TMCBLOG.com – Sobat Sekalian, di Informasi saat Peluncuran Honda CBR1000RR-R telah dijelaskan bahwa sistem penggerak dari Camshaft Superbike baru ini menggunakan sistem yang dinamakan Sistem Semi-Cam Gear. Sistem ini oleh Honda sudah dipatenkan Namun yang jadi eprtanyaan adalah sebenarnya sistem ini tuh seperti apa sih dan kenapa Honda keukeuh mau pakai Sistem ini buat superbike ?
Dasar dari Hubungan Crankshaft – Camshaft
Oke Jadi begini Seperti Kita ketahui gerakan turun naik dari Piston akan menghasilkan Torsi angular (berputar) yang akan menggerakan Crankshaft ( krukas ). Torsi dari gerakan berputar Crankshaft ini lah yang akan disalurkan ke roda belakang melalui beberapa step sistem transmisi dan membuat sepeda motor berjalan.
Namun Biasannya gerakan dari Crankshaft ini juga digunakan untuk menggerakan dari Putaran poros Kem ( Camshaft ) dengan rasio Putaran 2:1. Ini artinya dua kali putaran Gear di Crankshaft akan 1 kali memutar Gear Di Camshaft
Rasio Putar 2:1 ini dibutuhkan di Motor motor dengan mesin 4 Tak dimana Putaran Camshaft setengah dari putaran Crankshaft. Kenapa 2:1? Hal ini disebabkan oleh Karakter dari mesin 4 tak dimana empat Kejadian ( Hisap, Kompresi, Power, Exhaust) di Ruang bakar membutuhkan 2 kali putaran dari bandul Crankshaft.
Nah penyaluran putaran Crankshaft ke camshaft ini lah yang dilakukan dengan berbagai jenis cara. Ada yang menggunakan rantai biasa ( rantai Keteng/ ranpat Kamprat ) dimana rantai ini menghubungkan antara Gerigi Gear Crankshaft ke Gerigi Gear Camshaft. Namanya Chain – Drive System.
Selain Menggunakan rantai, ada Juga yang menggunakan Gear , Namanya Gear-Drive system. . Jadi hubungan antara gear Crankshaft dengan gear Camshaft dijalin menggunakan beberapa step perpindahan putaran gear dengan akhir Rasio Crankshaft-CamShaft tetap 2:1. Contohnya adalah sistem di Honda RC213V-S ( gambar atas )
Model Transmisi Putaran Carankshaft – Camshaft yang ketiga adalah menggunakan belt (sabuk) dan ini biasannya umum ditemukan di Sistem mesin Kendaraan Roda empat dimana kita biasa nyebut nyebut soal ” timing belt ”
Dan Model Transmisi yang ke empat dan Yang ditemukan di Honda CBR1000RR-R adalah Model transmisi putaran Crankshaft – Camshaft yang merupakan Kombinasi antara Chain-Drive dan Gear-Drive. Mereka menamakan sebagai Semi-gear Train system. Sistem ini lebih membutuhkan part dibandingkan dengan Chain-Drive biasa karena dari gear Crankshaft, Putaran akan di transmisikan ke Gear dulu. Setelah itu baru disalurkan ke Cam-Gear atas menggunakan Rantai timing/ Ranta Kamprat/ Rantai keteng.
Yang kemudian banyak dikepoin adalah . . Gunanya Buat apa ? Honda secara resmi hanya menjelaskan begini sob : ” To drive such high-rpm/high-cam lift performance the chain is driven from the timing gear located on the crank shaft via the cam idle gear – this makes it shorter in length “ . . Memang benar jika dibandingkan langsung Crankshaft – Camshaft, Maka Rantai Keteng di sistem Semi-Cam drive CBR1000RR-R ini Logikanya memang lebih pendek. . . .
Tmcblog coba Baca di beberapa referensi menyebutkan bahwa : ” The slightly shorter length of chain between the sprocket and chainring will stretch less and absorb less energy than the longer chain . . “ Yap rantai akan tidak mudah ‘melar’ dan Kita tentu inginnya efesien menyalurkan energi ( torsi ) dari Crankshaft ke Camshaft tho, dan tentunya tidak ingin banyak energi yang ter ‘absorb’ ( terserap) Oleh Rantai ? . . Yes ini motor balap dan setiap mili N.m torsi sangat diperhitungkan . . Silahkan ditambahkan, dikunyah kunyah, dan semoga berguna
Taufik of BuitenZorg
Dasar utama pilih sistem ini ya pastinya agar laku dan kompetitif lah, Wak…
Betapa banyak produk “value” & “superior” disuntik mati gara2 gak laku…?
Kompetitif kan harus dijelaskan kualitatif dan kuantitatifnya dan itu tantangan buat tmcblog untuk coba memberikan diskusi dan menjelaskan, kalo cuma bilang kompetitif kayaknya hampir semua orang juga bisa ?
Hahaha… iya, Wak..?
Thank you very much..
That’s why I always visit your site??
Emng angka2 spek datang nya dari mana? Ngasal tulis gitu? Angka tsb ya ada andil dari part2 mekanikal. Performa mantap ya lbh kompleks isi mesinnya otomatis mahal
Nambah part dan cost atuh wak?
Belum ada yg riset pake pneumatic valve yah, mirip sama Koenisegg heheh
Pneumatic udah di aplikasikan di rcv, kalau di aplikasikan di cbr , harganya makin gak masuk akal nanti
Bukannya kalo koenigsegg Valve nya fully digerakkan elektronik ya?cmiiw
koenigsegg pake sistem solenoid yaitu semacam elektromagnet buat gerakin klep, pneumatic pake tekanan gas, gasnya harus diganti tiap selesai race, kurang cocok untuk harian
Ya mungkin ingin mendapatkan 2 keunggulan, ringan & efisien dlm penyaluran energi.
Kalo pake full gear drive otomatis bobot lebih berat walaupun efisien dlm penyaluran energi, sedangkan chain drive akan banyak energi yg tidk tersalur optimal
Gear driven cam dilarang di wsbk om
Wak, pemirsanya masih pada belom paham kelebihan kekurangan masing masing dari penggerak camshaf wak, mana ada yg nyasar pnumatik, padahal itu kan cuma pengganti per klep doang ya wak? Kan motogp stau saya udah pake pnumatik. Atu iya lier wak, pemirsanya pada gookil. Kudu dijelasin semuanya ini wak. Lha blog kang eno udah ilang bijimane wak? Wak.. wak..
saya lier baca komen sampeyan malah 😀
intinya mah gini.
1. klo gear driven itu berat, namun paling presisi. konon katanya gear driven juga lebih berisik. pakai banyak part dan sudah pasti mahal. cocok buat balapan
2. klo chain driven itu ringan, mungkin kalau diaduin soal friksi masih lebih minim friksi si gear driven (karena melumasi poros gear lebih mudah daripada melumasi poros link rantai. kelemahannya itu adanya toleransi di setiap linknya, jadi kalau rantai makin panjang, toleransi totalnya besar (contoh 1 mata rantai toleransi 50mikron, kalau 100 mata jadi 5 milimeter). cocok untuk daily use
3. klo belt driven itu itu paling senyap (karena materialnya yang lebih soft dan dapat menyerap benturan yang terjadi). kalau soal presisi mungkin mirip2 chain driven, karena materialnya sendiri lebih lentur yang memungkinkan ada stretching sedikit. secara friksi ini paling besar karena tidak dikasih pelumas, jadi agak seret gitu, jadi power bisa berkurang banyak. hal lainnya itu durabilitas material tidak seawet dari metal (ya coba aja cek mobil biasa ganti timing belt setiap berapa lama). cocok untuk daily use
yang memakai mekanisme semacam poros propeler seperti gardan mobil ada ga ya untuk sistem buka tutup klep ini ?
memakai gigi payung.
ada , di motor tua dari inggris kalo gak salah, cuma kurang efisien, dia merubah arah gaya yg aslinya ke atas/bawah, jadi menyamping
Josss
mantab
yang make Pushrod ga masuk wak ?
Motor tua yg pakai pushrod, mesin malas alias mesin yg kitiran nya rendah i.e HD
Yap sebenarnya masuk Juga
Mantau aja…
Bisa aja, banyak yg pakai, ngak ada yg istimewa… hehe
Kang, buat komparasi nya dengan Gear Drive dong ? ?
