Tuesday, 26 November 2024

RHA Belakang Berpotensi dilarang mulai MotoGP 2024

TMCBLOG.com – MotoGP Track Comentator Simon Craffar menjelaskan dengan panjang lebar Pada Podcast last On The Brakes MotoGP mengenai hasil telisiknya kepada beberapa teknis teknisi team MotoGP di Paddock mengenai seberapa Aman penggunaan Ride height Adjuster Untuk sepeda motor.  Cukup mengejutkan bahwa diketahui beberapa teknisi dan engineer ( tanpa menyebut jati diri mereka) Yang ia tanya sepakat mengatakan bahwa Sistem RHA Tidak aman.

Simon memberikan sedikit ilustrasi saja bahwa penambahan satu dua klik Pre-load pada Suspensi depan atau penurunan kompresi suspensi sebanyak 1 sampai 2 saja sudah sangat membuat Titik pengereman, racing line berubah. Nah apa lagi mengubah sebanyak 30 an milimeter coba? Dan diujung penjelasan Simon Craffar menjelaskan bahwa Jika 2023 RHA depan dilarang, Maka dari beberapa Bocoran yang dihembuskan kepadanya ada kemungkinan MotoGP akan memaksa pelarangan Penggunaan RHA belakang juga mulai Musim MotoGP 2024.

Seperti Kita ektahui bersama berdasarkan regulasi, mengenai Peraturan teknis baru akan bisa disetujui apabila memperoleh persetujuan Bulan dari Ke-enam Pabrikan Peserta MotoGP. Dan Rumor Paddock Yang berasal dari anggota GPC ( Grand prix Commision ) mengatakan bahwa pelarangan Perangkat ketinggian Depan dan belakang mungkin hanya tinggal menunggu Momen untuk disahkan dikarenakan menurut mereka Ducati sendiri sebagai Inisiator pengembangan Front-RHA dikabarkan Juga sudah sepakat untuk melarang Penggunaan RHA Depan maupun belakang pada saatnya nanti.

In Fact . . Jika sobat ketahui Bersama saat ini Pembalap yang masih menggunakan Front RHA sendiri malah datang dari Pramac Ducati terutama Johann Zarco. Pecco Bagnaia sebagai Ace Rider Ducati sendiri sudah melepas Penggunaan Front – RHA ini semenjak Termas De Rio Hondo dan mengatakan Bahwa ia seperti menemukan kembali Momentum Gaya berkendara yang benar di atas Desmosedici GP22 pasca melepas peranti tersebut.

Taufik of BuitenZorg | @tmcblog

 

38 COMMENTS

    • Berarti tetep harus suara bulat bukan mayoritas, semisal Ducati gk setuju mereka tetep bisa pake. Siap2 budek aja waktu di nyiyirin pabrikan laen.

  1. sudah lah memang lebih baik dilarang saja, hampir semua inovasi ducati bikin motor motogp makin aneh, namun itu semua tak kunjung membuat mereka juara dunia lagi sejak 2007, kalau bisa sekalian winglet juga dilarang

    • gk mungkin winglet dilarang, karena fungsi dan dampak positifnya winglet sudah ketahuan dan bnyak dirasakan oleh banyak pabrikan

  2. Rindu motor MotoGP yg dulu tanpa RHA atau FRA, lebih menarik utk ditonton, tidak menjadi drag race seperti sekarang

  3. Ducati kojel kojel nih 😂😂
    motor paling banyak eh gak jurdun”, ditambah ada fitur unggulannya yg bakalan ga bisa dipakai..
    alamak ngancem cabut wkwkw
    udahlah Ducati,habitat asli anda kan medioker macam Tottenham Hotspur

  4. padahal salah satu inovasi keren menurut gw, ngeliat motor bisa ambles waktu keluar tikungan gitu ntah kenapa satisfying bgt, tapi kalo udah urusan safety mau gmn lagi,

  5. Oh ya sekalian lah traction control, launch control, mapping control semua dihapus saja jadi pure motor tanpa tombol elektronik apapun selain pit limiter dan engine kill. Lalu pengembangan engine untuk beberapa part kalau bisa dibuat open (atau open source juga boleh) untuk bisa diupdate pada pertengahan musim. Tapi untuk mengatasi kegilaan engineer mengaplikasi part berharga fantastis maka aplikasikanlah yang namanya budget cap.

