TMCBlog.com – Assalamu’alaikum sobat sekalian.. Setelah Yamaha FreeGo 125 resmi diluncurkan pada pameran Indonesia Motor Show 2018 pada tanggal 31 Oktober silam, PT. YIMM mengundang awak media yang termasuk para blogger dan juga vlogger datang ke Sentul International Circuit guna mencoba lebih jauh varian Yamaha FreeGo 125.

Tunggu dulu, test ride FreeGo ini bukan di dalam track Sentul sob melainkan di area lapangan parkir paddock sirkuit yang luas banget dan dibuat track course dari kun/cone. Dengan venue yang lebih luas ketimbang test ride area di gedung parkir Gelora Bung Karno Senayan saat IMOS 2018, TMCBlog langsung saja jajal skutik mid-level yang semok dan unik ini.

Karena media yang hadir banyak banget, so kesempatannya hanya sebanyak 4 putaran saja dengan 2 putaran pertama dikawal oleh team dari Yamaha Riding Academy (YRA). Namun itu sudah cukup mengobati rasa ingin tau TMCBlog soal riding feel dan performa mesin Blue Core 125 cc baru dengan Smart Motor Generator (SMG) ini.

Oh iya unit FreeGo yang TMCblog pakai adalah FreeGo S ABS atau tipe tertinggi dari FreeGo 125 yang YIMM jual sejak awal November 2018. Kebeneran banget deh nih karena mau test seberapa baik performa rem ABS di roda depannya.

Ergonomi Riding FreeGo

Pertama-tama baca doa, abis itu coba ergonomi berkendara dalam kondisi statis atau ketika motor masih berhenti. Postur badan tester TMCBlog [ Nugi ] tidak tergolong rider yang tinggi, 160 cm dengan berat badan 68 Kg bisa dibilang cukup gemuk.

So bisa juga mewakili rider yang punya tinggi badan di bawah 170 cm maupun untuk referensi wanita yang ingin membeli FreeGo ini. Ukuran tinggi jok dari tanah ada di angka 778 mm, dibandingkan dengan jangkauan kaki Saya yang hanya 750-an mm.

Namun ketika kedua kaki menapak ke tanah mau gak mau harus jinjit akibat jok FreeGo yang lebar dan paha Saya yang kurang slim gitu yah, jadinya kaki harus membuka jadi harus jinjit sedikit. Bisa sobat cek di Vlog TMCBlog untuk lebih jelasnya.

Knob keyless di kunci kontak motor di tekan lalu putar ke kanan dan motorpun langsung saya starter setelah puas mencoba ergonomi secara statis dan saatnya mengetahui seperti apa ergonominya saat berkendara. Hasilnya adalah FreeGo ini secara visual seperti motor yang kecil tapi dari feel berkendaranya persis dengan Mio M3, Mio S, Mio Z dan saudara saudaranya. Dari segitiga ergonomi juga masih tegap dan sudut tekuk stang kemudi juga tidak ada yang berbeda dari matik entry level Yamaha.

Hanya saja kenyamanan ekstra pada FreeGo akan sobat sekalian temukan, hal ini akibat dari penggunaan jok yang tebal dan desain yang pas di bokong serta busa jok yang empuk. Asli sob itu jok nya lebar dan panjang untuk ukuran matik kecil begini. Nyaman banget sih untuk duduk dan sepertinya dibuat untuk boncengan masih nyaman karena jok panjang sehingga untuk boncenger akan lebih leluasa memposisikan duduk jika tidak ingin berdekatan dengan sang rider. Buat teman-teman driver Ojol mungkin Yamaha FreeGo 125 ini bisa jadi pilihan.

Handling FreeGo

Setelah jalan beberapa meter mengikuti leader dari YRA Team meliuk-liuk cone yang di letakkan pada area test ride yang lintasannya kurang mulus gak seperti Melody eks JKT48, Ehh.. Maksudnya lintasannya berkerikil dan berpasir gitu sob, meskipun nihil lubang jalan maupun aspal pecah. Nah dari sini TMCBlog sudah paham karakter dari Yamaha FreeGo. Jadi perkiraan soal stang kemudi yang akan menjadi berat karena pemilihan roda lingkar 12 inchi ber-profil lebar itu tidak benar. Yang kami rasakan, feel kemudi sama persis dengan matik seperti Mio dan matik lain dengan lingkar roda 14 inchi lain.

