TMCBLOG.com – Tiga pabrikan agak sedikit berbeda soal wacana pemberian kemudahan konsesi buat dua pabrikan Jepang (Honda dan Yamaha) di kejuaraan MotoGP yang sengaja dibuat agak keluar dari regulasi standar agar mereka bisa meningkatkan performa motor dan kompetitif kembali. KTM mengatakan bahwa regulasi teknis konsesi harus tetap tidak berubah hingga akhir tahun 2026 sesuai kesepakatan antara MSMA dan Dorna. Ini artinya Honda dan Yamaha tidak memenuhi syarat memperoleh konsesi. Aprilia dan Ducati?
Aprilia via Direktur Aprilia Racing Massimo Rivola, sebaliknya, mengisyaratkan bahwa dia bisa membayangkan konsesi tertentu (dengan perbedaan dibandingkan regulasi konsesi standar) diberikan ke Honda dan Yamaha agar bisa membawa keduanya ke level yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan potensi mundurnya dua pabrik Jepang di MotoGP harus dicegah dengan cara apa pun di masa yang akan datang.
Ducati via General Manager Ducati Corse Gigi Dall’Igna mengatakan yes buat konsesi, “Kepentingan Kejuaraan Dunia adalah untuk memiliki keseimbangan kekuatan yang seimbang di antara para pabrikan. Itulah mengapa saya lebih suka membantu ‘tanaman yang saat ini mengalami masalah’. Sebab jika pada akhirnya mereka memutuskan keluar dari MotoGP, maka akan ada masalah. Kemudian hanya tersisa tiga dari enam pabrikan.”
Namun Gigi, mewakili Ducati juga memperjelas dengan beberapa catatan dimana detail konsesinya mungkin tidak akan sama dengan regulasi konsesi standar MotoGP saat ini dimana pabrikan memiliki keleluasaan mengakses jeroan mesin dan penambahan mesin lebih banyak.
“Kami harus membuat keputusan yang masuk akal. Tidak apa-apa bagi saya jika pabrikan Jepang mendapat hari pengetesan lebih banyak. Mungkin kami juga bisa memberi mereka pembaruan aero-body tambahan per musim dan per pembalap,”
“Saya rasa (penambahan) satu mesin lagi tidak terlalu penting bagi mereka. Yang lebih penting adalah mereka mendapatkan lebih banyak kebebasan dan peluang untuk pengembangan lebih lanjut. Jika mereka ingin meningkatkan performa motornya, mereka memerlukan opsi yang saat ini tidak diperbolehkan. Kita memerlukan peraturan yang memberikan ruang bagi perusahaan yang kesulitan untuk melakukan perbaikan teknis.”
Secara umum memang Ducati memperbolehkan Yamaha dan Honda memperoleh ‘konsesi terbatas’ dengan regulasi spesial yang tidak persis sama dengan regulasi konsesi standar MotoGP seperti hanya memperbanyak sesi pengetesan dan pemberian jumlah peng-homologasi-an aerodinamika yang lebih banyak . . Tapi mosok nggak bisa ngoprek mesin juga?
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Dapat keuntungan mesin gak disegel aja sebenarnya udah cukup buat mereka
ketakutan yg masih dibawa2 meskipun udah juara. mentalnya gitu2 doang, gimana meu bebasin ecu??
Diambil gengsi, gk diambil rugi
jumlah pengetesan yg tak terbatas dan mungkin wildcard juga udah lebih dr cukup sih utk membantu duo jepang,
Mungkin dia sadar brand dia bisa jaya macam sekarang karena kemurahan pabrikan jepang waktu dulu.
