Friday, 22 November 2024

Andai tak terkendala elektronik, akankah Marc Marquez bisa juara di CoTA Austin?

TMCBLOG.com – Banyak yang memeperkirakan bahwa jika saja Marc tidak mengalami masalah elektronik yang menimpanya saat start kemarin di CoTA, maka ia berpontesi memenangkan balapan. Hmm itu jelas mungkin saja menang, namun setelah melihat data race pace kemarin sih, sebenarnya pembalap seperti Bastianini, Rins atau Miller memiliki pace yang bahkan mungkin lebih stabil cepat dari Marc. Jadi menurut TMCBlog, mungkin perkiraan yang lebih sesuai dan masuk akal buat Marc adalah potensi podium. Yes Marc masih melihat ada titik lemah dari RC213V 2022.

Marc Marquez membutuhkan waktu 2:09,352 menit untuk lap pertama karena masalah teknis di awal, sedangkan pemimpin rombongan di lap pertama, Jack Miller hanya membutuhkan 2:04,965 menit. Artinya: setelah lap pertama, Marquez sudah tertinggal 4,387 detik di belakang Miller dan ketika melintasi garis finis setelah 20 lap dan menyalip lebih dari selusin pembalap di depannya termasuk Quartararo, ia masih tertinggal 6,617 detik di posisi 6 di belakang pemenang race Enea Bastianini dan 4,3 detik dibelakang podium terakhir Jack Miller.

Menarik melihat pasca lap pertama dan waktu finish Marc sama-sama berbeda 4,3 detik dari Miller walaupun jika kita melihat grafis di atas maka sebenarnya stagnasi 4,3 detik ini bisa dijawab dengan fakta bahwa sebenarnya pace Miller (grafis hijau) pun sebenarnya juga sedikit lebih konstan cepat dari Marc (garis garis ungu). Atau bila dibuat andai andai. Maka ada potensi jika Marc tidak terkendala di awal maka akan ada kemungkinan di akhir race hadir fight seru neck to neck antara Ia dengan Miller sampai garis finish memperebutkan podium.

Yap memang begitu, pada analisis di atas kami tidak menyertakan variabel perbedaan padatnya traffic saat Marc memulai balap dari belakang dan saat ia berada di depan tanpa kendala elektronik. Mohon maaf, buat TMCBlog hal-hal andai andai tersebut tidak empirik, tidak ada yang bisa tahu apa yang akan terjadi, tidak terukur dan akan sulit untuk dianalisa. Sama tidak terukurnya dengan potensi lain semisal potensi Marc crash akibat kesalahaan sendiri ataupun crash karena diakibatkan pembalap lain walaupun tanpa kendala elektronik di awal, atau perbedaan mentalitas ketika kena masalah versus ketika tanpa masalah.

Artinya, TMCBlog tak bisa memasukan variabel ‘andai andai’ yang bagus bagus aja dan menafikan variabel ‘andai andai’ yang buruk. So mending semua variabel ‘andai andai’ tanpa ukuran dilewatkan dulu yes. After all menurut TMCBlog dengan tampil memperlihatkan performa yang begitu saja apa adanya kemarin dan P6, Marc Marquez bagi TMCBlog masih ‘The King Of CoTA’.

“Saya push di Austin dan saya juga akan push di Portimao akhir pekan berikutnya. “Begitu Marc mencoba membandingkan dengan akhir pekan Mandalika yang bagiannya cukup aneh di mana setiap kali ia push ban baru, maka ia crash. Total Marc cracsh sebanyak 4 kali di Mandalika, sementara di Texas kemarin ia tidak pernah crash sekalipun. “Saya sangat ingin kembali ke Texas karena itu trek yang bagus untuk saya. Ini adalah sirkuit yang sangat saya kenal. Itu sebabnya saya tahu persis di mana titik lemah motor kami.”