Lalu setelah lepas dari area slalom, motor diajak bermanuver putar balik yang lintasannya berkerikil dan berpasir dengan kecepatan rendah. Benar saja motor dengan mudah ditekuk dan ringan dikendalikan, ini sih motor enak buat commuter dipakai ngantor Bekasi-Jakarta menembus macetnya ibu kota. Pemilihan roda 12 inchi seperti memberi efek pada redaman jalan ke area tangan dan badan. Karena dengan roda berdiameter 12 inchi, karet ban yang digunakan bisa lebih besar profilnya. FreeGo pakai ukuran 110/90-12 di depan dan 110/90-12 di belakang yang membuat secara diameter luar mirip dengan roda 14 inchi namun karetnya lebih tebal dan lebar namun dengan tapak ban yang menapak ke tanah tidak terlalu banyak yang biasanya membuat manuver motor cenderung berat. IMHO

Secara keseluruhan handling FreeGo mirip dengan skutik entry level lainnya. Menyoal peranti pengereman single ABS di roda depan FreeGO S ABS, TMCBlog merasa sudah cukup untuk sebuah motor skutik mid-level seperti FreeGo S ini. Feeling-nya natural, smooth/lembut jadi gak begitu ngagetin, lebih halus dari NMax ABS yang tuas rem-nya seperti ‘memberontak’ saat rem ditekan keras ketika braking. Jarak sumbu roda 1.275 mm tergolong pendek sehingga memudahkan FreeGo melakukan manuver seperti putar balik dengan lincah dengan tidak mengorbankan kemampuannya ketika diajak bermanuver di kecepatan sedang.

Perfoma Mesin FreeGo

Masalah performa mesin sebetulnya tidak terlalu penting di sebuah motor skutik 125 cc begini, lebih penting mengetahui hal seperti konsumsi bahan bakarnya. Tapi kan gak mungkin test konsumsi bahan bakar di area test ride yah, Hehehe..

Saat akselerasi awal Yamaha FreeGo ini lagi lagi TMCBlog harus katakan sangat persis dengan performa mesin Mio M3/Z/S karena meskipun mesinnya terhitung generasi terbaru namun secara bore stroke dan lainnya identik dengan Mio series. Diameter piston kali langkahnya sama persis dengan Mio series yaitu 52,4 x 57,9 mm dengan rasio kompresi yang sama pula di angka 9,5:1 menghasilkan torsi sebesar 9,5 Nm pada putaran mesin 5.500 Rpm.

Sedikit usil ketika dilepas sendiri tanpa pengawalan, Saya [ Nugi ] secara diam-diam pergi ke ujung area parkir paddock Sentul untuk mencoba mengetahui performa mesin FreeGo. Sayang banget lupa pakai data logger Sob.. asli nyesel juga padahal sudah dibawa tuh. Akselerasinya ya gitu deh sob, gak galak galak banget. Raihan Top speed di TKP hanya sampai 80 Kmh on speedometer yang selanjutnya bisa sobat lihat langsung di Vlog TMCBlog.

Sekian review singkat skutik Yamaha FreeGo S ABS, kalau sobat sekalian penasaran sama fitur yang ada pada FreeGo, FreeGo S dan FreeGo S ABS bisa sobat cek ke artikel TMCBlog sebelumnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat buat sobat semua yang sedang menimbang-nimbang sebelum meminang FreeGo ini. Soal handling dan performa mesin tidak ada bedanya di ketiga varian, kecuali fitur seperti keyless dan juga rem ABS yah. Silahkan berdiskusi sehat di kolom komentar. Wassalamu’alaikum..

66 COMMENTS

    • Gw lebih suka matic model ginian yg lebih ngedepanin fungsi dgn desain mengalir, ga banyak sudut yg bikin neg kayak soul GT versi terakhir.

