TMCBLOG.Com – Andi Farid Izdihar adalah satu satunya pembalap berdarah Nusantara yang hadir di world GrandPrix 2020 ini, tepatnya di kelas Moto2. Nah tmcblog mempeorleh kesempatan bertanya lansgung dengan pembalap yang lebih dikenal dengan sapaan Andi Gilang ini Via Sambungan Online beberapa hari yang lalu menanyakan bagaimana Keadaannya dan Juga Evaluasi setelah menjalani Pekan pertama World Grand prix sebagai pembalap permanen di Honda team Asia. Cekidot sob
Tanya : Bagaimana keadaan Andi Gilang ? Andi Gilang ” Sehat, sekarang sudah berada di rumah orang tua di Bulukumba, sudah hampir 1 bulan di Makasar. “
Tanya : dari Moto2 Qatar 2020 Lansgung ke makasar? Gilang : ” Setelah dari Qatar Langsung ke Makasar, Setelah itu sempat Training Di Jogja. Setelah di Jogja sudah mulai banyak yang terjangkit COVID-19. Ada isu bahwa dekat Tempat training saya ada yang terjangkit dan tempat Training sempat ditutup walau sekarang sudah dibuka kembali. Namun Ibu telepon saya dan meminta saja lebih baik Training di kampung saja. Saya pun Pulang, lalu ada info banyak Grand Prix yang ditunda, saya pun persiapan di rumah saja “
Tanya : Di Jogja Training bareng siapa? Gilang : ” Di Jogja bareng dengan pembalap lain ada juga yang dari Motocross. Di Jogja Gilang bersama Pelatih Om Gandrung bersama sama beberapa pembalap lain seperti M Fadly, Galang Hendra dan adiknya Aldi Satya. “
Tanya : Jenis Trainingnya ? Gilang : ” Kalau saya hanya Latihan Fisik, namun beberapa pembalap motocross bersama Om Gandrung ikut latihan menggunakan Motocross dikombinasi dengan latihan Fisik. “
Tanya : Kondisi makasar ? Gilang : ” Makasar sudah masuk Zona Merah dan sepertinya sudah mulai banyak kasus di Makasar dibandingkan dengan Jogja. Untung Saya di kabupatennya, di Bulukumba tidak ada yang terjangkit Covid. “
Tanya : Jadi masih bisa latihan Pakai Motor? Gilang : ” Awalnya masih bisa latihan pakai Motor seperti Motocross, namun setelah Makasar dinyatakan sebagai Zona merah dan emngikuti Anjuran pemerintah, saya hanya stay dan melakukan latihan di rumah saja. “
Tanya : Apa yang dilakukan saat Training di rumah ? Gilang : ” Banyak sih, saya nggak tahu persis nama gerakannya, dari pelatih dikirim bentuk gerakan trainingnya. Ada Banyak varian, ada 15 gerakan setiap hari yang di Mix saja. Karena mau Joging di luar rumah tidak boleh, jadi memang benar benar latihan di rumah saja. “
Tanya : Race pertama di Qatar, progress Gilang Naik, yang kamu rasakan ? Gilang : ” memang sebelum raceweek ada test dan saya beradaptasi banyak. Di setiap sesi Test Alhamdulillah Bisa Improove, dari setingan juga. Sampai akhirnya sampai di raceweek Kita bisa lebih konsentrasi plus ada beberapa setingan (baru) yang kita coba. Semua sih Positif, mekanik kerja sangat keras buat saya, dan Saya selalu mencoba yang terbaik, alhamdulillah setiap Sesi Positif sampai akhirnnya saat race. Saat race, best lap saya nggak jelek, semua mekanik senang. Semua nggak sabar buat seri berikutnya.
Tanya : Laptime terbaik race weekend bisa lebih baik ( lebih cepat setengah detik ) dibanding saat test. Apa yang dilakukan Gilang untuk Itu, nanya ke ( somkiat ) Chantra, atau Gimana ? Gilang : ” Kadang kita memang ada semacam Sharing juga , namun kebanyakan Saya lihat data data sebelumnya seperti nakagami, Tetsuya , senior senior itu untuk cepat beradaptasi “
Tanya : Data nya, telemetri ? Gilang : ya telemetri
Tanya : ini artinya sekarang Gilang cukup bisa baca data telemetri ? pertama kali Gilang dapat mempelajari telemetri dimana ? Gilang : ” Pertama kali Gilang baca telemetri itu, Mungkin saat 2014-2015 ketika naik ke cc besar 600 cc disana saya pertama kali dijelaskan masalah telemetri. saat itu masih di kejurnas di sentul 2014 bersama ART dan 2015 bersama AHRT.
