TMCBLOG.com – Walaupun sebelum akhirnya jatuh dan bisa berganti motor serta finish dengan 1 poin yang mengartikan bahwaΒ  performa Yamaha M1 spek 2023 masih lebih ‘lumayan’ dari pada Honda yang menorehkan hasil sangat buruk yakni nol point di balapan utama GP Inggris akhir pekan lalu. Namun ace rider Yamaha – Fabio Quartararo – tetap butuh motor yang lebih kencang buat menghadapi tahun depan.

Inilah sebabnya mengapa El Diablo telah memberikan ultimatum kepada pabrikan garpu tala, diminta untuk memenuhi janjinya pada 11 September di Misano, ketika mereka akan membawa basis prototipe 2024 ke trek untuk diuji pada hari pengujian yang dijadwalkan setelah GP San Marino.

β€œSaya ingin mencoba di tes Misano. Mereka punya waktu sebulan,” kata Fabio kepada Motorsport.com. β€œYamaha telah menjanjikan banyak hal kepada saya selama tiga tahun dalam dokumen setebal sepuluh halaman, sembilan setengahnya tidak terpenuhi. Saya tidak ingin melihat hal-hal tertulis, yang ingin saya lihat adalah motor di Misano, karena 95% akan menjadi motor yang akan balapan di tahun 2024. Di sana kita akan lihat apakah Yamaha benar-benar menginginkan saya untuk masa depan,”

β€œYamaha adalah prioritas karena merekalah merek yang membawa saya ke MotoGP. Saya percaya Yamaha dan saya memberi mereka kesempatan, tapi tidak akan ada kesempatan kedua.” Begitu Fabio mengakhiri ultimatumnya pasca race Silverstone kemarin.

Memang ada opini yang mengatakan di satu sisi power dan torsi adalah hal pertama yang harus diwujudkan di era MotoGp saat ini. Ya karena semua hal lainnya baik itu misalnya shape shifter, peranti aerodinamika adalah part part pasif yang bergantung pada variabel lain. Kasar kata, mereka baru akan melihatkan hasil jika mesin motornya bisa melaju dan berakselerasi lebih cepat di trek.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

24 COMMENTS

  1. Aprilia bagus, untuk saat ini lebih punya potensi.. untuk pengembangan aprilia terlihat lebih efisien dibanding KTM

  2. ga yakin hanya dgn satu test doang bakal keliatan performa asli M1, dr yg dulu2 M1 selalu tampil baik di test tapi waktu musim berjalan malah mundur teratur,
    diperparah saat ini hanya ada 2 rider yg bisa memberi masukan, Yamaha perlu konsesi biar bisa mengejar ketertinggalan,

    • Yamaha masih ada Rins jika si Qua cabut, yg gw pikir bisa lebih baik di mesin inline. kondisi Qua bisa dibilang udah “burnout” mirip seperti Marc skarang.

      • Saya rasa kosakata “burnout” untuk Marc Marquez maupun para pembalap lainnya di Honda dan Yamaha terlalu berlebihan.
        Para pembalap itu terpuruk prestasinya menurut saya LEBIH KARENA FAKTOR MOTOR.

        Para pembalap yg saat ini bercokol di Honda maupun Yamaha itu adalah para pembalap yang menjadi juara dunia, ada yg di level motoGP ataupun moto-2 atau moto-3.
        Mereka bisa jadi juara dunia, mendominasi balapan, ataupun sering podium bahkan sebelum menggunakan motor Honda atau Yamaha.

        Mereka bisa menjadi rider Honda atau Yamaha juga karena direkrut berdasarkan prestasi mereka sebelumnya.

        Sekarang mereka semua terpuruk…
        Dan pembalap yg semula terpuruk dgn motor Honda, kini bisa dengan mudah menjadi kompetitif, punya peluang juara seri.

