Wednesday, 6 November 2024

Yamaha Indonesia nggak hanya sekedar ‘ Jualan ‘ Yamaha WR155R

TMCBLOG.com – Beberapa hari yang lalu TMCBlog menghadiri undangan YIMM dalam sebuah acara bertajuk “Media – Blogger Experience Yamaha WR155R” . Dan jujur, via cara ini lah terbuka mindset kami bahwa selama ini ternyata Yamaha tidak hanya ‘jual putus’ sosok motor Yamaha WR155R ini ke konsumen, ada semacam kegiatan aftersales yang mereka lakukan, bukan hanya soal perawatan motornya, namun pembekalan riding skill kepada konsumennya sendiri.

Seperti kita ketahui motor motor dual purpose/trail seperti Yamaha WR155R ini adalah sebuah sosok motor yang “berbeda” dibandingkan dengan motor motor ‘konvensional’ yang ada di jalan baik itu skutik komuter, Maxi Scooter, maupun motor sport standar/sport. Dari bentuknya yang tinggi penggunaan ban yang khusus membuatnya berbeda dan ternyata memang benar cara bawanya pun berbeda. Jangankan soal cara bawanya, cara naik ke atas motornya sendiri pun butuh trik khusus agar nyaman dan aman terutama buat umumnya konsumen Indonesia yang punya tinggi 160-170 cm.

Yes dengan tinggi tempat duduk (seat height) 880 mm, mungkin WR155R ini termasuk salah satu motor standar trail 150-an cc tertinggi di Indonesia (CRF150L 869 mm, KLX150 BF 870 mm) dan memang butuh trik khusus untuk menaikinya. Sobat bisa lihat di vlog bagaimana Yamaha Riding Academy nemberikan tips yang menurut TMCBlog sangat ciamik dan benar benar terbukti berhasil dilakukan untuk naik ke atas motor walaupun jangkauan kaki TMCBlog cuma 750 mm.

Langkah-langkah cara naik ke atas motor trail yang tinggi menurut YRA adalah :

Pegang motor di kedua setangnya saat berdiri di sebelah kiri motor,

  1. Masukan gear ke 1,
  2. Lepas side stand,
  3. Belokan setang full ke kanan,
  4. Agak miringkan motor ke kiri agar jok agak turun,
  5. Naik ke atas jok dari arah kiri motor,
  6. On-kan kunci kontak,
  7. Tekan kopling,
  8. Starter motor dalam keadaan kopling ditekan.

Dan motorpun siap jalan. Ini berhasil banget sob. Silahkan dicoba deh.

Lalu YRA juga mengajarkan cara turun yang aman dan nyaman dengan WR155R. Buat temen-temen bisa juga praktikan deh di motor-motor tinggi yang ada . . Caranya adalah :

  1. Berhenti dengan kondisi gear 1 dan kopling tertekan,
  2. Matikan mesin dengan memutar kunci Off dalam keadaan gear 1,
  3. Miringkan setang ke kanan full, turunkan kaki kiri untuk menumpu,
  4. Turun dari motor,
  5. Setelah kedua kaki berada di tanah dan berada di sisi kiri motor, pasang side stand,
  6. Miringkan setang ke kanan full lalu kunci setang.

Asli . . . Cara-cara di atas benar-benar berhasil banget, dan tentunya ini krusial karena naik dan turun dari motor trail ataupun motor apapun yang tinggi akan jadi salah satu kunci seseorang bisa percaya diri naik motor setinggi ini !!

Dalam menggunakan motor trail seperti WR155R, adalah sangat penting menggunakan gaya berbelok Lean Out di mana posisi tubuh miring berlawanan dengan arah belok motor. Postur motor yang tinggi dan speed yang tidak rendah dengan jambakan torsi tinggilah yang menjadi alasan kenapa Lean Out lebih efektif dibandingkan Lean In, dan Lean with The Bike. Selain itu juga YRA benar-benar memperhatikan peserta pelatihan dalam melakukan pengereman. Maksudnya menggunakan kombinasi rem depan belakang serta engine brake.

Pada pelatihan, YRA juga mengajari TMCBlog bagaimana melakukan slalom diantara cone (trek rata) dengan baik dan benar: berbelok kanan kiri dengan satu gear saja (gear 2) tanpa melakukan pengereman hanya mengandalkan akselerasi dengan satu ‘betotan instan’ di ujung tikungan, menjelang flip masuk ke tikungan seanjutnya dan engine brake saja. Dan asli berhasil juga ini TMCBlog lakukan.

Di seri terakhir YRA mengajarkan dan mempraktekkan bagaimana posisi tubuh saat menerabas jalan yang berkontur naik maupun yang menurun. Secara umum saat naik posisi tubuh seakan menginbangi motor dengan maju ke depan bahkan posisi kepala kita bisa sedikit berada di depan handle bar yang ditujukan agar motor tidak wheelie saat menhajar jalanan menanjak ini.

Begitu pula saat menurun dimana posisi tubuh cenderung agak mundur ke sadel jok bagian belakang. Dan asiknya, instruktur YRA melihat satu satu bagaimana peserta pelatihan melakukan apa yang diinstruksikan, jika salah maka akan langsung diberitahukan untuk segera di perbaiki pada kesempatan pengulangan berikutnya.

Intinya YRA dalam kampanye dan pelatihan ini benar benar sangat berdedikasi dalam membawa peserta latihannya bisa membawa mindset mengendarai motor Dual purpose yang benar saat mereka semua pulang ke rumah masing-masing. Untuk video saat memberikan pelatihan bisa sobat lihat juga di link ini.

Yamaha mengatakan kegiatan ini sudah dari Oktober 2020 yang lalu dilakukan rutin paling tidak sebulan dua kali khusus untuk konsumen WR155R baik di Jabodetabek maupun di tempat lain dan ini jelas positif banget dimana konsumen nggak hanya lansgung dibawa langsung trabasan, namun dibekali dulu dan diyakinkan dulu mereka punya bekal membawa motor yang punya trah dan karakter berbeda seperti WR155R ini . . . Oh ya di akhir sesi TMCBlog sempat mencoba dua sirkuit yang ada di komplek latihan Cargloss Citeureup ini. Sirkuit Cross dan sirkuit Flat Track . . nantikan Videonya yah sob.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

26 COMMENTS

  1. Perlu juga untuk produk lain
    Biar rider nmax tidak arogan di jalan
    Biar emak-emak penunggang beat tidak sein kiri belok kanan
    dst …

  2. Ane tinggal di daerah pegunungan,dah 3 kali ketemu ni motor.heran kok populasi nya gak cepat berkembang padahal di real life ganteng parah sebenernya.kalau di jejerin sama klx cuman kalah di suspensi sisanya menang ni motor.emang sih nama klx lebih menjual buat para jamet yang suka ngebut tapi tenaga letoy?

  3. Wah ngiri abis yang dapet coaching seperti ini.
    Kalo saya ofroad modal nekat belajar dari pengalaman jadi badan sama motor bonyok dulu baru bisa dapet teknik nya.hihihi

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here


TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP