Saturday, 21 December 2024

Quartararo : Valentino Rossi Adalah Legenda Namun Marc Marquez Lebih Kuat

TMCBLOG.com – Race weekend ke tiga Grand Prix 2022 yang bertempat di Termas de Rio Hondo dipastikan berjalan tanpa kehadiran Marc Marquez. Via Corriere, juara dunia 2021, Fabio Quartararo berkesempatan menjelaskan banyak hal termasuk yang pertama kali adalah mengaku telah berkomunikasi dengan Marc seraya memberikan semangat kepada pembalap Spanyol tersebut. “Saya mengiriminya pesan penyemangat. Sejak 2020 dia tidak memiliki kedamaian, dia tidak beruntung. Saya hanya bisa berusaha membuatnya merasa lebih baik.”

Dengan berbagai data laptime dimana banyak kejadian jarak 1 detik bisa terdiri dari belasan pembalap, logis kiranya banyak yang menganalisa bahwa MotoGP sekarang cukup seimbang. Fabio Quartararo pun menjelaskan bagaimana strateginya untuk bisa menang dalam situasi seimbang seperti ini. “Di Indonesia, yang lain telah berkembang lebih dari kami. Namun, di lintasan kering kami memiliki kecepatan untuk menang, kemudian di keadaan basah saya finis kedua dan itu penting. Tapi di dua balapan berikutnya (Argentina dan Austin) saya harus menemukan sesuatu untuk membuat perbedaan.”

Ketika ditanya pabrikan apa yang ia waspadai, ia pun menjawab: Ducati sangat kuat pada tahun 2021 sehingga saya berharap itu menjadi protagonis lagi dengan motor baru. Suzuki, Honda, Aprilia telah meningkat pesat. Dan KTM juga kuat. Dalam dua balapan, enam pembalap berbeda naik podium. Dalam 3 atau 4 GP diperlukan untuk memahami siapa yang akan memainkan kejuaraan sampai akhir.”

“Mengenai Bagnaia, dia tidak memulai dengan baik, sementara pada akhir 2021 dia selalu menjadi yang pertama. Tapi dia punya waktu untuk pulih: Saya yakin dia akan berjuang untuk gelar.”

Ada satu pertanyaan menarik, jika menganggap diri sebagai seorang anak, bermimpi akan seperti siapakah seorang Fabio Quartararo saat ini? Rossi, Stoner, Lorenzo. Dan setelah itu Marquez. Saya telah melihat dua generasi. Valentino adalah idola saya: ingatan pertama saya terkait dengan MotoGP adalah kemenangannya, di Jerez pada 2005. Saya menyukai gaya Stoner. Tekad Lorenzo dan kecepatan Marquez. Anda tidak harus melihat hanya satu pembalap, untuk belajar Anda harus melihat banyak.”

Ketika ditanya olahragawan selain MotoGP mana yang menginspirasinya, Fabio menjawab : Mbappe. Dia adalah atlet yang sempurna: muda, sukses, bertekad. Mampu memikul tim nasional di pundaknya. Dan jika tentang masa lalu saya katakan Zidane.”

Fabio Quartararo adalah 100% asli Perancis, namun dari nama keluarganya (Quartararo) banyak yang menyangka bahwa ada hubungan antara dirinya dan Italia. Dan mengenai ini Fabio memberikan penjelasan dengan sangat gamblang “Mereka berasal dari jauh, dari pihak kakek-nenek. Tapi cerita ini selalu membuat saya tertawa: di Italia mereka hanya melihat nama keluarga saya setelah saya mulai menang. Ketika saya membutuhkan dana untuk balapan, tidak ada yang memperhatikannya.”

