TMCBLOG.com – Salah satu perbedaan MotoGP atau balapan Sepeda Motor dan balapan Mobil dalah Soal dinamika Perubahan Posisi Saat balapan atau dengan kata lain di Balapan Motor terutama MotoGP, Aksi Salip salipan atau Overtaking menjadi sesuatu yang lebih sering terjadi dikarenakan Rasio antara Lebar Motor dan Lebar dari Badan Sirkuit. Namun Dalam beberapa tahun terakhir, MotoGP Khususnya dikeluhkan lebih minim Aksi salip salipan menurut mayoritas pendapat terlepas dari berbagai alasannya. Dani Pedrosa mebeberkan pendapatnya mengenai alasan minim Overtaking Di MotoGP ‘Jaman Now ‘
kepada Kantor berita sport Spanyol, Pedrosa berkata “Salah satu masalah yang saya lihat saat menyalip: motor menjadi lebih cepat dan lebih cepat, lebih berat dan lebih sulit untuk bergerak. Karena pada kecepatan tinggi, dengan downforce yang tinggi, tidak mudah menggerakkan motor.“
Efeknya adalah trek tampak lebih kecil dan lebih sempit. Sesuatu yang mungkin sulit dilihat dari luar,” kata Pedrosa, yang memiliki catatan kemenangan 31 kali di kelas MotoGP bersama Repsol-Honda antara 2006 dan 2017. “Ada trek yang lebih panjang seperti Malaysia dimana kita dapat melihat lebih banyak manuver menyalip di sana karena Anda benar-benar memiliki banyak ruang untuk memosisikan motor. Namun ada sirkuit lain yang begitu sempit dan hanya memiliki ‘One Line’. Dengan kecepatan dan bobot seperti saat ini Pebalap hanya bisa bertahan di trek seperti ini. “
Dani Pedrosa adalah salah satu Legenda dan pembalap tersukses dalam sejarah MotoGP walaupun tanpa memiliki gelar di kelas utama, dia adalah salah satu pembalap paling populer dalam beberapa tahun terakhir. Dan dengan pengalamannya di balapan sangat banyak di kelas MotoGP, KTM merasa perlu untuk meminta banyak Input masukannnya untuk pengembangan Kuda besi balap RC-16. – Taufik of BuitenZorg | @tmcblg
perlu dinerf kah?
ducita uda jurdun, saatnya balikin rule open ecu open software open vendor ban mskpn keliatan juara Lo lagi Lo lagi tp memunculkan sosok yg harus dikalahkan. sosok terakhir utk saat ini yaitu marc setelah era rossi lorenzo. klo era marc habis, yauda motobiji wassalam. imo
Terkadang prestasi seorang pebalap tidak hanya dilihat dari gelar juara dunia saja, tapi dedikasinya terhadap pekerjaan itu sendiri.
DP26 walopun sering mengalami cidera, tapi selalu memberikan yang terbaik ketika sudah berada dilintasan.
Salut Little Samurai…
pembalap raja siall,,tdk tahu kenapa doi selalu siall,,padahal saya ngefans sejak kelas 250.,saking ngefansnya jika doi terjatuh gua matiin’tuh TV. kwkwkw,,.
gimana gak sukit dikendalikan? ecu nya aja jadul 😂
ban juga wala-wala.
pembalap pengen agresif, motor susah dikendalikan dan ban cepet habis.
turing aja….
Magneti Marelli Menguntungkan Ducati kan. Apalagi Kualitas Ban Michelin, pas pas an… Masih Kalah Sama Bridgestone.
misi dorna menjadikan brand itali jurdun tercapai… meskipun banyak yg menyangkal anggapan ini
meskipun menang tipis dan ada faktor luck juga Ducati menang tahun ini, kalo FQ gak ada insiden di Assen, Aragon, dan dapat point di Buriram, mgkn beda cerita lagi, tapi ya biar semua bisa merasakan jadi juara dunia deh
make sense banget sih , semakin tinggi kecepatan semakin butuh arena permainan lebih besar , tiap tahun kecepatan bertumbuh tapi tidak tiap tahun lebar sirkuit bertumbuh
Kecepatan motogp makin tinggi tp lebar sirkuit gak di lebarin..
