Menurut telemetri, Saat Clash dengan Bautista Tidak ada yang berbeda dari Titik pengereman dan tekanan Tuas pengereman Rea dibandingkan Lap sebelumnya pic.twitter.com/oyfSlLiW96
— tmcblog (@motoupdate) September 16, 2022
TMCBLOG.com – Dihubungi oleh PaddockGP.com, Paul Duparc, seorang pejabat FIM, Mencoba menganalisis Clash antara Rea-Bautista di Magny-Cours dan menjelaskan kenapa Rea hanya diganjar Long Lap penalty Oleh Stewards dan Bagaimana Ducati akan menemui jalan buntu jika terus meminta hukuman yang lebih berat untuk Rea.
Bautista secara verbal menyerang Rea pasca venue Magny-Cours dan menuduh pembalap Kawasaki ini sengaja menjatuhkannya. Rea Mengaku berbuat kesalahan namun membantah tudingan tersebut dan menjelaskan bahwa ia tidak bermaksud sengaja menjatuhkan Bautista.
Ducati secara organisasi memberi Bautista back-up melalui koordinator teknis Marco Zambenedetti dimana menurut team Aruba.it Ducati Long-lap penalty tidak dianggap memadai dibandingkan kerusakan yang ditimbulkan oleh juara dunia SBK enam kali itu ke Championship dari Bautista. Ducati diperkirakan bersiap mengajukan banding ke Pengadilan Banding FIM atau lembaga lainnya untuk mendapatkan putusan yang lebih berat untuk Rea.
Paul Duparc, seorang pejabat FIM memberikan klarifikasi nya mengenai rencana Ducati ini: “Keputusan menghukum Rea diambil oleh Steward, yang menganalisis kecelakaan selama balapan dengan kamera yang berbeda dan dari sudut yang berbeda. Mereka membuat keputusan yang disebut temuan faktual. Diambil dengan cepat dan berdampak pada pertandingan, [Keputusan seperti ini] tidak dapat dikenakan banding. Ini seperti penalti, tidak ada jalan untuk kembali”.
Jika tidak puas terhdap Keputusan faktual, Paul Duparc juga menjelaskan mengapa Rea hanya dihukum dengan Long-Lap penalty berdasarkan temuan data telemetri yang dilihat setelah balapan terjadi : “Stewards meminta untuk melihat data telemetri titik pengereman Rea dan ternyata di tikungan itu dia mengerem persis di titik yang sama dan dengan tekanan yang sama seperti lap sebelumnya. Menurut teknisi telemetri, yang menganalisis data, perilakunya tidak berbeda dari biasanya. Tidak ada perilaku abnormal”.
Paul Duparc juga menyoroti perilaku tim Aruba Racing Ducati selama dan setelah Setelah race 2 SBK di Magny-Cours: “Ducati sangat agresif, dua kali mengintervensi Race Direction selama balapan. Para Steward membawa Serafino Foti ( Ducati Aruba.It team manager) keluar dari aula. Setelah balapan, mereka berbicara dengannya dan Zambenedetti, yang kemarahannya belum mereda”
Jika sudah begini, Cara terakhir yang bisa dilakukan Ducati adalah banding melalui Pengadian Arbiterase Olahraga ( CAS ), namun Paul Duparc yakin jika Ducati melakukan itu maka hasilnya akan sia sia untuk mereka
” Mereka dapat membawa kasus ini ke pengadilan, tetapi tanpa peluang untuk menang. Mereka bisa pergi ke Pengadilan Arbitrase Olahraga, tetapi CAS tidak mengintervensi apa yang dianggap sebagai ‘lapangan permainan’. Mereka menilai apakah ada masalah dengan prosedur atau penerapan aturan, tetapi mereka tidak pernah memasuki bidang ahli dan menyerahkan penilaian kepada ofisial pertandingan. Ducati bisa pergi ke CAS, tetapi akan kalah ” – Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Mantep
Wah merah sekarang memerah
Sementara itu Toprak mesam-mesem sendiri 😊
Udah kayak emak emak dong, menurut telemetri ya emak emak settingan metronom tanpa rem, apapun kondisi lalu lintas di depannya 😂
wkwkw bener. mau lurus ato belok ngarepnya orang yang minggir biar dia dikasih jalan
Pec o. Besok crash…
Saya bmark, setelah race saya mention
Buat rea, aq meminta maaf karena kemarin2 aq berprasangka buruk pada anda.. ya karena saya ga punya data telematri dan saya orangnya juga sok tau n sok pinter.. matursuwun
Kemarin Bu Karen parkir depan rumahnya dengan kecepatan dan kekuatan rem yang sama seperti 2 tahun sebelumnya.
Bedanya kemarin di depan rumah di tempat dia biasa parkir, lagi ada Ibu mertuanya.
Nah ini masuk akal.. SAMA SEPERTI SEBELUMNYA BELUM TENTU BENAR.. SEBELUMYA YG DI DEPANNYA JAUH DAN DAN Waktu kejadian YanG DI DEPANYA DEKAT.. Apakah titik pengeremannya sama?
Nah ini perumpamaan yang benar, lihat sikon dong.
Coba ppatk cek rekeningnya Duparc…. ngiahahahaha…
semua demi show.
uda balas aja di next race
relain bae ngapa! cirikhas Italiano banyak bacotto
kan udah dikasih kemudahan yaitu rpm paling tinggi dan boleh pakai bilah winglet yg ada ujungnya yg padahal yg lain seperti BMW dan honnda harus mendesain melingkarkan ujung winglet ke fairing lagi seperti MotoGP atau Kawasaki yg pakai hammerhead,zx10rr yg udah ganti metalurgi jeroan dan ditambahi finger follower tapi hasil pengukurannya sama
pokoknya di mata dorna dan fim, berubah mesin itu harus ganti bore dan stroke, kalau kawasaki.
kalau bmw pake jurus evolusi kaya kawasaki selama ini, boleh.
Iyalah ngamuk2, udh keluar duit banyak ga juara dimana2. Kalo begitu terus bisa gimana tanggung jawabnya ke bos paling atas lol.
Agen Rinaldi dan Bassani siap jadi rudal balistik buat nyeruduk Rea.
udah lah,, Rea juga ga peduli, dia bilang sendiri dia udah ga perlu lagi koar2 ngebuktiin kalo dia ga bersalah, krn menurut dia penjelasannya udah cukup,
tapi Toprak seneng pasti ini, 😂
apakah kayak kasus f1 lagi
“this guy only knows how to drive and start in the first”
Titik pengereman & tekanan sama, tapi racing line y berbeda (maksa untuk masuk, kemudian melebar) gimana ya?
Kontak sebelum nikung
alvaro tinggal mode gasspol tanpa mikirin limit rpm musim depan juga kelar ini kejuaraan.
maybee
Investasi Kawak lebih besar dr Ducat di WSBK, jd miring miring ke Ijo itu kentara, klo di Motogp iya Ducat Invesnya lebih dr yg lain akanya disono jg Ducat istiewa.
semakin kepo 2023 euy WSBK seperti apa