    • gw bingung dah, modelan malah kaya spancy… kalo liat sekilas, pdhal spancy gak begitu laku, siap2 cmn laku dikit , gak bsa jadi volumemaker

    • beda bro dgn Spanci …kalau itu gentong inn
      kalau FreeGo lihat aja langsung …
      proposional kerenn…ini design bakal LongLast…bagasi luas ..
      gk kayak pario paling beberapa bln dah bosen gk proposional kopong…

  1. Mesin Soul GT ya? kalau tuk yg tinggi 170 lutut kadang kurang nyaman posisi di motor kecil.. sayang sekali bro..
    atau barang kali ada yg sama senasib tapi ok-ok aja..?

  2. belom buka videonya nih ?
    gak ada sesi pengetesan boncengan yak bro nugie ? penasaran mau liat kalo dipake boncengan, apakah ini motor jadi keliatan kecil kalo dipake boncengan ? dan masih nyaman apa kagak ?

  3. oiya ada 1 lagi pertanyaan nih ?
    awalnya kan banyak yang bilang ini mesinnya 11 12 13 14 sama mio m3, tapi ternyata ini generasi terbaru. pas liat spesifikasi daleman mesinnya ternyata sama aja kaya mio m3 series. terus apa yang membedakan mesin ini sehingga disebut generasi terbaru dari mio m3 series ?

  4. Bang nugie dan bang taufik numpang nanya

    Manakah menurut pengalamaan, dalam hal kenyamanan terhadap diameter ring motor matic antara 12 inci, 13 inci, dan 14 inci? Adakah variabel lain yg ikut mendukung kenyamanan khususnya dari ukuran diameter-diamater tadi? Satu lagi, apakah ring 14 inci selalu lebih baik dari ring 12 atau 13 inci?

    Suwun

  5. Mantab…ini guna kapasitas mesin yg lebih besar Ban Lebih Gambrot namun performa gak kebiri

    kalau H scopy dikasih ban gambrot jadi ngos2 an…

  6. “Melody eks JKT48”, wah oshi kita sama. Jangan2 pernah front row bersama nih ma ane…hehehe. Tgl 3 kemaren ngga menangis seharian kan? 😀

    • Kalo ane hiatus jeketinya 2016,pindah haluan ke idol lain…wkwkwk. Yamada mah tetap ngidol, loyalitas tanpa batas. Orang suruhan JOT kali ya?(Dulu jd panutan…wkwkkw)

      Selama lagunya msh gitu2 aja,ane tetep hiatus jeketi.

  7. YIMM berinovasi dgn konsep bagasi luas ring12
    walaupun sudah lama Ada Grand Filano
    tp gak mentah2 YIMM bikin Filano 125 …
    bikin produk baru yg secara tema motor universal non classic tp bagai luas ring 12…mantab…Good Joob YIMM

  8. Kelas menengah dari sudut harga dan fitur
    Tapi performa ya sama dgn entry level
    Sayang banget, mesin xeon series tdk dilanjutkan macam mesin 125lc sebelah yg terus mengalami update sampai naik cc tapi tetap efisien (pelit)
    Ini menurut gw berbenturan langsung dgn skupi, namun dgn jalan ala yamaha

    • Bagi saya, mesin 125 cc water cooled milik Xeon adalah mesin matic entry/mid level Yamaha paling gacor…
      Emang sayang banget banget itu mesin dicontinue karena pertimbangan ‘Blue Core’

    • Bener,sayang bgt ga dilanjutin. Padahal freego pantesnya make mesin itu. Tapi ya mungkin krna mau dikasih SSS sama SMG,jd biar bs nekan biaya produksi maka diambilnya basis mesin mio m3 yg udah ada SSSnya.

    • Mesin Xeon FI itu Engine YMJet FI tech liquid Cool diupdate VVA Engine tech Liquid Cool..keluarlah LEXI di kelas 125 cc

      kalau Freego kan masuk di segmen non radiator utility akomodasi entry level cukup menggunakan pendingin udara ,kalau diatasnya ada Lexi, Aerox, Nmax..

