TMCBLOG.com – kalau Kita lihat hasil penuturan dari Angel Vinales – Ayah dari Maverick Vinales . . karakter Riding anaknya, sang Top Gun yang agresif dalam menghandling Motor menurutnya kurang pas dengan Yamaha M1 yang butuh pendekatan penuh ‘kelembutan’. Dari penuturan ini lah kita mungkin ebrfikiran bahwa Bisa jadi Aprilia RS-GP Cocok nanti dibesut Oleh Maverick. Namun Menurut bekas Track Analis Valentino Rossi, Luca Cacalora tidak demikian. Cadalora ragu Vinales akan cocok dengan Aprilia.
“Sulit untuk memahami alasan Vinales ingin meninggalkan Yamaha. Memiliki pembalap seperti Quartararo di sisi Anda juga bisa membuat Anda melakukan hal seperti itu. . . Saya selalu suka memiliki rekan setim yang kuat. Anda akan berkembang dan itu membuat Anda lebih kuat. Valentino dan Lorenzo pada tahun 2016 menurut saya adalah pasangan pembalap yang sama-sama tumbuh.”
“Untuk sebuah tim, [hal] yang terbaik adalah memiliki dua pembalap yang kuat, tetapi terkadang itu tidak mungkin. Di atas segalanya, mereka harus kuat di kepala mereka. “Dari sudut pandang teknis, saya dapat meyakinkan Anda bahwa Yamaha menawarkan dukungan yang sama kepada kedua pebalap pabrikan ” Begitu kata Luca kepada GPOne
Bagaimana Cadalora memperkirakan kemungkinan kolaborasi antara Maverick Vinales dan Aprilia? “ Saya tidak berpikir Vinales dapat menemukan jalannya di Aprilia dengan baik. Dia hanya mengendarai motor MotoGP dengan mesin inline -4 . Beralih ke mesin V-4 setelah bertahun-tahun adalah tidak mudah,” kata runner-up juara dunia 500 tahun 1994 itu.
Belum lagi soal gaji dimana Di Aprilia, Disinyalir Mack akan mempreoleh jumlah euro yang lebih rendah dari apa yang ia terima dari Yamaha ( 6,5 Juta euro/ musim ) : “Uang bukanlah segalanya. Penting bagi Anda untuk merasa dihargai oleh pabrikan tempat Anda mengemudi. Namun, bagi para pembalap, jauh lebih penting untuk menemukan lingkungan yang tepat dan prasyarat teknis untuk dapat mengekspresikan bakat mereka. Ada banyak faktor yang menjadi dasar seorang pengemudi memutuskan untuk mendukung atau menentang sesuatu, tetapi uang belum tentu menjadi aspek yang paling penting.”
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Tantangan V4
Sama…
Puing 2019 narik loren k haerce untuk memecut semangat ences (ences tertantang Ada rider kuat yg harus dikalahkan dengan motor yg sama) dan itu berhasil, ences mendominasi sepanjang musim 2019. Jarpis melakukan hal serupa 2021 (belum tentu tujuanya sama dgn puig 2019) Tapi mental vina malah kebalikanya.
Mbah oci pergi dari yahaha ke ducduc karena Ada juara Tapi kembali k yahaha karena Kemenangan lebih itu adalah pilihan terbaik.
Pindah HRC aja. kali aja bisa Jurdun. hehe.
greget waktu musim kemaren Prediksi meleset. duuhh. jadi walaupun F20 moncer di PSRT tapi tetep jagoin MV12 eh malah….
Kayanya HRC ga mungkin deh terima dia, soalnya pas di Moto3 dia pernah bikin kecewa HRC
Why not?
Godfather Puig loves Spaniard!
It is the only one that matter…..
Liat aja gelagatnya Puig, udah mulai menekan Pol44 dgn bilang mengaharpkan yg lebih baik dari ini.
jadi ke HRC nih?
hampir semua org kyknya berpikiran sama dgn si om Cadalora ini,,
dan mengenai statement dukungan Yamaha yg setara kepada dua pembalap nya pun juga diamini oleh om Matteo,
yah, do’a yg terbaik aja buat Vinales,
untuk analisi motogp..oom Matteo memang seru dengerinnya..
Ganti nomor, ganti warna helm, lalu sekarang ganti tim.
Ckckck, ada ada aja kelakuan pembalap satu ini.
Sblum ini maverik juga udah pernah melakukan hal yg sama waktu d klas capung. Ngambek gak mau blapan gara2 klah mulu dan bilang motor ny gak bisa bersaing. Jd gak kaget lh klau dia mengulangi ny lgi skrg
Aprilia belum settle…butuh rider developer sekelas DP kalau mau peningkatan signifikan…itu pun juga perlu waktu minimal 2 tahun…
Aleix udah mentok di aprilia sampai sekarang ya gitu2 aja, pembalap dan test ridernya ga ada yg bener2 kuat….kalau mack mau ke aprilia yg ada malah makin stres, malah berujung pensiun dini..
