi punya peluang lebih besar berburu jurdun, tp dimanfaatin dan in the end malah dilibas temen sendiri.. pun soal etika itu bias, tergantung dari sudut pandang mana..
sepertinya akumulasi dari frustrasinya Dovi, ban Michellin yg gak bersahabat dgn Desmo, tahun depan yg terancam jobless, diseruduk Jarwo hingga DNF.. padahal dia jagoan gw buat jurdun tahun ini.. ?
Ini team Italia pada kenapa sih…ga di F1 ga di MotoGP…sepertinya mereka ga ikhlas kalo pembalapnya yang mau out bisa berprestasi di akhir musim…
Lihat aja saat ini dan kasusnya sama pula…vettel di F1 dan Dovi plus Petrucci di MotoGP tahun depan akan out… tiba-tiba vettel jadi “medioker” di F1 dan Dovi jadi “medioker” di MotoGP…
Jadi inget saat Lorenzo mau cabut dari Ducati…di seri Buriram tiba-tiba mesin Desmo mati mendadak sehingga Lorenzo mental sampai cidera…
Sepertinya ada yang aneh dengan team dari Italia ini…
Kuda jingkrak sama ducati ya 11-12, sponsor aja sama, orang2 yg punya kepentingan di dalemnya jg mirip2 om.
Italian style orang ny nyantai kalo kerja, tapi nyelekit ke bawahan ny kalo ada masalah wkwkwkwkwk…
Ferrari di F1 memang lagi ampas, Leclerc jg gtu sama aja
Manajemennya sama. bedanya mungkin Vettel bukan dimediokerkan. memang Ferrari lagi ampas. ditambah Vettel dari segi mental agak kurang kayanya.
apaan.. kalo dovi emang medioker sejak rookie kok ?
Wis sing potensi juara Dunia :
1. Joan Mir (Konsistensinya)
2. Fabio Quartararo (Pemuncak klasmen sementara).
FIX
MVK masih bs di perhitungkan kayanya
Nakagami (yg paling konsisten meraup poin) ?
Jawaban yang kurang tepat dari Tardozzi untuk pembalap mereka yg satu2nya punya peluang championship, yg dilakukan Danilo masih dalam koridor racing… Cmn yah komenx tardozzi bisa mempengaruhi sedikitx mental dovi yg butuh “merasa” disupport penuh oleh ducati (bukan team order yah)
Bukti bahwa dovi dengan ducati dah ga akur sama sekali.. ibarat kata,,bodo amat lu (ducati said)..
Sebenernya simpel aja, kalo Dovi emang mau lolos ke Q2 ya harus lebih kenceng lagi, ga usah mikirin ada yg slipstream atau nggak.
Di Q2 Sepang 2019, Marc ngikutin Fabio karena pengen slipstream. Tapi akhirnya high side juga karena terlalu maksa dan Fabio dapet pole position.
Kalo nonton ps qualifikasi, di run 2 petrux emang sempat melebar buat kasih lewat dovi dan melakukan slipstream.
Yg jelas santuy saja,keduanya jg didepak musim dpn. Buat apa push,skalian ducati biar g jurdun.
Menurut gw Paolo Ciabatti menyalahkan Danilo Petrucci. Kayanya Paolo ga begitu suka dengan Danilo. Pernah rebutan cewe kali. Wkwkwkwkwk
Ga suka gw sama Danilo, karna nikung idola gw si Dovi.
drama oh drama,, belum apa apa uda nyalahin petrux aja,, kambing hitam kali ini petrux,
ya uda bawa motor yang kencang biar ga bisa slipstream,, balapan aja belum,, bacot ah,,
Ada pembahasan soal Espargaro brothers? lihat komen di twitter motogp sepertinya lumayan ramai karena Espargaros klop menyalahkan Alex Mar pada insiden tersebut.
Reply di MotoGP kurang lengkap jadi belum lihat jelas siapa yang salah.
misi petruc kek nya menjegal ducati jurdu taon ini karena kiciwa… sebenar nya target nya bukan dopi nya tapi ducati nya wkakaka
ducati gak mau musim depan dibego-begoin.
“Dovi jurdun elo buang?!”
atau mungkin ada perjanjian sekian juta Euro kalau jurdun yang mau dihemat, toh orangnya mau keluar