TMCblog.com – Bro sekalian, Seperti Kita ketahui sistem Adaptive Traction control, adaptive Fuel Consumption system dan sistem sistem adaptif lainnya yang bekerja Via ECU ditiadakan di algoritma Unified Software Magneti marelli yang dipakai oleh semua rider di MotoGP 2016. Artinya apa? Setingan elektronik tidak beradaptasi otomatis dengan kondisi Track sehingga akan berganti ganti setingan/ maping sendiri namun harus dibantu oleh tangan melalui Unit Control Button secara manual . . . nah kepo kan bagaimana Pebalap mengganti ganti setinggan dan mapping ? kebetulan ada Video dari MotoGP.com yang bisa tmcblog ceritakan sob . . . cekidot . .
Sebagai Contoh dipakai Motor Suzuki GSX-RR milik Aleix Espargaro yang dashboardnya menggunakan Unit LCD dashboard Magneti marelli . . . dari data telemetri menunjukan ini sob :
Pada gambar diatas terlihat bahwa setelah beberapa lap ban belakang agak spin, sehingga boleh dibilang ada perbedaan grip antara masing masing lap. Sehingga mapping mesin pun harus disiapkan untuk mengatasi Spin roda belakang ini. Mapping dan mesin sudah di setting duluan oleh mekanik sebelum race berlangsung. Dan tentunya setingan/ mapping elektronik tersebut diperoleh dari data Free Practice sebelumnya. Oleh sebab itu alangkah baiknya Pebalap melakukan Long run lebih dari 5 lap sehingga teknisi bisa memperoleh cukup data yang akan digunakan untuk membuat setingan ECU yang akan digunakan setiap ada perubahan behaviour dari ban akibat pemakaian. Cara ganti ganti mapingnya mudah ternyata, cekidot deh
yang sedang di pencet pencet tersebut adalah tombol berwarna merah paling bawah di handle sebelah kiri . .. setelah dipencet pencet, maka mapping akan berubah sesuai keinginan dari rider yang tentunya setingan tersebut sudah di declare dan di siapkan sebelum race oleh teknisi. Perubahannya dalam bentuk matriks Grafik 3 dimensi yang tampil di laptoop teknisi adalah seperti berikut ini sob
Pelase jangan nanya itu Grafik apaan, soale TMCblog juga belum tahu 😀 Nah ada satu kondisi dimana beganti ganti mapping yang sudah Fix adalah kurang. Lalu Pebalap bisa mengubah sendiri / mencustom nilai dari Traction Controlnya dengan cara
sama seperti memilih mapping, pemilihan Angka Traction Control diperoleh dengan memencet tombol biru di atas tombol merah . .. dan dengan dpencetnya tombol tersebut di display terlihat perubahan Traction Controlnya . . . nahhh memang tahun 2016 ini peranan pebalap sangat kuat untuk mempertahankan pace dari Motornya . .
Taufik of BuitenZorg
Silahkan bersilaturahmi dengan TMCBlog melalui
- email : [email protected]
- instagram : tmcblog
- telegram chanel : tmcblog
- Facebook TMCBlog
- Twitter Resmi TMCBlog @motoupdate
- blog alternatif ; http://ringpiston.com
- Video Blog : kanal Youtube TMCBlog
- Android App : Google Play Store
- iOS App : App Store
[GTranslate]
Sip info nya…
jossssss… gandossss kotozzz kotozzzz cak…!!!
koyo stick ps…
Kurang tombol X, bulat, kotak, sama segitiga aja
hmmm patut dicoba panigale
Masih tergantung elektronik juga..
Pertinyiinnyi klo motor lg race/jalan pebalap bisa mapping TC apa nggak Wak? kan tau ndiri kencengnya motor2 prototipe MOTO GP.
bisa, tapi gimana caranya saya juga nggak bisa ngebayangin 😀
Tinkyu Wak jawabannya jadi nambah wawasan nih.., tambah hari artikelnya makin ruarbyasaaa….! 🙂
Wak, apa mungkin ditengah race si rider merubah engine mapping? Apa nggak buyar tuh konsentrasi si rider?
Inovasi tiaada henti… hihihi…
Ini baru namanya Ride by Wire
Gonta ganti settingan tinggal pencet2
Tinggal daya tahan ban aja yg ga bisa diutak atik on fly
Aduk skil juga otak.
tambah mumet
Klo pembalap nya bolot alias cuma menang nyali doang bakalan pusing
Balapan skr ngga hanya ditentukan skill balap, kecepatam otak berpikir jg ikut dipacu.
Sip infonya
Widih…dah mirip sama F1 aja…
Selain adu skill, pembalap juga adu pintar…
nitip wak
https://sekilasrodadua.blogspot.co.id/2016/09/mimpi-suryanation-motorland-lahirkan.html
Paling seneng artikel tech talk dari tmc, selain nambah wawasan juga relatif aman dari fb dan sales karena terlalu berbobot buat mereka wkwkwkwk. Ditunggu artikel2 tech talk berikutnya wak…
Brrti pemimpin klasemen saat ini adlah dia yg paling bertalenta, 2 th lalu serba otomatis dia jurdun th ini serba manual insya aallah jurdun go marc you is the best…
Masih untuk gak harus nyalain sein kalo mau belok 😀
KOYOK DULINAN PS AE,, GAREK PENCET2 JOYSTICK.. SUANGARRRRRR
dulu pernah baca di blog ini juga dan wawancaranya sama aleix juga pas baru terjun moto gp.
ktanya ada settingan ban eco atau apa lah itu, nah tombolnya TC kah?
game2 simulator lama aja baca telemetrinya minta ampun susahnya om (F1C 99-02, F1 2002, rfactor). taunya paling cuma baca top speed, corner speed, rpm. apalagi motogp jaman modern rumit dahh…
😀
Oo, sepertinya hal inilah yg membuat pemenang seri tidak lagi mudah bisa ditebak dibandingkan tahun lalu.
Apakah penggantian mode atau nilai TC bisa dilakukan saat race berlangsung wak? Gak kebayang rider nya sibuk mencet2 tombol ama liatin dashboard pas aksi overtake
Sepertinya mereka rutin minum cerebrofit hahahahha (korban iklan)
Lebih kurang kaya nyetting traction control di playstation ya wak, hehe
Nyetir aja ga boleh maenin hp..
Lha ini disuru maen ps..
Pencet kotak bulet panah segitiga.. :p
Canda
Magnety ini yg paling rendah kecanggihannya aja nampak ribet. Gimana klo yg lebih canggih punya honda ya.
bradbinder juara dunia moto3 2016
keren.
kelihatannya gampang ya hehehehe
—
https://dk8000.org/2016/09/26/review-mercedes-benz-s500/
https://dk8000.org/2016/09/24/customax-nmax-modification-contest-2016/