Kok kayak kasus lebar jalan sama aja tp pertumbuhan jumlah kendaraan tiap bulan naik puluhan ribu..ya akhirnya macet hehehe
nanya pendapat pedrosa pasti jawabannya “TUK TUK TUK…KWEK KWEK KWEK….NGOK NGOK NGOK”
menjadi F1 sebelum ground effect
dengan kata lain motor dan pembalap lincah sudah tidak ada ruang kreasi
ya gud bay lah paket rcv Marquez
gak ada jalan lain kecuali hijrah ke WSBK
jadi sebabnya memang winglet ternyata,
tapi ini gak berlaku buat ducati, karena mereka nyalipnya di trek lurus yang tentunya bisa bebas milih line
tapi tetep jadi lebih sering terjadi overshoot kalo hardbraking mau itu Ducati atau pabrikan lain karena stress yg diterima rem dan ban depan lebih besar dari pada gak pake winglet plus susah mengarahkan motor sesuai keinginan seperti yg dikatakan Pedro
mengakibatkan entah itu terjadi tabrakan domino,atau efek jangka panjangnya arm pump
RHA untung gak diterima, bisa bisa makin cepat saja motoGP jaman now bila ketambahan RHA
Dan dengan pengalamannya di balapan sangat banyak di kelas MotoGP, KTM merasa perlu untuk meminta banyak Input masukannnya untuk pengembangan Kuda besi balap RC-16
—————————-
Konyol anehh si Puig waktu itu berkelakar bahwasanya Tubuh Proporsional pebalap MotoGP tidak terdapat di Dani Pedrosa,
(Dengan kata lain dipastikan data datanya tidak berguna untuk pebalap laen)
padahal sih se feeling ogut dani mau berkarya di HRC, si Puig yang gak butuh, HRC pusat yang percaya banget mulut Puig manggut-manggut
😁😁😁
mau side by side juga gimana, lha wong kesenggol dikit rawan patah wingletnya
lagian Pedrosa jg kayaknya gak bakal mau sekantor sama Puig,selagi dia masih ada disana
hati yg luka karena kata2 itu lebih susah sembuhnya dibanding dgn luka fisik yg sudah ia terima selama ini
yaelah,padahal mau reply om mukgil
Yup gw sepakat banget…
Itu perasaan lu aja…
intinya bla bla bla …….. mengatas namakan mau cari murah nekan jadi …..kereta api tutututut siapa yg peduli sejak kerajaan api myerang dgn seragam tp balapan tetep ngk murah
harus diakui di motorsport sekarang F1 lebih menarik buat diikuti,menurutku Motogp harus sedikit menertibkan aturan soal aero,entah kenapa semenjak ada aero dan aeronya makin aneh2 motogp udah gak menarik buat diikuti,sekalipun ada sosok macam rossi atau marc,rasa2nya orang cuman nonton rossi atau marc bukan olah raganya.
dan lagi divisi medsosnya motogp lelet dan kurang atraktif sama sekali,mungkin udah saatnya hak siar dan lisensi motogp diambil sama pihak swasta
Padahal sekarang malah banyak overtaking saking banyak nya jadi gk ada pembalap yang benar benar mendominasi, atau tidak ada lagi raja di motogp. motogp tidak lagi punya raja atau lakon dan tidak punya oposisi… jadi membosankan 🤣🤣😘
Yap….
Winglet (sayap aerodinamika kecil) itu membantu menambah down force motor sehingga semakin bertambah kecepatan maka bertambah besarlah down force motor, yg tentu saja makin membuat kemudi makin berat dan makin tidak leluasa untuk bermanuver di kecepatan tinggi.
Ingin tahu kira-kira seberapa besar efek down force ???
Lihat mobil balap formula-1 yg sayap belakang nya patah, langsung saja mobil akan ngesot-ngesot oleng susah dikendalikan saat bermanuver di kecepatan tinggi.