    • kalo TC ngga ada dengan tenaga motogp sekarang, jangankan karier bahkan (mungkin) umur pembalap-pun ngga akan panjang.

        • stoner mengidap penyakit Chronic Fatigue Syndrome/lelah kronis, penyakit langka yang menyebabkan penderitanya sampai tidak bisa beraktivitas. hal itu yang membuatnya pensiun dini dari motogp.

      • lah Ducati dong..
        setuju ECU inhouse di hapus biar pengembang gak bengkak eh dianya abis abisan di sektor aerodevice 😂

    • launch control dan mapping okelah diilangin walaupun kalo wet race kalo ga ada rain mode bakal ngeri jg dgn jambakannya

      tapi kalo traction control itu wajib banget untuk keselamatan biar kejadian high side bisa diminimalisir dan kejadian pensiun dini seperti Puig bisa dihindari

      • Yg paling atas ga lihat prinsip keselamatan pembalap adalah no 1, sesuai isi artikel. Alasan pelarangan perangkat adlh aspek SAFETY. Klo mau balapan tanpa perangkat elektronik
        yg bertujuan jaga safety ridernya ya bikin acara sendiri.

  6. Kalopun ga mau dilarang paling aman ya cuma boleh dipake waktu start. Ini dampak suspensi elektronik dilarang dimotogp, pabrikan jadi buang duit ama peres otak di bidang laen.

  7. Ducati bakal siap siap naik banding ke persidangan arbitrase,udah keluar duit banyak e! apalagi kalo sampe 2024 ga juara juara bisa dipentung Audisport yg nyumbang dana terbesar

    • kalo aturan bukan pengadilan yang menentukan tapi komisi safety dan kesepakatan Motor Sport Manufacturer Association

    • udah banyak rekor lap time baru kok, berart motor2 single ECU dan software masih lebih kenceng dibandingkan motor2 zaman ECU inhouse dulu,

      • Ya jelas kencengan ecu sekarang, kan terus dipake ecu nya sampe sekarang, beda sama ecu inhouse yg dah di stop
        Kalo balik ecu inhouse tim dana cekak bakal kesulitan

        • dan si TS bilang motor tambah kenceng kalo pake ECU inhouse seolah-olah motor single ECU skrg ga bisa kenceng, emg mau kenceng kyk gmn lagi ?? rekor laptime udah terkoyak-koyak, top speed udah pecah rekor,
          yg dibutuhkan skrg itu bukan kenceng nya, tapi kepintaran dan variabel settingan ECU inhouse itu yg masih belum bisa dikalahkan ECU MM, inget Asimo nya Honda ? hal itu cuman bisa dilakukan oleh ECU inhouse, hadirnya winglet juga utk mengatasi “ke-bego-an” ECU MM dan ban Michelin yg di zaman ECU inhouse dan Bridgestone itu hal ga terpikirkan oleh engineer,

        • nah itu tau konsekuensinya kalo MotoGP masih tetap pake ECU inhouse, bukan tim dana cekak aja yg bakal jadi korban, tapi tim2 yg dana besar tapi ketinggalan dalam hal development kyk Duxati,
          kalo masih pake ECU inhouse mungkin Suduki, Aptilia ga bakal mau comeback, KTM ga bakal mau terjun ke kelas MotoGP,

    • mirip kayak teori mobil F2004 kalo pake ban slick,Aero,DRS,ERS dan piranti modern saat ini bakal bisa ngalahin sekebon mobil F1 jaman sekarang

  8. DUCATI nasib mu hanya smapai 2024 psstikan km jurdun, dan mdh2n gk engandung unsur politis pdhal tahun depan dilarang semua kan bisa…

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP