TMCBLOG.com – Tidak seperti Big-Bossnya Claudio, Gigi Dall’Igna Masih lebih Konservatif dalam Menilai lawan lawannya di Track. Ia tahu persis dimana titik unggulnya Ducati dan di mana pula titik unggulnya lawan. Kapada Jurnalis GPOne,- Paolo Scalera, Gigi cukup komprehensif menilai seperti apa Posisi Ducati saat ini dalam percaturan persaingan Sepeda motor Prototipe terkencang se-Jagad Dunia ini.
Saat ditanya, apa saja yang akan hadir baru di Ducati Desmosedici GP20, Gigi Menjawab “Ada banyak inovasi yang menyangkut semua aspek dari motor, Mulai dari mesin, ke sasis ke aerodinamika. (Sebelumnya) Kami telah bekerja pada sasis dan kami akan melakukannya lagi untuk meningkatkan (performa) sasis, serta swingarm. Mengenai aerodinamika, Kami pasti akan ada perubahan (strategi). Peraturan tidak lagi memungkinkan Anda untuk membawa . . . kamu ngertikan beritanya ? , katakanlah kami mungkin sedikit dikungkung dalam sangkar dari sudut pandang itu. Apa yang hadir baik di atas kertas dan dalam simulasi yang kita miliki, Jika benar, kita akan melihatnya hanya di Sepang atau Qatar. Itu tergantung pada kapan kita memutuskan untuk mencobanya di trek. “
Saat ditanya apakah ada perubahan dari segi Mesin dengan alasan bahwa di 2019 Honda telah berhasil mendekati Performa Ducati, Gigi Menjawab “Di sisi mesin, kami tentu saja telah membuat beberapa kemajuan pada aspek di mana Honda telah meningkatkan dengan pesat dan di mana akan menyenangkan untuk membawa pulang kembali margin (performa) yang kami miliki ( dari honda) dalam beberapa tahun terakhir. Masalah yang hadir adalah terkait dengan terlalu banyak tenaga atau handling yang buruk dimana Keduanya adalah hal yang sangat berbeda dan harus selesaikan oleh orang yang berbeda. Jadi mengerjakan sasis tidak berarti berhenti meningkatkan tenaga mesin “.
Dall’Igna sempat dikonfrontir terhadap peryataan Andrea dovizioso yang sempat mengatakan bahwa Marc Marquez sangat cepat sehingga pada dasarnya tidak ada strategi untuk mengalahkannya. Dan Dall’igna Menjawab “Andrea mengatakan Marquez adalah yang tercepat dari yang lainnya tahun lalu dan yang tercepat ketika seseorang harus fight dengan pembalap Lain. Sehingga sulit untuk mempraktikkan strategi yang entah bagaimana dapat menahannya.
Saya pikir, adalah jelas bahwa Marquez adalah referensi. Dari sudut pandang cara berkendara, ia mungkin menemukan cara berbeda untuk mengendarai MotoGP daripada sebelumnya. Semua orang berusaha menirunya dan memahami apa yang harus dilakukan untuk mengikutinya. Ini tampaknya cukup jelas. Tetapi kenyataannya setiap orang harus melakukan bagian mereka. Pembalap (Dovi-Petrucci) harus meningkatkan kemampuannya sendiri. Kami, di bagian kami sendiri harus selalu berusaha untuk berbuat lebih banyak di sisi kendaraan, karena Honda, seperti juga orang lain, telah melakukan langkah-langkah penting ke depan. “
Statement di atas menunjukan bahwa ada dua tugas yakni peningkatan dari sisi Pembalap yang merupakan tugas dari Pembalapnya sendiri dan Buat Ducati mereka memiliki tugas meningkatkan performa Motor. Setelah itu Gigi Juga menjelaskan bahwa bukan Hanya dia yang memiliki tugas untuk meminta Pembalap secara detail melakukan hal khusus, Ia berkata bahwa di Ducati team ada pembagian tugas antara Ia ( Teknis Motor ), Paolo Ciabatti ( urusan PR ) dan Davide Tardozi ( urusan Pembalap ).
yang Juga Cukup Menarik ditanyakan Ke Gigi adalah Soal Kontrak pembalap, apakah Dia sebagai bagian dari Top Management Ducati Juga akan memutuskan dengan Cepat Line Up 2021 ala Silly Season. Dan Gigi Menjawab dengan elegan “Jika Anda mendengarkan apa yang dikatakan wartawan, semua kontrak harus ditandatangani (lebih cepat) untuk membuat pembalap dalam kondisi terbaik dan nyaman. Saya tidak yakin bahwa ini selalu aturan yang tepat untuk dilakukan.
Beberapa pembalap membutuhkan hal seperti itu, sementara yang lain? walaupun tentu saja saya tidak bisa memastikan, saya merasa beberapa kali bahwa ketika memperoleh tekanan mereka dapat membuatnya lebih baik “. hmmm Mungkin Secara tidak langsung Gigi Berkaca pada Kasus Danilo yang seperti punya’energi tambahan’ saat bersaing dengan Miller di awal Musim, tapi agak memble setelah konfirmasi Bahwa ia mengamankan Seat factory 2020.
