Monday, 25 November 2024

Poncharal: Selama 3 Tahun Mulai Tahun Depan, Tech3 Akan Dapat Motor Dengan Spek Yang Sama Dengan Team Factory!

TMCBlog.com – Akhirnya boss besar Tech 3, Herve Poncharal angkat bicara masalah masa depannya di MotoGP selepas cerai dengan Yamaha. Memang sih belum secara terang-terangan menyebutkan pabrikan mana yang akan dijadikan partner baru, namun dengan statement yang dilontarkan dan rumor yang sudah sangat santer beredar di seluruh media MotoGP bahwa KTM lah pabrikan tersebut, Herve menyebutkan bahwa Tech3 akan mendapatkan paket motor yang sama persis dengan tim pabrikan dengan masa kerja sama selama 3 tahun.

Pada siaran podcast/talkshow resmi milik Dorna, yakni MotoGP After The Flags, Herve secara terang-terangan membela Johann Zarco atas performa ruarrr biasaaa di atas motor spek kedua Yamaha tahun lalu dan di musim perdananya di kelas premier. Dengan prestasi dan torehan poin Zarco selama 2017 maka sudah sepantasnya ia memiliki motor yang setara dengan team pabrikan [Yamaha] di tahun 2018 ini. Tapi realita berbanding terbalik 180° karena apa yang Zarco dapatkan di tahun keduanya bersama Tech3 malah tetap diberikan motor yang lebih jompo satu tahun ketimbang team factory. Inilah salah satu dasar kekecewaan Herve atas Yamaha apalagi jalinan 20 tahun kerja sama mereka dengan Yamaha di dua kelas.

“Semua orang mengharapkan suatu hal yang lebih spesial yang akan Yamaha berikan pada Zarco musim 2018. Seperti apa yang HRC berikan kepada Cal Crutchlow dan seperti halnya Ducati kepada Danilo Petrucci. Hal tersebut tidak terjadi pada kami.” Keluh Herve saat acara tersebut.

Lebih jauh lagi Herve mencurahkan isi hatinya secara luas, dan bisa sobat sekalian saksikan di After The Flag pada website MotoGP.com [dengan cara berlangganan berbayar], saat dia menyebutkan bahwa dalam hidup perlu adanya suatu gerakan untuk keluar dari zona nyaman dan itu merupakan hal yang sangat baik untuk kemajuan diri karena kita akan menemukan tantangan baru. Dan ketika ide segar itu diutarakan oleh Herve kepada seluruh staff Tech3, merekapun meng-iya-kan, seakan mempertegas bahwa seluruh kabinet dalam tubuh Tech3 sudah siap lepas dari Yamaha dan menyongsong era baru Tech 3 Racing Team.

Meskipun perihal pengumuman resmi sih belum ada, tapi ya bukan rahasia lagi bahwa Tech3 akan bersama KTM untuk kedepannya, bukan 2 tahun, tapi 3 tahun kontrak antar keduanya. “Apa yang saya bisa beri tau kepada kalian, pengumuman resminya akan benar-benar hadir sebentar lagi. Kami mendapatkan nilai kontrak 3 tahun, 2019-2021. Dan pada tiap tahunnya kami mendapatkan motor dengan spesifikasi yang paling baru. Jadi pada tiap 3 tahun tersebut akan ada 4 motor di grid MotoGP dengan spesifikasi yang identik, sang tim pabrikan dan kami [Tech3].” Ungkap Herve Poncharal.

Mengenai hubungan kerjasama Tech3 dengan KTM, Herve menjelaskan bahwa status mereka akan sedikit sama seperti di Yamaha, yaitu menjadi junior team. Namun ini akan jauh lebih baik lagi secara strategi dimana Tech3 benar-benar seperti junior team dengan support penuh dari pabrikan. Pun dengan perjenjangan pembalap muda dari Moto3, Moto2 hingga MotoGP. Indikasi/sinyalmen awal bahwa Tech3 pada musim 2019 nanti akan berhenti memakai sasis Mistral 610 di Moto2 nih sob! Wuih Tech3 rombak besar-besaran di Moto2 dong ya, setelah supplier mesin beralih ke Triumph 3 silinder 765 cc juga peralihan supplier sasis menjadi KTM Moto2. Apakah Remy Gardner bakalan kena gusur saat bersatunya Tech3-KTM di Moto2? Karena kan Bo Bendsneyder adalah mantan Red Bull KTM Ajo ketika di Moto3. We will see….

