TMCBLOG.com – Berbicara soal kelas Supersport, terutama supersport new generation saat ini desain mesinnya sudah tidak lagi terkungkung oleh dogma dogma platform mesin 4 silinder 600cc lagi. Mesin bisa beragam platform mulai dari dua silinder, tiga silinder, sampai mempertahankan empat silinder seperti yang saat ini masih di lakukan Honda dan Kawasaki. Namun kenapa pada sneak peek terbarunya Honda mereka memilih mesin tiga silinder V?
Saat ini perhatian yang terus-menerus dalam desain mesin sepeda motor adalah mengurangi emisi hidrokarbon yang tidak terbakar (UHC) dengan meminimalkan total panjang ring piston yang di-seal. Sebagian campuran bahan bakar-udara yang tidak terbakar dipaksa masuk ke dalam volume celah ring piston selama kompresi dan pembakaran, yang kemudian muncul untuk menjadi bagian dari aliran gas buang.
Hal ini mendorong mesin mobil dan sepeda motor menjauh dari bore silinder besar dengan stroke piston pendek sebelumnya, dan menuju lubang silinder yang lebih kecil (panjang total ring piston yang di-seal lebih sedikit) dan langkah piston yang lebih panjang.
Hal kedua adalah sesuatu yang TMCBlog cuplik dari pendapat Max Bartolini ketika menjelaskan pilihan mesin V4 ketimbang inline-4 kepada Crash.net. Platform dimensi dari mesin V yang secara umum lebih ramping dibandingkan mesin multisilinder sejajar (inline).
Banyak kru teknis bilang bahwa beberapa cara untuk mengelola tata letak motor yang akan sedikit lebih mudah dengan mesin V. Dan juga ada kecenderungan untuk lebih condong ke arah traksi dari ban belakang dan membuat ban belakang bekerja.
Untuk membangun motor di sekitar mesin ke arah ban belakang adalah sebuah tantangan terutama di era motor sport dengan detail aerodinamika sepeti winglet dan segala macamnya. Dari segi aerodinamis, sepeda motor dengan mesin V yang memiliki platform lebih ramping sekitar 10 cm hingga 15 cm dibandingkan mesin sejajar biasanya akan sangat membantu keleluasaan desainer dalam medesain paket aerodinamikanya.
Kemudian mengenai distribusi berat, tata letak sepeda motor, mesin dengan penempatan yang umumnya sedikit ‘lebih mundur’ akan membuat motor umunya lebih mudah dikendalikan. Dan juga, biasanya mesin V sedikit lebih ringan daripada mesin silinder sejajar.
Jadi semuanya mengarah ke arah yang mungkin lebih menguntungkan dengan konfigurasi V3. Namun, ini tidak berarti bahwa V3 akan secara otomatis menjadi yang terbaik di antara platform mesin tiga silinder karena jelas semuanya harus dibuktikan di trek. – @tmcblog
Banyak pro cons yang siapa tahu malah bikin kejutan
Dan kalo mau jadiin platform 2 silinder sejajar tinggal pangkas desain silinder yg dibelakang,seperti yg dilakukan Aprilia di rs660 mereka
Dng adanya charger, dan larangan charger pd balap oleh FIM, apa ini msh masuk kategori supersport?
yah nanti juga klo semua motor kembali ke masa charger chargeran, juga fim ubah regulasi