    • Duh, mending jangan xeon dah kalo kata saya, borosnya ngalahin motor 150cc, heran juga saya, nvl dapet 1:44, xeon cuma 1:30an, tapi emang tarikannya 0-60 gak boong tuh mesin xeon

    • bukan seperti itu Alfonso,eh….Jefer. Lexi itu menggunakan mesin turunan dari Aerox 155. Kan spek mesinnya banyak yang sama dengan Aerox, hanya saja kapasitasnya diturunkan dari 155 menjadi 125. Dari yang pakai piston diameter 58mm menjadi 52mm yang berarti blok silinder dan ring pistonnya juga mengikuti.

      Sekarang logika saja, lebih mudah mana? Ente tinggal bore down atau kudu upgrade lagi dengan VVA, SMG, serta integrasi SSS? ini belum bahas mana yang bisa nekan biaya produksi juga. Kalo sebagai seorang pengusaha, ane bakalan pilih tinggal bore down saja.

      Dengan demikian, mesin YMJet FI berkapasitas 125 liquid cooled sudah pensiun dari belantika roda dua, khususnya Yamaha. So, sekarang Yamaha pakai mesin….
      125cc 4tak air cooled
      125cc 4tak air cooled SSS
      125cc 4tak air cooled SSS SMG
      125cc 4tak liquid cooled VVA SSS SMG
      155cc 4tak liquid cooled VVA
      155cc 4tak liquid cooled VVA SMG
      155cc 4tak liquid cooled VVA SMG SSS

      Mesin 125cc 4tak liquid cooled sudah pensiun dan ini sungguh disayangkan karena bila kita melihat harga FREEGO yang sebenernya masuk ke matik MID LEVEL tapi malah pakai mesin entry level. Tapi ya mau gimana lagi? Mungkin biar harga jualnya bisa lebih kompetitif tapi tidak begitu mengorbankan value,maka dipilihlah mesin Mio M3/Soul GT yang sudah ada SSS. Lagipula mesin berpendingin udara biasanya lebih murah untuk perawatannya. Apalagi kalo (amit2) ada kerusakkan dan harus ganti baru, biasanya biayanya lebih murah.

  9. Bodynya malah Proposional bgt kayak matic kebanyakan…
    gak ngira didalamnya punya bagasi luas lebih luas dr sebelah

    bandingin sama Skopy bantet c3bol…Spacy Gentong In…

  10. keren sih,, kalo masalah mesin sih ga gitu pengaruh ama saya, selama masih dalam batas kewajaran. toh malah lebih murah perawatannya krn masih air cooled, 2 valve.

  11. Gue bingung ni matik nyasarnya kemana ya ?
    Sama kek lexi
    Lexi n freego dari bentuk cocok buat kaum hawa tp ergonominya gk cocok terlalu tinggi…

    Yamaho yahomok

  12. Kalo performa mesin sih ga berharap untuk naik. Cuma berharap sama fuel efisiensi yg lebih baik, dan mesin lebih halus (bisa dikasih oli 10-30 kaya merk sebelah)

  13. Masuknya Freego sebagai 12 inch lokal pertama Yamaha, kira2 bisa jadi buat ngebuka 12 inch yang lain gak Kang Nugie? kalo saya sendiri ngarepnya Force 150 yang masuk, tapi kayaknya abot ya, udah ada Lexy soale.

    • Kalau hubungannya dengan matik lain ber-roda 12 inchi mungkin gak begitu banyak kedepannya mas bro.
      Dan betul, soal Force itu seperti berbenturan dengan Lexi, namun bisa jadi pendapat saya berbeda dengan strategi YIMM di masa depan..

      Yang pasti, mesin FreeGo ini sebuah awalan Yamaha untuk memasarkan motor motor matik Hybrid dengan harga terjangkau di Indonesia dengan basis mesin yang sama.

  14. marques dloser, vinales dlosor, pretruci miller dlosor.

    pol espar dlosor tapi bisa balik pos 8.

    red flag

    wah pol espar kesempatan nih.

    Tapi ane dukung pedrosa podium

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here