TMCBLOG.com – Setuju sama Suzy Perry, kemenangan EPIC Marc Marquez setelah tak tersentuh di balapan Sprint dan balapan Grand Prix MotoGP di Aragon 2024 kemarin bukan hanya bagian dari kisah MotoGP, namun juga kisah olahraga pada umumnya [“This is Not Only MotoGP Story, But Story Of The Sport”]. Ini adalah kisah dimana setelah 1.043 hari, dimana menjalani banyak operasi sampai terakhir memutar sendi lengannya 30°, kemudian berganti tim dan pabrikan, dan akhirnya living GOAT yang masih aktif sebagai pembalap reguler Marc Marquez kembali ke podium tertinggi dari balapan sepeda motor level tertinggi dunia.
Di Aragon Marc Marquez dengan flawless menang di balapan Sprint untuk pertama kalinya dan menang balapan Grand Prix untuk pertama kalinya sejak GP Emilia-Romagna 2021, meraih kemenangan ke-86 dalam karier GP-nya dan yang ke-60 di kelas utama, yang hanya kurang delapan kemenangan dari Giacomo Agostini yang berada di posisi kedua di belakang Valentino Rossi (89 kemenangan) dalam daftar pembalap kelas utama tersukses sepanjang masa. Marc Marquez menjadi pemenang balapan GP dari Ducati ke-15 di kelas utama sejauh ini.
Ini adalah kemenangan ganda pertama Marc Marquez (Sprint dan Grand Prix) sejak format Tissot Sprint diperkenalkan pada tahun 2023. Ia adalah pebalap keenam yang berhasil meraih kemenangan ganda bersama Bagnaia, Martin, Maverick Vinales, Aleix Espargaro, dan Enea Bastianini. Dan merupakan pembalap tertua kedua yang berhasil meraih kemenangan ganda setelah tentunya spak RT Andorra – Aleix Espargaro.
Dengan selisih waktu 11 tahun dan 133 hari antara kemenangan perdananya di MotoGP di Austin pada tahun 2013 dan kemenangannya di Aragon pada tahun 2024, Marquez kini berada di posisi keempat dalam daftar pembalap dengan karier kemenangan terlama di kelas utama, setelah Valentino Rossi (16 tahun dan 351 hari), Alex Barros (11 tahun dan 204 hari) dan Dani Pedrosa (11 tahun dan 182 hari).
MotorLand Aragon menjadi sirkuit ketiga di mana Marc Marquez meraih enam (atau lebih) kemenangan sejak ia naik ke MotoGP pada tahun 2013 setelah Sachsenring (8 kali) dan Austin (7 kali), yang spesialnya adalah : semuanya merupakan lintasan berlawanan arah jarum jam.
Marc Marquez adalah pembalap kedua yang berhasil meraih dua gelar Grand Slam (menang di Sprint dan Grand Prix, memimpin di setiap lap di kedua ajang tersebut, dan mencatatkan lap tercepat di kedua ajang tersebut) pada tahun 2024, bersama dengan calon rekan setimnya Pecco Bagnaia, yang berhasil melakukannya di Assen. Marc juga tentunya merupakan pembalap satelit/independen pertama yang meraih double Grand Slam ini semenjak konsep dua balapan hadir di MotoGP.
Dengan kemenangan Marc Marquez di depan Martin dan Acosta, ini adalah penguncian podium kedua yang diraih tim independen sejak MotoGP Prancis tahun lalu (Marco Bezzecchi, Jorge Martin dan Johann Zarco). By the way, lima pembalap teratas di Tissot Sprint di MotorLand Aragon 2024 juga merupakan pembalap tim independen.
Jorge Martin finis di posisi kedua untuk podium ke-25 di MotoGP, semuanya bersama Ducati, dan yang ke-53 dalam kariernya di GP. Dengan Francesco Bagnaia yang tersingkir dalam insiden dengan Alex Marquez, Martin kini memimpin klasemen kejuaraan dengan keunggulan 23 poin. Sementara itu dengan kemenangan ganda akhir pekan ini di Aragon, Marc Marquez naik ke posisi tiga kembali. Ia berjarak 47 poin dari Pecco di posisi dua dan hanya 1 poin di depan Bastianini.
Ducati kukuh memimpin klasemen pabrikan dengan 426 poin dan berjarak 207 poin dari kejaran Aprilia, sementara KTM mengintip di posisi tiga dengan jarak 7 poin di belakang Aprilia. Dengan Ducati Lenovo, Pramac dan Gresini, Ducati sementara mengunci posisi Top-3 tim MotoGP sampai seri ke-12 musim 2024.
Jorge Martin masih memimpin klasemen pembalap independent terbaik sementara dengan jarak 70 dari Jorge martin. Sementara rookie Pedro Acosta berada di posisi tiga dengan jarak 81 poin di belakang Marc.
Dengan perolehan total sementara 382 poin, Prima Pramac Racing Team kukuh di posisi puncak klasmeen tim independen/satelit. Gresini di posisi dua dan disusul Pertamina Enduro VR46 Racing Team di posisi tiga dan membuat tim satelit Ducati mengisi Top-3.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Tajam gak tumpul, tumpul gak tajam……wkwkwk
Satelit berkedok
Pertamax
tumpul ga tumpul tajem ga tajem hahahahahahahahahahahahaha
Gaskan lagi di misano
belum bahas alex vs peco wak?
Nanti malem pembahasan soal ini publish di youtube podcast Trans7
Mantapp
Bayangkan martin dah bertahun di ducati, motor “terupdate” untuk musim ke berapa, udah koarsana sini
Terus Marc datang di musim pertama dan Boom! Udah 😆
*tanpa mengecilkan skill martin*
Biasa aja wak haji, wajar juara dunia dgn motor juara…suatu saat psti akan trjadi dan skrg psti sdh bs tdr nyenyak
Untuk lambe yg biasa say tajam gak tajam, tumpul gak tumpul, waktu dan tempat dipersilahkan
Tampilannya kembali ke selera …
Gak kalah dengan indomie…
Supermarc
Berhasil soonnn…😁
Kemarin udah posting kalimat yang sama paska balap. Nggak tau tayang atau nggak. Komen lewat pc juga susah. Cloudfare gagal maning melulu.
Mungkinkah tahun depan ga ada lagi motor dengan nomor 1 baik di motogp maupun di wsbk? Time will tell.
“Biasa aja, Enea dulu bisa menang lebih banyak di Gresini.” Pasti mudah menjumpai komenan seperti ini 🤣
Kembali ke setelan pabrik website nya…bonus klik iklan..
Kemenangan MM93 di Aragon minggu kemarin seperti menjawab hidangan Pecco di Assen yang lalu..bedanya hanya pada alat yaitu GP23 vs GP24. Hebatnya MM93 dengan tim satelit dengan motor Desmo23 afkiran Zarco. Menyala.
Amaze
Terimakasih wak, ini jauh lebih baik websitenya