TMCBLOG.com – Sampai dengan saat ini (musim 2021) batas pembalap yang bisa lolos ikut sesi race WSBK series di ketiga kelasnya (SBK, Supersport dan WSSP300) adalah jika pembalap tersebut sempat menorehkan maksimal 107% dari laptime tercepat yang terjadi sebelum saat balapan pada race weekend tersebut. Namun mulai di musim 2022 nanti FIM telah merilis informasi bahwa mereka makin ‘mempersulit’ hal tersebut.
Yes dari awalnya 107% FIM memutuskan hanya pembalap yang berhasil sempat menorehkan laptime maksimal 105% dari laptime tercepat di mana pun sesi race weekend (FreePractice dan kualifikasi ) yang diperbolehkan untuk mengikuti sesi balapan.
Ini jelas semakin membuat FIM memperketat penilaian mengenai kelayakan dari pembalap untuk bisa ikut balap. Yang dilakukan oleh FIM ini semua tentang bagaimana menghadirkan balapan yang makin kompetitif dan makin aman. Dengan memperketat dari 107% ke 105% maka akan memperkecil gap kesenjangan performa pembalap yang kadang dapat mengundang bahaya karena kapabilitas yang masih terlalu rendah levelnya.
Selain itu di sisi safety, mulai musim 2022 nanti FIM mengharuskan pemakaian wearpack dengan air-bag untuk semua kelas Superbike setelah sebelumnya selama ini masih hanya sebatas ‘ditekankan’.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
baru tau ternyata wearpack air bag masih belum wajib di WSBK ya,,
Maksud s 107 ke 105 gmna Wak, kok makin turun.. Prosentase nya
jadi lebih rapet selisih antara posisi 1 sama posisi terakhir
Contoh gampang: misal lap tercepat yang ditorehkan pebalap di satu sirkuit adalah 100 detik (1:40).
107% x 100 detik = 107 detik (1:47). Artinya pebalap yang menorehkan waktu tercepat di atas 1:47 ga boleh ikut balapan.
105% x 100 detik = 105 detik (1:45). Artinya, kalau di perartuan sebelumnya pebalap yang menorehkan waktu tercepat FP & kualifikasi di 1:46 masih boleh ikut balapan, maka di peraturan baru ini sudah ngga boleh lagi. Minimal harus menorehkan waktu 1:45. Jadi makin ketat.
Gila ketat banget udah kaya Test cpns
@dwijef Terima kasih udah bantu menjelaskan
mantap penjelasannya… selain isi dari artikelnya lebih banyak variasi berita. isi berbobot. antara judul dan isi nyambung, komentarnya juga berbobot. enak baca artikel dan komentar2 disini
Keren… dia ini adalah Pebalap sekaligus Guru matematika
Semoga semakin aman dan seru
Biar kejadian sepupu Vinales ga terjadi lagi
Ada yang bisa jelasin maksud artikel ini ? #Sayabelumpaham
Baca perlahan dulu, kalo masih belum paham ada kok yg udah jelasin di komen…
Coil berangkat ke sekolah dr rumah waktu yg tercatat adlh..100 detik ( dianggap sama dgn 100 % )
..dan adik coil yg satu sekolah mengerjakan hal yg sama mencatat waktu 105 detik ( 105 % dr coil ) blh msk sekolah..
..sebaliknya kakak coil yg satu sekolah jg mlh nyampe 107 dtk ( 107 % dr coil ) ironisnya oleh satpam sekolah disarankan pulang..
..beruntungnya coil pny step mom yg baik hati..blio menjelaskan mngp kakak coil lbh lambat dr coil kpd satpam..bla bla bla..
..sebagai catatan step mom dr rmh ke sekolah mencatat waktu 200 dtk ( 200 % dr coil ).. dan blio tdk perlu msk sekolah..ckp di pos satpam.. lucky guy with milf gaees..hhhh
waw
Limitnya naik tapi untuk tim2 privater yg kebetulan tunggangannya kena pembatasan rpm apa juga akan disesuaikan?? Target naik tapi spek tetap apa ya bisa nembus limit baru???
Yg dibatasi tunggangan pembalap yg menang berturut turut aja kan
Masih kurang kompetitif..
Tahun 2021 kalo 5 detik itu masih di posisi 20an
103/104 harusnya bisa