Ketika Fabio disuruh memilih mana pembalap terkuat yang pernah ada di MotoGP: Valentino atau Marquez? Ia pun menjawab dengan tegas; Rossi adalah seorang legenda dan akan tetap begitu selamanya. Tetapi jika kita hanya berbicara tentang membalap, saya pilih Marc. cukup crystal clear nih ya.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

69 COMMENTS

    • Satu gelar ‘dicolong’ dari ke4 nya oleh Nicky Hayden di 2006.
      Tapi VR46 ttp yg terbaik. Dia bisa saja ttp di HRC meski udah sabet 2 gelar MotoGP, tp dia menantang dirinya utk pindah ke tim underdog saat itu yaitu Yamaha racing. Dan di musim pertamanya, dia berhasil rebut tittle di 2004.

  1. Marquez bukan menjadi tumpul,tp menjadi kurang beruntung. Yg menghancurkan dia bukan lawan lawannya tapi dirinya sendiri.

      • Tumpul kan emg ga tajam, tapi ada yg ga terima dibilang ga tajam. Maunya dibilang masih tajam cuma ga setajam dulu, tapi bukan tumpul krn masih tajam, tapi ga setajam dulu lagi. Gitu

        Komen gw kan nyindir yg komenya muter2 ga berujung itu.

        • Wkwkwk trus yg nyangkal bilang tumpul tapi bukan gak tajam siapa ya…

          Niatnya sih cuma koreksi
          Tp kalo gak terima ya silahkan

        • Ecieee ada yg ga paham cara bedain komen sindiran kemudian keukeuh belagak ngoreksi wkwkwk

        • Wkwkwk om nyinyir ini bisa aja…
          Kan ente bilangnya sudah tumpul dgn maksud tidak setajam yg dulu
          Itu yg ane koreksi, bukan ngoreksinyg sekarang

          Tumpul = tidak tajam
          Sudah tumpul = sudah tidak tajam, berbeda dgn maksud ente yg tidak setajam yg dulu
          Kecuali ente menggunakan frasa mulai tumpul

          Ilustrasi lain
          Seimbang = tidak timpang
          Sudah seimbang = sudah tidak timpang
          Artinya sudah tidak ada gap
          Berbeda maksudnya dgn tidak setimpang yg dulu
          Krn itu artinya masih ada gap walau tidak sebesar dahulu

          Semoga bisa lebih diterima

        • @genesis Iye aje dah. Mending gw ngalah, ladenin org yg daya pikirnya rendah bikin capek doang wkwkwk

          Dari awal yg ga paham sindiran cuma lu doang kan? Buat apa ladenin lagi. Btw makasih komen panjangnya, biarpun ga gw baca semua😅😅😅

        • Iye aje dah
          Udah pemahaman salah
          Nyinyir berbulan2 br x ini gw ladenin langsung udahan
          Fitnah berbau penggiringan opini
          Masih aja ngatain daya pikir rendah
          Terima kasih udah ngalah ye

  2. beda generasi , yg disebut jelas yang se angkatan dan bareng membalap , marq jaya saya fabio masuk , pas rossi redup , coba fabio masuk gp pas jaman gibernau dan biaggi ???

  3. Fabio bisa menjadi setara atau lebih hebat dengan mereka, ingat waktu debutnya yang memakai motor kelas B tapi merepotkan barisan depan.
    VR dan MM sejak awal pakai motor number 1

  4. jawaban yg cukup logis dan menarik,
    dan gw yakin Fabio juga kepengen banget bisa battle memperebutkan jurdun dgn Marc sampai akhir musim yg sampai saat ini gak kesampaian atau bahkan hampir mustahil utk tercapai kalau melihat keadaan Marc akhir2 ini,

  5. Quartararo tak melawan rossi pas masih jaya2nya, pas moto gp minim perangkat elektronik. Makanya dia bisa bilang begitu

    • apa yg mau dilawan… motor rossi paling bagus sendiri.. ban bebas pilih..ecu pake suka2 pabrikan… kalo sekarang kan seimbang… motor seragam ecu… jadi benar2 tarung skill..