Lagian Ducati juga harus sadar diri, apa yg mereka capai skrg secara ga langsung juga krn Hodna dan Yaamha yg setuju adanya konsesi waktu itu, setuju dgn regulasi single ECU dan softwarenya,
Beda budaya mbro …
Ada yang tahu malu
Ada yang pura pura be90 gk tau malu beralasan sesuai regulasi yang disetujui oleh dewan perwakilan
Semakin anget
Patut diingat Honda gak mau ambil konsesi jika hanya mereka (honda-yamaha) yang dapat hal tersebut…
Jika dapat konsensi semua baru mereka ambil, nah MotoGP 850cc mereka langsung setuju’ini karena ibarat dari awal semua pabrikan riset motor
kayanya ngga sih. kan kemaren koji watanabe sendiri udh bilang, kalo di kasih peluang konsesi mereka bakal memanfaatkan itu
Ada kemunngkinan Ducati udah riset duluan soal 850 cc, sih. Soalnya kek seneng gitu. Toh sama halnya kek jaman 990 cc, kan honda udah riset duluan waktu itu, meski emang risetnya gak main2, sih.
Sebenarnya pabrikan jepang itu nyante gak kaya yg diberitaken…toh gak diberi keringanan riset juga mereka tetep sante…
sombong
Wkwkwkk… Podoae hasilnya…acc ngasih kunci, tapi cuman buat buka pagar halaman rumah+dikasih kopi n gorengan buat plongaplongo dihalaman ,kunci rumah nya ngga dikasih 😂😂😂😂ngeropah mental tahu sumedang👎👎👎
“memperbanyak sesi Pengetesan dan Pemberikan jumlah peng-Homologasi-an Aero dinamika yang lebih banyak” alias sama aja gak guna…yg dikasih yg nyaris gak berefek
mending sebaliknya: mesin bebas tanpa segel dan jumlah mesin lebih banyak per musim, tapi sesi tes dan aero tetap ngikut aturan sekarang. itu baru namanya konsesi 😉
perbanyak sesi test,, apanya yg mau di tes? aero?? tetap aja lebih jago eropa klo soal aero. tes sasis dan arm?? gak banyak membantu klo basic mesin tetap sama… 🤮
klo mau kasih setengah konsesi yg ikhlas lah, biarkan mesin tanpa segel dan jumlah mesin lebih banyak…itu baru namanya the real setengah konsesi. sedang sesi tes dan aero tetap ngikut peraturan non konsesi
boleh gonta ganti sasis tapi titik mounting mesin ga bisa diubah 🤣
nahh ini, ada yg paham 👉 itu yg ku maksud bro mounting mesin tetap di titik yg sama ya sama aja gak banyak ngaruh. jadi ngasih setengah konsesi tapi ngelawak 🥴
Boleh ganti sasis esaf yg ringan, kuat, canggih dan cepat…. ( Cepat ganti yg baru lagi)
nah ini wkwkkw ga penting bgt kalo cuma dapet konsesi pengetesan & aero. wong udah mentok. ternyata honde begitu dikasih aeropackage yg masa kini performa mesinnya pelan
makanya bro ngelawak 😂 emang honda dan yamaha gak minta keringanan konsesi. tapi klo memang benar2 mau bantuan ya yg ikhlas, jgn ngasih keringanan yg gak guna juga
Ya biasa dipikir Ducita ini F1, padahal ya nggak, hahaha
Jangan sepelekan konsesi pembebasan batasan jumlah pengetesan.
Jika diberikan, Yamaha dan Honda akan sangat cepat mengejar ketertinggalan.
Terutama Yamaha yg sangat suffer jumlah data karena tidak adanya tim satelit.
mending gausa konsesi sekalian mah kalo gitu, nanggung bet
sesi test dengan pembalap reguler lebih diperbanyak
sudah gak bisa berharap apapa sama keseimbangan kompetitif pabrikan jepang dan eropa, merasa kecewa tp gak tau sama ‘hal’ yang mana…
mgkn terkesan norak tp aku rasa ecu bisa jd penyebab krn sejak ecu seragam jepang lemah perlahan eropa terutama ducati makin maju, kedua pengembangan aero yang gak terbatas saat jepang sibuk urus mesin dan elektronik eropa tinggal atur pengembagan aero dan efek dari semuanya kurangnya aksi overtake yg bikin animo fans bekurang …
mau gimana lagi, rating dan fans menjadi bukti nyata kondis motogp saat ini, gak apa ducati menang dan sangat baik skarang cuma kurangnya perlawanan seperti dulu pedrosa-rossi-ianone-lorenzo itu yang bikin telalu ‘lelah hati’
menang sih menang tp kalo sunmori gmn ya, effortnya untuk menang msh blm bikin greget fans
Ntar anda jg diserang fans ducati lo… hehe. Kan sengaja ecu dibuat magneti biar jepun kelimpungan mau sewa ahli yang dpt kw 1. Eh disibukan paket elektronik biar gak spin biar gak wheelie dan aero yg bejibun. Pusinglah jepun kan. Blm lagi 8 pembalap dilawan.