Bo Bendsneyder Tech3 Moto2

Hal menarik selanjutnya dari acara talkshow insider MotoGP tersebut adalah, Zarco belum tentu akan dibawa oleh Tech3 ke KTM, karena Herve menuturkan bahwa Zarco sangat sangat berhak memakai motor pabrikan dan berada di team pabrikan juga. Ketika KTM belum juga mengumumkan siapa squad Red Bull KTM untuk 2019 nanti, begitu juga pada kubu team Tech3. Ini artinya, nama Zarco selama 2018 ini akan mengisi #SillySeason dalam konstelasi pembalap di 2019. Setidaknya seperti itu ketika artikel ini di tulis. Dan sudah bisa dipastikan kesempatan Zarco tertutup atau tidak akan diambil oleh Movistar Yamaha, karena Maverick Vinales sudah teken kontrak sampai 2020 dan Valentino Rossi pun hanya tinggal mengumumkan perpanjangan kontraknya di Yamaha saat seri-seri awal MotoGP 2018 nanti.

“Saat ini Johann Zarco dan manajernya akan melihat semua pilihan dan kemungkinan yang ada, tapi merupakan impian kami untuk tetap memiliki Zarco di masa mendatang. Saya tidak berkata bahwa ini sebuah kemustahilan, keputusan tetap ada pada Zarco, dan sudah pasti Saya senang jika keinginan kami itu terwujud. Tapi Saya akan tetap menunggu Zarco pada bursa pembalap, melihat apa saja yang ditawarkan padanya dan pada akhirnya memutuskan.”

Jadi Zarco memang belum pasti ikut bersama Tech3 ke KTM tahun depan, dan pada artikel TMCBlog sebelumnya dimana Zarco dengan percaya diri menyinggung posisi Dani Pedrosa di kursi RC213V Repsol Honda Team karena kontrak Pedrosa yang bisa saja berakhir seiring bergantinya tahun ke 2019 nanti. Di akhir sesi talkshow tersebut Herve masih mengharapkan bahwa Zarco akan stay di Tech3 karena menurutnya seorang rider tangguh dan berprestasi pasti juga memiliki orang-orang yang tangguh pula dibelakangnya, dalam hal ini yang Herve maksud adalah para crew dan mechanic di Tech3 yaitu salah satunya sang Chief Crew Zarco, Guy Coulon dan juga Data Analys-nya Alex yang selama ini tidak hanya memberikan dukungan dalam hal teknis pada Zarco namun juga pendekatan yang humanis. Artinya memang benar apa yang para alumni Tech3 Yamaha sebutkan bahwa dalam garasi Tech3 atmosfer kekeluargaan nya lebih kuat ketimbang hanya sebatas hubungan kerja. Salut deh! Rasanya tidak ada yang perlu disayangkan atas putusan yang sudah Tech3 ambil atas Yamaha, karena bila terus bersama Yamaha dengan segala kebijakan konservatif Iwata sehingga berimbas ke Tech3 sendiri jadi tidak bisa maju. Padahal mereka lebih dari sekedar sanggup untuk tampil lebih baik lagi di MotoGP.

Nugi TMCBlog

78 COMMENTS

  1. Tim satelit yg sudah lama setia tapi dapat masalah kaya sponsor tim pergi lalu kekurangan dana yg berakibat pindah pabrikan masih logis lah, kesetiaan berakhir di dana..?