      • Bisa borr tapi kemamouan finansial tim nya beda. Twknisinya juga beda kelas. Kihat irang2 disekeliing rossi. Pembalap hebat pasti diaekelilingnya tuh mekanik2 yg terpilih beda ama pembalap coro. Mekanik pun dikasi alakadar🤣🤣

    • pas moto gp minim elektronik ? jaman 2 stroke maksudnya ??
      tapi apakah saat minim elektronik itu HP motornya udah nyentuh 240++ seperti sekarang ?? 210HP aja ga nyampe

      • La kalau dulu minim eletronik membantu aja juara harusnya sekarang makin OP dong logikanya.Iya deh Rossi terbaik

  6. Setuju dengan Fabio, Valentino adalah sang Legenda motoGP dan kalau tidak ada Marc yang lebih kuat mungkin Valentino bisa menambah juara dunia dengan tambahan 2-3 gelar lagi. apalagi Marc masuk ke MotoGP ketika Valentino dan Jorge masih cukup on fire untuk memperebutkan gelar juara dunia. Sayang saja kalau Marc ini tidak pernah batle 1 on 1 dengan Stoner.

  7. masa jaya VR kelar stlah 2010, dan hampir berhasil di 2015, mgkn masa jaya MM juga dah kelar di 2020 kmaren, tanda2 peralihan generasi pembalap lagi niy di waktu2 ini

  8. Rossi = Moh Ali, tentang keindahan, kegembiraan, menghibur dan banyak omong
    Marquez = Tyson, hantam terus, menang > KO

  9. VR bisa bejaya bukan karena dia hebat, tp karena lawannya yang lemah, bigitu dapat lawan yang kuat dia kalah juga.
    MM bisa berjaya dimasanya karena motor dan teamnya lebih kompetitip dibanding team lain, begitu dapat motor yang tidak kompetitip, ya sudah lah.

    Yang berlomba dalam suatu aja kompetisi buka hanya pembalap seorang, dibelakangnya ada crew dan team yang berjuang untuk mewujudkan semuanya.
    Sehebat apapun seorang pembalap, tanpa ada bantuan dari crew dan team pasti tidak akan bisa berbuat apa apa.

  10. Ya jelas lah. Rossi di masa keemasannya cuma ngelawan pembalap2 gaek yg usia udah lewat masa emasnya macam Roberts, Biaggi, Gibernau, ama sesekali Capirossi ama Barros dan Checa, sekalipun ada rival yg seumuran ato lebih muda macam Melandri,Elias ato Hayden skillnya dibawahnya. Begitu Stoner, Pedrosa, Lorenzo naik kelas dominasinya langsung keputus, cuma sanggup nambah gelar di 2008 ama 2009. Sementara Marquez baru rookie udah disuguhi 3 rival legend yg pernah disebut fantastic voor. Masa dimana Marquez menang mudah cuma saat rivalnya udah mulai menua dan sedikit kehilangan motivasi (Pedrosa), udah tua dan banyak ngeluh (Rossi) dan sibuk adaptasi motor baru (Lorenzo). Cuma masa itu dia menang mudah krn lawan terdekat di klasemen cuma ngandelin motor. Abis itu begitu naik dan mulai kompetitifnya Quartararo, Rins, Morbidelli, Zarco, dia malah cidera yg hampir bikin pensiun.

    • Klo ngeliat jenis cideranya, kemungkinan besar Marc ga akan pernah jurdun lagi. Kecuali takdir dan keajaiban berkata lain.

      2024 tampaknya jd penentu, apakah dia pensiun atau lanjut dengan pabrikan lain.

      • Bisa lebih dekat dari itu. Semua tergantung dengan seberapa parah kondisi fisik dan psikis Marc.

        Saya yakin Puik udah punya grand stragtegi backup plan.
        Yakni mem-flirting rider KTP spanyol wkwkwkwk

    • Cedera karena ulahnya sendiri, dan parahnya puig bukannya ngerem dia malah ngepush terus, apa karena 2 tahun zonk mangkanya ngepush terus mm93

    • 2001-2003 oke setuju. 2004-2005 masih juara walau sambil nurunin level weapon, okee setuju mungkin emg keterlaluan jagonya.
      2006-2010 walau ‘cuma’ bisa juara dunia 2x sy rasa Anda berlebihan jika menilainya dengan kata “cuma”.

