TMCBLOG.com – Round 2 atau Seri 2 Balap Sepeda motor tertinggi Asia ARRC akan dilakukan akhir pekan ini dan Memang jadwalnya akan berbarengan dengan gelaran CEV Baik Moto2 maupun Moto3 di Eropa. Sirkuit ini di masa masa dahulu punya kenangan manis ketika 3 pembalap Indonesia hadir di Podium baik Race 1 maupun race 2 seraya memperkuat hegemoni CBR250RR di Musim 2018 yang lalu. INi jelas bikin geregetan pabrikan lain. Apakah AHRT Bisa mengulang Kenangan Di The Bend Motorsports park setahun Yang lalu? Ataukah Kawasaki Bisa memberikan ancaman . .
Yang pasti, tidak seperti tahun lalu, semua team sekarang sudah memiliki base Data setingan. Dan yang pasti Peta Kekuatan sudah berubah, Sudah tidak ada lagi Rheza Danica di AP250 karena naik kelas ke SS600, Namun Lepas Rheza ada Lucky Hendriansya Yang tak Kalah Garang. Oh Ya di Seri ke dua Kali ini Kelas UB150 tidak dipertandingkan. Hanya akan ada 3 kelas yang dipertandingkan Yakni ASB1000, SS600 dan AP250. Silahkan simak List Starternya sob :
Kelas ASB1000
Di Kelas ASB1000 pembalap Indonesia Hanya satu yakni Ahmad Yudhistira yang kembali akan race dengan Victor Racing. Namun team Matenya Ganti dari Patrick Li menjadi Kazma Tsuda. Sementara itu Thitipong Warokon yang masih Recovery pasca Cidera digantikan Bryan Staring dari australia.
Kelas SS600
Di Kelas Intermediate SS600 pembalap Indonesia Hanya ada Dua sob Rheza Danica dan Andi Gilang dari AHRT. Ini artinya Andi Gilang Tidak Ikut serta Ke eropa mendampingi Gerry salim Untuk race Moto2 CEV. Tiga Pembalap Malaysia kasma Daniel, Adam Norrodin dan Ramdan Rosli Yang berkaitan dengan CEV digantikan pembalap Lain.
Kelas AP250
Kelas AP250 merupakan kelas dengan starter paling Banyak yakni 25 starter di kelas ini Pembalap Indonesia banyak Banget yang ikut. Tercatat ada 8 pembalap Indonesia yang menggunakan 3 Motor berbeda Honda CBR250RR, Yamaha R25 dan Kawasaki Ninja 250. Jumlah Pembalap yang menggunakan CBR250RR ada sekitar 12 atau Hampir setengah dari Starter Grid. Pembalap yang menggunakan Yamaha R25 ada 8 sedangkan Pengguna Kawasaki Ninja 250 ada 5 pembalap.
Taufik of BuitenZorg
1
waaahh…. kelas bebek ilang euy
http://duatak.com/2019/04/23/motor-cruiser-nyeleneh-honda-phantom-ta150-2-stroke-tenaganya-tak-bisa-dianggap-remeh/
Ada kok.. motoB2K namanya.. yg paling byk turun pebalap Yamaha.. yamaha GA boss move on.. Bebel penyet terus andalannya ekekeke
Bangun
Podium 2
Ap250 ketat dah, sayang sirkuitnya ngeri ini morip sentul tahun lalu …
#2019tetapjuara
knp kelas UB150 ga dipertandingkan wak??
karena masalah waktu penyelenggaraan bro, ARRC di australia ini soalnya barengan sama event lokal yaitu australia superbike jadi ada 5 slot balap. australia superbike : superbike 1000 dan supersport 600, nah untuk ARRC kebagian 3 yaitu 1000, 600 dan 250. tahun lalu UB 150 bisa masuk karena kan belom ada kelas 1000, jadi tahun ini UB 150 dihapus diganti kelas 1000
Masalah duit juga bro, biaya balap di Australia agak memberatkan tim” underbone.
ga cocok lah bebek pake gegayaan sirkuit2 besar.
bebek mah pake karung aja udah cukup.
motor sama biaya kontener dan izin2 mahalan biaya kontener mungkin.
Bhahahaha
Kesempatan besar buat Andi Gilang tuh,karena kasma Daniel sm Adam norrodin ikut cev
Pendapat saya,jika ingin melihat performa motor massal mendekati yang sebenarnya. Meski ini sudah dikorek juga ya balapan ini. baik itu kelas 250,600 dan 1000cc nya. Pabrikan harus all out kayaknya dsini. apalgi ini balapan di asia sesuai postur asia.
yang penting dari balapan tahun ini di australia adalah 1 yaitu adanya marshall disirkuit.
inget penyelenggaraan ARRC tahun lalu disini termasuk buruk dan boleh dibilang gagal untuk kelas 600cc. berapa kali ada crash pembalap langsung bangun lalu motornya gak ada yang minggirin gak ada yellow flag langsung red flag. ujung ujungnya direstart berapa kali itu tahun kemarin dan batal gak jadi balapan karena alasan safety, padahal sebelumnya ada australia superbike kelas 1000 & 600 berjalan lancar.
Kelas bebek sudah saat nya dihapus di event Asia,tp susah karena motor bebek salah satu nyawa bisnis jualan motor dia Asean ?
faktor motor dan adaptasi juga ngaruh disini, rata rata pembalap thailand yg turun di AP250 di balap lokal thailand pada turun di 600&1000cc. jadi ketika mereka naik motor lebih besar di ARRC dan langsung klop sudah tidak heran.
nah kejadian itu mirip sama pembalap malaysia, dimana kalo ada event malaysia superbike. pembalap yg biasa turun di ARRC naik bebek atau sport 250 pada naik 600 atau 1000cc.
itu lah pentingnya fasilitas dan event balap lokal