TMCBLOG.com – Dalam podcast MotoGP Trans7, TMCBlog dan host Angie Ang sempat mendiskusikan mengenai penyakit yang menghinggapi Ducati semenjak awal musim 2024 ini yakni chatter. Kita juga sudah mendiskusikan sebelumnya di artikel terdahulu dimana jika Ducati tidak menemuan solusi dari chatter di roda belakang ini dengan cepat, maka di tengah meroketnya performa Aprilia dan KTM/GasGas maka potensi Juara Dunia milik Ducati bisa terancam. Dan pada artikel ini kita akan coba ungkap satu sinyalemen tambahan yang mungkin menjadi biang keladi chattering pada Desmosedici khususnya GP24 ini.
http://app-okeefe.jfo7syl77y-pxr4kzxnv4gn.p.temp-site.link/2024/04/19/kepeminpinan-ducati-berpotensi-runtuh-karena-masalah-mewah-chatter/
Pada artikel sebelumnya kita sudah mengungkap bahwa Michelin menghadirkan solusi kompon karet ban slick terbaru pada ban depan dan belakang yang lebih durable dan kecil perubahan temperaturnya terhadap slipstreaming dan tentunya juga menambah grip karet ban. Dan memang penambahan grip ban karena penggunaan kompon baru ini logis dituding sebagai salah satu penyebabnya.
Namun jelas dalam kasus ini Ducati tidak bisa menyalahkan Michelin karena Michelin jelas membuat solusi kompon ini untuk semua pabrikan tanpa pilah pilih dan sebelumnya mereka juga telah memberitahukan solusi ini dan bahkan sudah memberikan kesempatan semua pabrikan untuk mencoba sebelumnya. Lagi pula tujuannya kan baik untuk mencegah hadirnya perubahan temperatur yang ekstrim akibat downforce dan slipstreaming.
Salah satu sinyalemen tambahan yang TMCBlog peroleh dari obrolan siniar Luis Zuniga adalah karena pada dasarnya Ducati disinyalir telah mengubah derajat kemiringan dari platform mesin V4 mereka menjadi jauh lebih miring ke arah belakang.
Hal ini bisa dilihat dari dua gambar di atas dimana gambar teratas merupakan foto dari dua baut di mesin V4 Desmosedici GP23 yang masih sejajar dengan baut di swingarm. Sementara untuk motor Ducati Desmosedici GP24 yang contohnya diperorleh dari test Sepang, dua garis pada dua silinder mesin sebelah belakang sekarang terlihat lebih miring ke arah belakang . .
Perbandingan dua gambar mesin ini artinya mesin Desmo GP24 lebih miring ke belakang yang mengakibatkan load/beban akan lebih jatuh ke arah belakang dengan tujuan awal mungkin agar ban belakang (rear-end) memperoleh tambahan grip.
Namun ketika load ditambah plus juga kualitas grip karet slick Michelin juga bertambah, maka menurut TMCBlog hal ini membuat grip jadi berlebih. Dan pada ujungnya menghasilkan chatter.
Pertanyaannya . . Apakah Ducati bisa membalikkan keadaan ini dengan membalikkan derajat mesin lebih ke depan. Secara regulasi sepanjang mesinnya sediri tidak diutak-atik, sepertinya hal ini bisa dilakukan di tengah musim berjalan.
Namun jika benar ini penyebabnya dan TMCBlog yakin Ducati sudah ngeuh akan hal sesederhana ini, namun belum dikerjakan maka TMCBlog mencoba berempati bahwa sepertinya persoalan keseimbangan motor secara keseluruhan butuh setup lebih jauh ketimbang sekedar memutar mesin beberapa derajat ke arah depan dan Ducati diperkirakan sedang bekerja mengahdirkan solusi yang seimbang ke depannya.
Taufik of BuitenZorg | @tmcblog
Hanya sedikit perubahan drajat berakibat banyak
Eropa bisa ngerubah dengan cepat…
baru juga berapa seri wak.
gp22 dan gp23 kan juga kayak gitu.
setengah musim keatas baru ketemu selahnya.
Mengejar akselerasi, biar dapat momentum keluar dari apex lebih ngacir, gak taunya malah bikin load ke suspensi hingga ban nya nge grip mantul mantul…kasihan…
nohh kesempatan buat APrilia dan KTM buat salah satu rider mereka agar konsisten di depan Ducati. Sebelum Ducati nemu trouble shooting nya.
Yup, KONSISTEN di depan Ducati, hal yang kayaknya agak sulit karena ngg ada rider yang cukup dikenal konsisten dari 2 pabrikan ini.
Brarti chatter tu aslinya malah trlalu ngegrip ya..
Getarannya brasal dr torsi mesin yg putus2 yg kadang seirama dgn getaran sasis motornya
Klo d honda ga prnah denger chatter apa mgkn torsinya trlalu halus itu ya
Ga d f1 ga d motogp mesin honda trkesan halus
Tp ga dgn suaranya jedhaarrrr
Honda pernah chatter pas 2012, bedanya Honda chatter dibagian depan
Masalah sepele tapi eksekusi nya njelimet
Hmm.
kerasin aja tekanan ban belakangnya. heheheh
dimana balance adalah sesuatu yg dicari. Pabrikan sebelah mencari adanya grip, yg satu ini malah disinyalir kelebihan grip. Dua-duanya kondisi yg merugikan