Apa gear drive hanya Honda khususkan untuk mesin V-4 nya ?
Karena di RC30 & RC45 pakai mekanisme gear drive cuman di tengah kalo gak salah ?
inline 4 juga ada yang makai gear driven,
cbr 250rr mc 22 sama cbr400rr klu gak salah ?
Kenapa gak jadi pakai VTEC?
Kagak bisa “kicked in yo” deh ?
Kereen nih motor sepertinya sanggup buat berkitir d rpm lebih tinggi..pantes ja powerny gede..
Google ads nya kok bs ngepass,Geardriven specialist ??
Tapi setelah di refresh ganti Indosat ?
nah itulah 😀
Honda CG pakai gear drive klo ga salah wak
CMIIW
Push rod sama kaya v8 mesin LS
mantap tenan…
https://ardiantoyugo.com/2019/12/09/harga-yamaha-nmax-155-abs-2020-tembus-36-juta/
Gear Drive punya keunggulan lebih badak dan lebih akurat, repeatability-nya hanya 0.01 mm, jadi buka tutup klep amat sangat akurat, usia pakai sangat lama, juga tidak kemrosak. Kekurangannya hanya biaya produksi lebih mahal dari Chain Drive atau Belt Drive.
Chain Drive (camrat) punya keunggulan kuat seperti Gear Drive tapi dengan biaya produksi lebih murah. Kekurangannya repratability kalah akurat ketimbang Gear Drive, tidak stabil antara 0.02-0.04 mm, kalah badak ketimbang Gear Drive, dan punya masa dimana Chain Drive akan kendor dan kemrosak pada saatnya.
Belt Drive, mirip dengan Chain Drive hanya saja halus alias tidak kemrosak.
Just my opinion, correct me if i wrong
nah ini tambahannya
ralat, gear drive usia pakai tidak bisa tahan lama, krna langsung bergesekan antar gear, torsi yang langsung tersalurkan lambat laun akan membuat perubahan bentuk pada gear, kelebihannya memang 99% presisi tpi konsekuensinya dapat merubah Bentuk benda krna langsung bersentuhan dengan sumber tenaganya. kecuali bahan gearnya benar” best of the best logamnya Optimus Prime lah klo pgn awet wkwkwk maka dari itu Tidak ada pabrikan yg mau produksi masalnya pake gear drive. susah dan Mahal nyari Bahan logam yg bisa bertahan lama akibat benturan.
Bahas2 jeroannya mesin motogp 1 per stu lah kang .. entah itu tentang apa .. kayak dlu sering gitu .. jd pengetahuan kita nambah .. dan wah gitu kayaknya setelah baca … Semoga kang taufiiq baca
up wak haji ?
waduh saya bingung yari datanya nih 😀
Tumben si enginer muda ga ada di artikelkek ginian wkwkw ? , btw nice artikel wak semoga semakin informatif???
Yg pasti wak..’ honda sedang ber eksperimen terhadap sistem yg belum ada sebelumnya.
Apakah teknologi ini baru ditemukan oleh Honda? Yg dipatenkan khusus penerapan pd CBR1000RR-R atau konsepnya? Krn scr konsep cukup sederhana, dan teknologi sdh berkembang dan tersebar. Dari sekian bnyk merk motor dengan sekian bnyk tenaga ahlinya tdk ada kah yg jg sdh menerapkan konsep serupa?
Imho
buat mghindari gear kecil pd crankshaft brhubungan lgsg dgn chain yg mn gesekannya lbh tinggi n cpt mnimbulkan panas jd cepet aus n chain cpt molor..
Liat aja final gear yg kecil akan cepat skali aus
Ducati 1199 Panigale sudah duluan begini..
Iya kali mesin 14k rpm d samain sma mesin yg 10k aja gak sampe
Mantap, tinggal nunggu mesin ini di LeMans 24 … Semoga dengan mesin ini bisa merengkuh gelar kembali.. Hehehe
Menurut bisikan engineer honda sedang mendevelop system penggerak valve dengan menggunakan dinamo wak, jadi gak perlu keteng lagi
Itu merupakan solusi paling canggih