      After all, sy pun sependapat kalo MM jauh lebih killer dibanding Vale. Tp entahlah, ttp ga apple to apple karena beda jaman.

      Dulu pun Vale terkenal suka mempermainkan lawannya, alias ga pernah bener2 gaspol. Dia juga ngakuin ini di beberapa interview. “Ya dulu bisa bermain2 seperti itu, tp sekarang tidak mungkin. Kompetisi sudah meningkat. Dulu orang2 masih party. Sekarang makannya diatur, tidurnya diatur, blablabla ….”

      • Jelas cuma, maap komen gw malah nyangkut kebawah. 2006 ampe kalah dari Hayden hanya krn motornya ga lagi punya superioritas krn chatter ga bisa nikung lebih kenceng dari motor lain lagi, 2007 kalah ama bocah kemaren sore, 2010 jg terlalu ngontot saat tau Lorenzo bisa kalahin dia dan 2015 salahin Markuz dan Iannone saat poin mulai didekati Lorenzo. Patahnya kaki Rossi mirip ama patahnya lengan Marquz, ngontot ampe cidera krn sadar mulai punya rival kuat. Stoner vs Rossi 2006-2012 jumlah jurdun seimbang tapi Stoner menang 38 kali vs Rossi cuma 26 kali. Rossi vs Lorenzo 2008-2019 Lorenzo jurdun 3 kali vs Rossi 2 kali, Lorenzo menang 47 kali vs Rossi 27 kali. See?

        Cuma, ada datanya. Murni bukan bualan.

        • Semua data di atas tidak bisa dibantah, pun tidak bisa dijadikan bukti hipotesis karena pendekatan/teori untuk menentukan kehebatan seseorang itu memang sangat sulit. Bahkan dengan angka kuantitatif pun masih banyak variabel yg perlu dipertimbangkan.

          Lorenzo naik kelas ke Motogp di usia 21th (2008), juara dunia di usia 23 (2010), di saat Vale sudah berusia 29 di tahun 2008, dan 31 di saat Lorenzo juara dunia 2010.

          Stoner di 2006 berusia 21, dan juara dunia di umur 22 di tahun 2007. Vale di 2006 udah berusia 27, dan 32th saat Stoner meraih juara dunia ke-2 nya di 2011.

          Marc Marquez juara di 2013 saat berumur 20th, di lain sisi Vale udah 34th (YES thirty fckn four yo!), dan Lorenzo berumur 28th. Selanjutnya secara konsekutif menang terus sejalan dengan makin bertambahnya usia lawan-lawannya, linier. Pengecualian di 2015 saat Vale berusia 36th (!) dan Lorenzo 31th.

          Mari tarik mundur sebentar di 2008 dan 2009. Vale juara saat umur 29 dan 30, di saat Lorenzo berumur 21-22, dan Stoner berumur 24-25 (wow usia emas nih).

          Yes, “cuma”.

        • Oh, 2006 dengan semua permasalahan M1 saat itu. Vale cuma minus 5 point dari Hayden. Plus DNF 3x (!), P13 sekali, P14 sekali.

          Domination, yet still not win the crown.

        • Oh, 2006 dengan semua permasalahan M1 saat itu. Vale cuma minus 5 point dari Hayden. Plus DNF 3x (!), P13 sekali, P14 sekali.

          Again, 5 points!