“Sekarang kami harus mencari tahu level apa yang bisa kami capai di sirkuit Eropa. Saya tidak bisa membayangkan bahwa kami berada di level di mana kami bisa berjuang untuk kemenangan di setiap balapan. Saya memberikan tekanan nyata pada para insinyur Honda. Saya berkata: ‘Jika Anda ingin menang atau setidaknya kompetitif dalam beberapa balapan berikutnya, Anda harus berusaha lebih keras di area ini dan itu.’ “

“Ya, kami menderita beberapa kelemahan. Memang benar bahwa Pol melakukannya dengan baik di beberapa trek, seperti halnya Nakagami. Tapi kami harus berbenah, karena kami harus kompetitif di semua sirkuit dan bisa konsisten memberikan performa bagus.”

“Saya sudah menjelaskan pada hari Kamis sebelum sesi latihan pertama bahwa saya datang ke Amerika untuk melakukan kompetisi. Di sisi lain, setelah GP Indonesia, saya harus membangun kepercayaan diri saya terlebih dahulu. Tentu saja bisa terjadi bahwa saya memiliki keraguan ketika saya sedang duduk di kantor saya di paddock. Tapi begitu saya mengendarai motor ke trek, Anda tidak memikirkan risiko atau bahayanya.”

“Tentu saja saya mencoba mengendalikan diri dan tidak terlalu memaksakan diri. Misalnya, pada hari Minggu dalam balapan setelah tikungan pertama, saya berkata pada diri sendiri: ‘Oke, saya terakhir sekarang. Tapi saya tidak punya tujuan dalam pikiran sekarang. Saya akan melihat langkah demi langkah seberapa jauh saya bisa maju’. Dan itulah yang saya lakukan. Saya menyalip satu demi satu pembalap.”

“Ya, meskipun saya pernah melakukan kesalahan besar di tikungan 1, saya senang berada di tengah Nakagami dan pembalap lain. Saya harus melepaskan rem lagi… Tapi kesalahan ini adalah konsekuensi dari tindakan Vinales di zona pengereman. Pada dasarnya, saya tetap cukup tenang sepanjang balapan. Saya bisa mengendalikan diri dengan baik.”

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

76 COMMENTS

    • Pacenya ga konsisten karena terhalang rider2 lain yg dia salip waaak.
      Beda klo startnya mulus, pasti akan lebih konsisten

      • Saya nggak bisa menilai dan Menganalisis berdasarkan Hal tersebut, karena tidak ada datanya, tidak terukur dan Tidak ada yang tahu kecuali Yang maha kuasa . . Karena bisa banyak tang terjadi ANDAI marc tak terkendala, Bisa ngacir, tapi Bisa juga Jatuh tho

      • kan udah dibilang wak Haji diatas bahwa jika berandai-andai, potensi Marc juara itu sulit, namun untuk Podium cukup terbuka..

        • overtake itu memerlukan “banyak” waktu untuk melakukan momentumnya, gak sekedar asal overtake kan? bisa” nyundul yg mau d overtake. apalagi yg di overtake 18 pembalap.beda kalo yg d overtake sedikit (langsung bisa ngacir)..

  1. Gak gitu juga itungan nya Wak, karena ada penyesuaian Marq saat ia tertinggal, beda cerita ketika start nya mulus seperti 2021

    • Sesuatu yang tidak terjadi dan tidak ada datanya, tidak bisa di analisis, Kita tak pernah tahu apakah Jika Marc Tidak berada di belakang maka Ia Tetap memiliki Nafsu yang sama Untuk ngacir, dan kita tidak ada yang tahu apakah Marc juga akan memperoleh Fight keras dengan Miller, Martin, Bestia atau rins yang Mungkin juga akan memperkecil pacenya lagi . . . Sekali lagi, berandai andai itu , Heaven knows

    • Bisa karena Nyalip, Bisa juga disengaja Untuk ‘nursing the tire’ . . Karena kalau dipush 20 lap terus, bisa ketebak nanti hasilnya

  2. Saat msh di rombongan belakang, teorinya pace ikut turun, krn racing line trganggu back marker…beda halnya ketika mngikuti rombongan trdepan. Jd kurang afdhol klo lngsung dibandingkan dg lap time per lap.

