TMCBLOG.com – Ducati MotoGP semenjak ditangani Oleh Gigi Dall Igna mengalami masa perbaikan yang sangat Signifikan. Di masa Andrea Dovizioso, Ducati beberapa Kali finish musim di Posisi kedua dan Bahkan pernah memaksa Marc Marquez menentukan gelar sampai race terakhir Di Valencia. Sepeninggal Dovi, Ducati masih menjadi Momok menakutkan.

Walaupun Bagnaia Kalah dari Quartararo di Musim 2021, namun Bagnaia Boleh dibilang meguasai Paruh kedua Musim 2021 yang lalu. Ditambah Ducati yang berhasil meraih gelar Juara manufaktur plus 8 pembalap di Musim 2022 ini jelas tak menutup sinyalemen bahwa ini membuat pabrikan lain ketar ketir.

Melihat Bagusnya Ducati Banyak tentu yang mencoba mencari jawaban dimana Sebenarnya letak perubahan Ducati yang bisa membuat semua ini ? Di Motornya? Di Pembalapnya yang kian adaptif dan mampu mencari Solusi untuk menaklukan Motor yang dulunya merupakan salah satu motor Prototipe tersulit. ? atau ada sinyalemen lain ?

Mungkin Kombinasi dua duanya atau mungkin juga ada faktor lain seperti management Man-Management yang kian Membaik. Namun Jika kita mencoba menarik hipotesis awal bahwa Motornya, etrutama Desmosedici GP21 yang makin baik sepertinya juga nggak 100% begitu karena Bahkan Seorang pembalap Muda seperti Bastianini sendiri bisa menorehkan hasil sangat maksimal dengan Desmosedici GP19 di Musim 2021 yang lalu.

Menariknya salah seorang dari jajaran management PabrikanKompetitor Yakni Suzuki ikut andil Opini mengenai Kemonceran Ducati ini. Sinichi Sahara berkata mengenai Hal ini kepada Jurnalis Akra Nishimura ” Saya pikir motor Ducati memang lebih cepat tahun lalu, tetapi mengingat mereka juga lebih cepat dengan spesifikasi dua tahun lalu ( GP19 – Bastianini ), [kayaknya] ada sesuatu yang sudah dikembangkan.

Misalnya, mungkin ada perubahan di bagian kontrol ( elektronik ) , sehingga bahkan saat menikung, deselerasi dan akselerasi, ducati telah meningkat. Dan ujung ujungnya, hal itu telah menjadikan Ducati seperti saat ini. Saya sendiri masih bertanya-tanya apakah gerangan hal tersebut ” / Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

49 COMMENTS

    • Dari dulu Ducati emang ngeri, tapi gak pernah juara untuk membuktikan kengeriannya tersebut.
      butuh konsistensi rider, gak melulu soal superioritas motornya, dengan 8 motor di grid setidaknya mereka sudah bisa di unggulkan untuk juara konstruktor musim 2022.

      jadi di 2022 ini, akankah kita lihat ducati yang berbeda atau bakal menjadi sama aja seperti sebelumnya??

  1. Ducati dengan segala sumber daya yg dimiliki Audi (dan VW tentu saja), pasti ada transfer teknologi lah ya. Gimana cara bikin Chiron sejinak Ayla aja bisa, masa cuma jinakin tenaga ‘seuprit’ Desmo kewalahan.

  2. Emg kyknya sih pengembangan elektronik yg lebih advance lagi, tau sendiri kan Ducati kalo soal eksperimen dan inovasi sejak bbrp tahun terakhir ini (sejak adanya regulasi unified ECU) emg yg paling getol,

  3. Dana melimpah dan SDM terbaik yg konsisten adalah kombinasi yg akan menghasilkan progres menanjak. Contoh tim Red Bull F1,

  4. Jelaslah elektronik juga sebabnya. magneti marelli kan menguntungkan ducati. Coba ecu dibebaskan saja…mau pake apapun baru lah keliatan.

  5. Ducita yg sudah mengenal magneti mareli lebih dulu pasti diuntungkan.coba kalo ecu dibebasin lagi.auto honda & yamaha yg bakal bersaing.

    • Weh…kalau ecu dikembalikan lagi ke produk masing2 pabrikan, bisa2 rcv213v dan yzr m1 th 2014 turun gunung lagi kali ya.hehehe

  6. ada andil jorge gak sih? keknya semenjak jorge bisa naklukin desmo, datanya mungkin jadi referensi pembalap lain.
    jaman now data is the new gold katanya.