Yang minta konsensi siapa disaat tidak memenuhi syarat?…
Lagian yg bikin aturan yg ga pernah kepikiran kejadian kek gini (podium insidental) sedangkan di race2 lain sangat struggle, jadi kesimpulannya syarat poin konsesi yg saat ini diterapkan memang cacat dan harus dirubah.
Perasaan sejak 2008 yg jurdu klo ngga yamaha ya honda, suzuki nyempil sekali doang,
ducati baru sekali kmrn juga,
klo diitung2? yg demam ko udh sekampung,,
Tujuan konsesi adalah memberi kemudahan pada pabrikan yg struggle dan pabrikan pendatang baru agar bisa setara dengan pabrikan lainnya. Pabrikan pertama dalam sejarah dapat kemudahan ini adalah dutaci.Kemudian ktm, april, dan suzi sebagai pendatang baru langsung mendapat kemudahan ini. April adalah pabrikan terlama yg menikmatinya. Apakah onda dan yamaya layak mendapat konsesi? Menurut saya layak kalo melihat kondisi mereka saat ini dan melihat tujuan dari konsesi itu sendiri yaitu kesetaraan.
daya ingat masyarakat nuswantoro memang agak lemah.
Merubah dan revisi rule hanya akan lebih membuka bobrok penyelenggara.
Udah, itu saja.
Memberikan hadiah tapi ada bintang kecil di langit yang biru … *S&K
awokawokwok
Koentji nya cuma 1 yaitoe ecu honda dan yamaha dikembalikan..no aero2
Dah sekian beres
Ntar anda diserang fansboy ducati hehe
Kontrak Y & H di motogp sampai 2026, mbah darno jelas panik jika jepang tidak akan perpanjang kontrak dgn motogp.
Logika bisnis, jika tidak menguntungkan ngapain diteruskan?
Saya sih berharap kompetisi lebih adil utk semua kontestan dan kembali ke motogp sbg lab berjalan utk motor produksi masa depan, bukan sekedar game kompetisi belaka spt saat ini.
kuncinya di firing order buat duo jepang , toh ktm aja musim ini suara mesinnya jadi mirip ducati
Kasih aja cost cap plus buka lagi kebebasan buka segel mesin+ECU sepanjang musim, berlaku immediately ke semua pabrikan. Uangnya mau dipake buat riset mesin kek, ECU kek, aero kek.
Buka mesin dpt penalty start paling belakang.
Dah, copy aja semua strategi F1 sepertinya ide yg bagus.
Aero di Motogp ngefek, tp ga bakal sebesar di F1.
Konsesi bebas oprek mesin dan ecu, pembalap reguler boleh tes tidak terbatas dan wildcard diperbanyak untuk tes rider, ini hanya berlaku setengah musim kepada semua pabrikan agar tidak ada yang iri. Pabrikan yang punya kekuatan finansial kuat pasti akan jor-jor an untuk mengambill kesempatan ini. Persaingan akan lebih ketat dan tidak didominasi satu merk saja.
Takut dia dilarang pke wingket wkwkwk…gak nyadar mreka semua dlu dikasihani H,Y kasi konsesi. Y dan H minta saja pembebasan ecu ato ban. Klo gak cabut saja…serius di ARRC dan buat balap tandingan.
ya cabut aja. wkwkwkw… katanya semangat samurai…
3 pabrikan yurop yang bersekongkol menetapkan status quo dan menghianati kesepakatan sampai 2026, abis itu ya tetep status quo karena suara mereka makin kuat.
Honda satire, stoner nyengir