    • Mungkin Wak Haji masih didalam scope andai2nya. Jadi masih base on data. Klo andai2nya bikin pace lap time sendiri, wah melenceng kemana2 takutnya.

    • Intinya pace yg trjadi saat traffic lap sm clear lap bakalan beda. Motogp.com udh mmpublish video komparasi antara marc dan bestia

    • Kalau Sudut padangnya ini Nggak akan pernah saya bisa tulis, variabel andainya sangat tinggi dan Sudah masuk dalam Kategori ‘Ramalan’ . . Saya bisa saja menulis kan Hal tersebut, namun jelas saya Nggak bisa mempertanggung jawabkan Tulisan Saya yang dibaca orang karena saya Nggak bisa membuktikannya

  3. Kurang apple to apple klo perbandingannya seperti itu wak. Seandainya marc startnya bagus, sy yakin race pace nya jg akan mengikuti rombongan terdepan. Atau bahkan bisa lebih baik.

    • Iya sih..tanpa problem….ada 8 motor
      Sekalinya problem..ada 23 motor di depannya…dan gangguan race pace lebih banyak

    • Saya sudah tulis, saya nggak bisa menuliskan sesuatu dengan Variabel andai andai yang terlalu tinggi terlebih lagi tidak bisa saya pertanggung jawabkan alasannya

      • Dah lah Wak.. Udh jelas banget di tulisannya wak Haji diatas..

        Udh ditulis lebih dari separuh isi artikel,
        Masih aja dipertanyakan..

        Baca pada pake subyektifitas ya gini 😂

  4. Jika melihat data memang tidak bisa dikaitkan dengan andai andai. Namun jika tanpa kendala apakah mungkin pemilik podium akan mencapai apa yg mereka dapat kemaren.??Pace boleh bagus,tp mentalitas juga berpengaruh. Seperti yg sering dikatakan Yamaha 12 km lebih lambat,tp tidak keluar dr 10 besar bukan. Bukan.hehe

    • podium 2/3 itu kayanya 90% tapi juara si ngga ya kayanya dilihat dari kondisi MM ada beberapa kali nyelonong. ga seperti biasanya balapan di cota.

      ingat EB pecahin rekor MM juga best race lap.

  5. Miller itu pembalap yg di awal race daya “gedornya” tinggi, tapi begitu menjelang akhir race justru memble.. kadang malah crash..
    Justru aneh, kok bisa awal start sampai bendera finish berkibar jarak marq-miller tetep sama..

    • variabel Crash, atau disundul dari belakang, kesalahan pembalap lain atau hal hal lain juga tidak diperhitungkan, semua hal bisa terjadi dalam balapan

  6. Lho apa Iya yang saya tulis begitu ? Saya nggak bisa menuliskan sesuatu yang tidak bisa saya pertahankan secara empirik, minimal ‘Mild empirik’

  7. Gaperlu andai2, kemarin sudah tontonan yang sangat bagus, pembuktian lain dari king cota bosan kan podium mulu apalagi kalau mulus turing😂
    Dorna senang, penonton pun senam jantung

    • Menurut saya Dengan tampil begitu saja apa adanya kemarin dan P6, Marc Marquez Buat saya pribadi masih ‘The King Of CoTA’

      • setuju,kalo ga ada aksi Marc mungkin dipertengahan race mata ane udah terpejam,
        karena waktu itulebih fokus mantengin layar kecilnya dibanding layar gede

      • Setuju, gak ada marc race jadi gak seru. race di cota kemarin paling tidak secara nyata bukan andai-andai) menyajikan hiburan tersendiri yang tidak ada di 2 race sebelumnya.