Tanya : Pembalap moto2 ingin punya point dimana finish P15 harus punya laptime paling maksimal 1 detik lebih lambat dari Pembalap tecepat, Bagaimana Menurut Gilang? Gilang : ” Saya belum mau memikirkan soal laptime, untuk saat ini memikirkan diri sendiri yang jelas tiap race saya menargetkan Untuk memperoleh Point ( 15 besar ). Di Qatar pace lapnya bagus, mekanik senang, saat itu sudah nggak sabar buat menjalankan race berikutnya. “
Tanya : Dalam race weekend lebih pilih kejar laptime Kencang atau race pace ? Gilang : ” kalau saya lebih ke race pace, kebetulan dari test di jerez Qatar sampai kemarin di Race weekend Qatar selalu memikirkan di race Pace. “
Tanya : Sampai 2019 masih CEV dengan mesin belum triumph, Apa sisi Po Gilang : ” Dari data telemetri Nggak beda jauh antara CEV dan WGP. Namun dari karakter mesin berbeda. Karakter keduanya agresif, Triumph 3 silinder torsinya lebih besar, walaupun RPM rendah namun di triumph Speednya tinggi. Kalau Honda benar benar mulus dan kalau rpm drop terlalu rendah Nggak bisa.
Tanya : Mengenai engine Brake dan sensor ? Gilang : ” Kalau sensor mirip mirip, namun masalah engine Brake berbeda, Dengan Honda kita bisa agresif dimana saat CEV bisa slide. (sementara) Dengan triumph Nggak bisa terlalu agresif karena downshiftnya sudah tidak pakai Tuas Clutch
Tanya : Ada kesulitan saat berpindah kebiasaan ( Clutch – ke Clutchless downshit) ? Gilang : ” Nggak juga karena saya biasa menggunakan 1000 cc saat suzuka 8H dan sepang 8H dan beberapa test di Buriram 2018-2019 jadi nggak begitu kaget
Tanya : Apa bedanya saat menajdi anggota team sebagai pembalap wild Card dengan saat ini sebagai pembalap permanen ? Gilang : ” Tidak ada perbedaan sih baik saat pembalap pengganti ( Dimas Ekky ), saat itu benar benar senang.
Tanya : Di tengah Outbreak , bagaimana Hubungan komunikasi dengan team? Gilang : “Kebetulan kita dengan team selalu berhubungan dan juga kemarin kemarin melakukan meeting semua pembalap, manager team dan kru lain via Video Call, selalu menginformasikan keadaan terkini
tanya : Hubungan dengan AHRT sendiri sekarang gimana ? Gilang : ” Hubungan dengan Astra sama seperti biasannya, Saya kalau mau latihan di sentul dan di Indonesia masih bersama Astra Honda. Segala Keperluan Saya masih diurus dan dibantu oleh Astra Honda, Hubungan selalu. Walaupun di Honda team asia, namun saya masih jadi bagian di Astra Honda Racing Team
Taufik of BuitenZorg
Tka pikir target e podium 1 ato 2x gitu..
Alhamdulillah pertamax
nahh itu bro……mimpilah setinggi langit, klopun jatuh setidaknya jatuh diatap gedung….. drpd mimpi cm setinggi pohon kelapa, jatuhnya d atap rumah ……
Wak.. kali² bahas dong tentang total hadiah di MotoGP senilai berapa , dan bagaimana perhitungannya.. perseri, permusim dan pabrikan. Secara awam sy belum faham.. dan sekalian menjawab apa yg disampaikan kawasaki bahwa motoGP kurang kompetitif…
setuju kang
Mantap Optimisme Andi Gilang, Pasti Bisa Dapat Poin dan Pasti bisa juga podium amin.
Udah lah, lagi bahas rider nasional kok malah nge-bully merk lain…
wak sesekali bahas dong umbrella girl
new era motogp emang, pengen liat 2023 siapa yg akan muncul di kelas motogp, tapi dari sekarang blm kliatan..???