    Kalo udah setia, sponsor gede g bakal kekurangan dana, cuma g dikasih paket factory juga bikin masalah, ya berakibat pindah pabrikan, ini terlanjur setia tapi hanya sebatas pelengkap saja..?

    Mirip sinetron deh..?

  2. Mungkin ga kl zarco ke repsol honda,
    Pedrosa ke KTM dan tech3 nanti nyomot pembalap moto2 ?
    Mnrt saya pribadi KTM sangat perlu pembalap pengembang sprti pedrosa, apalagi jenis mesin yg di gunakan ktm sama dgn milik honda dan itu memudahkan kerja mereka untuk membangun motor yang lebih kompetitif lg…

    • yah mungkin gak mungkin sih.
      mungkinnya karena ada redbull lalu diktm ada ex crew chief pedrosa yaitu si mike leitner yang udah 8 tahun bersama pedrosa.
      gak mungkinnya yak pedrosa = honda, honda = pedrosa. mau bagaimana pun keadaan pedrosa misalnya mudah cidera, kurang agresif ketika fight, tidak juara dunia dimotogp tapi honda selalu percaya sama pedrosa. selama berkarier 18 tahun dibalap gp pedrosa selalu bersama honda sejak debut balap gp 125 tahun 2001 bersama Telefonica Movistar Honda JR sampe sekarang 2018 direpsol honda.

    • Mungkin HRC masih wait and see, cuma perpanjang kontrak 2 musim lagi buat dampingi marc itu lebih realistis..
      Johan pasti ngotot buat menang dan juara dunia jadi cukup riskan diaspek kodisifitas tim .
      Toh dani 2020 udah umur 35, kemungkinan untuk pensiun juga besar jadi bisa aja dani bakal nutup karir di honda
      Kayanya miguel olivera pilihan paling masuk akal kalo tech3 mau ambil rider moto2 karna dia didikan KTM dan johan bisa ditarik ke tim factory bradley smith yg digeser pol tetep jadi tandem johan

    • agak sulit kayaknya klo pedrosa out dr hrc, melihat dimana skrg alberto puig comeback to repsol honda.. tp dr yg sy baca dimedia luar katanya puig kecewa dg data² prestasi pedrosa selama ditinggal dia.. dan katanya dia ingin kasih kesempatan lg 2 thn lagi.. entah lah.. bner² #sillyseason

      • @iamsimd Itu bener banget, kenapa masuknya Puig ke Repsol Honda sebagai pengganti Suppo bisa dibilang agak konyol ya karena itu bro.
        Setelah Puig lepas dari Pedrosa terus mengkritik pedas Pedrosa dgn nada yg sedikit sentimen di media Spanyol sana.

    • wuih memang bner yah om @Nugie?.. kritikan puig sama pedrosa memang pedas bnget pkoknya bisa bikin mental down.. hhaa.. sy hampir gk percaya puig bisa ngomong kya gitu..

  3. tech3 moto2 berarti bubar yak setelah ganti merk. lalu mereka akan cerai dengan sakura dan KYB, terus kalo fix ke ktm yak cerai juga sama monster. bener” bedol desa pindah pabrikan dan pindah sponsor wkwkwk

    • Ga masalah sih bro, KTM+redbull punya dana yg besar banget, blm lagi kiprah mreka di dunia balap jg intes banget, mungkin itu yg biki tech3 jd mau pindah pabrikan+sponsor

  4. Tetep yaa belom brani buat statement kalo tech3 fix di KTM..wkwkekekkkkkk
    Tapi gapapa, kan bentar lagi press release herve hahaha..
    Om nugie, boleh lahh sharing tentang su2 hot di GP yang jarang tersentuh kita2 semacam gossip, curcol2, ato apalah gitu .
    Sama opini/prediksi bakal di seri apa jual beli kontrak mulai ramai baik rider maupun tim satelit, mungkin mulai GP jerez mungkin ato GP san marino, ato di GP japan hot2nya jual beli kontrak

  5. Ea lah, mending keluar klo Yamaha terkesan diskriminasi (ngebeda-bedain) tim satelit & pembalap utama.

    Good job Tech3

  6. munkin tech 3 seolah bilang ke yamaha “yamaha gk tau di untung”…udh setia tp gk dpet dukungan penuh….