Saat Perilisan team Ducati team, Ducati CEO Claudio Domenicali seperti Menyindir Honda dan sempat mengatakan bahwa ia lebih pilih Juara dua dengan membuat Kedua pembalapnya bisa mencicipi Juara Seri ketimbang Juara Dunia bertahun tahun hanya dengan satu pembalap dan membuat pembalap lain di Motor yang sama struggle. Namun bagaimana Gigi Dall’Igna Memandang Fakta Bahwa Ducati Juara dua ?
” Menyalahkan seseorang untuk sebuah kesalahan adalah hal terburuk yang bisa dilakukan seseorang Baik dari sudut pandang Pembalap dan Mesin. Pada akhirnnya Kami Menang dan kami Kalah bersama sama. Menjadi yang Kedua bagi Kami adalah Kehilangan Karena itu berarti seseorang lebih baik dari Kami. Maksudnya adalah setiap orang harus melakukan yang terbaik untuk tujuannya. Jadi Untuk mengatakan bahwa kami memiliki Motor terbaik di 2018 atau Yang lain saya nggak Peduli. Yang saya Inginkan adalah Juara dunia “
Taufik of BuitenZorg
First, dapat apa wak
gelas Digital
Haha raket digital aja waa…
https://fezzamania.wordpress.com/2020/01/25/raket-bdminton-pro-ace-ss950/
Hahahha….bisa aeee…?
pernyataan dalligna lebih konstruktif buat timnya.
dibanding pernyataan petinggi ducati sebelumnya.
Pernyataan dalligna sebagai pimpinan tim balap. Pernyataan dominicali sebagai pemilik perusahaan otomotif, jelas keduanya beda. Sebagai pemimpin tim balap jelas tujuan utama adalah juara. Sebagai pemilik perusahaan tujuan utamanya laba. Disaat tim balapnya kurang mendukung waktunya membuat opini publik untuk menunjang bisnisnya. Dicari celah untuk menunjukan bahwa motornya lebih baik dari motor lawan. Biar jualan makin lancar.
Davide brivio bukannya di Suzuki ya?
Setuju deh sama mbah Gigi
Tardozi tong. Ente terlalu terobsesi sm Brivio sechh..jd delusi
Ekekeke
ane ngoreksi tong
thks sudah dikoreksi
sama-sama wak
kata-kata mencerminkan kepribadian
Kayaknya Gigi objektif dalam hal memandang kesuksesan Ducati. Mentalitas seperti ini diperlukan agar selalu kompetitif utk pesaingan memenangkan kejuaraan
Tumben biasanya jam 8
Anyway…
Beda bgt
Kalo duc ati, bos nya yg bikin panas, manager tim bikin dingin
Kalo hrc (juga suz uki), manager tim repsol yg koar2, sekalipun hrc yg diserang dia yg bales, bos hrc hampir gak pernah muncul
Karena para boss nya sibuk ngurusin urusan yg lebih penting dan cuan gede,bukan urusan retjeh yg dilemparin domino kali
Bos HRC mah santai sambil ngupi baca TMCBlog ?
test pertamax
Nah mbah gigi bener nih.
Apapun itu, yg dituju tetep satu yaitu gelar juara dunia.
Jgn kaya si domi, kalah 3-0 kok masih cuap2 bangga sembalap nya asal finish ?
Nah mentalitas Luigi gini yg benar,harus tetap berambisi dalam bidang yg digeluti pasti suatu saat akan tercapai,bukannya cari pembenaran
Yg kami ingin adalah juara dunia…
Gigi seperti menjelaskan ke Domenicali bahwa inilah tujuan Ducati mengikuti MotoGP, inilah tujuan kami dan team bersusah payah di lapangan, dua atau sepuluh pembalap menjadi runner up itu bukan juara. Cz there is only one king…Dominicali bermental kapitalis, Dalligna bermental juara….
Berarti gantung aja kontraknya sampai akhir musim,Miller aja juga sampe agresif overtake Marquez di le mans
Kalo Dovi yg digantung mungkin bisa berapi api dan bisa rebut juara dunia,who knows
Iya ya, lebih baik kontrak pasca race terakhir saja ya. Ini bisa jadi ajang show off apakah dia layak di tim pabrikan atau keluar dari GP
Kalo sekelas miller dan danilo sih gpp, tp kalo si dovi digantung yaa ngalamat ketikung duluan sama team lain, terutama tim berduit nih, minimal ngelemahin dukati sekaligus nguatin tim nya dia bisa jadi bonus. Trik ginian bisa aja sukses bisa aja malah jadi bumerang kalo dilakuin dukati.. who knows yaa kaannn.. uhuuyyyy
Kaya ole. , blm kontrak moncer, setelah kontrak mlempem, wkwkwk
Mbah gigi kan org teknis, jd wajar saja kalo komentarnya konstruktif. Kalo mbah botak mah boss teken, jd kalo kompor dan bocor gitu ya maklum lah
Beda dgn Hahrese? Org Japs jarang banyak cingcong apalagi depan media terlalu malu mereka kalo terlalu jumawa
Emang beda sudut pandang dan cara berpikir yang ngarti teknik sama bisnismen yang botak baperan.