    • yg pasti datanya lord hohe masih jadi acuan utama Pecco dan Martin sampai skrg, bisa dibilang lord hohe banyak memberikan data berharga selama di Ducati,

    • Data hohe sangat2 berpengaruh,bahkan sepeninggal dovizong,ducati masih mampu Runner up motogp,padahal awal2 masih ragu dengan komposisi rider,dan terbukti ducati ramah bagi pembalap rookie

    • Comment: input jorge mah bisa dikatakan kecil, karena minta bentuk tangki dirubah aja bisa 1 th baru jadi
      yg paling besar ya software ECU magneti marelli, sangat menguntungkan Ducati karena sudah lama pakai dan merugikan pabrikan lain yg pakai software inhouse
      sebenarnya kalau mau adil ya pakai software ECU yg belum pernah dipakai semua pabrikan biar adil
      Ducati mah banci, ngempeng Dorna terus

      • Lha emangnya data jolor cuma soal bentuk tangki? Data telemetri lah yg penting, dan pasti tiap pembalap punya data itu termasuk jolor

  7. Kayaknya Bagiono tahun ini yg bakalan bs bikin DucDuc jurdun…
    Lihat performanya yg bs konsisten saat fight lawan FQ n dogfight dg MM kemarin 2021

    Jika motogp 2021 hanya dihitung pertengahan sd akhir… maka Bagiono n DucDuc lah juara absolutenya…

    • Bisa jadi Bastianini yg jadi kuda hitam sebagai joki desmo 2021.
      Penambahan power kemungkinan jadi bumerang bagi bagnaia, miller, zarco or martin sehingga perlu penyesuaian lagi.cmiiw

  8. Aerodinamika yang advance, distribusi bobot yang lebih kebelakang memaksimalkan traksi ban belakang namun ban belakang bisa didinginkan dengan aliran udara dari yang lebih baik. Bobot motor yang lebih kebelankang juga bisa membuat motor lebih stabil saat di tingungan serta beban ban depan saat pengereman menjadi lebih sedikit. Namun saat di jalur lurus.. Part aerodinamika bekerja dengan baik untuk memberikan downforce di tambah sistem holeshot yang bisa memaksimalkan motor saat akselerasi . Gambaran ngaworku seperti itu wak. Xixi

  9. Populasi ducita GP jadi kayak anekdot avanza. Susah payah overtake 1 duc, eh depannya ada lagi. Di overtake, eehh depannya ada lagi heheheh

  10. Pandangan saya ke ducati cuma satu wak..
    DUCATI golden boy nya DORNA..
    dengan alasan penyeragaman ECU..
    Sama2…made in italy . Itu sudah satu nilai plus..

      • Sedih banget Honda dikatain golden boy durno

        Golden ridernya aja mbah oci. Zarco aja dibantuin biar masi ada alasan orang Prancis nonton gp.

        Ducita jadi pemain sayap aja ga dilarang, malah diakomodir. ecu berubah jadi merk langganannya ducita, ducita punya 6 motor aja ga dibatesin ampe jadinya kebablasan boleh ada 8 desmo di 2022

        Hayoloh saya ngomong apa ?

    • Pengagum conspiracy theory pasti suka…btw kalo ditarik ke belakang ya yg paling ‘menderita’ ya Pabrikan jepang pas unifikasi ECU.. palagi Yams..
      HOnda masih ketolong sama skill edunnya..
      Yah masing2 kebagian lah sama theory konspirasi..baik ketika dulu aturan pebalap moto 2 kudu ke satelit dulu…akhirnya diamend,,boleh langsung ke factory..toh semua senang
      kalo software Inhouse boleh ya paling Yams sama Hons aja yg hompimpah..tapi toh semua sudah setuju..entah kalo nantinya Y sama H ngambek cabut ya lain cerita..wakakaka

  11. hal lainya bisa jadi karena sayap paling banyak,

    -sayap untuk anti wheelie
    -sayap untuk anti stoppie
    -sayap untuk bantu belok

    dan pastinya bukan cuma gambar sayap 😁

  12. Klo sampe 8 motor di Grid masih aja ga juara, apa masih punya muka Ducati musim 2023 pakai 8 motor lagi. klo yg juara H,Y or Ktm masih mending meereka pakai 4 motor, lah klo yg Juara Suzuki or Aprilia (2 motor sajah).

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here