    • “Gak tau diuntung” salah satu pernyataan yg tepat. Yamaha juga konservatif menurut artikel ini, sementara team team lain sudah berubah, honda memasukan ahli non japan, ducati mengubah sasis. Sementara Yamaha masih saja Rossi mainded. Pak sekarang kan yg di freeze pengembangan mesin, andaikan kedepan yg dibekukan pengembangan mainframe sasis gimana tuh Kelihatannya adil buat semua pabrikan.

    • Krna tech 3 dr dulu bukan tim utk pengembangan, alias lab berjalan. Jd menurut gw wajar kalo yamaha melepas begitu saja dan lbh memprioritaskan tim vale nanti
      Mksd gw, vale yg lbh banyak andil dlm perkembangan m1 dr 2004 sampe dia comeback lagi bersama yamaha

  7. Om nugie sharing dong hal2 yang hot semacam isu2, gosip, ato hal2 yang belom tersentuh pembaca biar ttau sisi lain dari GP..
    Misal jabarin knapa iwata style nya konservatif bangat dan terlihat oldschool, padahal GP skarang sangat dinamis
    Jika liat HRC yang sanpe menggebrak pakem demi mengejar ketertinggalan walaupun menempuh jalur sulit .
    Ato hal lainnya yang bisa dibahas gitu

    • Jimo@kalo masih boleh pake ecu HRC mungkin masih pake screamer mo.ecu sekarang kan nggak bisa menjinakkan keliaran scremer.maka pindah ke big bang.big bang juga udah dipake honda jaman 2 tak.

    • @jimoo saya rasa itu bentuk adaptasi honda terhadap “hukum alam” dari dorna, klo gk beradaptasi ya bisa punah, kya ducati jg akhirnya pke sasis twinspar.

    • Jimoo pliss kalo komen tu yang masuk akal..
      Sekarang apa2 dibatesin samabyang namanya rules, kalo mau honda punya segudang teknologi yang masih bisa dikembangin, tapi apa daya rules yg gak mengizinkan .
      Makanya dorna bilang, kalo gak dibikin ketat honda bisa melakukan hal2 yang gak masuk diakal, disisi laen masalah budget GP harus terjangkau .
      Makanya moto2 single engine, kalo open gonda bakal bikin mesin sendiri kaya di moto3

  8. klo menurut saya. itu kan tergantung kontrak awal. tech 3 dan yamaha kontrak hanya sebatas penyewaan motor dengan sistem yang dipake motor setahun lebih tua. tp mau minta motor spek paling baru walaupun zarqo oke mainnya. bukannya klo mau minta motor spek pabrikan harus tanda tangan lagi, profesional gitu…..

    • kontrak ma bisa d perbaharui sebelum berakhir, contoh aj pada sepakbola…itu ma tergantung yamahanya….mau gk ngasih spek terbaru,yg sebenarnya tim factory diuntungkan jg,toh rossi ma vinalrs sebetulnya mengharapkan itu ,biar dalam dalam develop bisa lebih cepat dan lebih banyak ambil data…jadi bukan cm permintaan tim tech 3 y tp permintaan pembalap factory jg cb deh baca2 artikel lg tentang itu

    • Sama kaya hrc dan lcr, lcr gak minta buat dapet spek sama dgn hrc tp hrc yg butuh bantuannya lcr buat kembangin motor sm tes part” baru, tech3 jg pengen jd partner pengembangan karna mereka mrasa bisa bantu, kebukti dengan performa M1 lawas yg bisa di buat lbh baik sm mreka, tp mungkin dana YFR terbatas buat kasih motor baru 4 biji atau 3 biji 1 musim

  9. Berarti tahun depan Yamaha menjanda nih?atau udah ada titik terang antara Marc VDS dan YFR ,meskipun dgn ketentuan yg menjengkelkan yg disebut diatas dan harus siap dapat gusuran di tahun 2021

  10. Mesti diingat, hutang budi ymh kepada vr 46 lebih besar daripada.ke tech3/jharco. Kalu vr.dan rombongan burgess ngak pindah ke ymh dari honda di thn 2000, ymh mungkin msh jadi kuda pony. Jadi pikir ymh sekarang waktunya balas budi ke vr dgn kasih spek pabrikan ke team vr.

