TMCBLOG.com – Peraturan World Superbike telah sedikit disesuaikan untuk musim 2025. Salah satu perubahan pada peraturan teknis adalah regulasi pengendalian dan pembatasan aliran bahan bakar maksimum yang dihubungkan dengan konsesi dari pabrikan. Pada awal musim, aliran bahan bakar semua pabrikan akan disemprotkan dengan kecepatan penuh. Maksimal 47 kilogram bahan bakar per jam akan diizinkan mengalir melalui jaringan pipa pembakaran Superbike. Kepatuhan dan pengendalian terhadap aturan ini akan dipantau oleh sensor aliran BBM yang dikembangkan oleh Allengra.
WorldSBK memilih menggunakan alat pengukur buatan Allengra ini ketimbang menerapkan pembatasan fisik pada tangki bahan bakar. Oleh karena itu, sepeda motor harus diperiksa setelah balapan untuk mengendalikan regulasi ini. Regulasi pengendalian aliran bahan bakar akan menjadi alat baru untuk menyeimbangkan kekuatan grid mulai dari WSBK 2025 dan seterusnya.
Semua brand tidak perlu lagi berpegang pada putaran mesin maksimum, yang sebelumnya digunakan untuk mengendalikan produsen yang terlalu dominan. Yes, karena di musim 2025 ini raungan mesin tidak dibatasi.
Selain mengurangi kecepatan dan menyeimbangkan performa dari berbagai jenis Superbike yang ikut, penyelenggara kategori ini juga mengejar tujuan lain dengan regulasi batasan aliran bahan bakar baru ini yakni untuk membantu mengekang produsen dominan di masa mendatang.
Batasan aliran bahan bakar dapat berubah selama musim bagi produsen berdasarkan hasil algoritma MSMA di setiap titik pemeriksaan dan berkurang atau bertambah sesuai dengan kinerja produsen. Langkah-langkah (step pengurangan aliran bahan bakar ditentukan oleh tabel berikut.
Di checkpoint konsesi (sekitar 2 seri), pabrikan dengan skor tertinggi dengan 12 atau lebih poin konsesi lebih banyak dari pabrikan dengan skor kedua akan dikenai penalti step pertama dari regulasi aliran bahan bakar maksimum. Artinya aliran BBM-nya akan dikurangi 0,5 kg/jam. Penalti ini tidak berlaku jika pabrikan yang sama dikenai penalti di pos pemeriksaan yang sama dengan penalti kinerja berlebih. – @tmcblog
FYI, Musim @WorldSBK 2025 ini Tidak ada pembatasan / Limitasi Raungan RPM maksimum dari Motor Kelas Superbike . . . Kasar Kata . . . Mau diumbar sampe mesin jebol pun monggo 😀 . . tapi Yaaa nggak bisa balapan. pic.twitter.com/59q3PWZCHR
— tmcblog (@motoupdate) February 17, 2025
masihkah paling efisienkah pabrikan jepang ?
Nah kalo 2 seri baru setuju, kalo yang aturan rpm sebelumnya kan sekitar 3 seri baru diterapin, kalo jumlah serinya dikit ya kurang maksimal.
masih ada aturan bobot kombinasi kah untuk WSBK?
Aturan bobot kan aturan umum. Beda sama aturan konsesi yang penaltinya berdasarkan kerja motor per race.
Nah gini kan bagus,pake CDI shogun kebo semua
Njirr msh inget cdi legend wkwk .generasi motorplus zaman msh majalah emg oke
WSBK berada pada puncaknya sekitar tahun 2011 – 2014 yang mana waktu itu tidak ada batasan RPM, Mesin boleh dimodif cukup jauh dari spek standar, dan bobotnya pun lebih ringan cuma 165 kg
Sehingga performanya ekstrim bahkan pembalap papan atas WSBK saat itu seperti Max Biaggi, Sylivain Guintoli, dan Tom Sykes sering kali mencatat lap time lebih cepat dari motor CRT MotoGP. Dan juga top speed WSBK bekisar 335 – 340 km/h di Sirkuit Monza
Betul bro..makin ksni esbeka dan motobiji penuh aturan..ecu,winglet,rpm,bobot,rha,aero,bbm limit,ban wkwk
Kalau begini tujuan umat manusia untuk mengembangkan mesin ICE paling unggul jadi terbatas gak sih?
Bukannya malah jadi bisa bikin produsen semakin berkembang dengan memberikan mesin yg powerfull namun tetap irit bbm
Harusnya adnoh Kohona bisa bicara banyak
Menurut kepercayaan orang kohona ntu merk irit kencang dan awet tak tertandingi
yang lumayan lah angin seger jadi bisa geber mesin sampe potensinya keluar semua, gk ada cekek cekekan
Katanya kalau pasang cdi sogun kebo unlimiter bisa 999999999 rpm plus euy
Sedikit aneh memang, di balapan seperti British Superbike dan MotoAmerica Ducati Panigale V4R bisa berkitir hingga 16.500 rpm… Sementara di WSBK cuman dikasih 16.100 – 16.250 rpm saja 😴😴