Kira2 kalau di tech3 ktm masih ada tempat ga yah…kali aja petrux sama iker dua2nya ga dilanjut
Jangankan Cadalora yg runner up GP500 ’94, gue yg bukan sapa2 aja ragu kalo MV ke Aprilia.
.
Tp ga tau jg ding akhirnya kaya gimana
???
Vinales ini memang agak antik.
Sesi test selalu juara
Free practice langganan 5 besar
Kualifikasi langganan front/second row
Race day : langganan jeblok
Yang disalahin motornya
Tiap ditanya jawabannya : I dont know
Mulutnya cerewet, kayak anak kecil yg baru belajar bicara.
Kalo macem Rossi dan Lorenzo cerewet sih masih pantas. Mereka terbukti kasih tropi jurdun.
Di butuh ke mak erot bro buat tambah stamina dan tahan lama.
Satu2 nya sembalap yg lompat dari motor karena rem blong. Ada2 aja.
Kalo mau yg bikin start-nya rada bagusan harusnya milih Ducati yg kalo start pada kayak roket bukannya Aprilia,itupun kalo selebihnya dia bisa handle motornya sampe finish
di atas motor yg matang saja dia ga mampu apa yg membuat org berpikir dia akan kompetitif di atas motor aprilia
balap sepeda aja mgkn cocok buat vinales
bikin alasan kok ga masuk akal, motor terlalu halus sama seperti cewek aja.. “kamu terlalu baik.. bullshit?
Inilah pembalap yang membuat saya tertarik dengan MotoGP sejak 1994. Jaman waktu liat berita dan gambar motor GP500 di tabloid BOLA.
Masalah Vina adalah waktu race pikirannya terganggu sama motor yang ada di sekelilingnya, kalau test dan free practice gak ada yg ganggu jalurnya
Entah apa yg merasukimu MAVERICK VINA-NGELES.
Sebenernya dia cuma kabur (lagi, as always, si kutu loncat) karena Quartararo hampir jurdun di Petronas yg mana cuma tim satelit dan taun ini jadi calon jurdun di tim pabrikan. Dia kabur karena ada Quartararo yg lebih kenceng dari dia dan dia gabisa lagi salah2in motor. Kalo inline 4 dibilang ga cocok, V4 lebih ga cocok lagi. Karena dalam sejarah motogp pembalap yg ga cocok di V4 mungkin akan cocok di inline4, tapi pembalap yg ga cocok di inline4 akan ga cocok jg di V4. Buktinya banyak, Morbidelli ga cocok di V4 kemudian pas naik inline4 dia cocok, karena motor lebih mudah dikendarai, Pol Espargaro di bilang ga cocok di inline4 karena agresif blablabla taunya naik V4 di pabrikan terbaik jg tetep cupu. Kalo di inline4 aja ga kenceng, apalagi naik V4? Kalo diliat statistik, Vinales sebenernya ga pelan di inline4, bahkan karakternya lebih klop di inline4, egonya aja yg ketinggian dan malu punya teammate calon jurdun sementara dia itu dont know mulu kalo ada masalah dan nyalahin ini itu kalo kalah.
tapi zarco cocok ke v4 setelah sekian musim
dan bau² kayaknya masih lom biasa bawa r3
Zarco, kroco, Dovi bagus di inline bagus pula di V4, yg gw bahas kan yg ga cocok di inline4 ga akan bagus di V4. Soal Bautista sih murni memang motornya yg cupu, kalo mau menang bisa tuh pake cbr1000rrr tapi balapannya di supersport.
oh iya bener jg, salah baca
Coba liat saja hasilnya kalau dia naik v4, terbukti nggak omongannya atau hanya omdo ?
Cocoknya si vina ini balapan yg cuman time attack
MV belom legowo, gak mau intropeksi, mkn juga jaga pride ya biar harga masih bagus d mata pabrikan lain, ok lah dia merasa belom bisa ngeluarin semua effortnya karena motornya kurang klop dsb, tapi sbnrnya mesti koreksi diri, yg cocok ya kalo v4 d ktm dengan bimbingan DP, atau di Suzuki lagi sekalian ( itupun kalau Suzuki mau ), d Aprilia benar kata om Luca, blom tentu cocok, memang lebih baik, tapi secara power paling lemah dijajaran mesin V4
Vinales balik ke pabrikan S.
Rins digoda yamaha ke Petronas untuk pakai mesin 2022 jatahnya mbah Rossi.
karena yamaha pengen korek ilmunya tim S, gimana bisa yamaha yang selama ini dianggap inline 4 terbaik tapi sama suzuki yang baru masuk lagi ke motogp dengan inline 4 nya pengembangan beberapa tahun bisa ngalahin yamaha masalah corner speed dan top speed.
Alibi..alibi……cuma alibi..intinya adalah cemburu prestasi taro moncer..