    • Bener juga, dulu sebelum rossi dateng yamaha cuma tim medioker dipandang sebelah mata mungkin karena itu rossi sangat spesial buat mereka

    • tapi anda juga harus tau kalo rossi sempet minta ke yamaha loh, itu si zarco biar dikontrak langsung sama yamaha dan dijadikan test rider kaya petrucci dan crurtclow.

    • Memang ada hubunganya sama vale yg kemaren2 minta tambah balap yg dikontrak langsung om, nah entah gak bisa(mampu) apa memang petinggi yamaha di jepang itu konservatif(kolot)

    • Nah itu sikap itu yg bikin yamaha terpuruk smpe sekarang, trennya rossi terus menurun berbanding lurus jg sama trennya yamaha, mungkin aj skarang waktunya lepas, balas budi bisa di cara lain kan, biar yamaha bs fokus bangun timnya sesuai filosofi mereka bukan karna balas budi, rasanya kasi motor buat tim VR di moto GP udh cukup baik, sdangkan YFR bisa cari “icon” baru biar bs berkembang

  11. klo menurut saya lebih mantap oliveira dan joan mir di tech3 KTM nanti.
    Zarco ke Suzuki aja.
    Ianone ke Repsol.
    haaa. itu baru Gila

  12. Satu lagi, dorna juga hutang budi kepada vr, jika tdk pindahke ymh di 2000, mungkin sampai saat ini honda msh mendominasi, itu ngak baik buat penonton. Dan itu fakta. Bukan masalah di doctor, tapi peran vr itu yg penting. Bukan yg lain tdk bisa, tapi momen nya emang vr yg dpt.

  13. Teknologi concplanshat, betul.yg ciptakan furusawa, tapi ingat furusawa juga tdk yakin dgn apa yg dia buat, input bahwa itu sangat bagus dari vr, vr lah yg buat dia yakin. Nah itu jasa terbesar Vr. Zarco blm seberapa dibanding jorge, tapi jorge juga ngak seberapa dibanding Vr, karena bagaimanapun jorge bisa segitu karena ada peran vr diawal pengembangan mesin m1.

    • kayanya ini beda bro sama teknologi crossplane. baru lagi ini teknologi concplanshat, penasaran euy wkwkwkwk

    • Nah ane jg bingung bacanya itu tipe mesin apalagi ya? Jgn2 saingan sm rotary engine ya bro kucing.. ehehehe

      Pada intinya, ra urus ini masalah yamaha hutang budi ke vr46 atau apalah, itu yg paham mrka, orang luar cm bisa opini semua. Intinya adalah, zarco minta spek pabrikan seperti petruci di ducati dan crutclow di honda. Wes ngunu ae. Pertanyaannya, apakah yamaha bisa kasih yg zarco maksud? Kalo gak? Yawes siap2 pabrikan lain mau menampung aspirasinya. Btw ini orang talented bgt nih jz05. “Eman2 nek jasane ora di berdayakne”
      #sillyseasonjilidpiroiki

    • sepertinya yang diminta zarco bukan sekedar motor spek pabrikan…., tapi dia sendiri memang pengen masuk tim pabrikan, wajar lah ex jurdun moto2 dan moncer di tahun pertama motogp, yaa mungkin dia pengen kaya JL sama MM yang naik kelas langsung masuk factory team. Pilihan pertama tentu yamaha, tapi melihat peluangnya sulit, dan tech3 kayaknya pindah KTM, dia mulai main mata ke HRC…, jadi ya bukan sembarang pabrikan juga kali ya….

