TMCBLOG.com – Seperti kita ketahui dengan hasil yang diperoleh Ducati MotoGP di sepanjang Musim 2023, Maka mereka akan berada di kelas A pada regulasi kelas Konsesi baru MotoGP yang mulai diberlakukan Mulai Musim 2024. Salah satu konsideran menjadi Kelas ‘paling pintar’ di paddock adalah kesempatan mereka untuk menurunkan pembalap Wildcard menjadi ditiadakan.

Buat Pabrikan Umumnya Hadirnya pembalap Wildcard di race weekend MotoGP digunakan sebagai Sarana Profing-ground dan pencarian data Pengembangan ( development) Motor baik untuk Musim berjalan maupun musim selanjutnya. Dan bisa dibilang Ducati kehilangan Kesempatan ini. Namun dengan 8 pembalap termasuk salah satunya Juara Dunia 8 Kali Marc Marquez sepertinya Ducati mudah mencari solusi ketiadaaan wildcard ini Dalam strategi Development motor.

Logikanya dengan Banyaknya Pembalap, Plus sekitar 4 pembalap yang memiliki kontrak langsung dengan Ducati Corse, Ducati dengan mudah menunjuk salah satu dari 8 pembalap itu sebagai ‘Test Rider’ Bayangan yang bisa ditugaskan menguji Part part baru langsung di Race weekend. Dan Ducati bisa membuat simulasi yang bisa menggantikan Keberaaan kesempatan Wildcard dan Bahkan test Resmi sekalipun. Simulasi ini diperoleh dari terkumpulkan data 8 pembalapnya setiap Akhir pekan balap.

Mengoleksi data sih mudah, Namun bagaimana Memanfaatkannya adalah sebuah cerita berikutnya Yang butuh ilmu, keterampilan dan juga tools yang tepat plus cepat. . . Bicara mengenai Tools, Sponsor Utama team pabrikan Ducati Yakni Lenovo ternyata memberikan Tools berupa Software dan Hardware yang bisa jadi salah satu penentu Performa Ducati selama ini. Luca Rossi, presiden Intelligent Devices Group sempat berbagi resep ini saat Perilisan team kemarin

“Persaingan akan ketat, namun kami bersemangat untuk terus bekerja sama dengan tim dan menyediakan layanan inovatif kami untuk meningkatkan level kinerja. Tujuannya tidak hanya untuk mencapai hasil maksimal, tetapi juga untuk membuat semua kemajuan teknologi yang dikembangkan di lintasan dapat diakses, seperti untuk sepeda motor jalan raya”.

Peran Lenovo Bukan hanya support finansial ke team, namun juga  mengembangkan program/ sotware untuk mengubah data menjadi informasi, menjalankan simulasi kompleks, dan membuat keputusan strategis dalam beberapa detik. Selama setiap balapan akhir pekan, tim mengumpulkan total 100 GB data dari delapan Desmosedici GP yang beraksi. Data Diperoleh dari Sensor sensor yang berjumlah sekitar 50 sensor per Motor.

Dan Seremnya adalah Untuk Musim 2024 ini – Guna menjadikan analisis lebih tepat, cepat, dan mendetail – infrastruktur hyperconverged (HCI) Lenovo ThinkAgile, akan digunakan Oleh Ducati untuk mengedepankan mobilitas dan keandalan, bahkan di lingkungan sulit. Infrastruktur ini berjalan berkat server edge Lenovo ThinkSystem SE350. Infrastruktur ini dioptimalkan untuk kecerdasan buatan yang dapat menerapkan perbandingan data sensasi pengendara yang dirasakan setiap pembalap.

Data tidak hanya dianalisis di sirkuit, tetapi juga di Remote Garage, hal ini memungkinkan teknisi yang hadir di factory ( Borgo Panigale ) untuk mengerjakan informasi secara real time, melakukan analisis kompleks dan berkolaborasi dengan grup yang hadir di trek untuk mengoptimalkan konfigurasi setup motor sebelum mereka kembali beraksi. Oleh karena itu, jumlah perangkat keras Lenovo telah ditingkatkan, termasuk monitor, workstation, dan aksesori.

Departemen yang aktif di kantor pusat Ducati juga bertanggung jawab atas simulasi aerodinamis dan fluida dinamis, yang diproses dengan teknologi High Performance Computing (HPC) berdasarkan server ThinkSystem SD530, SR630 dan SR650. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan olahraga yang bergerak cepat, perjanjian Penyedia Solusi Cloud (CSP) telah ditandatangani yang membuat daya dan layanan tambahan tersedia sesuai permintaan melalui layanan cloud publik agar dapat dengan cepat beradaptasi dengan jam sibuk.

Sementara itu Para teknisi dan Insinyur akan dilengkapi dengan Mobile workstation ThinkPad P1 di grid untuk menyelesaikan pengaturan sepeda motor. Fitur baru lainnya adalah platform ThinkStation P360 Ultra. Sebuah robot self-driving dengan berbagai sensor inersia dan optik yang akan melakukan perjalanan keliling sirkuit pada awal akhir pekan GP

Sistem ThinkStation P360 Ultra amekan mungkinkan tim untuk mendapatkan salinan digitalnya senyata mungkin dengan kenyataan. Melaluinya, total informasi sebesar 200 GB akan dikumpulkan dan diproses, dengan total kecepatan Transfer 2,6 juta titik data per detik (255 MB/s), melalui sensor LiDAR (Light Detection And Ranging). Luar Biasa !! – Based on Lenovo Info

23 COMMENTS

  1. teknologi sayap sayap aero apakah efektif diterapkan untuk motor jalan raya, harus ngebut di jalan raya dulu baru fungsi itu sayap sayap di motor, ngebut malah membahayakan pengguna jalan

  2. Kalau sensornya lidar, mungkinkah data 3D yg di pakai buat analisa? , termasuk data track juga berarti. Langsung buat input AI, hasilnya langsung bisa buat srtup motor, mantap banget

  3. Pabrikan Laen juga demikian? Atau mereka masih pake cara Jangka Sorong??… Menarik ditunggu infonya Wak, biar di kunyah kunyah lebih lama🙏🏻

  4. lah… bukannya MotoGP sama F1 setting mesin nya per sektor bahkan per tikungan kan, kan pakai semacam GPS juga jadi motor bisa tahu letak/posisi dia di tikungan…
    memang amazing sih tapi ya bukan sebuah breakthrough yang besar

  5. Motogp tidak lagi seperti yang dulu, semua serba digital, sebuah kolaborasi antara pembalap, engineer, dan perangkat lunak

  6. Keuntungan ducati sebenarnya cuma 8 motor di trek jadi punya banyak data.kalo masalah sofware komputer mungkin hampir sama setiap tim.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here