    • Saat ini,satu dong,karena Morbidelli pasti udah ditutup data2nya buat pengembangan,kecuali kalo dia deal gantiin toprak dia masih bisa dilibatkan karena masih masuk keluarga Yamaha

  3. Yg ahli mesin mungkin bisa memberi komentar,apakah benar teknologi dan kecepatan mesin inline itu sudah mentok,dah gak bisa dimaksimalkan lagi,belajar dari inline suzuki yg sudah berusaha manambah top speed eh motor jd celeng,padahal team pabrikan berisi insinyur2 terbaikπŸ˜ƒπŸ˜ƒπŸ˜ƒ

  4. Berat, selevel valentino rossi saja, sejak dulu dia minta tambah top speed dan tambahan cengkraman belakang sampai pensiun ga di acc,khas pabrikan jepang,part baru bs berbulan bulan, ducati bs tiap race

  5. hihi,,makanya Rins joins buat BUsiness Contingency Program..mana tau FQ putus kontrak tengah jalan..
    mang aneh nih Yamaha, masa masalah dah tahunan ngga solve juga,,dah sewa insinyur elektronik,,insinyur mesin insinyur aero..tapi tetep lemes…
    apa iya bisa kita simpulkan kalo ECU inhouse boleh semua masalah terpecahkan?

    • masih aje eca ecu eca ecu.
      Adaptasi lah ke ecu eksisting. Aprilia aja bisa.
      tim yamaha dan honda berarti nggak bisa menerjemahkan peraturan dan hardware yg ada untuk kondisi masing2.

    • Yamaha sudah berusaha, namun hasilnya tak di dapat sejak era peninggalan Lorenzo dan mengikut arahan Mbah Oci

      Kalo Mau M1 bagus cari hal macam Lorenzo Solusinya

      Tapi Lorenzo hadir di garasi Test gak dimanfaatkan sih, karena takut dapur di curi curi informasi oleh Lorenzo yang Parkir sementara sembari ACC Ducati comeback race

    • Hahaha dipikirnya terjemahkan ECU Pirelli ke prototipe semudah ECU aracer ke AP250 😬

      Ibarat pavrikan yang bertahun-tahun bergantung keseimbangan motor dengan ECU inhouse mudah pindah di prototipe, rubah ECU Pirelli artinya rubah Konsep Keseluruhan, terbukti HRC lakukan cross-bengbeng, Aero, sasis, swing arm, dll..

      Yamaha yang gk terlihat pastinya utak Atik sasisnya, arm, Aero terlihat,

      Intinya mereka harus ikut arah Ducati, karena pavrikan Italia tersebut berhasil kompromi dengan ECU yang ECU dia pake dah hatam πŸ˜‚πŸ˜‚πŸ˜‚ tapi gak tau kalo Ducati nipu buat dummy Aero, aselinya udah cocok ECU ngontrol motor

    • Dulu si mbah waktu awal single ecu pernah bilang motor jadi susah dikendalikan, karena memang motor japang 90% handling ada di ecu sisanya sasis, mesin dan suspensi. Skrg Mgkin 90% handling ada di aero karena udah 7 tahun diubek2 itu ecu kagak berhasil, dan sampe skrg masih bermasalah spin roda belakang. Harusnya yamama fokus tambah corner speed karena emang itu senjatanya

      • Yg zaman team manager (cmiiw) lagi liburan ampe ketar ketir ditelpon Yamaha pusat ?

        Bukannya itu grgr yamaha kelamaan nyodorin kontrak ya ? Bukan grgr urusan janji manis kaya si Fabio ini ?

  6. Yamaha sudah berusaha, namun hasilnya tak di dapat sejak era peninggalan Lorenzo dan mengikut arahan Mbah Oci

    Kalo Mau M1 bagus cari hal macam Lorenzo Solusinya

    Tapi Lorenzo hadir di garasi Test gak dimanfaatkan sih, karena takut dapur di curi curi informasi oleh Lorenzo yang Parkir sementara sembari ACC Ducati comeback race

  7. Semakin lama semakin kelihatan kalau quartararo tidak terlalu berbakat.
    Tahun lalu koar2 minta motor lebih kencang dsn bertenaga, sisanya dia yg akan atur.
    Ternyata M1 versi 2023 yg tidak seliar RC213V saja dia sdh tdk sanggup dog fight di tikungan.

    2019 – 2021 kelihatan jago hanya karena M1 jinak dan mudah ditekuk oleh rookie sekalipun.

    Saya yakin, Quartararo naik aprilia/ktm tidak akan mengalahkan level Binder & Oliviera.

    Skill Q20 itu B saja.
    Dan tidak punya kemampuan develop motor

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here