    • Artinya menurut ente rossi pensiun dari motoGP yamaha juga mesti mundur dr motogp krna alasan balas budi? Balas budi boleh tp jgn sampai menjadi penghambat kemajuan, balas budi bisa dilakukan dengan cara yg lain, perlakuan yg sama jg bisa naikin motivasi orang

  14. Mungkin yamaha sudah terlalu lama bergantung dengan Rossi…jadi pihak iwata masuk zona nyaman yg cukup lama, di tambah kedatangan lorenzo yg langsung klik dengan yamaha makin angler pula baprikan yamaha dalam orientasi managemen balap mereka…nah sekarang dimana HRC dan ducati bgitu baik dalam managemen mesin balap dan divisi racingnya…yamaha masih berkutat sendiri dengan keluhan pebalap baprikan tanpa dukungan data dari team satelitnya.

  15. IMHO rasanya kurang bijak kalo herve cuap2 begitu sekarang di publik, toh mereka masih ada 1 musim yang harus dijalani bareng, oke lah kultur barat yang bebas & terbuka dalam share opinion, tapi yang mereka hadapi adalah pabrikan yang notabene dimiliki bos2 dengan kultur timur yang sedikit lebih sensitif, dan juga mereka pernah sukses bareng kok, giliran gak enak diumbar2…, ibarat pernah orgasme bareng tapi giliran pisah ngumbar rahasia kalo ketek pasangannya item *lho 😀
    tapi memang dari sisi decision keputusan tech3 sudah tepat, siapa yang gak mau support full teknis dari pabrikan? secara gengsi dan pengalaman tentu akan lebih improve & baik buat portofolio mereka, walaupun mungkin , kalopun benar rumor dengan KTM itu benar, itu juga seperti gambling buat herve, karena KTM pun tetap masih butuh effort lebih tanpa meragukan komitmen, dana & kemampuan yang dimilikinya
    disisi lainpun, memang rasa-rasanya yamaha tidak (belum mungkin) sanggup kasi motor full spek ke selain rider factory, menurut saya lebih cenderung ke faktor finansial saat ini, maklum, di negara dengan pangsa pasar terbesar pun, produk mereka dibully mulu ama fans boy, hehehe. bahkan sekelas honda & ducati cuma mampu support teknis 1 motor full spek diluar factory, kecuali ada sponsor gede banget yang mau bayarin motor spek factory mungkin? atau market sharenya tukeran sama honda? hahaha, jadi ya coba digali lagi apakah ini murni faktor kolotnya bos2 yamaha & rossi minded mereka, atau murni faktor finansial yamaha sendiri
    Jadi ya namanya pisah sambit.., eh, sambut di motogp ya biasa, switching engine supplier tim satelit juga wajar, saat ini jadi hot karena pelakornya KTM *eh 😀 ke si montok tech3 yang terkenal setia alias mau aja diduain mulu ama yamaha…., mungkin gitu kali ya…, tinggal yamaha yang kehilangan pemasukan dari nyewain motor mereka

    • pendapat sy..Yamaha cukup 2 spek pabrikan mreka sudah mampu bersaing dipuncak,dan yamaha gak mau ksi spek pabrikan dgn segala rahasianya kale. biar saat cerai gak dibocorin ke team baru.bisa aj yamaha smart kan. secara yamaha motor paling stabil ditikungan,power jg g terlalu kalah dgn motor lain. Mungkin begitu makanya yamaha g ksi tech3 100%. pendapat saya lo.bisa benar bisa salah

    • Memang kultur org ‘sana’ begitu, kritis sampe menyindir2
      Beda sama japs, dia plintat plintut banyak basa basi sm ky org kita

  16. selain krn faktor finansial, mungkin juga yamaha ogah kasih motor terbaru karena takut prestasi pembalapnya malah kalah sama pembalap tim satelitnya.

    • kayanya lebih ke arah finansial. karena Y menurun sekali jualannya. padahal Dr uda nurunin beban riset lho dengan single ecu, penguncian mesin selama musim berjalan.

      kalo finansial ok pasti dikasi spek nya sama.

      karena buat motor baru dengan quantity banyak itu ga murah.
      kalo ga salah aja brand H pun cuma 3 pebalap aja yang pake spek pabrikan di musim lalu.

    • yamaha lebih kepada masalah financial bro. orang rossi aja minta kontrak pembalap motogp buat jadi test rider yamaha gak dikasih. minta pirro gak dikasih, minta kontrak si zarco gak dikasih. alesannya nilai kontrak mereka itu tidak sedikit, akhirnya kemarin yamaha malah milih pembalap jepang semua buat jadi test rider. dimana mereka gak punya pengalaman dengan si M1.

  17. napa bawa² mm93, suruh pensiun aja tuh vr46nya, ntar juga fans motogp terbiasa klo orgnya udah ga ada (di lintasan). lagian org ngebut sampe diatas 300kpj ente sebut kurang nyali.

  18. Mm93 kontrak en ae bro nek pengen liat pindah pabrikan. Tp tunggu season akhir 2020 sampe abis dulu ya kotraknya.

  19. Jangan main asal getok sama ratakan bos, suzuki sekarang lagi sedang dalam performa bagus kalau bisa dapat zarco makin istimewa. KTM sih tim sultan, mereka bisa ngebajak teknisi tim lain/ cari profesional untuk pengembangan motor kedepannya di tambah kalau beneran zarco madul pabrikan ya jangan ditanya. Aprilia masih beradaptasi bro.. Banyak probablitas kemenangan di MotiGP sih, lah ducati aja bisa jadi lawan berat honda aja taun kemarin? Yamaha kemana??? Iya satelit motor ampas taun kemarin malah yang bagus wkwk

  20. Jadi nasib zarco di 2019 akan berlabuh kemana? Setia dengan Tech3 kah? Atau malah dapat tawaran yang tidak bisa di tolak… ???

  21. koreksi aja om, ducati baru naik daun th kemarin, 2016 menang sekali via ianone, cmiiw, 2016 yamaha cuma runner up konstruktor & rider

  22. Jimo @Satelit “Nastro Azuro”itu spek mesinnya sama pabrikan mo.rosi pindah ke yamaha juga bawa jeremi burges yg dah tau seluk beluk honda.dan pake big bangnya honda.coba si burges nggak ikut kyk ke ducati.apa masih yakin vale bisa jurdun.

  23. Ane fans motogp kok gan, tapi gak terlalu fanatik sm 1 merk atau 1 pembalap, yg ane suka motoGPnya, akis pembalapnya, siapapun itu, rossi pensiun pun ane masih bakal tetep nonton motoGP, apa marquez ga pindah dan rossi pensiun ente bakal stop nonton???

  24. Menurut pendapat saya Meski didukung penuh pabrikan,akan rugi jika zarco ke KTM krn KTM blm sepenuhnya siap menantang honda,ducati dan yamaha dr segi mesin. meski Tech 3 bsa mencoba meramu ala yamaha di KTM butuh lbh dr semusim utk kompetitif. Last…Yamaha rugi besar klo zarco lepas,tapi seandainya pedrosa ke yamaha…bakal cocok dgn M1. Honda bakal takut klo pedrosa lepas…krn klo ke yamaha,dgn body mungilnya berpadu dgn M1 yang stabil bakal jd ancaman baru. Penganti tech 3 team bth 2 pembalap….zarco jika berkenan.bersabar lbh baik di yamaha mgkn berpasangan dgn morbidelli murid rossi. Wahhhh bakal.makin seru pertarungan Ducati,honda,yamaha,hemmmm suzuki jg mulai tangguh krn dpt kebijakan bisa otak atik motor setiap saat.Wow..makin seru Motogp ditrans7.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

TERBARU

KONTEN PILIHAN

MOTOGP