TMCBLOG.com – Grand Prix Commision baru saja merilis informasi berita resmi yang berhubungan dengan alokasi mesin setiap pembalap kelas primer MotoGP. Saat ini, regulasi MotoGP mengizinkan pabrikan di kelas MotoGP untuk menggunakan secara maksimal tujuh mesin per pembalap selama musim untuk tim non-konsesi (sembilan mesin per pembalap untuk pabrikan dengan konsesi). Peraturan ini dibuat ketika kalender terdiri dari kurang dari 20 balapan.
Karena kalender 2022 memperkirakan 21 balapan, telah disepakati untuk mengizinkan penggunaan satu lagi tambahan mesin asalkan, pada akhirnya, ada 19 balapan atau lebih. Mesin tambahan hanya dapat digunakan untuk seri ke 19 atau balapan seri berikutnya.
Peraturan telah diperbarui sebagai berikut:
Jumlah Seri | Non konsesi | Konsesi |
s.d 20 | 7 | 9 |
21 atau 22 | 8 | 10 |
Jika kurang dari 21 seri balapan yang dipublikasikan di kalender resmi yang dikeluarkan oleh FIM sebelum dimulainya balapan pertama, maka pabrikan akan memiliki alokasi mesin maksimum 7 mesin per pembalap (9 unit mesin per pembalap untuk pabrikan dengan konsesi).
Ketika ada terdaftar 21 atau 22 kali seri balapan yang diterbitkan pada kalender yang dikeluarkan oleh FIM sebelum dimulainya balapan pertama, maka pabrikan akan memiliki alokasi mesin maksimum 8 mesin per pembalap (10 unit mesin per pembalap untuk pabrikan dengan konsesi). Penggunaan engine ke-8 (atau ke-10) ini hanya akan diizinkan mulai dari event ke-19.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Apa gak makin bengkak tuh anggaran kalo nambah mesin? Belum lagi biaya operasional buat seri tambahan. Mending kalo semua seri ada aksi overtake macam di Philip Island dan sejenisnya.
Perlu dipertimbangkan juga apakah alokasi biaya untuk riset mesin yang lebih tangguh lebih murah/mahal dibandingkan menambah jumlah mesin
Menurut Q riset buat mesin powerfull dan tahan banting lebih mahal daripada menambah jumlah alokasi mesin
@abimanyu Alhamdulillah Q punya ijazah dan sertifikat teknik automotif
Buat apa sampai 100 seri 1000 alokasi mesin tapi balapannya boring as f*ck?!
Kalo balapan boring ga usah ditonton mas, emang ada yg maksa situ buat nonton balapan yg boring?
Semakin banyak semakin cuan
Musim² sebelumnya ada yang engap dengan alokasi yang ada, ketambahan pake gate gate an, apakah ini aturan ghoib yang baru?
Pantes Suzuki mending ciao
Hehehehehe komen absurd sih
Cocoklogi n ngelantur
Kalo hanya boleh dipake setelah memasuki seri ke 19 berarti pabrikan ga perlu riset keseimbangan (performa berbanding durabilitas) yg baru lagi utk mesin mereka ya ? cukup pake formula yg skrg aja,
Betul bro jadi pabrikan hanya mengalokasikan biaya produksi unit mesin tambahan berdasarkan spek yang sudah ada, beda kalau alokasi tidak bertambah makan pabrikan harus meriset lagi mesin yang powerfull namun tahan banting karena mileage nya bertambah
klo secara awam kyaknya kurang bijak ya klo tambahn satu mesin untuk misal max sampe 22 seri, sedangkan mesin terakhir boleh dipake mulai seri ke 19, berarti ttp ajj pabrikan harus pandai² mensiasati pemakaian mesin, misal mesin yg dipakai mulai seri ke 19 itu mesin fresh ttp harus diantisipasi bilamana ada masalah dimesin tsb ya mau gk mau pke mesin lama yg udh berumur dlm artian mileagenya katakanlah udh dlm batas wajarnya.
Betul juga bro, memang lebih bagus sih langsung ditetapkan aja alokasi setahun 8 mesin, tentang pemakaian diserahkan ke masing-masing tim, sehingga tim gak bakal was was menunggu sampai sering ke 19
Hehehehehehehe
Biar lebih gregt dong breee
harusnya biarin alokasi segitu,kalo bisa malah kapasitas bensin lebih dikurangi biar para teknisi lebih mikir keras gimana bikin mesin durabel,lebih irit tapi masih kencang
kan kalo bisa bikin mesin lebih efisien kan risetnya bisa buat masspro dibanding winglet,FHA,RHA apa itu?,mau naik beat yg shocknya bisa jungkat jungkit buat menghibur anak?
Pabrikan yg jadi peserta ga ada yg ribut kenapa komentator yg sewot akan aturan ini 😀
Lebih hemat banyakin mesin sih , secara lebih murah menambah kuantitas daripada kualitas