TMCBLOG.com – Mindset nama Ducati selalu dikaitkan dengan satu desain dan Platform mesin yakni ciri khas mereka V 90º “L-twin ” Kecuali untuk motor balap MotoGP bertenaga mesin V-4. Namun kamu juga pasti tahu bahwa Selain V-Twin 90 atau L Twin ini, Ducati Juga sempat mengembangkan mesin dua tak, Mesin satu silinder Supermono, Mesin V dengan silinder lebih dari 4 dan Platform mesin yang saat ini sering dipakai MV Agusta, triumph dan Juga Yamaha 700-an cc Yakni Mesin tiga silinder segaris . . Berikut ini kisahnya . .
Dikisahkan Oleh Buku Ducati Desmodue : Ketika Ducati bersiap untuk kembali memasuki balapan Grand Prix pada awal 1970-an setelah absen selama 10 tahun, Ducati mengembangkan dua mesin terpisah: V-twin 500cc rakitan In-House Ducati Di Bologna dan sebuah mesin triple inline 350cc yang pengerjaan rancang-bangunnya di-sub ke perusahaan teknik asal Inggris, Ricardo. Kedua Mesin ini dibangun secara Paralel dengan tujuan Khusus yakni untuk mengalahkan dominasi Mesin MV Agusta yang saat itu dikendarai oleh Giacomo Agostini.
Didesain insinyur Ricardo, Martin Ford-Dunne, sangat canggih dalam segala hal, menggabungkan pendinginan cairan dan injeksi bahan bakar mekanis. Dual Overhead Cam yang digerakkan dengan belt mengoperasikan pergerakan empat katup per silinder. menggunakan kopling kering dan gear Box tujuh kecepatan yang dipasang di bagian belakang mesin, Mesin Triple ini direkayasa untuk bisa aman dipakai pada putaran setinggi 18.250 rpm. Suaranya dilaporkan luar biasa, dengan port pembuangan terpisah yang di-split menjadi enam header terpisah berdiameter kecil.
Ducati Ricardo Triple dirancang di Inggris dan dibangun di Bologna di bawah arahan Bruno Tumidei dimana Taglioni dilaporkan tidak ingin berurusan dengan desain mesin sejajar. Tumidei berharap mesinnya akan menghasilkan 80 hp, tetapi hasil awal mengecewakan, menghasilkan 30 bhp yang menyedihkan. Bahkan setelah injeksi bahan bakar diganti dengan karburator yang lebih andal, outputnya hanya naik menjadi 50 bhp.
Angka angka ini buat ducati Hanya bahwa mesin ini hanya dapat menyiratkan 67 bhp jika ‘dipaksa’ untuk dijadikan 4 Inline . . . sebuah angka yang 30-an bhp lebih kecil dari mesin MV Agusta. Sementara Mesin Rancangan Taglioni sudah mencapai 69 bhp hanya dengan konfigurasi dua silinder L dengan driveterain Desmodromic. Proyek yang gagal tersebut akhirnya dibatalkan pada akhir tahun 1972.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Tetap nunggu PCX 160
Supermono masbro, bukan supermoto ? ducati jg sempat bikin mesin 500cc paralel twin tahun 1968
wkwkwk iyah typo
Wah.. thn 1972.. hampir 50 thn..
berarti (rumor) kisah pabrikan gagal bikin mesin DOHC cc kecil masih lama terungkap ya…
Nunggu buku biografi salah satu petinggi nya mungkin baru bisa terungkap
Mungkin 2077 atau 2080 ??
Ducati gak berbakat bikin inline berarti ??
Taglioni semenjak awal sudah Ogah ogahan kalau bicara Mesin Inline, di mesin triple ini saja ia sub ke Ricardo . . ditambah lagi ini power lemot, tambah ogah dia kayaknya
Yg heran kok pabrikan lain bisa bikin mesin triple sejajar dan sukses pula dipake sampe sekarang?
Kalo passionnya gak disana,mau dibikin inline 6 350cc karburator termutakhir palingan powernya 60+ doang
Padahal rc166 yg cuma 250cc bisa tembus 62hp
kyak pernah baca tp dimana yah??, menarik nih wak
di buku ducati Desmodune, lengkap banget disana
desmodune apa desmodue nih..? dulu kyaknya prnh ada deh artikel luar yg prnh bahas tp sy gk bookmark, cm ingat sm pas tulisan taglioni ajj.. hhe..
mksh wak.. nice info ??
Kaya isu calon mesin dohc yamaha mledug aja ya hahaha
Itu Ricardo yang ngetune mesin nissan VRH terus disupply ke McLaren sekarang?
coba inlinenya berhasil, pasti ducati punya produk inline sekarang wkwkwkwkwk~
Rumit juga yak 360/3