        • Susah kalo angka exact dilawan dgn argumen penuh ego. Gw nyerah, ga akan gw ladeni lg abis komen gw ini. gw bicara berdasar data dan fakta tapi lu berusaha cari variabel lain utk ngalahin data padahal kata ‘cuma’ itu sedari awal merujuk ke jumlah alias angka. Nyatanya prestasi Rossi saat balapan head to head dgn Stoner, Lorenzo apalagi Marquez itu ‘cuma’. Ttg lawan Hayden, faktanya Rossi ttp kalah dari seorang Hayden yg hanya menang 2X musim itu kan? Saat motornya bermasalah aja kalah 5 poin dari Hayden, pantesan lawan Stoner, Lorenzo, Marquez ‘cuma’ wkwkwk

  11. ..kang mancing prnh mmbr opini.. pembalap hebat di era manual yg hrs redup di era elektronik..bgt jg pembalap kuat era elektronik yg hrs jatuh bangun..ktk elektronik mkn ribet.. rival mkn berkembang..tp obsesi blm kesampaian.. apa daya otot..tulang dan indra penglihatan tlh berkurang..
    ..sanjungan sbagai pembalap terkuat di muka bumi jls ckp pantas..bkn skdr sarkasm..atau klo artikel ini dirilis besok mngkn orng berpikir tentang april mop hhhhh..

  12. Ketika saya membutuhkan dana untuk balapan,tidak ada yang memperhatikan…
    Rupanya Ora Nang Kono ora Nang Kene Podo wae ..pas berjuang susah payah keluarga seakan menjauh..jangankan dukungan materi..dukungan moral saja ga ada…. begitu sukses..pada ngerubutin kaya lalat..😅

    • Lah gimana, sejelek2nya prestasi pembalap Italia sekarang, kalo ini kejadiannya tahun sebelum FQ juara dunia ya “siapa dia?”
      Mending sponsorin pembalap pribumi lah. Apalagi Italia terkenal nasionalisme-nya.

  13. Sy pernah melontarkan statement yg amat sangat debatable, bahwa: “Pele kalo era emasnya ada di era Ronaldo-Messi bakal jadi pemain bola ‘biasa aja'”.
    Begitu juga berlaku untuk pemain bola lainnya sebelum 2000an.
    Kenapa? Karena ini pemain bola jaman dulu umumnya masih sangat barbar. Masih banyak minum, ngerokok, makan tidak teratur, tidur tidak teratur. Singkatnya tak ubahnya dgn kehidupan pemain bola liga Indonesia vs pemain bola Eropa saat ini.
    Th 70an begitu ada yg jago bgt ya bebas aja dribling bola sambil sprint karena lawannya masih tergolong payah. Inget, sepakbola ada 11 pemain.
    Sekarang boro-boro. Bahkan gaya drible dan kebiasaan beberapa pemain aja udah dipelajari sebelum tanding. Kalo masih kecolongan itu artinya keterlaluan jagonya.
    Skill oke, stamina oke, postur kokoh, strategi mateng, pengobatan canggih.

    Dan sepertinya ini jg berlaku di dunia olahraga manapun.

  14. Jelas cuma. 2006 ampe kalah dari Hayden hanya krn motornya ga lagi punya superioritas krn chatter ga bisa nikung lebih kenceng dari motor lain lagi, 2007 kalah ama bocah kemaren sore, 2010 jg terlalu ngontot saat tau Lorenzo bisa kalahin dia dan 2015 salahin Markuz dan Iannone saat poin mulai didekati Lorenzo. Patahnya kaki Rossi mirip ama patahnya lengan Marquz, ngontot ampe cidera krn sadar mulai punya rival kuat. Stoner vs Rossi 2006-2012 jumlah jurdun seimbang tapi Stoner menang 38 kali vs Rossi cuma 26 kali. Rossi vs Lorenzo 2008-2019 Lorenzo jurdun 3 kali vs Rossi 2 kali, Lorenzo menang 47 kali vs Rossi 27 kali. See?

    Cuma, ada datanya. Murni bukan bualan.

  15. “Valentino Rossi Adalah Legenda Namun Marc Marquez Lebih Kuat”. Pengen ketawa rasanya. Ya jelas lah rossi skrg udah tua coba ente lawan saat dia umur 20an. Yg pasti ente ga bakal jd jurdun.

  16. Harusnya bebas aja berpendapat siapa yg paling hebat. FQ20 bilang MM93 lebih hebat, Klo menurut saya pembalap yg paling hebat M Fadli…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP