TMCBLOG.com – Seperti yang telah kita ketahui bahwa kelas Moto2 dan Moto3 mulai dari tahun depan akan menggunakan supplier ban baru yakni Pirelli, yang diperkirakan bisa memberikan banyak perbedaan peta persaingan championship karena perbedaan mendasar ban buatan brand asal Italia ini dibandingkan dengan ban Dunlop yang selama ini dipakai di kedua kelas tersebut. Di akhir Grand Prix terakhir musim ini, pada hari Senin tanggal 27 November, tim dan pembalap Kejuaraan Moto2 dan Moto3 akan tinggal satu hari lagi di sirkuit Ricardo Tormo di Valencia untuk tes resmi pertama tahun 2024 dengan ban Pirelli.

Test kedua ini dilakukan menyusul tes privat yang telah dilakukan dengan hasil positif pada awal bulan September di Barcelona. Test ini akan menjadi hari pengujian terakhir untuk tahun ini sebelum test musim depan yang dijadwalkan akan berlangsung di Jerez de la Frontera dari 28 Februari hingga 1 Maret 2024 sebelum kick off Grand Prix pertama musim 2024 di Qatar.

Giorgio Barbier – Direktur Motorcycle racing Pirelli mengatakan “Barcelona merupakan tes privat pertama dan berlangsung dalam kondisi ‘plug & play’, yaitu tanpa bisa mengatur motor sebaik mungkin mengingat tim dan pebalap masih berada di tengah-tengah kejuaraan masing-masing. Namun, masukan yang diberikan sangat positif dan dalam hal ini tujuannya adalah, yang terpenting, untuk memverifikasi apakah ukuran dan senyawa yang kami pilih merupakan pilihan yang tepat,. Dalam hal ini, Barcelona adalah tempat pembuktian yang sangat baik mengingat ini adalah sirkuit yang menuntut penggunaan ban,”

“Sekarang kita memiliki kesempatan untuk melakukan tes resmi pertama pada tahun 2024, dalam hal ini setelah Kejuaraan selesai dan di trek dengan karakteristik berbeda: lurus pendek, kecuali untuk start/finish, dan banyak tikungan agak lambat yang dilalui dengan gear rendah. Sebuah trek yang tidak terlalu menuntut, namun sempit, dan sering kali membuat para pebalap berada dalam kondisi ‘ramping’,”

“Ini akan menjadi kesempatan bagus untuk memeriksa sekali lagi performa ban kami – mengingat di Valencia juga kami akan memiliki opsi yang sama persis dengan yang digunakan pada tes pertama, untuk memulai musim pertama kami pada tahun 2024 sebagai pemasok tunggal Kejuaraan Moto2 dan Moto3 di cara terbaik yang mungkin.”

Tahun depan Pirelli tidak akan memulai pengembangan sendiri untuk ban kelas Moto2, melainkan akan mengandalkan produk ternama Superbike. Ban slick depan 125/70 R17 dan belakang 200/65 R17 tersedia dalam kompon SOFT (SC1) dan MEDIUM (SC2) untuk ban depan. Dan kompon SOFT (SC0) dan MEDIUM (SC1) untuk ban belakang. Ban hujan depan 120/70 R17 dan belakang 200/60 kompon SCR1.

Dimensi velg sudah sama di Kejuaraan World Superbike dengan Moto2. Lebar velg untuk roda depan 3,5 inci dan 6 inci untuk roda belakang. Diameter kedua peleknya 17 inci. Artinya tim Moto2 tidak perlu membeli velg baru dan bisa terus menggunakan materialnya.

Sementara spesifikasi ban untuk kelas Moto3 ban slick depan 100/70 R17 dan belakang 120/70 R17 tersedia dalam kompon SOFT (SC1) dan MEDIUM (SC2) untuk depan. Dan kompon SOFT (SC1) dan MEDIUM (SC2) untuk belakang. Ban hujan depan 100/70 R17 dan belakang 125/70 R17 kompon SCR1. – @tmcblog

36 COMMENTS

      • Kalau di F1 malah pembalap banyak yang komplain karena ban Pirelli hanya bekerja maksimal di temperatur tertentu, dan adanya perubahan regulasi 2022 (ground effect) itu dikarenakan banyak kejadian ban Pirelli sudah berada di limitnya, gak mampu cope dengan downforce yang dihasilkan F1 di tikungan

        • Suka ga suka BS mau di F1 atau MotoGP paling minim masalah, sampai saat ini pun Pirelli belum sanggup bikin ban se durable BS (apakah pesenan F1(?)). Tapi dengan respon pembalap moto3 dan moto3 yang impresinya cukup OK keknya debut Pirelli bakalan lebih sukses ketimbang comebacknya Michelin di MotoGP yang emang semenjak tes banyak keluhan tiba-tiba lose grip lah, dan yang paling parah insiden Loris Baz di straight Sepang.

        • @Andi, memang pesenan F1, senganja gak dibikin durable karena ada mandatory pitstop, ganti ban supaya ada strateginya dan lebih menarik…
          Michelin memang lebih berpengalaman kalau bikin ban buat road use roda 4, buktinya bayak pabrikan yang pilih Michelin sebagai oem ban sport car mereka

  1. Kayanya kalo ini sukses dan berhasil sesuai keinginan pirelli bukan gak mungkin ke motogp nih.
    Masuk moto3 dan moto2 aja udah sebagai perubahan besar buat mereka.

    • Kalo ban Pirelli kejadian masuk motogp, tambah lagi miring sebelahnya..
      Udah single ecu italia, tambah single ban italia, pabrikan motor mana yg kira² lebih diuntungkan?
      Canda aja, cuma opini. jangan di bully, hhe…

  2. Perlahan namun pasti setelah ECU Pirelli menjadi pemasok MotoGP, ban Pirelli menjadi pemasok moto3 dan Moto2 kabar baiknya ban dapan dibeli di toko sebelah untuk latihan

  3. Semua akan Pirelli pada waktunya. Tinggal motobiji, lanjut ARRC, BSB, ama CEV. Ditingkat lomba alun2 aje Pirelli udh jadi idola sembalab lokal kite, grip dewa katanya, padahal kompon ya B aje malah gua bilang 11-12 ama rosso sport yg dipake ama anak kuliahan di matic mereka. cuma emg ban mereka ringan dan tersedia ukuran 100/70 mangkanye rasanya gurih, jelas lebih ngacir dan kerasa seret diaspal, ampe pada ogah beli merk lokal 3 hurup. Pirelli cepet ato kaga cepet bakal memonopoli dunia perbanan klo pabrikan laen speknya masih dibawah ato punya spek setara tapi kaga bisa nyaingin bandrol Pirelli. Jgn lupa mereka jg udh jadi pemasok ECU motobiji. So, semua akan Pirelli pada waktunya.

  4. Pembalap kelas motojipi masih mendongkol dng michelang sampe th 2026🤣🤣🤣, ban yg dari dlu gripnya kagak bisa ditebak makanya stoner ampe jumpalitan sampe dikasih gelar crasherstoner, dibawa power stering yg ada rider pada dibantingnyaa…

  5. Kelanjutan kolaborasi RCV x Kalex gimana wak? kayaknya udah gak dibahas lagi, atau Honda undah benar-benar give up buat update musim ini dan fokus buat tahun depan?

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here