Statemen yg bagus, semoga teamnya bisa bagus tahun ini, kasian Gigi selalu berusaha tapi hasilnya gagal mulu jadi Jurdun
claudio dominecalli itu memang BoBi.
BoBi(silahkan isi sendiri kepanjangannya) ?
Botak Biadap ?
Botak Binal ?
Botak baBi ?
Botak Biawak ?
Botak lesBi ?
Botak Biseksual ?
Botak apa cih ?
Manggut-manggut
Kita runut dari 2003 era GP modern Ducati comeback dengan pebalap Loris Capirossi dan Troy Bayliss sampai musim kemarin 2019 yang artinya kurang lebih 16 tahun, Ducati menempatkan Casey Stoner seorang diri sebagai juara dunia, sedangkan Honda menempatkan Valentino Rossi, Nicky Hayden, Casey Stoner dan Marq Marquez sebagai juara dunia dengan total sejak 2003-2019 dengan total 9 juara dunia. Yamaha 2003-2019 dengan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo total 7 juara dunia.
Fakta!
Claudio Domenicalli terlalu jumawa, sedangkan Gigi lebih realistis, semua tim ikut balap GP bukan sebagai runner-up tapi mengincar juara dunia. Orang tidak akan mengingat siapa, tim, dan pabrikan mana yang berhasil runner-up, tapi siapa, tim, parbikan mana yang juara dunia!
Enggineer bermental juara ini, bayanhkan orang ini bekerjasama dngn mak makez
Mau pake motor apapun, kalo dua orang yg sampeyan sebut bergabung, bisa jadi prestasi sungguhan.. sekalipun dikasi motor aprilia 2019 kali yaa wkwkwk
ya padahal gigi lebih suka rider anggresif…yg bisa lebih berani cucuk2 an diawal race….sarannya kang gigi yg buat lebih pertahanin ianone sama paduka hohe aja ..di tolak mentah2 sama domenic….klo sampe yamaha yg rubah manajemennya bisa ketemu maslah spinning bannya…dr ecu…haduh…apa masih bisa domenic bilang kaya bgini ….
Qurban masih lama kug udah akan Aduu domba adu domba adu domba…
justru statemen Gigi menambahkan apa yg superior kompetitifan motor Ducati ….
yg satu petunginya bicara fakta sdangkan Gigi juga menyeimvangkan pandangan untuk tetap menyatakan belum sempurna yaitu champion..
dominecalli: when an idiot got the powers…
kalo dia ga bacot mungkin jl masih di duc dan kompetitif, gw bukan fans jl, tp jujur, udh bertahun2 ga nonton moto gp karena mulai berasa monoton, kangen kaya pas tahun pertama pake ecu seragam, motor jaraknya rapet2, fight nya jadi seru nontonnya, malah jadi lebih seru nonton moto3 dr pd moto gp
Miller next generation stoner
yang rese ya emang domenic…pembalap yg dimau in sama gigi yg bisa bikin no 1 aja malah dibuang…malah terus2an nahan pembalap nomer 2..ya udah seneng terus juara 2 aja…sampe bikin statmen juara dua lebih bahagia..kan koclok…..itu juga karna yamaha struggling ecu….klo ga…apa tetep juara 2…
Yupz scr tdk lgsg memang gigi mngakui paket pembalap dan motor adalah peranan penting untuk mengejar juara dunia.dan memang musim lalu ad yg lbh baik dr ducati
Gigi realistis, demonic ally bombastis fantastis
Catet:
Raja ke nyaman kok di ospek perontok tulang.
Ikikikikik
Ying pirli dicitit idilih
Si biri si riji kinyiminin tihin ini
Diim diim ikin minghinyitkin simiinyi.
___
ilih kint!l ?
Ngu koment nya beye knp tiap artikel motogp jrg nonghol yah tp artikel wsbk slalu hadir pdhl di wsbk pun fans beye medioker di situ terkdg saya merasa bingung ?
Suka dg orng ini
Bawaannya kalem
Saat race semua tegang dia duduk dg stylenya yg adem ayem
Sambil ngelu-ngelus djenggot putihnya yaa ?
Eh… Krn gak mampu menghanyutkan yg lain, ujung2nya hanyut sendiri. Kandasss…
Ngga perlu di catat,faktanya fans kuning2 memang sdh hanyut terbawa banjir kemaren..
number two is loser..opo meneh fortysix