  8. Terlepas dari apaun tentu kita mesti apresiasi pencapain mm , trauma @ cedera serta adabtasi ke motor yg benar2 baru itu bukanlah perjuangan yg gampang . Karena nonton moto gp bukan sekedar sapa yg menang lebih dari itu sensasi overtek yg justru memacu adrenalen . Dan untuk ris cota juara penghibur duel mm@ taro.😑

  9. Sayang sekali Marquez ga bisa juara 1 di austin ini. GP ke 500 namanya catat di sepanjang sejarah MotoGP bagi yg podium 1

  10. kalo berandai andai apapun semua bisa terjadi…
    kan cuma berandai andai alias MISALEEEE..
    MISALEEE kok dianalisis😂
    lebih baik bikin artikel prediksi balapan seri berikutnya😂

  11. klo melihat dri grafik cacing tawuran bisa sih marc juara cota. rins sndri dgn pace stabil tp ga pernah nyentuh dibawah 2,3.800 boleh dibilang ‘pelan’.
    enea dan marc yg bsa lbh cepat walo cma bbrpa lap, justru itu yg bsa memangkas waktu secara kseluruhan

    • mudahnya gni..
      ktimbang konstan 2,3detik, mnding sesekali bsa 2,2 ato 2,1. yg mana defisit waktu td bsa memangkas waktu secara kseluruhan.

  12. apakah faktor lain juga menentukan? seperti aspal mandalika vs aspal CotAs yang baru.. atau dari segi pasokan ban (ban konstruksi 4 tahun lalu mandalika vs ban konstruksi cotas)?

  13. Saya rasa di sini mm masih ingin membuktikan bahwa mm menjadi yg terbaik, entah dengan variabel start yg bermasalah, habis jth di Mandalika dan proses adaptasi dengan front end rvc

  14. Klo bilang sesuatu yg gak pasti sih menurut saya kurang pas ya, apa sih yg pasti di balapan. Semuanya memang tidak pasti. Klo marc gak ada kendala start bisa aja dia juara krn gak banyak kendala back marker. Bisa jg jatuh. Bisa jg cuma podium. Begitupun bastianini jg gak pasti, bisa aja kmrn dia jatuh, dsb. Tapi klo lihat sejarahnya di austin, ada kemungkinan besar marc juara dgn performa yg dia tunjukkan kmrn andaikata tidak ada kendala start. Para pembalap sendiri mengamini argumen ini kok. Fabio salah satunya. Jadi menurut saya klo gak ada kendala start kemungkinan besar marc juara austin kmrn

    • Belum tentu juga dengan ban yg masih ok.. Mm dapet fight serius dari jorge martin dan akhirnya dua dua nya clash dan crash 😂

      Ini kalau berandai andai wkwkwk

      Intinya yg sudah biarlah sudah berlalu

  15. andai rossi bisa dapet serum super soldier kaya capt america supaya awet muda, maka marquez ga bakal ada apa2nya sekarang

    • Ga usah buat perbandingan blog sebelah, blog ini ataupun blog itu, cukup membaca aja klo ga suka blog sebelah ga perlu di publish, menghargai itu lebih bermanfaat. Yes

  16. Buset padahal pak haji sudah bikin artikel seperti ini, entah buat menghibur bani andai atau memang pak haji ini jengkel sebenarnya sama para anggota bani andai yang kalau bikin analisa itu suka seenak udel wkwk, dan apakah masih kurang? Pak haji masih kasih highlight kalau si Marquez masih the king of CoTA bukan? Masih kurang? Masih protes? Padahal bikin artikel seperti ini tidak mudah karena pak haji harus ubek data dan memastikan tulisan ini bisa dipahami dengan mudah, tapi ya mau bagaimana lagi? Mungkin para anggota bani andai ini baru stop berulah setelah pembalap pujaan mereka crash karena terlalu memaksakan diri atau akibat tuntutan dari para anggota bani andai sendiri wkwkwk.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP